Social Icons

Selasa, 05 Maret 2013

Diet Cara Utama untuk Langsing?





Berat badan yang terus merayap naik tentu membuat Anda panik. Berbagai strategi pun disiapkan, namun hal utama yang langsung terpikirkan setiap orang yang ingin langsing adalah diet dan berpantang makanan yang dianggap sumber kalori.

Menghindari makanan tertentu atau hanya makan sedikit ketika terpaksa memang dapat mengurangi asupan kalori sehingga berat badan turun dengan cepat. Tetapi perubahan tersebut hanya sementara.

"Diet tak akan berhasil jika Anda merasa yang penting adalah melakukan sesuatu yang berbeda untuk sementara. Suatu saat Anda akan berhenti melakukannya," kata Christopher Gardner, ahli ilmu nutrisi dari Stanford University School of Medicine.

"Bila Anda punya cara baru untuk makan dan merasa akan melakukan pola makan itu selamanya, maka berat badan bisa dikontrol," imbuhnya.

Karena itu Gardner tidak merekomendasikan diet sebagai jalan pintas. Sebaiknya perubahan pola makan berorientasi jangka panjang.

Diet bukan berarti menahan lapar. Ketika lapar tubuh perlu suplai energi, salah satunya dari glukosa yang didapatkan dari makanan yang kita makan. Jika tidak ada energi yang masuk, tubuh akan membongkar cadangan energi yang diambil dari otot. Konsekuensinya, tubuh menjadi mudah lelah dan aktivitas terganggu.

Buatlah rancangan pola makan yang lebih realistis namun porsi tetap terkontrol sehingga bisa bertahan lama. Selain itu, jika berat badan kembali bertambah, jangan kembali ke pola makan yang lama. Motivasi yang kuat dan dispilin sangat penting dalam hal ini.

Selain itu diet saja tidak akan membantu banyak seperti halnya diet yang dikombinasikan dengan olahraga.

Sejak tahun 1994, National Weight Control Registry telah mengikuti dan menganalisa kebiasaan orang yang sukses menurunkan berat badan dan menjaganya selama lebih dari satu tahun. Hasilnya, mereka rutin berolahraga selain mengatur pola makannya.

Olahraga dalam skala moderat, seperti jalan cepat, yang dilakukan satu jam setiap hari sangat dianjurkan. Aspek paling penting dari program penurunan berat badan adalah aktivitas fisik yang rutin.

Sumber :
»»  READMORE...

Kaki Bengkak Saat Hamil Bisa Permanen






Kaki bengkak saat hamil? Ini sebenarnya masalah yang lazim dialami wanita selama kehamilan. Tetapi menurut studi teranyar kondisi tersebut bisa membuat ukuran kaki bertambah secara permanen.

Kaki bengkak saat hamil disebabkan karena penimbunan cairan akibat perubahan metabolisme tubuh. Faktor lainnya adalah pertambahan berat badan karena adanya bayi sehingga bagian telapak kaki lebih rata dan membuat ukuran kaki bertambah. Hipertensi pada kehamilan juga bisa membuat kaki bengkak.

Studi terbaru yang dimuat dalam American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation menyebutkan pembengkakan dan berkurangnya lengkungan telapak kaki saat kehamilan bisa menjadi permanen. Itu berarti setelah melahirkan pun ukuran kaki sulit kembali ke ukuran semula.

Dr.Neil Segal, pakar di bidang kesehatan kaki dari Universitas Iowa, AS, melakukan pengukuran pembengkakan kaki wanita hamil pada trimester pertama kehamilan, lima bulan kehamilan, dan pasca melahirkan.

"Kami menemukan bahwa kehamilan memang membuat perubahan permanen pada kaki," katanya. Penelitian yang dilakukannya melibatkan 49 wanita hamil.

Hasil pengukuran menunjukkan sekitar 60-70 persen wanita mengalami pembengkakan sehingga kaki mereka lebih lebar dan lebih panjang, terutama di bulan kelima kehamilan dan setelah persalinan.

Rata-rata lengkung telapak kaki dan kekakuan lengkungan berkurang setelah mereka melahirkan. Kondisi itu menyebabkan panjang kaki bertambah sekitar 10-20 milimeter dan lengkung kaki berkurang.

Pembengkakan kaki terutama dialami oleh wanita yang baru pertama kali hamil. Pada kehamilan kedua dan seterusnya pembengkakan kaki tidak sebesar kehamilan pertama.

Menurut Dr.Bret Ribosky, presiden American College of Foot and Ankle Orthopedics, menjelaskan, perubahan ukuran kaki tersebut dipengaruhi oleh faktor hormonal.

"Hormon yang sama yang membuat bagian pelvis lebih rileks juga menyebabkan ligamen di kaki lebih lentur. Selain itu pertambahan berat badan juga menurunkan lengkungan telapak kaki sehingga lebar dan panjang kaki berubah," kata Ribosky.

Para ibu hamil disarankan untuk menyesuaikan alas kaki dengan perubahan tersebut. Hindari sepatu yang sempit karena akan membuat otot di bagian bawah kaki menjadi lemah.

Selain pembengkakan kaki, masalah kaki lainnya selama kehamilan antara lain kuku tumbuh ke dalam, kaki kapalan, dan radang jari kaki.

Sumber :
»»  READMORE...

10 Kesalahan Populer Pemakaian Kondom


Kondom digadang-gadang oleh pemerintah sebagai benda yang dapat menekan risiko serta mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual. Selain itu, penggunaan kondom juga dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit kelamin.

Melihat fungsi kondom yang begitu penting, maka penting juga menyadari ketepatan penggunaan kondom untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan dari berhubungan seks. Agar penggunaannya tetap efektif, maka hindarilah kesalahan-kesalahan berikut:

1. Tidak memperhatikan kerusakan pada kondom

Meskipun sedang keadaan terangsang secara seksual, logika juga perlu tetap berjalan. Periksa keadaan kondom dengan seksama. Kerusakan, biasanya kebocoran, pada kondom justru akan menjadikan penggunaan kondom tidak efektif. Kerusakan kondom seringkali terjadi akibat kesalahan saat membuka kemasan kondom.

2. Terlambat menggunakan kondom

Seringkali pria baru menggunakan kondom saat hubungan seks sudah terjadi. Dengan melakukan ini maka penularan penyakit mungkin sudah terjadi. Maka pastikan Anda menggunakan kondom sebelum hubungan seks terjadi.

3. Melepas kondom lebih awal

Selagi masih melakukan hubungan seksual, jangan dulu melepas kondom. Kondom harus dipakai lebih awal hingga aktivitas bercinta benar-benar selesai. Apabila Anda terlalu buru-buru melepas kondom, Anda sama saja seperti berhubungan seks tanpa kondom.

4. Menggunakan kondom yang sama
berulang

Terkadang ada pria yang menggunakan kondom lebih dari satu kali. Padahal hal ini dapat meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Penggunaan kondom berulang akan mengurangi efektivitas kondom tersebut.

5. Gagal menghilangkan udara di ujung kondom

Ketika menggunakan kondom, pastikan untuk menghilangkan udara di ujung kondom sehingga sperma dapat tertampung sempurna. Jika tidak maka kondom bisa rusak selama ejakulasi.

6. Salah menyimpan kondom


Kondom perlu disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Salah menyimpan kondom akan menyebabkan kondom rusak dan berkurang efektivitasnya.

7.  Memilih kondom dengan aroma atau rasa

Menggunakan kondom yang memiliki aroma atau rasa mungkin akan memberikan sensasi berbeda. Tetapi ada beberapa ahli berpendapat  penggunaan kondom yang ditambahkan rasa tertentu memiliki risiko. Pasalnya, sebagian besar kondom jenis ini mengandung gula yang dapat menyebabkan infeksi yeast. Meskipun vagina memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dari bakteri, namun bahan kimia asing dapat menyebabkan risiko serius.

8. Tidak memeriksa tanggal kedaluwarsa

Kondom juga memiliki batas kedaluwarsa, biasanya lima tahun.

9. Terbalik memakai kondom

Bahkan memakainya di dua sisi dengan pemakaian berulang. Hal ini sama saja dengan Anda tidak menggunakan kondom karena tetap dapat menularkan penyakit bahkan kehamilan yang tidak diinginkan.

10. Salah membuka kemasan kondom

Jangan buka kondom dengan kuku, gigi, dan benda tajam lainnya, karena hal ini dapat memperbesar kemungkinan kondom bocor.

Sumber :
»»  READMORE...

Bakteri Penyebab Wajah Mudah dan Sulit Jerawatan






Jerawat merupakan problem kulit yang banyak dialami kaum remaja. Seringkali, masalah pada kulit wajah ini membuat kesal karena mengganggu penampilan. Penyebab jerawat yang umum diketahui adalah bakteri. Wajah yang berminyak dan jarang dibersihkan membuat pertumbuhan bakteri menjadi subur, sehingga jerawat pun bermunculan.



Temuan ini pun dapat menjelaskan mengapa hanya satu dari lima orang yang dapat memiliki problem jerawat seumur hidupnya.

Menurut temuan terbaru para ilmuwan di Amerika Serikat, tak semua bakteri yang memicu jerawat pada wajah itu merugikan. Ternyata, ada pula bakteri jerawat yang menguntungkan bahkan membuat kulit menjadi lebih berkilau.

Sebuah studi baru yang dimuat Journal Investigative Dermatology (28/2/2013) menemukan, bakteri yang umum jadi penyebab jerawat pada remaja terdiri dari dua jenis, yaitu bakteri "jahat" yang menyebabkan jerawat, dan bateri "baik" yang membuat kulit berkilau. Temuan ini pun dapat menjelaskan mengapa hanya satu dari lima orang yang dapat memiliki problem jerawat seumur hidupnya.

Ketua peneliti Huiying Li dari David Geffen School of Medicine di University of California Los Angels (UCLA) mengatakan, temuan ini dapat memberikan sebuah dasar pengembangan strategi baru untuk menghentikan ketidaksempurnaan kulit secara dini. "Temuan ini dapat membantu para ahli kulit untuk memberikan perawatan jerawat secara personal tergantung pada bakteri kulit pasien," ujar Li.

Dalam studi ini, Li dan koleganya menggunakan plester pembersih pori untuk mengumpulkan bakteri penyebab jerawat yang disebut Propionibacterium acnes dari hidung 100 orang relawan, yang setengahnya memiliki kulit berjerawat dan lainnya berkulit bersih.

Dari sampel yang telah diambil, para peneliti melakukan sekuen genom terhadap 66 strain bakteri P. acnes. Mereka tertarik pada gen unik yang dimiliki oleh masing-masing strain guna membedakan kulit yang bersih dengan kulit yang berjerawat.

"Dua strain unik dari P. acnes terdapat pada kulit satu dari lima relawan dengan jerawat, namun jarang ditemukan pada orang yang berkulit bersih," ujar Noah Craft, ahli kulit dan direktur Center for Immunotherapeutics Research di LA BioMed UCLA.

Fakta yang mengejutkan adalah ada satu strain bakteri yang umumnya muncul di orang dengan kulit bersih tanpa jerawat, namun jarang ditemukan pada orang yang berjerawat.

Para peneliti pun menganalisa bahwa bakteri ini dapat membuat kulit berkilau dengan melawan dan menghancurkan strain bakteri "jahat". Para peneliti pun berpikir untuk meningkatkan jumlah bakteri "baik" ini dengan cara yang hampir sama mekanismenya dengan pembiakan probiotik.

"Selanjutnya kami akan melakukan penelitian tentang krim probiotik yang dapat menghalangi bakteri 'jahat' menyerang kulit dan mencegah jerawat," pungkas Li.


Sumber :
»»  READMORE...

Diet Cara Utama untuk Langsing?

Berat badan yang terus merayap naik tentu membuat Anda panik. Berbagai strategi pun disiapkan, namun hal utama yang langsung terpikirkan setiap orang yang ingin langsing adalah diet dan berpantang makanan yang dianggap sumber kalori.

Menghindari makanan tertentu atau hanya makan sedikit ketika terpaksa memang dapat mengurangi asupan kalori sehingga berat badan turun dengan cepat. Tetapi perubahan tersebut hanya sementara.

"Diet tak akan berhasil jika Anda merasa yang penting adalah melakukan sesuatu yang berbeda untuk sementara. Suatu saat Anda akan berhenti melakukannya," kata Christopher Gardner, ahli ilmu nutrisi dari Stanford University School of Medicine.

"Bila Anda punya cara baru untuk makan dan merasa akan melakukan pola makan itu selamanya, maka berat badan bisa dikontrol," imbuhnya.

Karena itu Gardner tidak merekomendasikan diet sebagai jalan pintas. Sebaiknya perubahan pola makan berorientasi jangka panjang.

Diet bukan berarti menahan lapar. Ketika lapar tubuh perlu suplai energi, salah satunya dari glukosa yang didapatkan dari makanan yang kita makan. Jika tidak ada energi yang masuk, tubuh akan membongkar cadangan energi yang diambil dari otot. Konsekuensinya, tubuh menjadi mudah lelah dan aktivitas terganggu.

Buatlah rancangan pola makan yang lebih realistis namun porsi tetap terkontrol sehingga bisa bertahan lama. Selain itu, jika berat badan kembali bertambah, jangan kembali ke pola makan yang lama. Motivasi yang kuat dan dispilin sangat penting dalam hal ini.

Selain itu diet saja tidak akan membantu banyak seperti halnya diet yang dikombinasikan dengan olahraga.

Sejak tahun 1994, National Weight Control Registry telah mengikuti dan menganalisa kebiasaan orang yang sukses menurunkan berat badan dan menjaganya selama lebih dari satu tahun. Hasilnya, mereka rutin berolahraga selain mengatur pola makannya.

Olahraga dalam skala moderat, seperti jalan cepat, yang dilakukan satu jam setiap hari sangat dianjurkan. Aspek paling penting dari program penurunan berat badan adalah aktivitas fisik yang rutin.


Sumber :
»»  READMORE...

Kaki Bengkak Saat Hamil Bisa Permanen






Kaki bengkak saat hamil? Ini sebenarnya masalah yang lazim dialami wanita selama kehamilan. Tetapi menurut studi teranyar kondisi tersebut bisa membuat ukuran kaki bertambah secara permanen.

Kaki bengkak saat hamil disebabkan karena penimbunan cairan akibat perubahan metabolisme tubuh. Faktor lainnya adalah pertambahan berat badan karena adanya bayi sehingga bagian telapak kaki lebih rata dan membuat ukuran kaki bertambah. Hipertensi pada kehamilan juga bisa membuat kaki bengkak.

Studi terbaru yang dimuat dalam American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation menyebutkan pembengkakan dan berkurangnya lengkungan telapak kaki saat kehamilan bisa menjadi permanen. Itu berarti setelah melahirkan pun ukuran kaki sulit kembali ke ukuran semula.

Dr.Neil Segal, pakar di bidang kesehatan kaki dari Universitas Iowa, AS, melakukan pengukuran pembengkakan kaki wanita hamil pada trimester pertama kehamilan, lima bulan kehamilan, dan pasca melahirkan.

"Kami menemukan bahwa kehamilan memang membuat perubahan permanen pada kaki," katanya. Penelitian yang dilakukannya melibatkan 49 wanita hamil.

Hasil pengukuran menunjukkan sekitar 60-70 persen wanita mengalami pembengkakan sehingga kaki mereka lebih lebar dan lebih panjang, terutama di bulan kelima kehamilan dan setelah persalinan.

Rata-rata lengkung telapak kaki dan kekakuan lengkungan berkurang setelah mereka melahirkan. Kondisi itu menyebabkan panjang kaki bertambah sekitar 10-20 milimeter dan lengkung kaki berkurang.

Pembengkakan kaki terutama dialami oleh wanita yang baru pertama kali hamil. Pada kehamilan kedua dan seterusnya pembengkakan kaki tidak sebesar kehamilan pertama.

Menurut Dr.Bret Ribosky, presiden American College of Foot and Ankle Orthopedics, menjelaskan, perubahan ukuran kaki tersebut dipengaruhi oleh faktor hormonal.

"Hormon yang sama yang membuat bagian pelvis lebih rileks juga menyebabkan ligamen di kaki lebih lentur. Selain itu pertambahan berat badan juga menurunkan lengkungan telapak kaki sehingga lebar dan panjang kaki berubah," kata Ribosky.

Para ibu hamil disarankan untuk menyesuaikan alas kaki dengan perubahan tersebut. Hindari sepatu yang sempit karena akan membuat otot di bagian bawah kaki menjadi lemah.

Selain pembengkakan kaki, masalah kaki lainnya selama kehamilan antara lain kuku tumbuh ke dalam, kaki kapalan, dan radang jari kaki.

Sumber :
»»  READMORE...

Senin, 04 Maret 2013

Ayo, Ajari Si Kecil Jaga Kesehatan Jantung







Jika Anda ingin melihat anak Anda tumbuh sehat hingga mereka dewasa, ingatlah selalu untuk mengajarkan mereka hidup sehat sedari dini. Mengajari anak pentingnya kebiasaan yang membuat jantung sehat akan melindungi mereka dari penyakit tersebut ketika mereka dewasa.

Dokter di University of Alabama, Birmingham Zachary Stone, mengatakan proses yang disebut aterosklersosis, yaitu pengerasan pembuluh arteri diketahui sebagai penyebab penyakit jantung, stroke, dan kematian mendadak, ternyata sudah dimulai dari usia dini.

"Penting untuk mengajarkan gaya hidup sehat pada anak guna mencegah penyakit kardiovaskular saat mereka dewasa," ujarnya.

Ada tiga prinsip utama untuk menjaga kesehatan jantung anak, yaitu pola makan atau diet, aktivitas fisik, dan paparan asap rokok.

Stone mengatakan, nutrisi yang baik dapat membantu untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. "Nutrisi yang baik dapat membantu mencegah obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang dikenal sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular," tuturnya.

Diet anak harus terdiri dari sedikit lemak jenuh, dan lebih banyak buah, sayuran, serta padi-padian utuh.

Aktivitas fisik pun perlu ditingkatkan, dengan cara mengurangi aktivitas yang membutuhkan sedikit gerakan. Stone menyarankan bahwa anak perlu paling tidak ikut serta dalam kegiatan yang membutuhkan aktivitas fisik dengan tingkat moderat selama satu jam setiap hari. Hal tersebut dapat membantu kesehatan jantung mereka.

"Orang tua perlu membatasi anak menonton televisi atau menggunakan komputer maksimal dua jam setiap hari," ujarnya.

Lingkungan bebas asap rokok juga penting. Paparan asap rokok yang menjadikan anak sebagai perokok pasif berbahaya bagi kesehatan anak, termasuk peningkatan risiko anak mengembangkan penyakit jantung ketika dewasa.

Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...