Social Icons

Senin, 01 April 2013

Terlalu Banyak Vaksin Tak Memicu Autisme

Meski para orangtua selalu khawatir akan banyaknya vaksin yang diterima anak mereka di usia dini, namun penelitian menunjukkan bahwa vaksin, bahkan yang diberikan bersamaan dalam satu hari, tidak meningkatkan risiko autisme.

Dalam survei tahun 2011, hampir sepertiga orangtua mengaku cemas karena anak mereka mendapatkan begitu banyak vaksin sebelum berusia 2 tahun. Bahkan tak jarang ada vaksin ganda yang harus diberikan dalam satu hari.

Pada enam bulan pertama usia bayi, ia akan menerima sekitar 19 dosis dari enam jenis vaksin berbeda. Di usia 6 tahun, rata-rata seorang anak menerima 25 dosis dari 10 jenis vaksin.

Beberapa penelitian sebelumnya tidak menemukan kaitan antara jumlah vaksin yang diterima anak dan risiko gangguan saraf. Memang dalam studi tersebut tidak disebutkan secara spesifik risiko autisme.

Pada studi terbaru yang dipimpin Dr.Frank DeStefano dari Center for Disease Control and Prevention, para peneliti maju selangkah dengan melihat kaitan antara paparan antigen (protein dalam vaksin yang merangsang sistem imun tubuh) dengan risiko anak terkena autisme.

Tim peneliti lebih memilih untuk melihat paparan antigen daripada jumlah vaksin yang diterima anak karena sebenarnya yang jadi kecemasan orangtua adalah anak mendapat stimulasi imunologi lebih banyak dari yang sistem imun mereka bisa tangani.

Menurut DeStefano, jumlah vaksin tidak bisa menjadi alat ukur dari respon imunologi karena vaksin mengandung berbagai jenis antigen dan beberapa antigen itu memberi perlindungan lebih dari satu penyakit.

Ia dan timnya menganalisa informasi dari 250 anak dengan autisme dan 750 anak tanpa autisme, yang lahir antara tahun 1994 dan 1999.

Anak dengan autisme terpapar antigen dalam jumlah yang sama dengan anak tanpa autisme di usia 3 bulan, 7 bulan, dan 2 tahun. Tidak ada perbedaan antara dua kelompok itu dalam total jumlah antigen yang diterima dalam satu hari.

"Kecemasan orangtua bahwa anak mereka mendapat terlalu banyak vaksin sebelum usia 2 tahun atau diberi vaksin terlalu banyak saat kunjungan ke dokter ternyata tidak meningkatkan risiko autisme," tulis peneliti dalam Journal of Pediatrics.

Sebenarnya setiap hari anak juga terpapar banyak virus dan patogen yang merangsang kekebalan tubuh mereka, seperti halnya cara kerja vaksin. Dengan kata lain sebenarnya dalam sehari pun anak mendapat ribuan kali vaksinasi.

Kendati jumlah vaksin yang diterima anak saat ini lebih banyak daripada anak di era tahun 1990-an, namun vaksin generasi terbaru memiliki antigen lebih sedikit. Jadi anak di era tahun 1990an mendapat antigen antara 3000 sampai 15.250 sebelum berusia 2 tahun, anak generasi sekarang hanya menerima sekitar 315 antigen.


Sumber :
FOX NEWS
»»  READMORE...

Mengapa Balita Gemar Melempar Barang?






Melempar adalah keterampilan yang baru dikuasai dan senang dilakukan anak berusia 18 bulan sampai 3 tahun. Keterampilan ini perlu kemampuan motorik yang baik serta koordinasi tangan dan mata.
Untuk meningkatkan keterampilan tersebut perlu praktek berulang-ulang. Tak heran jika si kecil sangat senang melakukannya.

Pelajaran lain yang didapat si kecil dengan melempar adalah semua yang jatuh ke lantai tidak bisa naik kembali. Ia belum mengenal gravitasi, tapi ia sudah memahami efek tersebut. Jika bola dilempar akan memantul, jika kue dilempar akan remuk, dan sebagainya.

Namun kesenangannya melempar tersebut bisa membuat kita pusing karena rumah jadi berantakan. Tetapi jika aksi melemparnya tidak membahayakan diri atau orang lain, sebaiknya Anda tidak menghukum si kecil.

Yang sebaiknya dilakukan orangtua adalah membimbing anak, apa yang harus dibatasi dan dimana ia boleh melempar. Anda bisa mencoba kiat ini:

- Apa yang boleh dilempar
Si kecil dengan cepat akan mengetahui apa yang tidak boleh dilempar jika tersedia banyak benda lain yang boleh, malah didukung, untuk dilemparkan. Saat ini sudah cukup banyak mainan lempar-lemparan yang bisa dipilih. Ia akan semakin senang jika Anda mau melakukannya bersama.

Pesan yang akan diterimanya adalah ia boleh melempar benda yang tepat di waktu yang tepat. "Saat ia melempar benda yang tak semestinya, misalnya sepatu, dengan tenang ambil dari tangannya. Katakan, "sepatu bukan untuk dilempar. Bola boleh".

- Jangan terpancing emosi
Terkadang anak melempar benda yang tak semestinya hanya untuk menarik perhatian orangtuanya. Jika memungkinkan, abaikan ulahnya. Jika ia berhasil menarik perhatian Anda dengan melempar, ia akan melakukannya lagi.

- Rapikan bersama
Jangan suruh anak untuk membereskan semua yang ia lempar. Tugas itu terlalu berlebihan untuk anak seusianya. Ajak si kecil untuk membereskan mainan bersama Anda. Misalnya dengan mengajaknya lomba membereskan mainan.

- Temani saat makan
Di usia ini anak cenderung berantakan saat makan. Anda bisa mengurangi kebiasaan itu dengan duduk menemaninya saat makan. Manfaatkan waktu tersebut untuk mengajarinya agar ia tidak melemparkan makanannya. Ajak anak ngobrol untuk meningkatkan kemampuan bicaranya.

Sumber :
»»  READMORE...

Botak di Usia Muda Beresiko Kanker Prostat






Kebotakan pada pria umumnya terjadi di atas usia 50 tahun. Namun jika Anda mengalaminya lebih cepat, waspadailah adanya peningkatan risiko kanker prostat.

Sebuah studi terbaru terhadap pria Afrika-Amerika menunjukkan tingginya risiko kanker prostat pada pria yang mengalami kebotakan. Penelitian serupa terhadap pria Kaukasia menunjukkan hal yang sama.

Penelitian terbaru ini dilakukan pada pria Afrika-Amerika karena mereka merupakan kelompok pria yang paling banyak menderita kanker prostat di Amerika. Risiko kematiannya juga sekitar dua kali lipat.

Para partisipan dalam studi tersebut terdiri dari 318 pria penderita kanker prostat dan 219 pria yang sehat. Mereka diwawancara mengenai diagnosa kanker prostat dan ada tidaknya kebotakan yang dialami di usia 30 tahun.

Secara umum, pria yang menderita kebotakan memiliki risiko sampai 69 persen terkena kanker prostat, sementara pria yang menderita kebotakan di bagian dahi risikonya enam kali lebih besar terkena kanker prostat di usia 60 tahun dibanding pria yang tidak botak.

Jenis kebotakan diketahui memiliki pengaruh yang berbeda. Pria dengan kebotakan seluruh kepala (frontal hair loss) memiliki risiko lebih besar dibanding pria dengan kebotakan di bagian puncak kepala atau ubun-ubun. Hal ini berbeda dengan studi sebelumnya yang menyimpulkan tak ada perbedaan risiko pada jenis kebotakan yang berbeda.

Mengapa botak terkait dengan risiko kanker prostat memang belum jelas. Tetapi para ahli yakin hal itu karena faktor perubahan hormonal. Pemecahan hormon pria, dihydrotestosteron (DHT) terkait dengan peningkatan risiko kanker prostat dan juga penipisan folikel rambut.

Tingginya kasus kanker prostat pada pria Afrika-Amerika juga menunjukkan adanya faktor genetik. Namun hal tersebut masih terus didalami oleh para peneliti.

Sumber :
»»  READMORE...

Minggu, 31 Maret 2013

Punya Banyak Anak Memperpendek Umur

Banyak anak banyak rejeki adalah pameo yang kini sudah mulai ditinggalkan keluarga modern mengingat makin mahalnya biaya hidup dan pendidikan. Menurut para ilmuwan, banyak anak juga bisa berarti memperpendek usia.

Para ilmuwan dari Universitas Gothenberg menggunakan teknik genetik modern untuk meneliti mengenai proses penuaan pada spesies angsa bernacle yang memiliki umur paling panjang. Tim peneliti menyebutkan bahwa ada korelasi langsung antara reproduksi dengan usia harapan hidup.

Kunci untuk memahami kaitan antara dua hal tersebut adalah telomere, tutup pelindung pada ujung kromosom. Panjang pendeknya telomere diyakini akan menunjukkan panjang pendeknya usia.

Angsa yang dipakai dalam penelitian ini bervariasi mulai dari angsa yang masih muda sampai yang berusia lanjut, yakni berumur 22. Setiap angsa diukur telomere-nya pada dua situasi dengan jeda dua tahun.

Di akhir penelitian para peneliti menemukan bahwa angsa bernacle (Branta leucopsis) memiliki telomere yang lebih panjang dibanding spesies burung lainnya. Hal tersebut diyakini karena angsa tersebut memiliki jumlah anak lebih sedikit sehingga mereka punya banyak waktu untuk menjaga fungsi tubuhnya tetap sehat.

"Ada korelasi yang jelas antara reproduksi dan usia pada dunia hewan. Misalnya saja gajah yang punya umur panjang tetapi keturunannya sedikit. Sedangkan tikus umurnya pendek dan memproduksi banyak anak setiap kali hamil," kata Angela Pauliny, salah satu peneliti.

Selain itu diketahui pula ada perbedaan antara perkembangan telomere dengan gender. Pada pria mereka mengembangkan telomere dalam periode yang lama, sedangkan pada wanita siklusnya lebih cepat.



Sumber :
»»  READMORE...

Alat Deteksi Kuman Lebih Cepat







Jakarta, Selama ini, pemeriksaan jenis kuman penyebab infeksi sekaligus uji kepekaan kuman terhadap antibiotik perlu waktu 3-4 hari. Dengan alat pemeriksaan mikrobiologi medik terbaru, deteksi kuman dapat dilakukan kurang dari dua hari, termasuk pengambilan sampel dan persiapan.

Guru Besar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran UI Amin Soebandrio, di Jakarta, Kamis (28/3), mengatakan, lamanya pemeriksaan kuman menghambat penanganan pasien, memperpanjang waktu perawatan di rumah sakit, meningkatkan biaya perawatan, bahkan bisa mengancam nyawa pasien.

Infeksi bakteri, jamur, atau virus bisa mematikan jika berada di tahap sepsis (keracunan dalam darah). Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan perawatan intensif dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Frans J Pangalila, mengatakan, setiap tahun lebih dari 6 juta orang di dunia tewas akibat sepsis.

”Laporan Global Sepsis Alliance menyebutkan, setiap 2-3 menit terdapat satu orang yang meninggal akibat sepsis. Data Asia Ventilation Forum sekitar 3 bulan lalu menyebut, tingkat kematian akibat sepsis mencapai lebih dari 80 persen,” ujarnya.

Menurut Pangalila, sepsis bisa terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat jenis karena diberikan oleh tenaga kesehatan tanpa uji laboratorium untuk menentukan jenis kuman. Sepsis juga bisa dipicu penggunaan antibiotik dengan dosis tidak pas atau tidak dihabiskan.

Amin yang juga Staf Ahli Menteri Riset dan Teknologi Bidang Kesehatan dan Obat mengatakan, kini ada Vitek 2 Compact yang dapat mengidentifikasi jenis kuman dan uji kepekaannya terhadap antibiotik dalam 4 jam. Adapun Vitek Mass Spectrophotometry mampu mendeteksi jenis kuman dalam 2 menit.

Meski sangat cepat, dihitung dengan waktu pengambilan sampel, baik darah, urine, maupun tinja, dibutuhkan waktu total kurang dari 2 hari. Kuman dari sampel harus dibiakkan dalam media hingga membentuk koloni untuk diidentifikasi. ”Kedua peralatan sebaiknya digunakan secara simultan,” katanya.

Deteksi kepekaan antibiotik penting dilakukan di Indonesia mengingat tingginya tingkat resistensi antibiotik. Selain dipicu penggunaan antibiotik secara serampangan, resistensi antibiotik juga bisa dipicu oleh paparan aneka zat kimia di alam.

Untuk menghindari resistensi antibiotik, Amin mengingatkan masyarakat dan tenaga kesehatan agar tak mudah mengonsumsi dan memberikan antibiotik. Sejumlah kuman penyebab infeksi bisa mati sendiri dalam beberapa hari tanpa perlu mengonsumsi obat. Kalaupun memberi antibiotik, harus melalui uji laboratorium agar sesuai jenis kuman dan takarannya pas. (MZW)

   

Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Komplikasi Operasi Pengangkatan Batu Ginjal





Belakangan ini semakin banyak pasien yang mendapatkan prosedur bedah invasif yang minimal untuk menghilangkan batu ginjal. Namun menurut studi teranyar, tingkat komplikasi dari operasi tersebut juga mengalami kenaikan.
Prosedur yang disebut dengan percutaneous nephrolithotomy (PCNL) dilakukan dengan membuat sayatan kecil di punggung dan menggunakan skop berongga untuk mengambil batu ginjal berukuran sedang hingga besar.
Kendati tingkat kematian yang terkait dengan prosedur tersebut tetap rendah dalam 10 tahun masa studi, komplikasi tertentu seperti infeksi darah, mengalami pelonjakan. Studi menemukan bahwa risiko tertinggi mengalami komplikasi terlebih pada mereka yang berusia lanjut dan telah sakit dan dirawat selama beberapa tahun terakhir.
"Kami percaya bahwa penggunakan prosedur ini secara luas pada pasien berusia lanjut dan telah sakit lama mungkin menjadi alasan untuk meningkatkan komplikasi," ujar salah satu peneliti dr. Khurshid Ghani dari Henry Ford Hospital.
Studi yang dimuat dalam Journal of Urology ini menganalisa dari 80.000 pasien yang berusia di atas 18 tahun di Amerika Serikat. Mereka telah mendapatkan prosedur PCNL di antara tahun 1999 hingga 2009. Dalam waktu tersebut, ada peningkatan komplikasi sebanyak 47 persen, terutama di kalangan wanita.
Kehadiran penyakit lain setelah prosedur meningkat pula selama masa studi, dan komplikasi keseluruhan meningkat sekitar 12 persen hingga hampir 16 persen. Catatan khusus untuk infeksi darah meningkat dua kali lipat dari 1,2 persen menjadi 2,4 persen.
Sedangkan tingkat kematian terkait prosedur tidak mengalami perubahan signifikan, dari 0 ke 0,4 persen. Studi menemukan, kematian terjadi pada pasien berusia lanjut.
Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Kamis, 28 Maret 2013

Fakta Menarik Soal Madu

Madu, hidangan sehat, manis, dan lezat. Kita bahkan dapat bertahan hidup hanya dengan makan madu. Benarkah? Berikut ini beberapa fakta menarik tentang madu seperti dilansir dari All Women Stalk.

Sumber makanan.
Madu merupakan sumber makanan agar seseorang perlu hidup. Di dalamnya mengandung antioksidan, vitamin, mineral, bahkan air.
  
Membuat sehat.
Madu juga mengandung enzim tertentu yang membantu tubuh mencerna makanan dan menjaga sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik. Secara keseluruhan, madu sehat untuk pencernaan, tulang, dan menyeimbangkan berat badan.
  
Menyembuhkan.
Selain sehat, madu juga bersifat penyembuhan. Beberapa kondisi kesehatan yang dapat diobati dengan madu adalah alergi, infeksi, sakit tenggorokan, dan luka bakar.
  
Tidak basi.
Madu dapat disimpan tanpa takut basi.
  
Rasa madu.
Madu memiliki rasa yang berbeda. Itu karena perbedaan bunga yang dihisap oleh lebah. Selain rasa, warna madu juga dibedakan oleh jenis bunga.
  
Jerawat.
Lupakan pembersih mahal yang dijual di pasaran jika kita ingin mencoba menyembuhkan jerawat. Gunakan masker madu dan biarkan selama beberapa menit sebelum dibilas. Jerawat secara bertahap akan berkurang.
  
Kecantikan.
Punya kulit kering? Atau kerutan kecil di daerah mata? Oleskan madu ke wajah. Biarkan selama 30 menit sebelum dibilas dengan air hangat. Madu tidak hanya manjur dari segi kesehatan, tapi juga kecantikan.
  
Parasit.
Ada parasit dalam tubuh yang mampu menyebabkan penyakit berbahaya. Untuk menghilangkannya, cobalah minuman campuran madu, cuka, dan air.
  
Menenangkan.
Jika kita merasa cemas, gugup, atau insomnia, cobalah mengonsumsi madu. Madu memberikan efek menenangkan pada tubuh. Madu juga merupakan suplemen energi yang efektif jika kita merasa lelah.

Sudahkah Anda minum madu hari ini?


Sumber :
»»  READMORE...