ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONKIAL
1.
Pengartian
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh
spame akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara
dan penurunan ventilasi alveolus.
( Huddak & Gallo, 1997 )
Asma adalah penyakit jalan nafas
obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam
secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
(
Smeltzer, 2002 : 611)
Asma
adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika bronkus
mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 : 48)
2.
Penyebab
a.
Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
-
Reaksi antigen-antibodi
-
Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu
binatang)
b.
Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
-
Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
-
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
-
Iritan : kimia
-
Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
-
Emosional : takut, cemas dan tegang
-
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor
pencetus.
(Suriadi, 2001 : 7)
3. TANDA DAN GEJALA
1. Stadium
dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
a. Batuk
dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
b. Rochi
basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul
c. Whezing
belum ada
d.Belum ada kelainan bentuk thorak
e. Ada peningkatan eosinofil
darah dan IG E
f. BGA
belum patologis
Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan
a.
Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum
b.
Whezing
c.
Ronchi basah bila terdapat hipersekresi
d.
Penurunan tekanan parsial O2
2. Stadium
lanjut/kronik
a.
Batuk, ronchi
b.
Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
c.
Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
d.
Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)
e.
Thorak seperti barel chest
f.
Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
g.
Sianosis
h.
BGA Pa O2 kurang dari 80%
i.
Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler
kanan dan kiri
j.
Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik
(Halim Danukusumo, 2000, hal
218-229)
Downloa askep selengkapnya klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar