Chris Gash
Teresa Iglesias, pakar biologi evolusi dari University of California, Davis, melakukan penelitian perilaku burung tersebut. Belum bisa diketahui dengan pasti mengapa Aphelocoma californica punya perilaku itu.
"Mungkin adanya banyak individu membantu mereka mengetahui lokasi dan mengusir predator. Grup burung lebih besar diketahui lebih mampu mengusir predator," papar Iglesias seperti dikutip New York Times, Senin 97/1/2013).
Iglesias melakukan eksperimen dengan bangkai burung yang telah dicabut bulnya, dikeringkan dan diawetkan. Ketika burung sejenis lain melihat bangkai itu, mereka terbang pada pohon di atasnya serta mengeluarkan suara berisik untuk mencari perhatian individu lain.
Eksperimen selanjutnya mengungkap bahwa burung juga menunjukkan perilaku yang sama saat melihat model burung hantu, tetapi tidak bereaksi saat melihat kayu yang dicat, yang digunakan sebagai kontrol dalam eksperimen.
Beragam hewan juga bereaksi terhadap kematian jenisnya. Lebah dan beberaoa hewan akuatik bereaksi terhadap zat kimia yang dikeluarkan oleh bangkai. Meski Iglesias tak menunjukkan adanya emosi, tapi ia mengatakan, "Jika ini terjadi pada manusia, mengapa tidak pada hewan."
Sumber :
New York Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar