Social Icons

Selasa, 05 Maret 2013

Bakteri Penyebab Wajah Mudah dan Sulit Jerawatan






Jerawat merupakan problem kulit yang banyak dialami kaum remaja. Seringkali, masalah pada kulit wajah ini membuat kesal karena mengganggu penampilan. Penyebab jerawat yang umum diketahui adalah bakteri. Wajah yang berminyak dan jarang dibersihkan membuat pertumbuhan bakteri menjadi subur, sehingga jerawat pun bermunculan.



Temuan ini pun dapat menjelaskan mengapa hanya satu dari lima orang yang dapat memiliki problem jerawat seumur hidupnya.

Menurut temuan terbaru para ilmuwan di Amerika Serikat, tak semua bakteri yang memicu jerawat pada wajah itu merugikan. Ternyata, ada pula bakteri jerawat yang menguntungkan bahkan membuat kulit menjadi lebih berkilau.

Sebuah studi baru yang dimuat Journal Investigative Dermatology (28/2/2013) menemukan, bakteri yang umum jadi penyebab jerawat pada remaja terdiri dari dua jenis, yaitu bakteri "jahat" yang menyebabkan jerawat, dan bateri "baik" yang membuat kulit berkilau. Temuan ini pun dapat menjelaskan mengapa hanya satu dari lima orang yang dapat memiliki problem jerawat seumur hidupnya.

Ketua peneliti Huiying Li dari David Geffen School of Medicine di University of California Los Angels (UCLA) mengatakan, temuan ini dapat memberikan sebuah dasar pengembangan strategi baru untuk menghentikan ketidaksempurnaan kulit secara dini. "Temuan ini dapat membantu para ahli kulit untuk memberikan perawatan jerawat secara personal tergantung pada bakteri kulit pasien," ujar Li.

Dalam studi ini, Li dan koleganya menggunakan plester pembersih pori untuk mengumpulkan bakteri penyebab jerawat yang disebut Propionibacterium acnes dari hidung 100 orang relawan, yang setengahnya memiliki kulit berjerawat dan lainnya berkulit bersih.

Dari sampel yang telah diambil, para peneliti melakukan sekuen genom terhadap 66 strain bakteri P. acnes. Mereka tertarik pada gen unik yang dimiliki oleh masing-masing strain guna membedakan kulit yang bersih dengan kulit yang berjerawat.

"Dua strain unik dari P. acnes terdapat pada kulit satu dari lima relawan dengan jerawat, namun jarang ditemukan pada orang yang berkulit bersih," ujar Noah Craft, ahli kulit dan direktur Center for Immunotherapeutics Research di LA BioMed UCLA.

Fakta yang mengejutkan adalah ada satu strain bakteri yang umumnya muncul di orang dengan kulit bersih tanpa jerawat, namun jarang ditemukan pada orang yang berjerawat.

Para peneliti pun menganalisa bahwa bakteri ini dapat membuat kulit berkilau dengan melawan dan menghancurkan strain bakteri "jahat". Para peneliti pun berpikir untuk meningkatkan jumlah bakteri "baik" ini dengan cara yang hampir sama mekanismenya dengan pembiakan probiotik.

"Selanjutnya kami akan melakukan penelitian tentang krim probiotik yang dapat menghalangi bakteri 'jahat' menyerang kulit dan mencegah jerawat," pungkas Li.


Sumber :
»»  READMORE...

Diet Cara Utama untuk Langsing?

Berat badan yang terus merayap naik tentu membuat Anda panik. Berbagai strategi pun disiapkan, namun hal utama yang langsung terpikirkan setiap orang yang ingin langsing adalah diet dan berpantang makanan yang dianggap sumber kalori.

Menghindari makanan tertentu atau hanya makan sedikit ketika terpaksa memang dapat mengurangi asupan kalori sehingga berat badan turun dengan cepat. Tetapi perubahan tersebut hanya sementara.

"Diet tak akan berhasil jika Anda merasa yang penting adalah melakukan sesuatu yang berbeda untuk sementara. Suatu saat Anda akan berhenti melakukannya," kata Christopher Gardner, ahli ilmu nutrisi dari Stanford University School of Medicine.

"Bila Anda punya cara baru untuk makan dan merasa akan melakukan pola makan itu selamanya, maka berat badan bisa dikontrol," imbuhnya.

Karena itu Gardner tidak merekomendasikan diet sebagai jalan pintas. Sebaiknya perubahan pola makan berorientasi jangka panjang.

Diet bukan berarti menahan lapar. Ketika lapar tubuh perlu suplai energi, salah satunya dari glukosa yang didapatkan dari makanan yang kita makan. Jika tidak ada energi yang masuk, tubuh akan membongkar cadangan energi yang diambil dari otot. Konsekuensinya, tubuh menjadi mudah lelah dan aktivitas terganggu.

Buatlah rancangan pola makan yang lebih realistis namun porsi tetap terkontrol sehingga bisa bertahan lama. Selain itu, jika berat badan kembali bertambah, jangan kembali ke pola makan yang lama. Motivasi yang kuat dan dispilin sangat penting dalam hal ini.

Selain itu diet saja tidak akan membantu banyak seperti halnya diet yang dikombinasikan dengan olahraga.

Sejak tahun 1994, National Weight Control Registry telah mengikuti dan menganalisa kebiasaan orang yang sukses menurunkan berat badan dan menjaganya selama lebih dari satu tahun. Hasilnya, mereka rutin berolahraga selain mengatur pola makannya.

Olahraga dalam skala moderat, seperti jalan cepat, yang dilakukan satu jam setiap hari sangat dianjurkan. Aspek paling penting dari program penurunan berat badan adalah aktivitas fisik yang rutin.


Sumber :
»»  READMORE...

Kaki Bengkak Saat Hamil Bisa Permanen






Kaki bengkak saat hamil? Ini sebenarnya masalah yang lazim dialami wanita selama kehamilan. Tetapi menurut studi teranyar kondisi tersebut bisa membuat ukuran kaki bertambah secara permanen.

Kaki bengkak saat hamil disebabkan karena penimbunan cairan akibat perubahan metabolisme tubuh. Faktor lainnya adalah pertambahan berat badan karena adanya bayi sehingga bagian telapak kaki lebih rata dan membuat ukuran kaki bertambah. Hipertensi pada kehamilan juga bisa membuat kaki bengkak.

Studi terbaru yang dimuat dalam American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation menyebutkan pembengkakan dan berkurangnya lengkungan telapak kaki saat kehamilan bisa menjadi permanen. Itu berarti setelah melahirkan pun ukuran kaki sulit kembali ke ukuran semula.

Dr.Neil Segal, pakar di bidang kesehatan kaki dari Universitas Iowa, AS, melakukan pengukuran pembengkakan kaki wanita hamil pada trimester pertama kehamilan, lima bulan kehamilan, dan pasca melahirkan.

"Kami menemukan bahwa kehamilan memang membuat perubahan permanen pada kaki," katanya. Penelitian yang dilakukannya melibatkan 49 wanita hamil.

Hasil pengukuran menunjukkan sekitar 60-70 persen wanita mengalami pembengkakan sehingga kaki mereka lebih lebar dan lebih panjang, terutama di bulan kelima kehamilan dan setelah persalinan.

Rata-rata lengkung telapak kaki dan kekakuan lengkungan berkurang setelah mereka melahirkan. Kondisi itu menyebabkan panjang kaki bertambah sekitar 10-20 milimeter dan lengkung kaki berkurang.

Pembengkakan kaki terutama dialami oleh wanita yang baru pertama kali hamil. Pada kehamilan kedua dan seterusnya pembengkakan kaki tidak sebesar kehamilan pertama.

Menurut Dr.Bret Ribosky, presiden American College of Foot and Ankle Orthopedics, menjelaskan, perubahan ukuran kaki tersebut dipengaruhi oleh faktor hormonal.

"Hormon yang sama yang membuat bagian pelvis lebih rileks juga menyebabkan ligamen di kaki lebih lentur. Selain itu pertambahan berat badan juga menurunkan lengkungan telapak kaki sehingga lebar dan panjang kaki berubah," kata Ribosky.

Para ibu hamil disarankan untuk menyesuaikan alas kaki dengan perubahan tersebut. Hindari sepatu yang sempit karena akan membuat otot di bagian bawah kaki menjadi lemah.

Selain pembengkakan kaki, masalah kaki lainnya selama kehamilan antara lain kuku tumbuh ke dalam, kaki kapalan, dan radang jari kaki.

Sumber :
»»  READMORE...

Senin, 04 Maret 2013

Ayo, Ajari Si Kecil Jaga Kesehatan Jantung







Jika Anda ingin melihat anak Anda tumbuh sehat hingga mereka dewasa, ingatlah selalu untuk mengajarkan mereka hidup sehat sedari dini. Mengajari anak pentingnya kebiasaan yang membuat jantung sehat akan melindungi mereka dari penyakit tersebut ketika mereka dewasa.

Dokter di University of Alabama, Birmingham Zachary Stone, mengatakan proses yang disebut aterosklersosis, yaitu pengerasan pembuluh arteri diketahui sebagai penyebab penyakit jantung, stroke, dan kematian mendadak, ternyata sudah dimulai dari usia dini.

"Penting untuk mengajarkan gaya hidup sehat pada anak guna mencegah penyakit kardiovaskular saat mereka dewasa," ujarnya.

Ada tiga prinsip utama untuk menjaga kesehatan jantung anak, yaitu pola makan atau diet, aktivitas fisik, dan paparan asap rokok.

Stone mengatakan, nutrisi yang baik dapat membantu untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. "Nutrisi yang baik dapat membantu mencegah obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang dikenal sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular," tuturnya.

Diet anak harus terdiri dari sedikit lemak jenuh, dan lebih banyak buah, sayuran, serta padi-padian utuh.

Aktivitas fisik pun perlu ditingkatkan, dengan cara mengurangi aktivitas yang membutuhkan sedikit gerakan. Stone menyarankan bahwa anak perlu paling tidak ikut serta dalam kegiatan yang membutuhkan aktivitas fisik dengan tingkat moderat selama satu jam setiap hari. Hal tersebut dapat membantu kesehatan jantung mereka.

"Orang tua perlu membatasi anak menonton televisi atau menggunakan komputer maksimal dua jam setiap hari," ujarnya.

Lingkungan bebas asap rokok juga penting. Paparan asap rokok yang menjadikan anak sebagai perokok pasif berbahaya bagi kesehatan anak, termasuk peningkatan risiko anak mengembangkan penyakit jantung ketika dewasa.

Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Menilik Kandungan Gizi Hati Ayam

Hati ayam termasuk dalam bahan makanan yang sering diolah oleh masyarakat Indonesia. Selain lezat, ternyata hati ayam memiliki sejumlah zat gizi yang baik.


Hati ayam mengandung protein tinggi dan kaya akan folat, yang baik untuk meningkatkan kesuburan serta mencegah kecacatan pada bayi. Selain itu hati ayam memiliki kandungan zat besi yang tinggi dan beberapa vitamin B, terutama B12.

Kandungan nutrisi yang penting tersebut menjadikan hati ayam sebagai pilihan yang tepat untuk penderita anemia, ibu hamil atau menyusui. Hati ayam juga diketahui kaya akan vitamin A.

Anda bisa mengolah hati ayam menjadi berbagai jenis sajian, mulai dari menjadi campuran bubur ayam, sambal goreng, sampai sate yang lezat.

Salah satu hal yang wajib diperhatikan dalam mengolah hati ayam adalah memasaknya sampai matang untuk mencegah keracunan makanan yang berasal dari bakteri campylobacter. Untuk mematikan bakteri tersebut, masaklah dalam temperatur minimal 70 derajat celcius selama dua menit.



Sumber :
Guardian
»»  READMORE...

Kurangi Lemak Paha, Sehat Saat Lansia







Jika Anda ingin mempertahankan kemampuan Anda untuk dapat berjalan dengan cepat, maka sebaiknya sejak dini Anda perlu untuk menjaga lemak di bagian paha. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa lemak paha mungkin menjadi penyebab perlambatan kecepatan berjalan di kemudian hari.

Menurut studi oleh tim dari Wake Forest Baptist Medical Center yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition, orang dengan lemak paha yang banyak akan lebih mungkin kehilangan mobilitas saat beranjak tua.

