Social Icons

Kamis, 28 Maret 2013

Kurang Zat Besi Bisa Jadi Indikator Kanker

Anemia alias kekurangan zat besi bukan cuma terkait dengan gejala mudah letih dan lelah, tapi juga bisa menjadi indikator penyakit kanker. Kendati jarang, namun ada sel kanker yang bisa memakan zat besi dalam darah sehingga menyebabkan seseorang anemia.
Gejala anemia antara lain selalu merasa letih, lesu, sakit kepala, insomnia, hingga berkurangnya nafsu makan. Kelompok ibu hamil dan anak berusia kurang dari dua tahun adalah kelompok yang akan mengalami dampak paling buruk jika menderita anemia karena bisa menganggu tumbuh kembang anak.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nadia Ayu Mulansari, anemia bukanlah penyakit, melainkan gejala yang harus dicari penyebab dasarnya atau penyakit yang mendasari anemia tersebut.
Anemia, lanjut Nadia, merupakan suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit (sel darah merah) dalam darah yang kurang dari nilai normal. Anemia umumnya disebabkan oleh kehilangan sel darah merah akibat pendarahan saat kecelakaan atau operasi. Menurunnya produksi sel darah merah, dan peningkatan destruksi sel darah merah atau hemolisis juga menyebabkan anemia.
Nadia menuturkan, adanya penyakit kanker yang ditandai oleh anemia bukan hanya kanker yang berhubungan dengan darah seperti leukimia, namun juga kanker lainnya seperti kanker payudara, kanker saluran cerna dan lain-lain.
"Kanker usus misalnya, biasanya terjadi pendarahan di sekitar sel kanker. Itulah yang mengurangi volume darah di tubuh, salah satu penyebab anemia," paparnya dalam acara peluncuran Tanya Anemia Center yang diadakan oleh Sangobion Rabu (27/3/2013) di Jakarta.
Selain penurunan volume darah akibat pendarahan, sel kanker juga bisa merusak zat besi yang mengakibatkan anemia.
Hemblogin merupakan parameter yang menentukan anemia. "Wanita dikatakan mengalami anemia jika hemoglobinnya kurang dari 12, sedangkan pada pria jika kurang dari 13,5," tutur dokter dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik ini.
Namun, bukan berarti anemia selalu menjadi indikator kanker. Nadia menegaskan, anemia bisa diartikan seperti demam, yang belum pasti menunjukkan gejala penyakit tertentu, melainkan bisa sangat luas. Maka untuk memastikan apa yang menjadi penyebab anemia, harus dilakukan pemeriksaan dengan tepat.
Selain kanker, anemia dapat menjadi indikator dari penyakit thalasemia, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit jaringan ikat, infeksi kronik, dan gangguan nutrisi.
»»  READMORE...

Brown Sugar Lebih Sehat dari Gula Putih?





Gula dalam berbagai jenisnya merupakan bahan yang sering ditambahkan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Jenis gula yang paling banyak dipakai adalah gula pasir yang berasal dari tebu.

Sebagian orang yang peduli pada kesehatan menganggap brown sugar atau raw sugar lebih baik ketimbang gula putih. Mungkin karena rasanya tak semanis gula pasir dan tampilannya lebih alami. Padahal, kandungan mineral dalam brown sugar tidak terlalu banyak.

Brown sugar adalah gula pasir yang diberi molasses atau gula tetes tebu. Dalam proses pembuatan gula, perasan air tebu diuapkan untuk menghasilkan kristal atau gula murni. Pada tahap ini, setelah evaporasi, gula secara teknis masih mentah karena belum dihaluskan atau disuling. Namun, gula mentah tersebut harus dibersihkan sebelum dijual.

Brown sugar atau turbinado sugar adalah gula yang tidak diproses sampai selesai, sehingga komponen dari perasan tebunya masih tertinggal. Untuk memberikan rasa manis ditambahkan molasses atau tetes tebu.

Aroma brown sugar lebih wangi dibanding gula pasir sehingga umumnya gula jenis ini banyak dipakai untuk membuat kue atau cake.

Tampilan raw sugar atau brown sugar yang kasar dibanding dengan gula pasir membuat produk ini tampak lebih organik. Tampilan yang alami tersebut sering dikaitkan dengan sesuatu yang sehat.

Baik raw sugar atau brown sugar mengandung mineral lebih banyak dibanding dengan gula putih, tetapi hal itu karena adanya tambahan gula tetes tebu. Brown sugar dan raw sugar mengandung 5-10 persen molasses.

Meski brown sugar mengandung kalsium, potasium, zat besi, dan magnesium, namun jumlahnya dianggap terlalu sedikit untuk memberikan manfaat kesehatan. Satu sendok teh brown sugar hanya mengandung 0.02 miligram zat besi. Padahal orang dewasa membutuhkan sekitar 8 miligram zat besi.

Perbedaan dalam komposisi energi yang dimiliki gula pasir dengan brown sugar juga dianggap tidak signifikan. Dalam penelitian terhadap tikus yang diberi brown sugar juga tidak menunjukkan perbedaan dalam komposisi tubuh dan metabolisme energi. Ini berarti belum terbukti brown sugar lebih baik untuk mereka yang ingin membatasi asupan kalorinya.
Sumber :
LiveStrong
»»  READMORE...

Aman Bekerja Selama Hamil

 
Selama kehamilan sehat, tak ada alasan untuk memilih mengurangi kegiatan. Sebuah studi baru menyatakan bahwa bekerja selama hamil tidak meningkatkan risiko kelahiran prematur ataupun memiliki bayi dengan berat lahir rendah.

Para peneliti dari University of Minnesota menganalisa data dari hampir 1.600 wanita yang melahirkan di tahun 2005. Sebagian dari wanita tersebut bekerja baik penuh ataupun paruh waktu selama kehamilan, sedangkan yang lain tidak. Hasilnya mereka tidak menemukan perbedaan pada laju kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah pada kedua kelompok ibu hamil tersebut.

Menurut studi yang baru-baru ini dipublikasi dalam jurnal Women's Health Issues ini, kendati bekerja saat hamil tidak  berpengaruh, namun faktor-faktor risiko yang sudah diketahui seperti gaya hidup tidak sehat, usia ibu, kehamilan pertama atau lebih dari empat, ras, dan keturunan masih sangat mempengaruhi terjadinya kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.

"Penelitian utamanya menunjukkan hubungan antara karakteristik pekerjaan tertentu, seperti pekerja yang membutuhkan aktivitas fisik berat dengan jam kerja yang panjang akan berpengaruh buruk bagi kehamilan dan sangat berbeda hasilnya untuk kelahiran daripada bagi mereka yang tidak bekerja," ujar Ketua Penelitian Katy Backes Kozhimannil, dari divisi health policy and management dalam sebuah rilis.

Para peneliti mengatakan hasil temuan ini seharusnya bukan difokuskan pada bekerja atau tidaknya wanita saat hamil, tetapi pada karakteristik pekerjaannya, terutama pada mereka yang berrisiko tinggi.

"Temuan kami menegaskan kembali pentingnya diskusi tentang mengambil keputusan hamil ketika bekerja, mengingat ada tantangan tersendiri yang harus mereka hadapi," ujar Kozhimannil.

Kozhimannil mencatat bahwa saat ini sedang diadakan kongres Pregnant Worker Fairness Act untuk mendapatkan cara terbaik dalam mempromosikan kehamilan yang sehat di antara ibu bekerja.


Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Kebiasaan Ngopi Memicu Pembesaran Prostat



Kelenjar prostat cenderung membesar seiring dengan meningkatnya usia. Pembesaran biasanya dimulai di usia 50 tahun. Penyebab pasti gangguan ini memang belum diketahui. Namun kebiasaan mengasup kopi diduga memicunya.

Pembesaran prostat yang tidak ganas disebut juga dengan hiperplasia prostat. Penderita gangguan ini akan mengalami kesulitan atau tidak mampu berkemih. Retensi urin bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih dan bisa merusak ginjal.

Obat-obatan dapat mengendalikan gejala hiperplasia prostat jinak, demikian juga dengan tindakan operasi serta perubahan pola makan.

Kopi dan minuman berkafein lainnya sebaiknya dihindari karena bisa memperburuk gejala pembesaran prostat. Hal ini karena kafein bersifat diuretik sehingga meningkatkan produksi urin dan keinginan untuk berkemih.

Pada pria yang sedang menderita pembesaran prostat yang sudah mengalami iritasi saluran kemih atau tekanan pada uretra, konsumsi kafein justru memperparah gejala karena frekuensi urin meningkat.

Kaitan antara kopi dengan risiko pembesaran prostat memang belum jelas. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang bertolak belakang. Studi tahun 2002 menemukan bahwa konsumsi kopi secara signifikan meningkatkan risiko pembesaran kelenjar prostat.

Selain kopi, kurangnya konsumsi sayur dan buah-buahan disebut juga akan meningkatkan risiko pembesaran prostat.

Sumber :
»»  READMORE...

Senin, 18 Maret 2013

Wanita Lebih Gampang Cemas






Dibandingkan dengan pria, ternyata wanita lebih sering merasa panik dan cemas setiap harinya. Secara umum, perasaan tersebut lebih banyak dialami wanita yang berusia muda atau pertengahan.

Menurut survei tahun 2010 - 2011 yang dilakukan pusat pencegahan dan pengendalian penyakit, AS (CDC), sekitar 22 persen wanita mengaku mereka merasa khawatir, cemas, dan panik setiap hari atau setiap minggunya. Pada pria, hanya 16 persen yang merasakan demikian.

