SHUTTERSTOCK
Kompas.com -
Protein adalah zat gizi esensial sebagai zat pembangun dan pembangkit
energi. Kita membutuhkannya untuk setiap fungsi tubuh. Tetapi tidak
semua makanan sumber protein sama baiknya. Cerdaslah memilih variasi
sumber protein.
Mayoritas wanita membutuhkan 50 gram protein setiap hari, sementara pria sekitar 60-70 gram. Jumlah tersebut bisa didapatkan dari dua sampai tiga kali waktu makan dalam sehari. Pada atlet, ibu hamil, dan lansia, kebutuhan protein mereka sedikit lebih tinggi.
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2010, sebagain besar masyarakat Indonesia kekurangan konsumsi energi dan protein, terutama pada anak usia sekolah, pra remaja, remaja, dan kelompok ibu hamil, khususnya di pedesaan.
Pastikan Anda memenuhi apa yang dibutuhkan tubuh, tetapi juga jangan berlebihan dan menjadikannya sumber asupan utama. Pola makan seimbang adalah yang terbaik.
Ada banyak sumber protein, yang paling dikenal adalah daging. Menurut Anne Wolf, ahli gizi dan peneliti dari University of Virginia School of Medicine, selain kaya protein daging merah juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Karena itu kita sebaiknya berhati-hati dalam memilih jenis daging merah.
Ia menyarankan agar kita memilih daging tanpa lemak. Hindari daging yang sudah diproses seperti sosis atau nuget karena mengandung garam dan lemak tinggi.
Menurut Wolf, sumber protein yang paling baik sebenarnya adalah telur. Selain murah kandungan gizi dan proteinnya sangat baik. "Jika Anda khawatir dengan kolesterolnya, bisa mengasup putih telurnya saja. Lemak dan kolesterolnya ada di kuning telur," katanya.
Sumber protein yang disarankan lainnya adalah susu rendah lemak dan turunannya, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, tahu dan susu kedelai, atau pasta yang diperkaya dengan protein.
Mayoritas wanita membutuhkan 50 gram protein setiap hari, sementara pria sekitar 60-70 gram. Jumlah tersebut bisa didapatkan dari dua sampai tiga kali waktu makan dalam sehari. Pada atlet, ibu hamil, dan lansia, kebutuhan protein mereka sedikit lebih tinggi.
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2010, sebagain besar masyarakat Indonesia kekurangan konsumsi energi dan protein, terutama pada anak usia sekolah, pra remaja, remaja, dan kelompok ibu hamil, khususnya di pedesaan.
Pastikan Anda memenuhi apa yang dibutuhkan tubuh, tetapi juga jangan berlebihan dan menjadikannya sumber asupan utama. Pola makan seimbang adalah yang terbaik.
Ada banyak sumber protein, yang paling dikenal adalah daging. Menurut Anne Wolf, ahli gizi dan peneliti dari University of Virginia School of Medicine, selain kaya protein daging merah juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Karena itu kita sebaiknya berhati-hati dalam memilih jenis daging merah.
Ia menyarankan agar kita memilih daging tanpa lemak. Hindari daging yang sudah diproses seperti sosis atau nuget karena mengandung garam dan lemak tinggi.
Menurut Wolf, sumber protein yang paling baik sebenarnya adalah telur. Selain murah kandungan gizi dan proteinnya sangat baik. "Jika Anda khawatir dengan kolesterolnya, bisa mengasup putih telurnya saja. Lemak dan kolesterolnya ada di kuning telur," katanya.
Sumber protein yang disarankan lainnya adalah susu rendah lemak dan turunannya, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, tahu dan susu kedelai, atau pasta yang diperkaya dengan protein.
Sumber :
Everyday Health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar