shutterstock
Ilustrasi
UTAH, KOMPAS.com -
Mengubah gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global menjadi bahan
berguna selama ini cuma jadi mimpi. Zhiyong Yang, pelajar dari Utah
State University berhasil mewujudkannya.
Hasil penelitian Yang yang dilakukan bersama rekannya, Vivian Moure dari Federal University di Parana, Brazilia dan Dennis Dean dari Virginia Tech dipublikasikan di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences, Senin (12/11/2012).
Yang mengatakan, keberhasilannya masih dalam tahap riset. Penemuannya masih langkah awal mewujudkan mimpi mengubah CO2 menjadi bahan berguna.
"Kami baru dapat mengubah sejumlah sedikit karbon dioksida menjadi metana dan proses yang kami jalankan masih sangat lambat dan tidak efisien," kaya Yang seperti dikutip Physorg, Senin kemarin.
"Tapi sekarang kita bisa memahami proses kimianya. Kita bisa meletakkan prinsip dasar konversi ini, dimana para ahli kimia bisa mengembangkan rancangan lebih baik serta katalis yang lebih efisien," tambah Yang.
Konversi CO2 menjadi senyawa lain selama ini sulit dilakukan karena CO2 sangat stabil. Yang berhasil mengonversinya dengan memanfaatkan bakteri.
Yang sebelumnya pernah mempelajari bakteri nitrogenase, bakteri pereduksi nitrogen. Yang menemukan molybdenum nitrogenase yang mampu mengubah karbon monoksida menjadi hidrokarbon. Riset itu dipublikasikan di Journal of Biological Chemistry pada 3 Juni 2011 lalu.
"Menggunakan pengetahuan tersebut, kita merenungkan dan berpikir apakah proses yang sama bisa digunakan mengonversi karbon dioksida," papar Yang. Yang menggunakan teknik rekayasa genetika sehingga bakteri nitrogenase bisa dimanfaatkan untuk mengubah CO2 menjadi metana.
Ke depan, tantangannya adalah menguraikan bagaimana konversi berjalan, transfer pengetahuan dan konstruksi katalis.
Hasil penelitian Yang yang dilakukan bersama rekannya, Vivian Moure dari Federal University di Parana, Brazilia dan Dennis Dean dari Virginia Tech dipublikasikan di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences, Senin (12/11/2012).
Yang mengatakan, keberhasilannya masih dalam tahap riset. Penemuannya masih langkah awal mewujudkan mimpi mengubah CO2 menjadi bahan berguna.
"Kami baru dapat mengubah sejumlah sedikit karbon dioksida menjadi metana dan proses yang kami jalankan masih sangat lambat dan tidak efisien," kaya Yang seperti dikutip Physorg, Senin kemarin.
"Tapi sekarang kita bisa memahami proses kimianya. Kita bisa meletakkan prinsip dasar konversi ini, dimana para ahli kimia bisa mengembangkan rancangan lebih baik serta katalis yang lebih efisien," tambah Yang.
Konversi CO2 menjadi senyawa lain selama ini sulit dilakukan karena CO2 sangat stabil. Yang berhasil mengonversinya dengan memanfaatkan bakteri.
Yang sebelumnya pernah mempelajari bakteri nitrogenase, bakteri pereduksi nitrogen. Yang menemukan molybdenum nitrogenase yang mampu mengubah karbon monoksida menjadi hidrokarbon. Riset itu dipublikasikan di Journal of Biological Chemistry pada 3 Juni 2011 lalu.
"Menggunakan pengetahuan tersebut, kita merenungkan dan berpikir apakah proses yang sama bisa digunakan mengonversi karbon dioksida," papar Yang. Yang menggunakan teknik rekayasa genetika sehingga bakteri nitrogenase bisa dimanfaatkan untuk mengubah CO2 menjadi metana.
Ke depan, tantangannya adalah menguraikan bagaimana konversi berjalan, transfer pengetahuan dan konstruksi katalis.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar