Social Icons

Senin, 26 Agustus 2013

Makanan Lunak Sahabat Sakit Gigi

Add caption
Sakit gigi akibat tumbuhnya gigi bungsu tentu menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat ingin menyantap makanan-makanan enak. Namun bukan berarti kita harus kelaparan saat mengalami kondisi tersebut.

Para pakar menyarankan untuk tetap mengonsumsi makanan, tetapi dalam bentuk lunak. Karena selain mengatasi rasa lapar, makanan lunak juga mampu mengurangi rasa sakit tersebut.

Saat mengalami sakit gigi, mereka menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung biji-bijian dan serat. Ini karena makanan-makanan tersebut berpotensi untuk tersangkut di gigi dan memperparah rasa sakit.

Nah, supaya tetap nyaman makan enak dalam kondisi sakit gigi, tak ada salahnya untuk mencoba makanan-makanan berikut ini.

1. Sup

Sup ayam atau jagung cukup lembut untuk dikunyah. Bila perlu, campurkan telur ke dalam sup untuk menambah kandungan nutrisi makanan ini.

2. Kentang

Rebus kentang, tumbuk, dan tambahkan sedikit bumbu. Kentang kaya akan zat besi dan zinc yang membantu meringankan rasa sakit.

3. Telur

Telur dapat digoreng atau direbus untuk dikonsumsi saat sakit gigi. Teksturnya yang lunak membantu mengatasi sakit yang Anda rasakan.

4. Oat

Ini adalah salah satu makanan terbaik untuk sakit gigi. Rebus oatmeal dan bila perlu tambahkan pisang tumbuk untuk mendapatkan rasa manis.

5. Yogurt

Selain baik untuk sakit gigi akibat tumbuhnya gigi bungsu, yogurt juga merupakan makanan yang baik untuk sakit gigi pada umumnya. Ini karena yogurt mampu mengatasi rasa nyeri.

6. Jeli

Rasa jeli yang beraneka macam membuatnya lebih menarik untuk dimakan. Jeli dengan campuran buah juga baik untuk sakit gigi karena mengandung vitamin.

7. Jus sayur dan buah

Sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin yang dibutuhkan saat sakit gigi. Membuat sajian jus mungkin lebih baik karena jadi lebih mudah ditelan.

8. Es krim

Setiap dokter gigi menyarankan untuk mengkonsumsi es krim untuk menghilangkan rasa nyeri akibat sakit gigi. Dinginnya es krim membuat mati rasa, terlebih es krim mengandung kalsium yang baik untuk gigi.

Sumber :
»»  READMORE...

Pengaruh Keturunan dalam Kondisi Pradiabetes

ilustrasi pengukuran kadar gula darah
Pengaruh faktor genetik atau keturunan dalam terjadinya diabetes melitus sudah lama diketahui. Namun belum banyak diketahui bahwa faktor keturunan juga berpengaruh pada risiko pradiabetes.

Orang-orang yang tidak obesitas tetapi memiliki riwayat diabetes dalam keluarganya beresiko tinggi mengalami pradiabetes, kondisi gula darah di atas normal namun belum setinggi pada diabetes.


Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Dr.Andreas Fritsche dari Jernam Center for Diabetes Research, terungkap bahwa faktor gentik berpengaruh besar sampai 26 persen pada kondisi pradiabetes.


Penelitian dilakukan terhadap 5.400 orang dengan kadar gula darah normal dan lebih dari 2.600 orang pradiabetes.


Setelah memperhitungkan faktor usia, jenis kelamin, dan lemak tubuh, para peneliti menyimpulkan bahwa riwayat keluarga menderita diabetes berpengaruh terhadap terjadinya pradiabetes.


Penelitian secara lebih mendalam menemukan kaitan faktor keturunan dan pradiabetes, terutama pada orang yang berat badannya tidak berlebih. Padahal selama ini diabetes cenderung lebih banyak diderita orang yang kegemukan.

Sumber :
»»  READMORE...

Minggu, 25 Agustus 2013

Kebanyakan Daging Merah Memicu Risiko Pikun

daging merah
Daging merah merupakan sumber protein, zat besi, dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun sebaiknya jangan mengonsumsinya secara berlebihan karena diyakini dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif otak.

Menurut studi terbaru yang dipublikasikan Journal of Alzheimer's Disease, kebiasaan menyantap daging merah dalam jumlah yang banyak berkaitan dengan risiko Alzheimer. Konsumsi daging berlebihan akan meningkatkan kandungan zat besi dalam tubuh sehingga memicu risiko kepikunan.

Para ahli menegaskan, zat besi memang berperan vital bagi fungsi sel tubuh. Akan tetapi, apabila jumlahnya terlalu berlebih akan memicu kerusakan yang bersifat oksidatif,  di mana otak akan sangat rentan terhadap jenis kerusakan yang satu ini.
Dalam risetnya, para ahli dari University of California Los Angeles (UCLA) menganalisa otak 31 pasien Alzheimer's dan 68 orang tua sehat. Pemindaian otak dilakukan dengan menggunakan alat magnetic resonance imaging (MRI).

Penderita Alzheimer's terbukti memiliki kadar zat besi lebih tinggi pada otaknya daripada orang sehat. Dari pasien Alzheimer's juga ditemukan, tingginya kadar zat besi terkait dengan kerusakan jaringan di bagian hipokampus, area pada otak yang rusak lebih dini akibat Alzheimer's.
Kendati demikian, hubungan kadar zat besi dengan kerusakan pada hipokampus tidak sebanyak kaitannya dengan kerusakan pada talamus. Talamus biasanya merupakan bagian otak yang terkena dampak dari penyakit Alzheimer's stadium lanjut.
Para peneliti percaya, zat besi dapat menjadi pemicu kerusakan jaringan otak yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Namun kabar baiknya, pola makan dan intervensi obat-obatan dapat membantu mengendalikan faktor risikonya.

Penulis studi Dr George Bartzokis, profesor psikiatri dari Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA mengatakan, akumulasi zat besi pada otak dapat dimodifikasi oleh faktor lingkungan.
"Konsumsi daging merah, suplemen zat besi, dan histerektomi sebelum menopause merupakan faktor-faktor yang dapat dimodifikasi dan mempengaruhi akumulasi zat besi di otak," sebutnya.

Sumber :
»»  READMORE...

Apa Kata Kaki Tentang Kesehatan Anda?

Ilustrasi
Kaki adalah bagian tubuh paling bawah. Meski terbawah, bukan berarti kondisi kaki bisa diabaikan. Karena faktanya, keadaan kaki dapat menggambarkan kondisi tubuh secara keseluruhan.

Berikut ini, adalah beberapa kondisi kaki yang dapat menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan :

1. Kaki selalu terasa dingin

Kaki yang selalu dingin disebabkan buruknya peredaran darah yang sering dikaitan dengan merokok, tingginya tekanan darah, dan penyakit jantung. Kerusakan saraf akibat diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan kaki terasa dingin. Penyebab lainny adalah hipotiroidisme dan anemia.

2. Sensasi kaki seperti terbakar

Sensasi terbakar merupakan hal yang umum terjadi pada penderita diabetes, dengan kerusakan saraf tepi. Kondisi ini juga bisa diakibatkan kekurangan vitamin B,  athlete's food, penyakit ginjal kronis, buruknya sirkulasi darah di kaki (peripheral arterial disesase), dan hipotroidisme.

3. Sakit pada kaki

Bila kaki terasa sakit setelah beraktivitas seharian, perhatikanlah kondisi sepatu. Sebanyak 8 dari 10 wanita mengatakan, sepatu tertentu menyakiti kaki mereka. Namun sakit yang tidak dikarenakan sepatu bertumit tinggi, mungkin diakibatkan pecahan kecil di tulang. Penyebabnya adalah latihan yang terlalu berat, seperti basket atau lari jarak jauh. lemahanya tulang karena ostoporosis juga meningkatkan risiko ini.

4. Kejang kaki

Rasa sakit tiba-tiba pada kaki adalah tanda kejang otot, yang bisa terjadi beberapa menit. Penyebab utamanya adalah kelebihan kerja dan kelemahan otot. Penyebab lain adalah buruknya sirkulasi, dehidrasi, atau ketidakseimbangan potassium, magnesium, kalsium, atau vitamin D dalam tubuh. Perubahan hormon saat hamil atau gangguan tiroid, juga berperan.

5. Kaki bengkak

Bengkak merupakan gangguan temporer yang disebabkan berdiri atau penerbangan yang terlalu lama. Namun kaki yang bengkak dalam waktu lama merupakan tanda adanya masalah pada pembekuan darah dan sistem limfatik. Gangguan ginjal dan tiroid yang kurang aktif, juga bisa menjadi penyebab bengkak.

6. Jari kaki kemerahan, putih, dan biru

Penyakit Raynaud bisa menyebabkan jari kaki berwarna putih, kebiruan, kemerahan dan kembali ke warna asal. Penyebabnya adalah penyempitan arteri, yang disebut vasopasma. Stres atau perubahan suhu dapat menyebabkan vasopasma, yang biasanya tidak memicu penyakit lain. Penyakit Raynaud juga berhubungan dengan radang sendi, penyakit Sjogren, dan gangguan tiroid.

7. Sakit pada tumit

Penyebab utama sakit pada tumit adalah plantar fasciitis, yaitu perdangan pada ligamen panjang yang melekat pada tulang tumit. Rasa sakit akan lebih terasa ketika bangun tidur dan terjadi tekanan di kaki. Radang sendi, latihan berlebihan, dan sepatu yang tidak cocok menyebabkan sakit pada tumit, misalnya tendonitis. Penyebab lainnya adalah infeksi tulang, tumor, atau tulang pecah.

8. Cara jalan diseret

Penyebab perubahan cara jalan adalah kehilangan kemampuan merasakan sensasi pada kaki, yang diakibatkan kerusakan saraf tepi. Kerusakan saraf diakibatkan infeksi, kekurangan vitamin, dan kelebihan alkohol.

9. Rasa gatal

Rasa gatal dan kapalan, merupakan infeksi jamur yang umum terjadi pada pria berusia 20-40 tahun. Reaksi pada zat kimia atau produk perawatan kulit tertentu, bisa menyebabkan gatal, disertai kemerahan dan kering.

10. Luka yang tak kunjung sembuh

Luka pada kaki yang tak kunjung sembuh, merupakan tanda utama diabetes. Penyembuhan yang lama juga merupakan tanda buruknya sirkulasi akibat penyakit seperti peripheral artery disesase.

Sumber :
»»  READMORE...

Sabtu, 24 Agustus 2013

Perempuan Perokok Lebih Beresiko Stroke

Ilustrasi
Laki-laki dan perempuan yang merokok memiliki risiko stroke yang sama, tetapi pada perempuan risikonya lebih tinggi dan lebih mematikan.

Secara umum terdapat dua jenis stroke, yakni stroke iskemik berupa penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke otak. Stroke jenis ini paling banyak dialami. Sementara itu stroke hemoragik yang terjadi bila pembuluh arteri otak bocor atau pecah, tergolong jarang.


Pada perempuan pecandu rokok, stroke yang mengintai mereka adalah strok hemoragik. Menurut penelitian, risikonya 17 persen lebih tinggi dibanding pada perokok pria.


Dalam hasil analisa terhadap lebih dari 80 studi internasional yang dipublikasikan antara tahun 1966 sampai tahun 2013, disimpulkan risiko perokok pria dan wanita untuk menderita stroke iskemik hampir sama yakni 50 persen.


Kabar baiknya, risiko stroke tersebut bisa dikurangi jika kebiasaan merokok dihentikan.


Para peneliti menyebutkan, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke akibat pecahnya pembuluh darah otak. Faktor hormonal dan pengaruh nikotin pada lemak darah diduga berperan paling kuat.


Perempuan pecandu rokok juga lebih rentan mengalami peningkatkan lemak darah seperti kolesterol dan trigliserida, dibanding dengan pria.

Sumber :
»»  READMORE...

Gen Ibu Pengaruhi Seberapa Cepat Kita Menua

Ilustrasi
Cukup tidur, pola makan benar, dan rajin nge-gym memang bisa membuat kondisi jantung tetap muda. Namun, mutasi gen yang diturunkan dari ibu ternyata lebih berperan dalam laju penuaan.

Penuaan bisa berwujud dalam berbagai penyakit yang dikaitkan dengan usia dan juga perubahan fisik. Misalnya saja daya ingat menurun, kulit keriput, sampai performa seksual yang lebih loyo.


Cepat lambatnya seseorang mengalami penuaan berbeda-beda. Para ilmuwan sejak lama menyebut bahwa kerusakan sel yang terjadi bertahun-tahun sepanjang usia berpengaruh besar pada terjadinya penuaan. Namun, belum pernah dilihat bahwa faktor penuaan sebenarnya juga diturunkan.


Sekelompok peneliti dari Swedia dan Jerman menemukan bahwa kerusakan DNA di mitokondria, juga dikenal sebagai sel pembangkit tenaga karena di sinilah gula diubah menjadi energi, sebagian besar ikut mengendalikan laju penuaan.


DNA mitokondria mengandung gen-gen yang berasal dari pihak ibu saja. DNA mitokondria berbeda dengan DNA yang berada di sel inti dan berasal dari ayah dan ibu.


"DNA mitokondria mengalami kerusakan seiring dengan usia. Tetapi kini kita mengetahui bahwa sebagian dari kerusakan ini sudah ada sejak lahir yang diturunkan dari ibu ke bayi," kata ketua peneliti Nils-Gran Larsson.


Para peneliti menemukan, DNA mitokondria mengalami kerusakan terus-menerus, dan produksi energi sel secara perlahan mulai menghilang sehingga terjadi penuaan.


Penelitian tersebut dilakukan terhadap mencit di laboratorium. Para ilmuwan juga menemukan, peningkatan kadar kerusakan pada mencit berkorelasi dengan penurunan tingkat kebugaran.


Meski begitu, belum diketahui manakah yang paling berpengaruh pada penuaan, apakah kerusakan DNA mitokondria atau faktor lingkungan.

Sumber :
»»  READMORE...

Probiotik Selama Kehamilan Kurangi Risiko Alergi Bayi

Jaga asupan gizi supaya kehamilan selalu sehat.
Probiotik ternyata sudah memberi manfaat sejak bayi masih dalam kandungan. Bayi yang ibunya rutin mengonsumsi suplemen prebiotik selama kehamilan, memiliki risiko rendah mengalami alergi.

Probiotik sudah lama diakui manfaatnya bagi tubuh. Beberapa contoh asupan yang berisi bakteri baik ini antara lain yogurt, sauerkraut, miso soup, soft cheeses, dan beberapa jenis susu.


Bayi yang terpapar probiotik selama dalam rahim memiliki ketahanan tubuh yang baik di tahun pertama setelah lahir. Menurut peneliti, Dr Eric Forno dari Children’s Hospital, Pittsburgh, ketahanan tubuh ini membantu anak melawan segala bentuk alergi.


Hasil ini didasarkan pada analisis 25 percobaan pemberian suplemen, yang diberikan selama kehamilan. Suplemen juga diberikan pada tahun pertama kehidupan anak. Dosis pemberian adalah sekali sehari atau lebih, selama beberapa bulan dalam setahun.


Setelah itu, peneliti menanyakan adanya gejala asma atau bentuk alergi lain pada anak. Gejala asma ini mencakup batuk dan sesak, sedangkan alergi lain yang ditanyakan adalah alergi pada kacang dan serbuk bunga.


Riset menemukan, bayi yang diberi probiotik selama dalam rahim, berpeluang 12 persen lebih kecil menderita alergi. Bayi yang mengonsumsi probiotik setelah lahir tidak menunjukkan perubahan pada risiko alergi. Konsumsi suplemen juga tidak berefek pada gejala asma. Kecuali, seperti kata peneliti, bergantung pada usia bayi.


Sekitar 60-70 persen sistem ketahanan tubuh seseorang berada dalam ususnya. Walaupun probiotik belum terbukti berefek positif pada sistem ketahanan tubuh, adanya bakteri baik yang hidup di dalam usus menjadi pertahanan kuat melawan patogen. Mengonsumsi probiotik, membantu bayi baru lahir melawan infeksi pada tahun awal hidupnya dan di kemudian hari.


"Teorinya adalah, paparan probiotik di awal kehidupan menolong sistem imun mengatur diri dan mengetahui siapa yang dilawan. Kami berharap penelitian selanjutnya tidak lagi mempertanyakan manfaat probiotik, tapi bagaimana membuat ibu mau mengonsumsinya," kata Forno.


Meski demikian, para ahli lain menyebutkan, karena para peneliti hanya mengikuti riwayat kesehatan bayi sampai usia 5 tahun, agak sulit menentukan apakah memang probiotik mencegah asma. Pasalnya, asma cukup sulit didiagnosis di usia ini.



Sumber :
»»  READMORE...