Social Icons

Kamis, 10 Januari 2013

Manfaat Joging 20 Menit Setiap Hari

SHUTTERSTOCK
 
Memiliki tubuh bugar dan sehat sebenarnya bisa diraih dengan cara sederhana. Sesuatu seperti joging selama 20 menit setiap hari bisa berdampak besar bagi kesehatan. Bahkan jika Anda sudah punya jadwal olahraga lain atau sudah merasa memiliki bentuk tubuh ideal, melakukan joging 20 menit setiap hari sama sekali tak ada ruginya.

Ketahui apa saja manfaat melakukan joging 20 menit setiap hari:

- Membakar lemak
Cara utama untuk mendapatkan bentuk perut berbuku enam adalah jika Anda bisa menghilangkan lemak tubuh sehingga bentuk perut lebih terlihat.

Joging merupakan jenis olahraga aerobik, ini berarti saat Anda melakukannya, tubuh akan memompa oksigen ke seluruh tubuh untuk membakar lemak dan mengubahnya menjadi energi. Joging 20 menit setiap hari juga akan membantu kita menghasilkan defisit kalori sehingga lemak cepat tersingkir.

- Mengurangi lelah
Pada tahun 2008, peneliti dari Universitas Georgia melakukan studi dan menemukan bahwa orang yang melakukan joging 20 menit tiga kali dalam sehari mengalami peningkatan level energi sampai 65 persen.

- Menyehatkan jantung
Joging sering disebut olahraga kardiovaskular karena meningkatkan detak jantung dan mendorong paru-paru bekerja dengan kapasitas tertingginya. Joging juga akan menguatkan seluruh otot tubuh. Latihan ini juga akan mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, bahkan mencegah diabetes.

- Membuat gembira
Mereka yang rutin melakukan joging 20 menit setiap hari bukan cuma lebih sehat, melainkan juga lebih gembira. Peningatan energi yang dirasakan juga akan membuat Anda lebih percaya diri. Rutin berolahraga juga memicu otak melepaskan hormon antistres.


Sumber :
LiveStrong
»»  READMORE...

Sel Punca Bisa Jadi Solusi Beragam Penyakit

Shutterstock

Ilustrasi sel punca
Sel punca atau stem cell adalah jenis sel di dalam tubuh yang sangat aktif membelah dan belum memiliki fungsi khusus. Sel punca dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah mulai populer digunakan sejak tahun 1950-an. Namun karena masih terus diteliti dan dikembangkan, pengobatan dengan metode ini belum menjadi andalan terutama di Indonesia, meskipun sangat potensial.

Feng Qi Rong, dokter sekaligus peneliti sel punca dari Modern Hospital Guang Zhou China menyatakan penggunaan sel punca sudah mulai populer, terutama untuk kecantikan dan pengobatan. Menurutnya, sel punca dapat menjadi solusi bagi berbagai jenis penyakit, antara lain diabetes, penyakit liver, saraf, autoimun, ginjal, kulit, jantung, hingga melawan penuaan dan menurunkan berat badan.

"Sel punca adalah sel yang ajaib, ia dapat berubah menjadi sel apa saja, tergantung di mana ia disisipkan," katanya saat acara peluncuran Pusat Penelitian Stem Sel Modern Asia, Kamis (10/1/2013) di Jakarta. .

Sel punca memang sel yang belum mengalami diferensiasi atau belum terdiferensiasi sempurna. Itulah yang membuatnya bisa "beradaptasi" dengan jaringan yang ada di sekitarnya, sehingga akhirnya secara bentuk maupun fungsi menyerupai jaringan di sekitarnya.

Sel punca memiliki dua sumber, tergantung dari jenis apa yang akan diambil. Dua jenis sel punca yaitu sel punca embrionik yang diambil dari embrio dan sel punca dewasa biasanya diambil dari sumsum tulang, jaringan lemak, jaringan tali pusar, serta organ tertentu seperti liver.

Perbedaan dari kedua jenis sel punca ini adalah kemampuannya untuk berdiferensiasi. Sel punca embrionik memiliki kemampuan berdiferensiasi yang lebih beragam daripada sel punca dewasa, sehingga lebih fleksibel untuk disisipkan di berbagai jaringan dan organ.

Sedangkan sel punca dewasa terdiferensiasi dengan lebih spesifik. Prosedur penggunaan sel punca yang paling banyak digunakan adalah dengan transplantasi, yaitu dengan mengambil sel punca dari jaringan atau organ kemudian diinjeksikan melalui pembuluh arteri ke organ sasaran. Selama ini menurut Feng, belum banyak diungkap tentang risiko dari penggunaan sel punca untuk pengobatan.

Wang Rong Hua, yang juga rekan Feng di Modern Hospital juga mendukung pernyataan ini. "Risiko dari penggunaan sel punca hampir tidak ada. Hanya saja, ada yang hasilnya sangat minimal, sisanya hampir 95 persen berhasil," ujar Wang pada kesempatan yang sama.

Pengobatan dengan sel punca selain keberhasilannya yang cukup tinggi, tambah Feng, waktu pengobatan pun relatif singkat.

"Ada dua faktor yang mempengaruhi waktu pengobatan, tingkat keparahan pasien saat mulai menjalani pengobatan, dan lamanya sel punca berdiferensiasi, karena kemampuannya berbeda pada setiap pasien," ujarnya.

Editor :
Asep Candra
»»  READMORE...

Rabu, 09 Januari 2013

Kiat Batasi Asupan Natrium dari Makanan

Kandungan sodium atau natrium yang kelewat tinggi dalam diet terkait dengan peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit jantung dan stroke.   Maka cara terbaik untuk membantu menurunkan tekanan darah atau mencegah meningkatnya risiko penyakit adalah dengan mengurangi jumlah sodium yang Anda konsumsi.

Para pakar diet merekomendasikan, konsumsi harian sodium adalah kurang dari 2.400 miligram (mg), yaitu sama dengan jumlah sodium yang didapat dari satu sendok garam meja. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter mungkin menyarankan membatasi diri sampai 1.500 mg sodium per hari.

Masalahnya, Anda tidak hanya mendapatkan asupan sodium dari menu yang biasa Anda santap saat makan. Asupan natrium dapat diperoleh saat Anda menambahkan garam di meja makan, dari panganan atau camilan olahan dan sumber-sumber alam lainnya.

Lalu bagaimana cara untuk membatasinya?

Salah satunya adalah dengan selalu membaca label “Nutrition Fact” pada kemasan makanan untuk jumlah sodium dalam makanan. Beberapa produk menggunakan istilah natrium untuk sodium.

Suatu produk diartikan : "bebas sodium," jika jumlahnya kurang dari 5 mg per porsi, "sangat rendah sodium," jika 35 mg atau kurang per porsi, "rendah sodium" jika 140 mg atau kurang per porsi, "kurang sodium" jika 25 persen lebih sedikit sodium dari biasanya, “sodium ringan" jika sodium 50 persen lebih kecil dari produk normalnya, "tawar," atau"tidak mengandung garam tambahan” jika kandungan sodium pada suatu produk yang mungkin ada hanyalah bagian alami dari makanan.

Bahkan Badan Pengawasan Makanan dan Obat (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa makanan yang sehat adalah yang kandungan sodiumnya kurang dari 480 mg. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk membatasu konsumsi sodium dari makanan :

• Kurangi penggunaan garam secara bertahap.
• Jauhkan garam dari meja makan.
• Selalu pilih sayuran segar atau jika terpaksa membeli sayuran kaleng, pastikan “tanpa garam tambahan”
• Pilih juga ayam, ikan, maupun daging segar, bukan olahan.
• Gunakan bumbu, rempah-rempah yang bebas garam.
• Bilas makanan kaleng, seperti tuna, untuk menghapus sebagian kandungan sodium.
• Pilih kacang atau biji-bijian, kacang kering, kacang polong tawar, tanpa tambahan garam.
• Batasi makanan ringan seperti keripik asin dan pretzel.
• Tambahkan jus lemon segar bukannya garam untuk ikan dan sayuran.
• Ketika makan di luar, pesan pelayan untuk mengurangi sodium dalam makanan Anda.
• Bila memungkinkan, hindari garam untuk memasak.


Sumber :

»»  READMORE...

Waspadai 5 Gejala Penyakit Wanita Ini

Tak ada yang mengenal tubuh kita selain kita sendiri. Karena itu Anda seharusnya menjadi orang pertama yang bisa mengenali adanya perubahan sekecil apa pun itu. Pengetahuan tersebut mungkin bisa menyelamatkan nyawa Anda.

Pemeriksaan payudara sendiri barangkali merupakan cek kesehatan yang menjadi hal wajib yang wanita lakukan setiap bulan. Namun, banyak cara dilakukan tubuh untuk memberi tahu adanya gejala penyakit. Bahkan, lewat perubahan yang sangat kecil, seperti lewat kuku atau kelopak mata.

1. Flek darah

Kebanyakan wanita menganggap flek darah yang tidak normal disebabkan karena stres. Padahal, endometriosis, fibroid rahim (pertumbuhan non kanker di dinding rahim), bahkan kanker serviks, juga memiliki gejala yang sama.

Pada stadium yang lanjut, kanker serviks bahkan bisa menyebabkan perdarahan antara siklus menstruasi, setelah berhubungan seks, dan setelah menopause.

Karena itu jangan abaikan munculnya flek darah atau perdarahan di luar masa menstruasi. Periksakan pada dokter kandungan. Meski bisa juga disebabkan karena kontrasepsi yang tidak cocok, tak ada salahnya bersikap waspada.

2. Garis hitam di kuku

Tahi lalat yang membesar bukan cuma satu-satunya tanda kanker kulit. Penyakit ini juga bisa berkembang di bawah kuku. Kuku yang tampak kekuningan, cokelat, atau bergaris kehitaman bisa menjadi tanda kerusakan sel, mungkin disebabkan oleh melanoma, jenis kanker kulit yang ganas.

Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika menemui tanda tersebut. Kabar baiknya, dengan deteksi dini dan perubahan yang terlokalisasi, kemungkinan penyakit ini disembuhkan mencapai 98 persen.

3. Berjerawat dan tumbuh rambut di wajah

Itu merupakan gejala gangguan hormon yang disebut dengan sindrom polisistik ovari. Kondisi ini ditandai oleh resistensi insulin, haid tak lancar, serta produksi hormon seks pria yang berlebihan. Akibatnya Anda akan mengalami kulit berminyak, berjerawat, dan tumbuhnya rambut di wajah, perut, dada, punggung, atau kaki.

4. Warna gelap di ketiak

Warna ketiak yang gelap bisa menjadi gejala peningkatan kadar gula darah atau diabetes. Kelebihan insulin dalam peredaran darah bisa menyebabkan sel-sel kulit bertambah dengan sangat cepat sehingga terjadi timbunan di jaringan dan melamin. Kondisi itu menyebabkan area kulit di bawah ketiak, terkadang di sekitar leher belakang, menghitam.

Pastikan dengan melakukan tes darah untuk mengukur kadar gula darah Anda. Terlebih jika Anda kegemukan atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.

5. Benjolan kecil di kelopak mata

Perhatikan apakah di kelopak mata Anda tampak benjolan kecil yang tampak berwarna keputihan dan lunak. Itu mungkin pertanda adanya deposit kolesterol di bawah kulit. Jika sudah tampak benjolan di kelopak mata mungkin kadar kolesterol Anda sudah meroket melebihi normal. Sekali lagi, pastikan dengan melakukan pemeriksaan sampel darah.


Sumber :
LiveStrong
»»  READMORE...

Ginseng Sama Efektifnya dengan Viagra?

Ginseng, tanaman yang sudah lama digunakan oleh masyarakat sebagai afrodisiak atau pembangkit gairah seksual, ternyata juga dapat memperbaiki kehidupan cinta seorang pria. Demikian menurut studi para ilmuwan dari Korea Selatan.

Para peneliti dari negeri ginseng ini menemukan bahwa pria dengan disfungsi ereksi dapat terbantu setelah hanya dalam beberapa minggu meminum tablet ginseng. Hasil riset ini mendukung beberapa studi sebelumnya yang menyatakan bahwa ginseng dapat membantu mengatasi impotensi, setelah melakukan percobaan pada tikus.

Studi terbaru ini melibatkan lebih dari 100 pria yang didiagnosa menderita disfungsi ereksi. Meskipun sudah ada obat seperti Viagra, Cialis dan Levitra yang telah menjadi andalan dalam pengobatan masalah ini selama sepuluh tahun terakhir, masih ada sekitar 30 persen dari pasien yang belum memperoleh hasil.

Biasanya jika obat-obat oral tidak mempan, orang akan beralih ke penyuntikan obat-obatan langsung ke penis, atau dengan menggunakan alat yang meningkatkan suplai darah ke organ tersebut.

Sementara obat herbal seperti ginseng  disebut-sebut sebagai pengobatan alternatif, bukti untuk mendukung penggunaannya pun masih kurang. Meskipun demikian, ginseng merupakan tanaman yang sudah ribuan tahun dipercaya untuk meningkatkan kesehatan secara umum.

Akar ginseng mengandung beberapa zat aktif seperti ginsenosida dan panaxosida, yang diduga memiliki efek pengobatan. Peneliti dari Yonsei University College of Medicine di Seoul, Korea Selatan, membagi 119 orang pria dengan disfungsi ereksi ringan hingga moderat menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk meminum tablet ginseng sebanyak empat tablet sehari, sedangkan lainnya meminum tablet tiruan.

