NORFOLK, KOMPAS.com —
Fosil moyang segala makhluk di Bumi ditemukan. Fosil itu dinobatkan
sebagai fosil tertua, berasal dari masa 3,49 miliar tahun lalu, hanya 1
miliar tahun setelah Bumi terbentuk.
Tak seperti umumnya fosil yang harus digali, fosil ini ditemukan di permukaan batuan tertua di Bumi yang terdapat di wilayah Pilbara, Australia bagian barat. Fosil berupa jejak koloni bakteri purba.
"Koloni bakteri ini adalah fosil tertua yang pernah dideskripsikan. Mereka adalah moyang tertua kita," kata Nora Noffle, peneliti biogeomikia dari Old Dominion University di Norfolk, seperti dikutip Washington Post, Selasa (1/1/2013).
Fosil bakteri tepatnya ditemukan di Strelley Pool Formation, struktur sedimen disebut stromatolit di Pilbara. Sejak 1980, peneliti menduga bahwa struktur tersebut terbentuk oleh bakteri. Namun, saat itu peneliti belum yakin sebab stromatolit juga bisa terbentuk sebab lain seperti arus.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis karbon yang menyusun stromatolit. Benda mati biasanya tersusun atas 99 persen karbon-12 yang lebih ringan dan 1 persen karbon 13. Sementara makhluk hidup seperti bakteri fotosintetik tersusun atas lebih banyak karbon 12 dan sedikit karbon 13.
Analisis menunjukkan bahwa berdasarkan jenis karbon penyusunnya, ada fosil makhluk hidup pada batuan tersebut. Namun, jenisnya tak bisa diketahui sebab tak ada lemak atau protein tertinggal yang bisa digunakan untuk penentuan jenis.
Penemuan fosil ini tidaklah mudah. Masalahnya, peneliti harus mencari situs terbaik, situs batuan purba yang minim kontaminasi. Wilayah Pilbara menyimpan batuan terbaik untuk peneltian kehidupan purba yang berasal dari masa Archaea, masa yang berakhir 2,5 miliar tahun lalu.
"Mempelajari kehidupan lampau seperti ini tak ubahnya mempelajari bagaimana Bumi bisa menjadi seperti sekarang," kata Michael Tice, pakar biogeokimia dari Texas A&M University yang juga terlibat riset.
Penelitian ini juga membantu ilmuwan mencari bentuk-bentuk kehidupan di luar Bumi. Lingkungan Mars, misalnya, diduga menyimpan kehidupan sederhana. Temuan terakhir, Mars ternyata memiliki jejak air.
Tak seperti umumnya fosil yang harus digali, fosil ini ditemukan di permukaan batuan tertua di Bumi yang terdapat di wilayah Pilbara, Australia bagian barat. Fosil berupa jejak koloni bakteri purba.
"Koloni bakteri ini adalah fosil tertua yang pernah dideskripsikan. Mereka adalah moyang tertua kita," kata Nora Noffle, peneliti biogeomikia dari Old Dominion University di Norfolk, seperti dikutip Washington Post, Selasa (1/1/2013).
Fosil bakteri tepatnya ditemukan di Strelley Pool Formation, struktur sedimen disebut stromatolit di Pilbara. Sejak 1980, peneliti menduga bahwa struktur tersebut terbentuk oleh bakteri. Namun, saat itu peneliti belum yakin sebab stromatolit juga bisa terbentuk sebab lain seperti arus.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis karbon yang menyusun stromatolit. Benda mati biasanya tersusun atas 99 persen karbon-12 yang lebih ringan dan 1 persen karbon 13. Sementara makhluk hidup seperti bakteri fotosintetik tersusun atas lebih banyak karbon 12 dan sedikit karbon 13.
Analisis menunjukkan bahwa berdasarkan jenis karbon penyusunnya, ada fosil makhluk hidup pada batuan tersebut. Namun, jenisnya tak bisa diketahui sebab tak ada lemak atau protein tertinggal yang bisa digunakan untuk penentuan jenis.
Penemuan fosil ini tidaklah mudah. Masalahnya, peneliti harus mencari situs terbaik, situs batuan purba yang minim kontaminasi. Wilayah Pilbara menyimpan batuan terbaik untuk peneltian kehidupan purba yang berasal dari masa Archaea, masa yang berakhir 2,5 miliar tahun lalu.
"Mempelajari kehidupan lampau seperti ini tak ubahnya mempelajari bagaimana Bumi bisa menjadi seperti sekarang," kata Michael Tice, pakar biogeokimia dari Texas A&M University yang juga terlibat riset.
Penelitian ini juga membantu ilmuwan mencari bentuk-bentuk kehidupan di luar Bumi. Lingkungan Mars, misalnya, diduga menyimpan kehidupan sederhana. Temuan terakhir, Mars ternyata memiliki jejak air.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar