Obat utama yang dipakai untuk mengatasi flu, Tamiflu dinyatakan aman
untuk bayi berusia kurang dari setahun, bahkan untuk bayi yang baru
berusia dua minggu. Pernyataan aman tersebut dikeluarkan oleh badan obat
dan makanan Amerika (Food and Drug Administration/FDA) yang banyak
dijadikan referensi oleh banyak negara.
Tamiflu (oseltamivir) boleh dipakai sebagai terapi untuk bayi berusia dua minggu sampai setahun jika mereka memiliki gejala flu yang tak lebih dari dua hari. Namun obat tersebut tidak dianjurkan sebagai pencegahan flu pada anak-anak.
Gejala flu yang dimaksudkan antara lain hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan tidak enak badan.
FDA menyebutkan bahwa keamanan dan efektivitas tamiflu pada bayi baru lahir sampai berusia dua minggu belum ada.
Tamiflu untuk pengobatan orang dewasa pertama kali mendapat ijin keamanan dari FDA di tahun 1999. Kebanyakan obat tersebut memang dipakai untuk orang dewasa dan anak berusia di atas setahun yang memiliki gejala flu tak lebih dari dua hari. Obat ini juga dipakai untuk mencegah flu pada orang dewasa anak berusia di atas satu tahun.
Regimen dosis tamiflu untuk anak berusia di atas setahun sudah ditetapkan berdasarkan berat badan, tetapi dosis untuk bayi berusia kurang dari setahun harus diperhitungkan pada tiap pasien berdasarkan berat badan yang tepat.
Pada bayi, terapi pengobatan diberikan 3 miligram per kilogram berat badan dua kali sehari selama lima hari. Dosis terkecil dari kelompok anak-anak mungkin membutuhkan tempat obat yang berbeda dengan yang terdapat dalam kemasan tamiflu.
"Apoteker harus menyeiapkan tempat obat yang sesuai saat mendapatkan resep obat tamiflu sehingga orangtua bisa mengukur dosisnya secara tepat. Dosis obat harus sesuai dengan berat badan anak," kata Dr.Edward Cox, direktur The Office of Antimicrobial Products di FDA.
Menurut FDA tamiflu adalah satu-satunya obat flu di AS yang diijinkan untuk mengobati flu bagi bayi. Obat ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan vaksinasi flu yang rutin. Semua anak berusia di atas 6 bulan tetap harus diberikan vaksin flu.
Tamiflu (oseltamivir) boleh dipakai sebagai terapi untuk bayi berusia dua minggu sampai setahun jika mereka memiliki gejala flu yang tak lebih dari dua hari. Namun obat tersebut tidak dianjurkan sebagai pencegahan flu pada anak-anak.
Gejala flu yang dimaksudkan antara lain hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan tidak enak badan.
FDA menyebutkan bahwa keamanan dan efektivitas tamiflu pada bayi baru lahir sampai berusia dua minggu belum ada.
Tamiflu untuk pengobatan orang dewasa pertama kali mendapat ijin keamanan dari FDA di tahun 1999. Kebanyakan obat tersebut memang dipakai untuk orang dewasa dan anak berusia di atas setahun yang memiliki gejala flu tak lebih dari dua hari. Obat ini juga dipakai untuk mencegah flu pada orang dewasa anak berusia di atas satu tahun.
Regimen dosis tamiflu untuk anak berusia di atas setahun sudah ditetapkan berdasarkan berat badan, tetapi dosis untuk bayi berusia kurang dari setahun harus diperhitungkan pada tiap pasien berdasarkan berat badan yang tepat.
Pada bayi, terapi pengobatan diberikan 3 miligram per kilogram berat badan dua kali sehari selama lima hari. Dosis terkecil dari kelompok anak-anak mungkin membutuhkan tempat obat yang berbeda dengan yang terdapat dalam kemasan tamiflu.
"Apoteker harus menyeiapkan tempat obat yang sesuai saat mendapatkan resep obat tamiflu sehingga orangtua bisa mengukur dosisnya secara tepat. Dosis obat harus sesuai dengan berat badan anak," kata Dr.Edward Cox, direktur The Office of Antimicrobial Products di FDA.
Menurut FDA tamiflu adalah satu-satunya obat flu di AS yang diijinkan untuk mengobati flu bagi bayi. Obat ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan vaksinasi flu yang rutin. Semua anak berusia di atas 6 bulan tetap harus diberikan vaksin flu.
Sumber :
Healthday News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar