Social Icons

Rabu, 27 Februari 2013

Menu yang Monoton Bikin Tidur Tak Nyenyak


Menyantap berbagai variasi makanan setiap harinya bukan hanya meningkatkan nafsu makan tetapi juga berpengaruh pada kualitas tidur.

Mengonsumsi makanan dengan pola yang sama, meski makanan tersebut bernutrisi akan menyebabkan kebosanan. Misalnya saja karena sedang berdiet atau takut akan risiko kesehatan setiap pagi Anda makan semangkuk oatmeal dengan potongan buah, siang makan tumis sayuran, dan malam cuma mengasup sayur tanpa nasi.

Pola yang berulang tersebut, menurut studi yang dilakukan oleh tim dari Universitas Pennyslvania, akan memengaruhi kualitas tidur di malam hari.

Kesimpulan tersebut dihasilkan setelah mereka menganalisa data yang dikumpulkan oleh Center for Disease Control and Prevention dengan jumlah responden ribuan orang.

Dengan membandingkan pola makan harian tiap individu dan pola tidurnya, para peneliti menguraikan kaitan spesifik antara variasi makanan dan kualitas tidur.

"Selama ini banyak orang mengaitkan antara pola makan dengan kualitas tidur tetapi data ilmiah mengenai hal tersebut sangat minim," kata Michael Grandner, dari pusat studi mengenai tidur dan neurobiologi sirkadian Universitas Pennyslvania.

Grander menemukan, makin bervariasi makanan yang dikonsumsi makin baik kualitas tidur seseorang. Mereka yang kurang nyenyak tidurnya biasanya adalah orang yang pola makannya kurang karbohidrat dan protein serta nutrisi lain seperti zat besi, zinc, dan mineral lain.

Menguatkan hasil riset sebelumnya, Grander menyebutkan orang-orang yang tidurnya kurang nyenyak biasanya mengonsumsi lebih banyak kalori. Para ahli menduga hal itu disebabkan karena gangguan keseimbangan hormon selain juga karena sulit menahan keinginan ngemil.

"Tidur dan pola makan punya kemiripan lebih banyak dari yang kita duga. Keduanya menyentuh setiap sistem dalam tubuh dan tubuh bergantung pada keduanya untuk bisa bekerja. Jadi jika tidur dan pola makan saling terkait sebenarnya tidak mengejutkan, tetapi bagaimana cara mereka terkait mungkin belum banyak diketahui," kata Grander.

Bagaimana pola makan dan pola tidur saling memengaruhi memang masih misterius. Kualitas tidur yang baik diketahui akan memicu kita mengonsumsi makanan bernutrisi atau makanan yang bernutrisi akan membantu kita tidur nyenyak.

Studi-studi awal sejauh ini baru menemukan bahwa kekurangan zat besi, kalsium, dan magnesium bisa membuat kita sulit tidur nyenyak.

"Pola makan yang sehat pada akhirnya membantu tubuh bekerja dengan baik sehingga kualitas tidur pun meningkat," kata Grander.


Sumber :
msnbc
»»  READMORE...

10 Manfaat Seks Paling Populer

Di antara Anda, mungkin masih banyak yang memandang aktivitas seks hanya sebagai salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan semata.  Padahal di luar itu, seks ternyata memiliki beragam manfaat yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan, baik dari segi fisik maupun psikologis.

Menurut para ahli, setidaknya ada 10 keuntungan yang dapat diperoleh dari aktivitas seks yang teratur dan benar.  Seluruh manfaat ini bukanlah sekedar anekdot belaka, tetapi merupakan hasil riset yang didukung bukti ilmiah.

1.  Redakan stres
Peneliti dari Skotlandia dalam riset yang dipublikasikan jurnal Biological Psychology menyimpulkan, salah satu manfaat utama seks bagi kesehatan adalah menurunkan tekanan darah dan meredakan stres secara umum.  Kesimpulan ini merupakan hasil pemantauan 22 pria dan 24 wanita yang dikondisikan dalam situasi stres. Aktivitas seksual mereka dicatat dan hasilnya menunjukkan, mereka yang melakukan hubungan intim dapat mengatasi stres lebih baik ketimbang yang tidak berhubungan seksual.  Dalam riset lain yang dipublikasikan jurnal yang sama menyebutkan bahwa aktivitas seks rutin berkaitan dengan tekanan diastolik yang rendah.    

2. Tingkatkan daya tahan tubuh
Kehidupan seks yang baik dapat mengindikasikan kesehatan fisik yang baik pula.  Melakukan seks sekali atau dua kali dalam seminggu akan meningkatkan antibodi yang disebut Immunoglobulin A atau IgA, yang mampu melindungi anda dari flu ataupun infeksi.

3.  Membakar kalori
Meurut penelitian, aktivitas seks selama 13 menit bisa membakar sekitar 85 kalori lebih. Sepertinya jumlah ini tidak banyak. Namun  dihitung-hitung,  jika Anda melakukannya minimal 42 kali dalam setahun (sebulan tiga kali) berarti telah membakar 3,570 kalori, lebih dari cukup untuk menurunkan  0,5 kg berat badan. Jika Anda berhubungan seks rata-rata satu jam, satu kilo berat badan mungkin bisa diturunkan dengan 21 kali seks.

¨Seks adalah model terhebat dari olahraga,¨ komentar Patti Britton, PhD, seksolog dan Presiden American Society of Sexuality Educators and Therapist. 

4.  Sehatkan jantung dan pembuluh darah
Meskipun ada mitos yang mengkhawatirkan bahwa tenaga yang dikeluarkan saat seks dapat memicu stroke, namun para peneliti Inggris menyatakn anggapan itu tidaklah benar.

Dalam riset yang dipublikasikan Journal Epidemiologycal and Community Health, para ahli mengungkapkan bahwa seks rutin tidak ada kaitannya dengan stroke pada 914 partisipan yang dipantau selama 20 tahun. 

Manfaat seks bagi jantung pun tidak berhenti di situ. Peneliti juga mengungkapkan bahwa ngeseks sekali atau dua kali seminggu dapat menurunkan risiko serangan jantung fatal hingga 50 persen pada pria, dibanding mereka yang melakukan seks kurang dari sekali dalam sebulan.

5. Tingkatkan kepercayan diri
Meningkatkan kepercayaan diri adalah salah satu dari 237 alasan orang melakukan seks.  penelitian ini dilakukan oleh ahli dari Universitas Texas dan dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior.

6. Memperbaiki keintiman
Melakukan seks dan orgasme akan meningkatkan hormon oksitosin atau juga disebut hormon cinta.  Hormon ini dapat membantu pasangan  membangun dan memperkuat ikatan dan kepercayaan satu sama lain.

Peneliti dari Universitas Pittsburgh dan Universitas North Carolina mengevaluasi respon 59 wanita premenopause.  Partisipan dihitung kadar hormonnya  sebelum dan setelah berhubungan dengan suami mereka yang diakhiri dengan berpelukan.  Riset menunjukkan, semakin sering terjadinya sentuhan, makin tinggi kadar oksitosin.

¨Kadar oksitosin membuat kita merasa ingin mengasihi dan mengikat,¨ kata peneliti.
      
7. Mengurangi rasa sakit
Ketika hormon oksitosin dalam tubuh meningkat, endorphin juga akan naik dan rasa sakit akan berkurang.  Oleh sebab itu, jika rasa sakit kepala, artritis atau gejala sidrom premenstrual Anda bisa mereda setelah berhubungan seks, itu lebih karena efek hormon oksitosin.

8. Tekan risiko kanker prostat
Peneliti Australia pernah mengungkapkan bahwa ejakulasi secara teratur akan menurunkan risiko kanker prostat di masa lansia.  Riset ini dipublikasikan dalam British Journal of Urology International.

9.  Memperkuat otot dasar panggul

Bagi para wanita, melakukan latihan otot dasar panggul saat berhubungan intim dikenal dengan istilah gerakan Kegel.  Gerakan ini akan memberi kenikmatan bagi kedua pasangan, selain juga memperkuat bagian otot dan menekan risiko inkontinensi di masa lansia.         

10.  Memperbaiki kualitas tidur

Menurut penelitian, oksitosin yang dilepaskan selama orgasme juga dapat merangsang kantuk.  Dengan tidur yang cukup, kesehatan pun akan lebih baik karena tensi darah dan berat badan tetap terplihara. 


Sumber :
»»  READMORE...

Senin, 25 Februari 2013

Ini Alasan Dinosaurus Punya Leher Panjang

PeerJ Perbandingan panjang leher beberapa jenis dinosaurus.


BRISTOL,  Dinosaurus dikenal sebagai fauna purba yang memiliki leher begitu panjang. Golongan sauropoda memiliki panjang leher mencapai 15 meter, enam kali lebih panjang dari leher jerapah.

Ilmuwan bertanya-tanya, mengapa sauropoda bisa memiliki leher panjang ekstrem dan tak proporsional itu.

Sebuah penelitian yang dilakukan Michael Taylor, seorang paleontolog vertebrata dari University of Bristol, Inggris, berhasil mengungkap rahasia leher panjang yang dimiliki kelompok sauropoda tersebut.

Berdasarkan hasil riset itu, terungkap bahwa salah satu yang mendukung berkembangnya leher panjang pada sauropoda adalah tulang leher yang berongga.

Tak cuma itu, perkembangan leher panjang pada sauropoda juga didukung oleh susunan tulang kerangka (torso), struktur tulang, posisi otot, tendon serta ligamen yang dimiliki hewan purba tersebut.

Bentuk torso Sauropoda yang sangat besar dan berkaki empat membantu binatang itu menjaga kestabilan leher mereka.

Bentuk tubuh yang kokoh dan stabil membuat Sauropoda bisa menopang leher sepanjang 15 meter. Berbeda dengan jerapah, binatang dengan leher terpanjang saat ini. Leher sepanjang 2,4 meter merupakan panjang maksimum yang bisa ditopang oleh torsonya yang kecil.

Jumlah tulang leher Sauropoda bisa mencapai 19 buah. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan jumlah tulang leher yang dimliki mamalia saat ini yang umumnya tidak lebih dari tujuh.

Analisis mengungkap bahwa struktur tulang Sauropoda sangat ringan. Ilmuwan menduga, tulang sauropoda sama ringannya dengan tulang burung saat ini. Sebanyak 60 persen dari tulang Sauropoda terdiri dari rongga udara.

Hal lain yang mendukung adalah susunan otot, tendon, dan ligamen di leher binatang purba tersebut.

Berbeda dengan pterosaurus jenis Arambourgiania yang memiliki kepala relatif besar dan paruh menyerupai tombak untuk menangkap mangsa, sauropoda memiliki kepala yang kecil. Dengan demikian, mereka mudah untuk menyokong leher panjang.

Selain itu, dinosaurus ini tidak mengunyah makanan mereka. Sauropoda langsung menelan makanannya dan membiarkan organ pencernaan yang mengolahnya.

“Seluruh bagian kepala Sauropoda seolah bagian mulut mereka. Titik pertemuan tulang rahangnya terletak dibagian tengkorang paling belakang, mereka juga tidak punya tulang pipi. Bentuk kepala mereka sangat mirip dengan bentuk kepala Pac Man,” kata Mathew Wedel, peneliti di Western University of Health Sciences di Pomona, California, kepada Livescience hari Sabtu (23/02/2013).

Lalu, apa gunanya leher panjang itu? Ada beberapa teori yang menjelaskannya namun jawab pastinya belum diketahui.

Beberapa ilmuwan menilai, sauroposa memakan daun di tumbuhan tinggi seperti jerapah saat ini. Karenanya, leher panjang dibutuhkan. Ilmuwan lain beranggapan, leher panjang berfungsi seperti angsa, membantu sauropoda menjangkau makanan di depannya lebih jauh.

Selain soal jangkauan makanan, ada pula ilmuwan yang berpandangan bahwa leher panjang atraktif secara seksual. Oleh sebab itu, sauropoda mengembangkannya.

Hasil penelitian Taylor dan Wedel ini telah dipublikasikan di Journal PeerJ secara online pada 12 Februari 2013.

Sumber :
»»  READMORE...

"Pecahan" Benua Purba yang Hilang Ditemukan

Trond Torsvik Daratan di Bumi dahulu pernah tergabung dalam benua purba bernama Rodinia. Kini, ilmuwan menemukan pecahan benua purba yang hilang tersebut.


OSLO, Sampai 750 juta tahun yang lalu, daratan di Bumi hanya terdiri dari satu benua sangat besar yang bernama Rodinia.

Benua itu mengalami pergeseran dan pergerakan terus-menerus sampai menjadi benua modern seperti sekarang ini. Salah satu penyebab terjadinya "perpecahan" benua adalah peristiwa letusan gunung berapi yang terjadi 9 juta tahun lalu.

Salah satu kondisi yang bisa menggambarkan keadaan saat itu adalah jarak India dan Madagaskar. Saat itu, India adalah tetangga Madagaskar. Berbeda dengan saat ini, keduanya terpisah ribuan kilometer.

Baru-baru ini, peneliti dari University of Oslo berhasil menemukan bukti keberadaan benua purba tersebut. Mereka menemukan bukti keberadaan semenanjung Mauritia yang menghubungkan daratan India dengan daratan Mauritius di masa lampau.

Tim peneliti yang diketuai Prof Trond Torsvik dari University of Oslo, Norwegia, menemukannya berdasarkan hasil analisis kandungan material dari sampel butiran pasir yang diambil dari pantai di Mauritius.

"Dari ekstraksi sampel pasir pantai yang kami miliki, kami menemukan kandungan zircon. Kandungan ini adalah sesuatu yang hanya ditemukan pada kerak benua. Kandungan ini menunjukkan usia yang sangat tua," kata Torsvik, yang dikutip oleh BBC, Senin (25/2/2013).

Kandungan zircon berusia antara 1.970 dan 600 juta tahun. Tim berpendapat, kandungan ini merupakan ciri keberadaan daratan purba yang terangkat ke permukaan karena ledakan gunung berapi.

Dengan adanya temuan ini, Torsvik percaya kalau potongan daratan Mauritia berada kira-kira 10 km di bawah permukaan Mauritius dan di dasar Samudra Hindia. Ia juga meyakini bahwa masih ada benua purba "pecahan" yang masih bertahan sampai saat ini.

"Seychelles tersusun dari batuan granit, yang ada di kerak bumi, yang saat ini dapat ditemukan di tengah-tengah Samudra Hindia," ungkap Torsvik.

"Pada masa lalu, Ia terletak di atas Madagaskar, dan mungkin ukurannya jauh lebih besar. Masih banyak lagi pecahan-pecahan dunia purba yang bisa kita temukan," tambahnya.

"Kami membutuhkan data seismik yang dapat menggambarkan mengenai struktur (dari benua purba), yang akan menjadi bukti paling kuat. Anda bisa saja menggalinya dari dasar Bumi, tapi biayanya akan sangat besar," urai Torsvik lagi.

Ia juga menambahkan bahwa masih diperlukan lebih banyak kajian untuk menggali informasi mengenai apa yang tersisa dari benua yang hilang ini.

Sumber :
»»  READMORE...

Membaca di Perangkat Elektronik Merusak Mata?

Saat ini sebagian besar orang lebih memilih perangkat mobile seperti tablet untuk menjelajah internet, termasuk membaca buku, koran, atau majalah. Tetapi, apakah perangkat digital tersebut bersahabat dengan mata?

Pada dasarnya jika masih dalam batas moderat, membaca lewat perangkat elektronik tidak akan merusak mata. Namun jika Anda menghabiskan waktu lama (lebih dari dua jam) menatap layar, baik itu komputer, ponsel pintar, atau tablet, Anda menjadi rentan terkena sindrom penglihatan komputer (computer vision syndrome/CVS).

Gejala CVS antara lain iritasi, yakni mata merah, berair, atau terasa kering. Kemudian, kelelahan mata, yakni mata terasa letih, kelopak mata atau dahi terasa berat. Selain sulit fokus, biasanya gejala ini juga diikuti dengan sakit kepala.

CVS disebabkan oleh frekuensi berkedip yang menurun akibat menggunakan komputer dalam waktu lama, sementara posisi komputer serta pengaturan cahaya salah.

Untuk mencegah CVS, Harvey Moscot, dokter spesialis mata, menyarankan untuk memilih tampilan huruf di layar yang paling mendekati tinta huruf di media cetak. Misalnya pada Amazon kindle, bisa menggunakan mode "electronic ink".

Anda juga bisa mengatur besar kecilnya cahaya di layar. Hindari membaca dalam cahaya yang sangat kontras, misalnya dalam ruangan gelap.

Selain itu, beristirahatlah setiap 20 menit sekali untuk menghindari kelelahan mata. "Setelah 20 menit membaca, fokuslah pada objek yang jauh sekitar 20 detik." kata Moscot.

Layar komputer sebaiknya berjarak 50-75 sentimeter dari mata, aturlah posisi layar sedemikian rupa sehingga mata menjadi nyaman saat membaca.


Sumber :
»»  READMORE...

Begini Cara Sel Otak Cegah Kerusakan Akibat Stroke

Taruna Ikrar
Penelitian terbaru berhasil mengungkapkan mekanisme salah satu bagian otak yang memiliki kemampuan melindungi dari kerusakan akibat stroke. Temuan ini dapat menjadi harapan bagi dikembangkannya suatu obat yang dapat mencegah terjadinya serangan stroke.

Selama lebih dari 85 tahun telah diketahui bahwa sejumlah sel otak dapat bertahan meski dalam kondisi suplai oksigen yang minim. Para ilmuwan dalam laporan yang dimuat jurnal Nature Medicine menunjukkan bagaimana sel-sel ini beralih fungsi menjadi "sel yang bertahan hidup". Mereka berharap, suatu hari dapat menemukan obat yang menggunakan cara yang sama untuk melindungi seluruh bagian otak.

Upaya penanganan masalah stroke saat ini masih berpacu dengan waktu. Gumpalan yang menutup pasokan darah menghambat aliran oksigen dan gula ke sel-sel otak, yang mati dengan cepat. Tetapi pada 1926 lalu, disadari bahwa sejumlah sel di hippocampus, bagian dari otak yang meliputi memori, tidak mengikutinya.

"Mereka bertahan hidup ketika diperkirakan mereka juga akan ikut mati," kata Prof Alastair Buchan dari Universitas Oxford University, yang meneliti bagaimana bagian sel otak ini bertahan.

Penanganan stroke
Penelitian terhadap tikus menunjukan bahwa sel-sel itu memproduksi sejenis protein yang bernama hamartin - yang memaksa sel untuk mengawetkan energi. Mereka berhenti memproduksi protein baru dan memecahkan diri untuk mengakses material mentah.

Ketika para peneliti mencegah sel untuk memproduksi hamartin, sel-sel ini kemudian mati seperti sel yang lain.

"Kami telah melihat untuk pertama kalinnya bahwa otak memiliki mekanisme yang dapat digunakan untuk melindungi dirinya dan tetap menjaga sel otak tetap hidup," kata Prof Buchan.

Tujuan para peneliti ini adalah untuk memproduksi obat yang memiliki efek yang sama, yang dapat diberikan begitu ambulans tiba untuk menolong pasien. Obat tersebut akan sangat berharga bagi otak, sebelum pasien diberikan obat untuk menangani gumpalan darah di rumah sakit.

Para peneliti tidak mengetahui mengapa sel-sel ini memiliki pertahanan diri, tetapi sel-sel yang berada di dekatnya di bagian hippocampus tidak memiliki kemampuan serupa.

Kepada BBC News online, Prof Buchan mengatakan fokus penelitian ini adalah "cara untuk mempertahankan sel-sel otak agar tetap hidup" yang dapat berdampak terhadap masalah kesehatan di luar stroke, seperti Alzheimer dan cedera tulang belakang.