Setelah delapan minggu, para peneliti menghitung perkembangan dengan sebuah skala yang disebut Indeks Disfungsi Ereksi. Hasilnya, terlihat perbedaan kecil namun signifikan di antara dua kelompok tadi.

Para penulis studi yang dimuat dalam jurnal International Impotence Research ini pun mengatakan, "ekstrak ginseng korea meningkatkan seluruh aspek dari fungsi seksual, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas kehidupan seksual pria."

Sumber :
»»  READMORE...

Vitamin D Tak Memperbaiki Artritis

Jika selama ini osteoartritis atau peradangan sendi pada lutut dianggap dapat diobati dengan konsumsi suplemen vitamin D, ternyata sebuah studi di Amerika Serikat tidak menyatakan demikian. Pemberian vitamin D tak memberikan dampak yang lebih baik pada osteoartritis dibandingkan obat kosong atau plasebo.

Walau demikian, beberapa penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa vitamin D sangat membantu bagi penyembuhan pasien artritis.

“Vitamin D menjadi topik hangat dalam dunia pengobatan. Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Namun ada bukti yang bertentangan dengan manfaat suplemen vitamin D dalam mengurangi tanda-tanda dan gejala arthritis," ” kata Dr. Diane Horowitz, rematolog dari North Shore-LIJ Health System di Great Neck, New York.

Dalam sebuah studi terbaru, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association,  peneliti melibatkan hampir sebanyak 150 pasien dengan usia rata-rata 62 tahun yang menderita arthritis lutut.  Pasien  dibagi dalam dua kelompok yaitu mereka yang mengonsumsi plasebo  dan suplemen vitamin D disebut cholecalciferol.

Ternyata, pada kelompok yang mengonsumsi vitamin tidak ditemukan  perbedaan signifikan terkait kondisi penyakit radang sendi lutut atau pengeroposan tulang. Demikian menurut para peneliti yang diketuai oleh  Timothy McAlindon, dari Pusat Kesehatan Tufts di Boston.

Osteoarthritis pada sendi lutut adalah penyakit yang biasanya diderita oleh orang berusia lanjut. Mereka yang menderita penyakit ini biasanya terganggu mobilitasnya sehingga mereka menjalani pensiun dini dan pengobatan dengan pembedahan.

Horowitz mengatakan, meskipun penelitian menunjukkan tak ada pengaruh signifikan vitamin D terhadap osteoartritis lutut, namun orang harus tetap mengonsumsi cukup vitamin demi menjaga kesehatan. “Mereka yang kekurangan vitamin D harus mengikuti saran dokter untuk memenuhi kebutuhan vitamin D," katanya.

Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Permen Karet dengan Xylitol Mencegah Lubang Gigi?

Bukan cuma enak, tapi juga melindungi gigi serta mencegah lubang pada gigi. Demikian klaim sebagian besar produk permen karet bebas gula. Namun, bisakah klaim tersebut dipercaya?

Cukup banyak produk yang memilih gula pengganti xylitol, pemanis alami yang dikenal bisa mencegah bakteri penyebab gigi berlubang. Pada prakteknya belum diketahui dengan pasti dampak gula pengganti tersebut pada kesehatan gigi.

Beberapa penelitian menunjukkan, meski permen karet bebas gula memang mencegah gigi berlubang, tetapi ternyata bukan disebabkan karena kandungan xylitol dalam produk tersebut. Malah, aktivitas mengunyah permen karet itulah yang sebenarnya mencegah lubang gigi.

Hal tersebut diperkuat lewat salah satu studi yang baru-baru ini dimuat dalam The Journal of the American Dental Association. Penelitian yang cukup besar itu melibatkan 691 orang dewasa yang direkrut dari klinik gigi di seluruh Amerika dalam kurun waktu tiga tahun.

Para partisipan secara acak dibagi dalam dua kelompok, yakni yang mengonsumsi xylitol lima kali dalam sehari, serta kelompok plasebo.

Secara nyata diketahui mereka yang mendapat xylitol secara statistik tidak mengalami penurunan risiko gigi berlubang. "Kami cukup terkejut dengan hasil ini karena kami menduga xylitol akan efektif," kata Dr.James D.Bader dari Universitas North Carolina di Chapel Hill.

Meski xylitol kurang efektif namun peningkatan aliran air liur akibat mengunyah permen karet diduga memiliki efek perlindungan bagi gigi. Air liur akan menghilangkan plak dan asam. Lagipula, permen karet dengan xylitol dianggap lebih baik untuk gigi dibanding yang dibuat dengan sukrosa.

Sumber :
New York Times
»»  READMORE...