Social Icons

Kamis, 27 Desember 2012

Sup Hangat Alternatif untuk Atasi Flu

shutterstock
Kompas.com - Musim hujan biasanya diiringi dengan datangnya penyebaran penyakit influenza. Meski cukup banyak tersedia obat flu di pasaran, tetapi penelitian mengindikasikan ada beberapa makanan yang bisa mengurangi durasi gejala flu.

Sebagian besar dari makanan tersebut sudah dipakai secara temurun sebagai makanan yang banyak dihidangkan saat musim flu. Salah satunya adalah sup ayam.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Therapeutics, diketahui adanya kandungan karnosin dalam sup ayam. Karnosin ternyata mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus flu.

Penelitian tersebut berangkat dari riset Dr.Stephen Rennard yang menemukan bahwa sup ayam bisa menghambat respon neutrophils, jenis sel darah putih yang melindungi tubuh melindungi tubuh melawan infeksi. Penghambatan respon tersebut akan mengurangi gejala-gejala infeksi saluran pernapasan atas.

Sup ayam biasanya terdiri dari wortel, bawang putih, potongan daging ayam, merica, garam, kentang, lobak, serta daun seledri.

Sebuah studi yang dilakukan di Miami meneliti efek dari air dingin, air hangat, dan sup ayam terhadap aliran udara dan mukus. Penelitian dilakukan terhadap 15 partisipan. Hasilnya, sup akan meningkatkan fungsi silia, rambut di lubang hidung dan mencegah zat berbahaya memasuki tubuh.  Selain sup, air panas dalam secangkir teh juga meningkatkan pergerakan lendir hidung dan membersihkan saluran napas serta mengurangi risiko hidung tersumbat.

Dari berbagai penelitian itu bisa disimpulkan berbagai komponen dalam semangkuk sup ayam bekerja bersama melawan infeksi. Vitamin C, vitamin A, karotenoid, vitamin E, dan juga zinc yang terdapat dalam sayuran pelengkap sup ayam diketahui akan meningkatkan kekebalan tubuh.

Penelitian juga mengungkapkan nutrisi yang berada dalam bentuk cairan lebih mudah diserap tubuh dibanding jika dikonsumsi dalam bentuk padat.

Selain sup, makanan lain yang memiliki khasiat serupa antara lain jeruk nipis, kiwi, minuman teh hangat, ubi, serta probiotik. Dalam sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi probiotik mengalami penurunan gejala flu sampai 34 persen dan sakit mereka sembuh dalam waktu dua hari.

Sumber :
»»  READMORE...

Meluapkan Amarah Memperpanjang Umur




Tak perlu ragu meluapkan rasa marah dan emosi negatif karena tindakan tersebut menyehatkan, bahkan memperpanjang umur sampai dua tahun. Demikian kesimpulan sebuah studi terbaru yang dilakukan di Jerman.

Adalah Marcus Mund dan Kristin Mitte dari Universitas Jena di Jerman yang menyebutkan bahwa emosi meluap dan sifat mudah marah yang dimiliki orang-orang di Italia dan Spanyol menyebabkan mereka berusia dua tahun lebih lama dibandingkan orang Inggris yang cenderung kalem dan tenang.

Mereka menemukan bahwa memendam emosi dan menahan diri untuk mengekspresikannya bisa berakibat buruk bagi fisik dan kesehatan mental.

Setelah menganalisa lebih dari 6000 pasien, Mund dan Mitte menemukan bahwa orang yang menginternalisasi kecemasan mereka cenderung lebih menderita. Semakin lama, hal itu akan meningkatkan tekanan darah dan membuat mereka beresiko terkena penyakit mulai dari sakit jantung, kanker, gangguan ginjal, dan lain sebagainya.

Penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Health Psychologies juga mengungkapkan orang yang termasuk dalam kelompok "repressor" lebih beresiko tinggi terkena penyakit.

"Orang yang termasuk 'repressor' dibedakan lewat cara mereka untuk menyembunyikan rasa takut dan juga lewat perilaku defensif mereka," kata Mund.

Orang yang tergolong "repressor" biasanya suka menghindari risiko dan mencari cara untuk mengendalikan diri dan lingkungannya. "Misalnya ketika diberi tugas yang membuat stres mereka memiliki detak jantung dan denyut nadi lebih tinggi dibanding non-repressor serta menunjukkan tanda lain stres dan kecemasan," katanya.

Kendati begitu bersikap tenang dan terkendali bukanlah hal buruk. Penelitian juga menunjukkan bahwa meski kelompok "repressor" lebih beresiko terkena penyakit, namun mereka bisa pulih lebih cepat dari penyakitnya karena mereka lebih disiplin dan lebih termotivasi untuk beradaptasi dengan gaya hidunya.

"Karena mereka memerlukan kendali, orang yang termasuk repressor sangat disiplin," kata Mund.


Sumber :
»»  READMORE...

Tengkorak "Alien" Ditemukan di Meksiko

INAH Tengkorak "Alien" Ditemukan di Meksiko

Tengkorak dengan bentuk wajah aneh menyerupai alien ditemukan di situs El Cemeterio, Meksiko. Warga desa Onavas, menemukan tengkorak pada tahun 1999 di dalam sebuah kuburan yang berusia 1.000 tahun ketika sedang membangun saluran irigasi.

Ini merupakan permakaman pra-Hispanik yang pertama kali ditemukan di Meksiko. Situs El Cemeterio sendiri berisi sisa-sisa dari 25 penguburan manusia. 13 di antaranya mengalami apa yang dinamakan deformasi tengkorak (cacat tengkorak), di mana bentuknya memanjang dan meruncing di bagian belakang kepala, dan lima buah gigi telah dimutilasi.

Peneliti menyimpulkan, meski tengkorak tersebut menyerupai alien, namun sebenarnya itu merupakan tengkorak manusia yang mengalami praktek deformasi. Deformasi tengkorak anak-anak saat mereka tumbuh adalah hal yang umum di Amerika Tengah.

Gigi dimutilasi seperti pengasahan gigi menjadi bentuk yang aneh. Sementara deformasi pada tengkorak mereka mendistorsi pertumbuhan normal tengkorak. Salah satu caranya dengan menggunakan kain untuk mengikat papan kayu terhadap kepala mereka.

"Deformasi tengkorak digunakan oleh berbagai masyarakat dengan berbagai tujuan berbeda. Sebagai praktik ritual, alat untuk membedakan status dalam suatu kelompok atau untuk membedakan antara kelompok-kelompok sosial," kata peneliti Cristina García Moreno, seorang arkeolog di Arizona State University.

Namun, alasan mengapa orang-orang di El Cemeterio melakukan praktek deformasi tengkorak, masih belum diketahui persis tujuannya. Sejumlah tengkorak lainnya ditemukan dengan anting-anting, cincin hidung, gelang, liontin, dan kalung terbuat dari kulit kerang dan siput dari Teluk California.

Satu orang dimakamkan dengan cangkang kura-kura pada bagian dada. Alasan mengapa beberapa orang tersebut  dikuburkan berbagai aksesoris sementara yang lain tidak, juga masih menjadi misteri.

Para pakar hingga kini terus melakukan penelitian untuk menentukan total ukuran permakaman dan berharap menemukan lebih banyak lagi kuburan. Sehingga dapat memberikan informasi mengenai kebiasaan permakaman masyarakat setempat.

"Dengan informasi baru, kami berharap dapat menentukan apakah ada interaksi antara masyarakat dan Mesoamerika dan bagaimana dan kapan hal tersebut terjadi," kata García.

García dan rekan-rekannya menyelesaikan penelitian terhadap sisa-sisa kerangka pada bulan November dan berencana menyerahkan penelitian mereka ke salah satu jurnal American Antiquity atau jurnal Antiquity Amerika Latin.
(Umi Rasmi/National Geographic Indonesia)
 
Sumber :
National Geographic Indonesia
»»  READMORE...

Rabu, 26 Desember 2012

Dulu, Reptil Laut Menginvasi Sungai

PLoS ONE Struktur rangka Pannonisaurus inexpectatus

BUDAPEST, KOMPAS.com - Reptil purba golongan Mosasaurus hidup di masa Cretaceous, 66 - 100 juta tahun lalu. Golongan satwa ini diketahui punya habitat di wilayah laut dangkal.

Penemuan baru mengungkap adanya Mosasaurus di sungai. para palaentolog beranggapan, golongan Mosasaurus mungkin juga beradaptasi di lingkungan sungai seperti halnya lumba-lumba di Asia.

Spesies Mosasaurus yang ditemukan di sungai itu dinamai Pannonisaurus inexpectatus. Temuan dipublikasikan di jurnal PLoS ONE.

Analisis fosil menunjukkan, reptil itu punya alat gerak seperti hewan darat, tengkorak memipih seperti buaya dan ekor yang panjangnya mencapai setengah panjang tubuh.

"Hewan ini menggoyangkan ekornya seperti buaya untuk membantu bergerak di air. Mereka hanya memakai alat gerak untuk mengerem dan menentukan arah," ungkap Laszlo Makade, palaentolog dari Hungarian Natural History Museum yang terlibat studi.

Seperti diberitakan New York Times, Senin (24/12/2012), fosil ini ditemukan di penambangan bauksit di Pegunungan Bakony, Hungaria bagian barat. Tahun 1999, fosil Mosasaurus juga ditemukan di batuan di wilayah daratan Kanada.

Makadi mengatakan, "Hewan itu mungkin hanya merambah sungai dan mati di sana tetapi tidak secara khusus hidup di sana.
Sumber :
New York Times
»»  READMORE...

Tamiflu Aman untuk Bayi

shutterstock



Obat utama yang dipakai untuk mengatasi flu, Tamiflu dinyatakan aman untuk bayi berusia kurang dari setahun, bahkan untuk bayi yang baru berusia dua minggu. Pernyataan aman tersebut dikeluarkan oleh badan obat dan makanan Amerika (Food and Drug Administration/FDA) yang banyak dijadikan referensi oleh banyak negara.

Tamiflu (oseltamivir) boleh dipakai sebagai terapi untuk bayi berusia dua minggu sampai setahun jika mereka memiliki gejala flu yang tak lebih dari dua hari. Namun obat tersebut tidak dianjurkan sebagai pencegahan flu pada anak-anak.

Gejala flu yang dimaksudkan antara lain hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan tidak enak badan.

FDA menyebutkan bahwa keamanan dan efektivitas tamiflu pada bayi baru lahir sampai berusia dua minggu belum ada.

Tamiflu untuk pengobatan orang dewasa pertama kali mendapat ijin keamanan dari FDA di tahun 1999. Kebanyakan obat tersebut memang dipakai untuk orang dewasa dan anak berusia di atas setahun yang memiliki gejala flu tak lebih dari dua hari. Obat ini juga dipakai untuk mencegah flu pada orang dewasa anak berusia di atas satu tahun.

Regimen dosis tamiflu untuk anak berusia di atas setahun sudah ditetapkan berdasarkan berat badan, tetapi dosis untuk bayi berusia kurang dari setahun harus diperhitungkan pada tiap pasien berdasarkan berat badan yang tepat.

Pada bayi, terapi pengobatan diberikan 3 miligram per kilogram berat badan dua kali sehari selama lima hari. Dosis terkecil dari kelompok anak-anak mungkin membutuhkan tempat obat yang berbeda dengan yang terdapat dalam kemasan tamiflu.

"Apoteker harus menyeiapkan tempat obat yang sesuai saat mendapatkan resep obat tamiflu sehingga orangtua bisa mengukur dosisnya secara tepat. Dosis obat harus sesuai dengan berat badan anak," kata Dr.Edward Cox, direktur The Office of Antimicrobial Products di FDA.

Menurut FDA tamiflu adalah satu-satunya obat flu di AS yang diijinkan untuk mengobati flu bagi bayi. Obat ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan vaksinasi flu yang rutin. Semua anak berusia di atas 6 bulan tetap harus diberikan vaksin flu.



Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Depresi Berkaitan dengan Protein C-reaktif

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi Depresi

Mereka yang mengalami depresi atau tekanan psikologis tampaknya memiliki kadar C-reactive protein (CRP) yang lebih tinggi dari batas normal, demikian menurut hasil temuan para ahli dari Denmark.

CRP sebelumnya juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. CRP adalah protein plasma yang diproduksi oleh hati sebagai reaksi dari adanya infeksi, luka, dan proses inflamasi. Kadar tinggi CRP menunjukkan adanya peradangan di dalam tubuh. Karena penyakit jantung terjadi akibat adanya peradangan di dinding arteri, CRP dapat digunakan sebagai penanda umum risiko penyakit jantung. 

"Orang dengan kadar CRP tinggi memiliki dua sampai tiga kali lipat risiko depresi," kata pemimpin peneliti Dr. Borge Gronne Nordestgaard, dari Copenhagen University Hospital.

Namun Nordestgaard menekankan, kadar CRP yang tinggi belum berarti menjadi penyebab depresi. Begitu pula dengan menurunkan kadar CRP belum tentu dapat mengobati depresi.

Nordestgaard menjelaskan, kadar CRP yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan penyakit kronis. Maka pada saat melakukan penelitian, timnya juga memperhitungkan faktor-faktor ini.

Studi yang dimuat dalam Archives of General Psychiatry edisi Desember ini mengkaji data dari lebih dari 73.000 dewasa yang tinggal di kota Kopenhagen. Orang-orang ini dilaporkan mengonsumsi obat antidepresan, bahkan dirawat karena depresi.

Para peneliti menemukan, mereka yang mengomsumsi obat antidepresan memiliki kadar CRP tiga kali lebih tinggi daripada orang yang tidak. Selain itu, peningkatan kadar CRP dikaitkan pula dengan lebih besarnya kemungkinan dirawat karena depresi.

Namun, tidak semua ahli sependapat dengan analisa Nordestgaard, karena pengaruh CRP pada depresi masih belum jelas.

“Dengan kata lain, hasil penelitian ini belum dapat menjelaskan mekanisme yang menghubungkan CRP dengan depresi,” kata Simon Rego, direktur pelatihan psikologis di Montefiore Medical Center/Albert Einstein College of Medicine, New York.

Dr. Bryan Bruno, kepala bagian psikiatri di Lenox Hill Hospital, New York City, sepakat dengan hasil studi ini, meskipun ia belum yakin adanya hubungan yang kuat antara depresi dan CRP. “Bagaimanapun, hasil studi ini mengingatkan kita tentang adanya dasar biologis dari depresi,” katanya.

 

Sumber :
HealthDay News
»»  READMORE...

5 Perubahan Kecil Berdampak Besar bagi Kesehatan




shutterstock


Kompas.com - Berhenti merokok. Lari maraton. Mengurangi asupan karbohidrat. Banyak orang yakin perubahan besar dan drastis adalah cara paling efektif untuk mencapai target yang diinginkan.

Padahal, perubahan terlalu besar bisa membingungkan karena kita akan bingung harus memulai dari mana atau malas memulainya. Perubahan kecil justru lebih mudah untuk dilakukan, terfokus dan bisa terus dipelihara. Jika perubahan itu berhasil maka akan menjadi kebiasaan.

Berikut adalah beberapa perubahan kecil yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan di tahun mendatang.

1. Berhenti sebelum kenyang

Dalam skala satu sampai sepuluh kondisi perut terasa kenyang, berhentilah saat Anda berada dalam skala lima atau enam. Untuk mendapatkan kepuasan karena porsi makan berkurang, carilah camilan di sela waktu makan. Isilah piring Anda dengan porsi sayuran dan protein lebih banyak ketimbang karbohidrat.

Makanlah dalam kondisi sadar. Hal itu berarti Anda tidak makan sambil menonton televisi atau melakukan hal lain yang bisa mengalihkan perhatian dari makanan. Makan dalam gigitan kecil, kunyah perlahan, dan ciumlah aroma makanan di piring Anda. Fokus pada tekstur dan rasa makanan. Setelah selesai tanyakan pada diri sendiri apakah Anda sudah merasa puas atau masih ingin makan lagi.

2. Tidur cukup

Tidur bukan hanya penting untuk menjaga kebugaran tapi juga kestabilan emosi. Selain itu, penelitian tahun 2011 menunjukkan orang yang cukup tidur merasa selera mereka terhadap junk food berkurang.  Kurang tidur akan mengganggu kontrol otak terhadap rasa lapar dan kenyang.

Bila Anda sering kesulitan memejamkan mata di malam hari, para pakar tidur dari Universitas Harvard menyarankan untuk membuat kebiasaan sebelum tidur. Membaca buku, melakukan olahraga rileksasi atau mandi air hangat.

3. Cara mudah tingkatkan memori

Menutup atau mengombinasikan satu atau lebih indera, misalnya mandi dengan mata terpejam atau mencium wangi bunga sambil mendengar musik ternyata bisa meningkatkan daya ingat. Menurut para peneliti dari Franklin Institute, saat kita menggunakan indera kita dalam cara yang tidak biasa, sel-sel saraf di otak akan terangsang untuk membentuk sambungan baru dan sirkuit menjadi aktif.

4. Kurangi minuman manis

Banyak orang yang lebih merasa bersalah setelah menghabiskan sepiring nasi dan lauk ketimbang saat menghabiskan sekaleng soda. Penelitian juga menunjukkan mereka yang terbiasa minum minuman diet soda cenderung memiliki lingkar pinggang lebih lebar. Penelitian lain mengungkapkan aspartam, pemanis buatan dalam minuman soda, meningkatkan kadar gula darah pada mencit.

5. Percepat intensitas latihan

Membakar lemak, membangun otot, meningkatkan daya tahan dan kesehatan kardiovaskular, bisa diraih dengan melakukan latihan interval dengan intensitas tinggi. Lakukan dengan melakukan beberapa set latihan selama 30 menit masing-masing dengan istirahat 30 detik. Jangan lupa lakukan pemanasan dan pendinginan. 


Sumber :
LiveStrong
»»  READMORE...