Social Icons

Selasa, 11 Juni 2013

Bahaya jika Ukuran Bra Tidak Pas

Meski sudah menjadi bagian dari gaya busana sehari-hari, ternyata masih banyak wanita yang belum mengerti cara memilih ukuran bra yang tepat. Padahal, ukuran bra yang salah bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.

Walau kelihatannya tidak berhubungan, tetapi ukuran bra yang salah bisa menyebabkan luka di kulit, nyeri otot, bahkan rasa tak nyaman di pencernaan.

Menurut penelitian, sekitar 4 dari 5 wanita memakai ukuran bra yang salah karena tidak memperhitungkan lebar punggung. Kebanyakan hanya mempertimbangkan ukuran mangkuk (cup) saja.

Lorna Mills, chiropractor dari Odham, Inggris, mengatakan, kebanyakan wanita datang padanya dengan keluhan yang sama.

"Biasanya bahu sakit, punggung membungkuk, dan gangguan pencernaan karena diafragma dan paru-paru tertarik. Di kulit terlihat jejak pakaian dalam, tanda ini merupakan gejala kesalahan penggunaan bra," ujarnya.

Lorna mengatakan, kebanyakan wanita menggunakan bra dengan ukuran cup terlalu besar. Akibatnya, tali bra harus dikencangkan sehingga bahu dan leher tertarik. Punggung jadi membungkuk sehingga timbul rasa tidak nyaman.

Tali yang terlalu kencang juga menyebabkan tekanan di sekitar perut dan area bawah esofagus. Jaringan di sekitar area tersebut tertarik ke arah yang tidak sebenarnya.

Richard Moore, terapis pijat kedokteran, mengatakan, pada banyak kasus keluhan seputar tulang punggung dan leher wanita berhubungan langsung dengan kesalahan penggunaan bra.

Kesalahan mengakibatkan postur tubuh memburuk, sakit, dan tegang di area tertentu. "Bra tradisional sering kali terlalu ketat di area tulang rusuk. Akibatnya, ada area di bagian tengah tulang yang terbagi menjadi dua," kata Moore.

Kurangnya sokongan pada area depan juga bisa menyebabkan punggung bawah maju, dan untuk menyeimbangkannya, sebagian wanita menarik kepalanya terlalu ke belakang.

Kesalahan yang terus terjadi ini mengakibatkan tekanan pada diafragma. Apalagi jika wanita terus duduk berjam-jam. Akibatnya, mekanisme pernapasan dan pencernaan terganggu, termasuk gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS).

Tali bra yang terlalu ketat bukan cuma berpengaruh pada kulit, melainkan juga aliran darah, saraf, dan memicu timbulnya sakit kepala.

Untuk mendapatkan ukuran bra yang tepat, pilihlah yang nyaman di pundak, tidak terlalu ketat. Tanda tali yang pas adalah jika Anda bisa memasukkan dua jari di bawahnya, dan satu jari di bagian tengah.

Sedangkan untuk bagian mangkuk, pilih sesuai ukuran payudara atau jangan sampai ada celah antara payudara dan mangkuk.

Bra dengan tali kawat tidak disarankan untuk payudara yang masih tumbuh, misalnya pada ibu hamil. Namun, jika ukuran payudara Anda termasuk besar, lebih baik pilih yang memakai kawat.

Ganti bra jika kawatnya mulai keluar. Kawat bra idealnya berada tepat di bawah tulang dada dan dekat tulang rusuk. Jika kawatnya terlalu menekan rusuk, mungkin Anda butuh ukuran yang lebih besar. Jika payudara keluar dari bagian bawah kawat, sebaiknya pilih bra dengan ukuran lebih kecil.

Sumber :
»»  READMORE...

Kamis, 06 Juni 2013

Diet Sehat Buka Peluang untuk Hidup Lebih Lama

ilustrasi
Tujuan dari diet sehat sebenarnya tidak hanya terbatas pada penurunan berat badan agar tubuh Anda langsing. Lebih dari itu, diet yang sehat bertujuan untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan dan memperbesar peluang Anda untuk hidup lebih lama.

Para ahli menyarankan, jika Anda ingin terlihat awet muda, maka salah satu solusi yang tepat adalah dengan menjalankan diet sehat. Nah, seperti apa diet yang sehat itu, berikut beberapa tip menjalankan diet sehat agar Anda awet muda dan berpeluang hidup lebih lama.

1. Pilih Yang Berwarna
Buah atau sayuran yang memiliki warna terang umumnya mengandung antioksidan. Antioksidan adalah bahan kimia dalam makanan yang memberikan cahaya merah terang pada tomat, hijau subur pada brokoli, berbagai warna biru pada blueberry, dan kulit ungu tua pada terong.

Lebih penting lagi, mereka adalah senyawa yang terus mencegah timbulnya garis-garis pada wajah dan menjaga kolesterol dari penyumbatan arteri Anda. Super gizi ini menetralisir radikal bebas yang merusak sel, yang telah dikaitkan dengan penuaan, mulai dari keriput, hingga kanker dan penyakit jantung.

Setiap antioksidan dapat mengatasi masalah yang berbeda-beda, solusi terbaiknya adalah untuk memperoleh semuanya. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan makan buah-buahan dan sayuran memiliki banyak warna, dimana masing-masing warna memiliki manfaat kesehatan tersendiri.

2. Pilih Lemak Tak Jenuh Tunggal
Lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun, ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian telah terbukti mengurangi risiko berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia, seperti arthritis, penyakit jantung, diabetes, stroke, kanker dan bahkan Alzheimer.

Jadi jika Anda masih memiliki keengganan dengan kata ‘lemak’, sekarang saatnya untuk melupakannya. Hal ini juga bermanfaat pada penampilan Anda. Semakin banyak omega-3 (kebanyakan ditemukan dalam ikan seperti salmon) yang Anda konsumsi, semakin berkurang risiko Anda mengalami kerusakan kulit yang terkait dengan pertambahan usia.

3. Sedikit Anggur Merah
Baik dengan konsumsi buah anggur merah segar maupun minum satu gelas anggur merah atau red wine sekitar empat kali seminggu dalam jumlah sedikit telah terbukti mengurangi risiko serangan jantung, diabetes dan penyakit yang mengancam nyawa lainnya. Ini merupakan salah satu manfaat dari anggur merah yang kaya akan flavonoid, antioksidan kuat yang berasal dari kulit buah anggur merah.

4. Minum Teh Hijau
Dilengkapi dengan antioksidan kuat yang disebut catechins, teh hijau bisa menjadi zat anti penuaan terbaik yang dapat Anda masukkan ke dalam cangkir Anda. Minum satu cangkir sehari akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi sebesar 46%.

5. Jaga Berat Badan
Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan bahwa wanita yang memiliki berat badan pada masa dewasa yang tidak jauh berbeda pada saat mereka berumur 18 memiliki risiko 66% lebih rendah terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan batu empedu dibandingkan dengan wanita yang mengalami kenaikan berat 5-6 kg di usia pertengahannya.

Di luar semua usaha yang Anda lakukan, hormon yang membantu menjaga otot-otot Anda akan berkurang sejalan dengan bertambahnya usia.

Untuk itu, imbangi diet sehat Anda dengan rutinitas olahraga dan dapatkan istirahat yang cukup di malam hari untuk kesehatan optimal dan umur panjang. (dan)



Sumber :
»»  READMORE...

Rabu, 05 Juni 2013

Mungkinkah Orgasme Saat Melahirkan?

Proses persalinan seringkali dianggap sakit dan melelahkan, namun sebuah studi baru menemukan proses ini juga dapat memberikan kenikmatan berupa orgasme. Meraih orgasme selama persalinan dianggap membantu mengurangi rasa sakit.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Sexologies ini, orgasme dapat menghalangi area otak yang membentuk rasa sakit. Posisi bayi saat dilahirkan kemungkinan memberikan penekanan pada organ seksual. Orgasme tersebut terjadi sekitar 0,3 persen dari total jumlah persalinan.

Profesor psikologi di Rutgers University, New Jersey, Barry Komisaruk mengatakan, saat proses persalinan terjadi rangsangan di jalan lahir, leher rahim, vagina, kritoris, dan uterus.

"Banyak orang mengatakan mengatakan, kontraksi uterus terasa nikmat saat terjadinya orgasme," ungkap Komisaruk.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh penulis studi dr. Christiane Northup. Ia mengatakan, ketika bayi keluar dari jalan lahir, posisinya sama seperti posisi penis masuk ke vagina yang memungkinkan terjadinya orgasme.

Lantaran terjadi rangsangan di organ-organ seksual, tubuh wanita pun mengalami reaksi kimia yang sama seperti terangsang secara seksual. Endorfin dan hormon cinta oksitoksin yang diproduksi selama orgasme juga ditemukan selama persalinan.

Selain itu, wanita juga dapat mengalami orgasme multipel yang bertahan masing-masing 10 hingga 15 detik. Komisaruk dan timnya menemukan rangsangan seksual dan orgasme mengurangi sensitivitas terhadap rasa sakit, maka wanita dapat lebih mudah menjalani proses persalinan.



Sumber :
»»  READMORE...

Pil KB Pria, Pilihan Kontrasepsi Terbaru




Mencegah kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi sejatinya bukan hanya tugas dan kewajiban kaum wanita saja. Pasalnya ketika pria mau dan dapat menggunakan kontrasepsi, kemungkinan kehamilan tak terencana dapat ditekan.

Sayangnya, jenis kontrasepsi yang diperuntukkan bagi pria tidak sebanyak yang tersedia untuk wanita. Selama ini kontrasepsi yang tersedia bagi pria antara lain kondom dan vesektomi. Sisanya, Kaum Adam hanya dapat mengandalkan kontrasepsi paling konservatif yaitu menarik penisnya sebelum terjadi ejakulasi saat berhubungan seks.

Beruntunglah kini kita semakin dekat dengan pilihan kontrasepsi baru untuk pria yaitu pil KB khusus pria. Para peneliti mengatakan, pil KB pria dapat menjadi pilihan darurat yang cukup menjanjikan. Pil KB untuk pria bekerja dengan cara  memberikan dosis hormon tiruan ke aliran darah pria. Hormon ini  berperan untuk menghambat produksi sperma.

Sama halnya dengan pil KB wanita, sifat pil KB pria juga hanya sementara. Dan sama halnya seperti pil hormonal lainnya, salah satu penulis studi sekaligus anggota departemen kesehatan di Imperial College di London Deborah A. Garside mengatakan, pil KB pria memiliki efek samping seperti dapat menimbulkan jerawat, penambahan berat badan, bahkan perubahan kadar testosteron dapat memicu penurunan gairah seksual.

Garside mengatakan, teknik non-hormonal juga sedang dikembangkan, khususnya vaksin yang mengimunisasai antibodi pria yang menghentikan produksi sperma. Teknik ini lebih efektif daripada pil karena langsung menargetkan pada hormon yang berhubungan dengan produksi sperma. Teknik ini juga tidak menurunkan kadar testosteron sehingga libido bisa terjaga. Teknik tersebut juga bersifat sementara karena hanya berefek dalam periode waktu tertentu.

Di Indonesia, pil KB khusus pria dikabarkan sudah siap diproduksi oleh PT Indofarma Tbk. Pil KB di Indonesia diciptakan dan dikembangkan oleh peneliti asal Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Pil KB pria tersebut terbuat dari ekstrak daun tanaman Gendarussa yang memiliki kemampuan untuk melemahkan sperma membuahi sel telur di samping menaikan vitalitas pria itu sendiri. Pihak peneliti mengatakan, pil KB pria sudah melewati uji klinis dan siap diproduksi massal di tahun 2014.



Sumber :
Womenshealth, ANT
»»  READMORE...

Sabtu, 01 Juni 2013

Lari Telanjang Kaki Lebih Sehat? Belum Tentu

Ilustrasi
Lari dengan bertelanjang kaki sedang menjadi tren karena dianggap lebih sehat dan mendukung gerakan alamiah kaki. Namun, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara lari dengan sepatu atau bertelanjang kaki

Sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh Benno Nigg dan Henrik Enders dari Human Performance Laboratory, menepis anggapan bahwa lari tanpa alas kaki lebih sehat.

Dalam laporan studi yang dimuat dalam jurnal Footwear Science, mereka menulis tidak ada bukti yang menyebutkan berlari tanpa alas kaki lebih baik atau lebih buruk dibandingkan berlari dengan alas kaki.

Para pendukung lari tanpa alas kaki sering mengklaim bahwa lari tanpa sepatu akan menurunkan risiko cedera karena kita mendaratkan kaki dengan bagian depan kaki, dekat jari-jari kaki terlebih dulu, bukannya mendaratkan bagian tumit seperti halnya saat memakai sepatu.

Namun, dalam penelitian gerakan kaki yang dilakukan Nigg dan Enders diketahui bahwa klaim tersebut tidak berdasar.

"Tidak tepat untuk mengasosiasikan lari tanpa alas akan mendarat bagian jari dan lari dengan sepatu mendarat di bagian tumit karena ada berbagai faktor yang menyebabkan banyaknya variasi pendaratan kaki," tulis mereka.

Faktor-faktor yang dimaksud antara lain permukaan kaki, jenis sepatu, kecepatan lari, serta perbedaan individual.

Klaim yang menyebutkan lari tanpa alas akan menguatkan otot-otot kaki ternyata tak berbeda banyak dengan berlari menggunakan sepatu.

"Tambahan berat tubuh pada kaki saat berlari dengan sepatu tidak berdampak buruk," kata mereka.

Secara umum Nigg dan Enders menyimpulkan bahwa kenyamanan individu saat berlari, baik pakai sepatu ataupun bertelanjang kaki, adalah hal yang paling penting. Makin nyaman seseorang, makin baik mereka berlari.



Sumber :
»»  READMORE...

Minuman Pengusir Lemak Tubuh

Ilustrasi




Ketika seseorang telah bertekad untuk melakukan program penurunan berat badan, biasanya dalam perubahan pola makan mereka lebih fokus pada makanan padat saja.

Padahal jumlah kalori yang kita asup dari minuman, seperti soda, jus buah dan juga alkohol, bisa menjadi penyebab lemak menumpuk. Lakukan perubahan sederhana dalam hal konsumsi minuman sehingga target penurunan berat badan lebih mudah tercapai.

Air
Air putih adalah minuman terbaik untuk membantu kita menghilangkan lemak. Air mudah didapat dan cukup efektif membersihkan toksin-toksin sekaligus meningkatkan metabolisme. Minumlah air setidaknya 6-8 gelas setiap hari. Jika bosan dengan rasanya yang tawar, bisa tambahkan irisan lemon ke dalamnya.

Teh hijau
Teh hijau mengandung berbagai jenis zat-zat yang akan memudahkan kita melawan lemak. Kafein adalah kandungan terbesar, tetapi di dalam teh hijau juga terdapat katekin dan zat pembakar lemak lainnya. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa olahraga rutin yang dikombinasikan dengan teh hijau akan mempercepat penurunan lemak, terutama di sekitar bagian perut dan pinggang.

Susu
Susu membantu penurunan berat badan dengan berbagai cara. Kandungan kalsiumnya yang tinggi akan menguatkan tulang, hal ini tentu sangat penting untuk mereka yang rutin berolahraga. Susu juga mengandung protein yang akan memakai banyak energi supaya bisa dicerna tubuh. Protein juga membuat kita merasa kenyang. Tetapi sebaiknya pilih susu rendah lemak agar kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit.

Jus tomat
Jus tomat tanpa gula adalah minuman rendah kalori yang kaya akan antioksidan dan serat sehingga perut terasa lebih kenyang. Anda bisa meminumnya saat sarapan atau di antara waktu makan. Jika Anda tidak suka rasanya, campurkan dengan buah lain, misalnya jeruk agar lebih enak di lidah.



Sumber :
LiveStrong
»»  READMORE...

Demensia Beda dengan Pikun

Bermain catur adalah kegiatan yang bisa melatih kemampuan kognitif


Seiring meningkatnya usia, kemungkinan mengalami penurunan fungsi kognitif otak pun meningkat. Penurunan tersebut bisa mengakibatkan gangguan atau hilangnya daya mengingat. Biasanya orang menyebut demensia sebagai pikun, padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda.

Demensia adalah gangguan yang menimbulkan kerusakan progresif pada sistem saraf yang akan menghasilkan kumpulan gejala. Beberapa ciri demensia yang paling umum adalah penurunan daya ingat, penalaran, menilai, serta berbahasa.

"Pikun adalah terminologi awam yang berkonotasi lupa. Tetapi pikun atau lupa pada usia lanjut bukanlah gejala demensia atau Alzheimer stadium awal," kata dr Arya Govinda Roosheroe, Sp PD-KGer dari Persatuan Gerontologi Medik Indonesia di Jakarta (31/5/13).

Ia menambahkan, orang yang pikun biasanya hanya lupa pada detail, sedangkan penderita demensia bisa mengalami lupa sama sekali pada apa yang terjadi dengan dirinya. Mereka bahkan kehilangan kemampuan melaksanakan tugas yang paling mendasar seperti makan, berbicara, atau buang air.

Tanda dan gejala yang dialami orang yang menderita demensia juga dapat menunjukkan adanya penyakit Alzheimer atau gangguan otak lain.

Arya menambahkan, demensia bukanlah bagian dari proses penuaan, melainkan suatu kondisi yang memengaruhi otak. "Demensia melibatkan kematian sel-sel otak secara abnormal, penyakit ini bisa dialami siapa saja, bahkan pada orang berusia muda," katanya.

Pada orang muda, demensia bisa timbul karena cedera berat, misalnya pada petinju atau korban kecelakaan. "Pada orang yang punya kebiasaan minum alkohol juga bisa kena," imbuhnya.

Perjalanan penyakit demensia berjalan perlahan. Karena itu, penting dilakukan diagnosis dini karena penanganan yang tepat akan memengaruhi perkembangan penyakit tersebut. "Yang terpenting lansia harus dirawat sebaik-baiknya, terutama bila mudah lupa," kata Arya.


Sumber : KOMPAS.COM
»»  READMORE...