Kristen Beavers, penulis utama studi tersebut menjelaskan, orang dewasa dengan lemak paha lebih banyak daripada ototnya memiliki risiko terbesar untuk mengalami penurunan klinis dalam kecepatan berjalan.

"Ketidakmampuan fisik akan mengganggu aktivitas serta membutuhkan biaya yang mahal sehingga dibutuhkan pencegahan untuk faktor yang dapat dimodifikasi dalam mengembangkan penurunanan kemampuan fungsional. Hal ini juga menjadi prioritas dalam penelitian kesehatan masyarakat," kata Beavers.

Menurut Beavers, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan hasil dari temuan ini. "Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk menentukan apakah ada perbaikan hasil dalam kecepatan berjalan setelah melakukan pengurangan lemak dan penambahan otot pada paha dari usia yang lebih muda.

Kecepatan berjalan secara umum berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Kecepatan berjalan yang menurun memiliki risiko tinggi untuk menderita cacat fisik, bahkan kematian.

Sayangnya, tidak banyak yang diketahui tentang apa yang menyebabkan penurunan kemampuan berjalan secara spesifik. Kendati demikian, para peneliti berspekulasi bahwa hal ini terakit dengan perubahan komposisi tubuh yang dipengaruhi penuaan. Hal ini dapat menyebabkan akumulasi lemak di sekitar otot dan berhubungan dengan melambatnya kecepatan berjalan.

Studi yang melibatkan 2.306 pria dan wanita dengan usia rata-rata 74,6 tahun ini menggarisbawahi bahwa pencegahan dengan menaikan massa otot serta mengurangi lemak sedari muda dapat berpengaruh besar pada penurunan kemampuan berjalan di kemudian hari.

Sumber :
Huffington Post
»»  READMORE...

Kiat Menghindari Rinitis Alergi

Rinitis alergi merupakan jenis alergi yang memiliki gejala mirip flu, seringkali sangat mengganggu. Bagaimana tidak, bersin-bersin, hidung tersumbat dan gatal yang berulang-ulang saat terkena paparan alergen tentu melelahkan dan menurunkan produktivitas.

Sayangnya, seperti halnya alergi lainnya, rinitis alergi tidak bisa disembuhkan. Untuk rinitis alergi tingkat sedang hingga berat, memang tersedia obat-obatan antihistamin atau obat semprot hidung. Namun, sebenarnya kita bisa mengendalikan laergi ini meski tanpa obat-obatan, yakni dengan cara menghindari pemicu alergi.
Berikut adalah kiat-kiat untuk mencegah terjadinya rinitis alergi, seperti disampikan dr.Selfiyanti Bimantara, Sp.THT, dari Brawijaya Women and Children's Hospital Jakarta.

1. Hindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi. Untuk mengetahui makanan dan obat yang membuat alergi, maka Anda perlu melakukan tes pada tubuh Anda.

2. Jangan biarkan hewan berbulu masuk ke dalam rumah, jika Anda alergi terhadap bulu hewan. Bulu hewan seperti anjing dan kucing dapat menjadi salah satu penyebab alergi.

3. Bersihkan debu yang menempel di perabot rumah dengan alat penyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu. Sebaiknya jangan menggunakan sapu karena dapat menyebarkan debu.

4. Gunakan pembersih udara atau pembersih udara elektris untuk membuang debu rumah, jamur, dan polen dari udara. Cuci dan gantilah filter secara berkala.

5. Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang dapat dicuci sesering mungkin. Perabot berbahan kain akan menyerap debu sehingga memicu alergi, maka tutuplah dengan lapisan, misalnya plastik yang dapat dicuci.

6. Jangan menggunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu di dalam kamar. Jika Anda mengidap rinitis alergi, sebaiknya singkirkan boneka, bunga, dan benda-benda lain yang berpotensi menampung debu, terutama di kamar tidur.

7. Untuk menghindari kontak dengan alergen, gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih dalam maupun di luar rumah

8. Hindari rokok dan penggunakan produk yang beraroma di rumah.

Sumber : health.kompas.com
»»  READMORE...