Livescience
Figaro, kakatua cerdas yang mampu membuat peralatan untuk mendapatkan makanan.
Para ilmuwan awalnya mendapati seekor kakaktua Goffin yang bernama Figaro tengah bermain kerikil di sangkarnya di sebuah tempat penelitian di Vienna. Burung itu menjatuhkan kerikil ke luar dari sangkarnya. Ia berusaha meraih kembali. Ketika gagal mengambil dengan paruh atau cakarnya, ia memakai ranting untuk menggapai kerikil itu.
"Untuk menyelidiki ini lebih lanjut, kami menempatkan kacang di tempat kerikil terdapat, dan kami mulai merekam," kata Alice Auersperg dari Universitas Wina yang melakukan penelitian.
Peneliti mendapatkan hasil yang menakjubkan. Saat berusaha mendapatkan kacang, burung itu tidak mencari ranting lagi. Yang lebih hebat, ia mulai menggigit batang yang lebih besar lalu memotongnya hingga memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai untuk menjadi alat meraih kacang.
"Sudah merupakan hal yang mengejutkan melihatnya menggunakan alat. Kami pastinya tidak mengharapkannya menciptakan alat itu sendiri," ungkap Auersperg seperti dikutip Livescience, Senin (5/11/2012).
Auersperg mengungkapkan, Figaro selalu berhasil meraih kacang setiap kacang itu ditempatkan di luar jangkauannya. Setiap ada tantangan baru, ia menciptakan atau memodifikasi alat lama agar tantangan baru bisa diselesaikan.
Peneliti belum mengetahui bagaimana Figaro bisa memiliki kemampuan tersebut. Namun, peneliti percaya bahwa spesies yang memiliki otak lebih besar dan kemampuan pemecahan masalah dapat menciptakan peralatan secara spontan, meskipun tidak memiliki kebiasaan itu.
"Meskipun Figaro masih sendirian di antara spesies kakaktua dalam menunjukkan kemampuan ini, prestasinya menunjukkan kemampuan membuat alat bisa muncul dari kecerdasan yang tak secara khusus berkaitan dengan pembuatan alat," kata Alex Kacelnik, peneliti dari Universitas Oxford.
"Yang penting, setelah membuat dan menggunakan alat pertama, Figaro tampaknya tahu persis apa yang harus dilakukan, dan tidak ragu-ragu mencobanya lagi," tambah Kacelnik.
Kacelnik sebelumnya memimpin studi pada burung gagak Kaledonia Baru yang ahli membuat alat di alam liar. Burung itu mengasah keterampilannya dengan belajar dari yang lebih tua. Dalam kasus itu, burung gagak menciptakan alat serupa kait untuk meraih makanan.
"Figaro dan pendahulunya, Betty, dapat membantu kami membuka banyak hal yang belum diketahui dalam evolusi kecerdasan," papar Kacelnik.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar