Meski
para orangtua selalu khawatir akan banyaknya vaksin yang diterima anak
mereka di usia dini, namun penelitian menunjukkan bahwa vaksin, bahkan
yang diberikan bersamaan dalam satu hari, tidak meningkatkan risiko
autisme.
Dalam survei tahun 2011, hampir sepertiga orangtua mengaku cemas karena anak mereka mendapatkan begitu banyak vaksin sebelum berusia 2 tahun. Bahkan tak jarang ada vaksin ganda yang harus diberikan dalam satu hari.
Pada enam bulan pertama usia bayi, ia akan menerima sekitar 19 dosis dari enam jenis vaksin berbeda. Di usia 6 tahun, rata-rata seorang anak menerima 25 dosis dari 10 jenis vaksin.
Beberapa penelitian sebelumnya tidak menemukan kaitan antara jumlah vaksin yang diterima anak dan risiko gangguan saraf. Memang dalam studi tersebut tidak disebutkan secara spesifik risiko autisme.
Pada studi terbaru yang dipimpin Dr.Frank DeStefano dari Center for Disease Control and Prevention, para peneliti maju selangkah dengan melihat kaitan antara paparan antigen (protein dalam vaksin yang merangsang sistem imun tubuh) dengan risiko anak terkena autisme.
Tim peneliti lebih memilih untuk melihat paparan antigen daripada jumlah vaksin yang diterima anak karena sebenarnya yang jadi kecemasan orangtua adalah anak mendapat stimulasi imunologi lebih banyak dari yang sistem imun mereka bisa tangani.
Menurut DeStefano, jumlah vaksin tidak bisa menjadi alat ukur dari respon imunologi karena vaksin mengandung berbagai jenis antigen dan beberapa antigen itu memberi perlindungan lebih dari satu penyakit.
Ia dan timnya menganalisa informasi dari 250 anak dengan autisme dan 750 anak tanpa autisme, yang lahir antara tahun 1994 dan 1999.
Anak dengan autisme terpapar antigen dalam jumlah yang sama dengan anak tanpa autisme di usia 3 bulan, 7 bulan, dan 2 tahun. Tidak ada perbedaan antara dua kelompok itu dalam total jumlah antigen yang diterima dalam satu hari.
"Kecemasan orangtua bahwa anak mereka mendapat terlalu banyak vaksin sebelum usia 2 tahun atau diberi vaksin terlalu banyak saat kunjungan ke dokter ternyata tidak meningkatkan risiko autisme," tulis peneliti dalam Journal of Pediatrics.
Sebenarnya setiap hari anak juga terpapar banyak virus dan patogen yang merangsang kekebalan tubuh mereka, seperti halnya cara kerja vaksin. Dengan kata lain sebenarnya dalam sehari pun anak mendapat ribuan kali vaksinasi.
Kendati jumlah vaksin yang diterima anak saat ini lebih banyak daripada anak di era tahun 1990-an, namun vaksin generasi terbaru memiliki antigen lebih sedikit. Jadi anak di era tahun 1990an mendapat antigen antara 3000 sampai 15.250 sebelum berusia 2 tahun, anak generasi sekarang hanya menerima sekitar 315 antigen.
Sumber :
FOX NEWS