Menanggapi penelitian itu, Dr Clare Walton dari Asoasiasi Stroke mengatakan: "Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa sel-sel otak secara alami lebih tahan dibandingkan yang lain, dan studi ini telah mengidentifikasikan bagaimana peran protein khusus dalam sel-sel ini.

Walton mengatakan di masa mendatang, peneliti dapat mencoba untuk mengatasi stroke. Penemuan ini sangat menggembirakan, tetapi masih dibutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi stroke.


Sumber :
»»  READMORE...

Minggu, 24 Februari 2013

Telinga Buatan Pertama Dibuat dengan Printer 3D

Lindsay France Telinga buatan berbahan gel khusus dcetak dengan printer 3D.

NEW YORK, Ada harapan baru bagi anak-anak yang lahir dengan microtia (kelainan bawaan pada daun telinga) atau yang kehilangan sebagian telinganya karena trauma, kecelakaan, atau kanker. Ilmuwan kini berhasil membuat telinga baru dengan printer.

Perekayasa biologis dan fisikawan dari Weill Cornell College berhasil mengembangkan daun telinga buatan menggunakan metode cetak 3-D dengan penyuntikan gel ke dalam cetakan. Hasil cetakan punya karakteristik sama dengan telinga asli.

Dr. Jason Spector, direktur laboratorium Bioregenerative Medicine and Surgery dan professor bidang operasi plastik di Weill Cornell Medical College, mengatakan, telinga buatan ini adalah pilihan terbaik. Penderita tak perlu merasakan sakit berkepanjangan atau efek pasca impantasi.

Saat ini ada dua pilihan metode rekonstruksi daun telinga yang berkembang. Metode pertama, rekonstruksi dilakukan dengan menempelkan telinga buatan yang terbuat dari bahan menyerupai styrofoam.

“Sebuah masalah besar dengan implan jenis ini, ia betul-betul terekstrusi ke kedalam kulit setelah ditempelkan. Itu bisa sangat membahayakan dan menyakitkan,” kata Dr. Lawrence Bonnasar, seorang professor bidang rekayasa biomedis di Cornell yang juga terlibat riset.

Sedangkan metode kedua, daun telinga dibuat dengan mengabil tulang rawan dari rusuk pasien. Bahan itu kemudian dipahat menyerupai bentuk telinga. Dengan metode ini, Spector mengatakan, pasien akan mengalami dua kali operasi yang panjang dan menyakitkan.

Temuan Spector dan Bonnasar ini memberikan inovasi baru bila dibandingkan dua pilihan perawatan yang berkembang sebelumnya. Proses pembuatan daun telinga buatan pada metode ini menggunakan bahan gel yang dapat menjadi dasar sehingga tulang rawan dapat tetap tumbuh.

“Kolagen hidrogel spesial yang digunakan memungkinkan sel tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan tumbuh di atas matriks tulang rawan,” kata Spector sebagaimana dikutip Discovery.com, kemarin (20/02/2013).

Keunggulan lainnya adalah proses pembuatan yang cepat. Bonnasar mengatakan hanya butuh waktu setengah hari untuk mendesain cetakan, satu hari untuk mencetak, dan setengah jam untuk menyuntikkan gel-hidro. Lima belas menit kemudian, telinga artifisial dapat dilepaskan dari cetakannya.

Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memberikan nutrisi kepada kultur sel selama beberapa hari sebelum ditempelkan. Waktu terbaik untuk menempelkan telinga hasil biorekayasa adalah pada anak-aak usia 5 atau 6 tahun, ketika ukuran kepala dan telinga mendekati 80 persen ukuran dewasa.

Sebelum prosedur ini diujicobakan pada manusia, perlu dilakukan labih banyak pengujian. “Kami optimis, hanya butuh empat atau lima tahun sebelum kita bisa melihat metode ini digunakan secara luas,” ujar Bonassar.

Sumber :
DISCOVERY
»»  READMORE...