KOMPAS.com - Proses metabolisme tidak hanya
dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan olahraga, lho. Kebiasaan
sehari-hari yang tampaknya tidak berpengaruh terhadap kegemukan,
ternyata acap kali berkontribusi besar pada proses metabolisme dalam
tubuh.
Nyatanya, naik-turunnya berat badan serta proses
tertimbunnya lemak dalam tubuh adalah akibat proses metabolisme yang
tidak lancar. Nah, apa saja kebiasaan yang merusak proses metabolisme?
Simak empat hal yang mengakibatkan proses metabolisme tak lancar ini.
Makanan Tidak Pedas
Sebuah studi baru dalam jurnal Apepetite menemukan fakta bahwa ketika orang menambahkan cabai merah pada hidangan makan malam, mereka merasa lebih kenyang, sehingga makan sebanyak 30 persen lebih sedikit ketimbang mereka yang makan makanan tidak pedas.
Makan paprika jenis capsaicin juga ternyata dapat mempercepat metabolisme, karena ia mengontrol pelepasan hormon yang mengatur nafsu makan serta meningkatkan kadar hormon stres pemicu keinginan makan.
Duduk Terlalu Sering
Duduk selama tiga jam atau lebih per hari berpengaruh terhadap 74 persen peningkatan risiko sindrom metabolisme penyebab diabetes, penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Selain itu, duduk terlalu lama membuat otot tidak bekerja terlalu keras untuk membakar lemak dan berdampak pada sensitivitas hormon insulin.
Tidak Mencuci Bersih Bahan Makanan
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2012 di Amerika, kesehatan lingkungan sangat terkait dengan polusi lingkungan, seperti pestisida yang digunakan pada sayuran dan buah-buahan. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa dalam sel laboratorium, polutan tersimpan di jaringan lemak yang menyebabkan peradangan dan akhirnya berpengaruh pada jalur pengaturan metabolisme. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membeli bahan makanan bersifat organik.
Jarang Mencuci tangan
Menurut peneliti di Pennington Biomedical Center di Universitas Louisiana, ternyata ada hubungan antara virus pernapasan yang disebut adenovirus-36 dan obesitas, seperti sebuah virus yang muncul menjadi sel induk sel lemak. Untuk itu, cucilah tangan sampai bersih untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus tersebut.
Makanan Tidak Pedas
Sebuah studi baru dalam jurnal Apepetite menemukan fakta bahwa ketika orang menambahkan cabai merah pada hidangan makan malam, mereka merasa lebih kenyang, sehingga makan sebanyak 30 persen lebih sedikit ketimbang mereka yang makan makanan tidak pedas.
Makan paprika jenis capsaicin juga ternyata dapat mempercepat metabolisme, karena ia mengontrol pelepasan hormon yang mengatur nafsu makan serta meningkatkan kadar hormon stres pemicu keinginan makan.
Duduk Terlalu Sering
Duduk selama tiga jam atau lebih per hari berpengaruh terhadap 74 persen peningkatan risiko sindrom metabolisme penyebab diabetes, penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Selain itu, duduk terlalu lama membuat otot tidak bekerja terlalu keras untuk membakar lemak dan berdampak pada sensitivitas hormon insulin.
Tidak Mencuci Bersih Bahan Makanan
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2012 di Amerika, kesehatan lingkungan sangat terkait dengan polusi lingkungan, seperti pestisida yang digunakan pada sayuran dan buah-buahan. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa dalam sel laboratorium, polutan tersimpan di jaringan lemak yang menyebabkan peradangan dan akhirnya berpengaruh pada jalur pengaturan metabolisme. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membeli bahan makanan bersifat organik.
Jarang Mencuci tangan
Menurut peneliti di Pennington Biomedical Center di Universitas Louisiana, ternyata ada hubungan antara virus pernapasan yang disebut adenovirus-36 dan obesitas, seperti sebuah virus yang muncul menjadi sel induk sel lemak. Untuk itu, cucilah tangan sampai bersih untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus tersebut.
Sumber :
Harrah's Reno Casino & Hotel - MJH
BalasHapusFind your perfect stay at Harrah's Reno 전라북도 출장샵 Casino & Hotel - a 익산 출장샵 luxury hotel 강원도 출장샵 with a 진주 출장마사지 blissful spa, oasis pool, and a 경기도 출장안마 lazy river. Rating: 4.6 · 23 reviews