Berbeda dengan wanita berusia muda yang kerap merasa cemas dan panik, wanita yang berusia lanjut justru secara umum merasa lebih bahagia dan tidak terlalu stres.

Dalam penelitian yang dilakukan CDC itu para partisipan ditanyakan, "seberapa sering Anda merasa khawatir, cemas, atau panik?, Apakah setiap hari, minggu, bulan, beberapa kali dalam setahun, atau tidak pernah?"

Pada pria berusia 18-44 tahun, sekitar 17 persen kerap mengalami perasaan panik dan cemas. Sementara pada pria dari kelompok umur 45 dan 64 tahun sekitar 18 persen. 

Sumber :
msnbc
»»  READMORE...

Obat Tidur Berpotensi Pertajam Ingatan




Zolpidem (Ambien), obat yang menjadi andalan banyak orang ketika mengalami insomnia, ternyata tidak hanya membantu Anda untuk tidur, tetapi juga membuat ingatan Anda lebih tajam.

Menurut studi baru yang dipublikasi dalam Journal of Neuroscience, Ambien dapat meningkatkan kemampuan otak, khususnya daya ingat. Obat ini dapat memindahkan informasi yang disimpan otak dari ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang.

Hasil studi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terapi baru yang meningkatkan kemampuan mengingat pasien demensia, Alzheimer, dan skizofrenia.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa adanya fenomena "sleep spindles", yaitu aktivitas otak yang terjadi dalam fase tidur tertentu. Sleep spindles berperan dalam membentuk ingatan.

"Sleep spindles dapat memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang," ujar penulis utama studi Sara C Mednick, profesor psikologi di University of California. Namun, fenomena ini berkurang secara drastis pada kelompok lansia sehingga menyebabkan demensia dan pikun.

Studi terbaru mengenai manfaat Ambien ini melibatkan 49 orang yang memiliki tidur sehat yang berusia di bawah 40 tahun. Mereka diberi dalam beberapa kelompok, ada yang mendapat obat Ambien atau sodium oxybate (Xyrem) dan plasebo selama beberapa hari.

Ambien diketahui dapat meningkatkan aktivitas spindle, sedangkan Xyrem dapat menurunkannya. Para peneliti memantau tidur para peserta, dan memberikan beberapa pengukuran dalam hal rasa kantuk, mood, dan tes ingatan. Hasilnya, sleep spindles meningkat pada peserta yang diberi Ambien.

Kendati demikian, Mednick dan rekan peneliti lain tidak menyarankan untuk mengonsumsi Ambien dengan tujuan meningkatkan daya ingat karena obat ini memiliki efek samping yang cukup berat dari mulai halusinasi, masalah perilaku, hingga kebingungan yang parah.



Sumber :
»»  READMORE...

Obat Tidur Berpotensi Pertajam Ingatan




Zolpidem (Ambien), obat yang menjadi andalan banyak orang ketika mengalami insomnia, ternyata tidak hanya membantu Anda untuk tidur, tetapi juga membuat ingatan Anda lebih tajam.

Menurut studi baru yang dipublikasi dalam Journal of Neuroscience, Ambien dapat meningkatkan kemampuan otak, khususnya daya ingat. Obat ini dapat memindahkan informasi yang disimpan otak dari ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang.

Hasil studi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terapi baru yang meningkatkan kemampuan mengingat pasien demensia, Alzheimer, dan skizofrenia.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa adanya fenomena "sleep spindles", yaitu aktivitas otak yang terjadi dalam fase tidur tertentu. Sleep spindles berperan dalam membentuk ingatan.

"Sleep spindles dapat memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang," ujar penulis utama studi Sara C Mednick, profesor psikologi di University of California. Namun, fenomena ini berkurang secara drastis pada kelompok lansia sehingga menyebabkan demensia dan pikun.

Studi terbaru mengenai manfaat Ambien ini melibatkan 49 orang yang memiliki tidur sehat yang berusia di bawah 40 tahun. Mereka diberi dalam beberapa kelompok, ada yang mendapat obat Ambien atau sodium oxybate (Xyrem) dan plasebo selama beberapa hari.

Ambien diketahui dapat meningkatkan aktivitas spindle, sedangkan Xyrem dapat menurunkannya. Para peneliti memantau tidur para peserta, dan memberikan beberapa pengukuran dalam hal rasa kantuk, mood, dan tes ingatan. Hasilnya, sleep spindles meningkat pada peserta yang diberi Ambien.

Kendati demikian, Mednick dan rekan peneliti lain tidak menyarankan untuk mengonsumsi Ambien dengan tujuan meningkatkan daya ingat karena obat ini memiliki efek samping yang cukup berat dari mulai halusinasi, masalah perilaku, hingga kebingungan yang parah.



Sumber :
»»  READMORE...