Social Icons

Senin, 17 Desember 2012

Fenomena Padang Bunga Es di Laut Arktik Diabadikan

Mathias Wietz Fenomena padang bunga di Laut Arktik.

KOMPAS.com — Mahasiswa pascasarjana University of Washington, Amerika Serikat, Jeff Bowman, dan profesornya, Jody Deming, berhasil mengabadikan fenomena padang bunga es di Arktika. Foto diambil saat keduanya tengah mengerjakan proyek gabungan antara ilmu kelautan, mikrobiologi, dan pengetahuan planet pada akhir tahun 2011.

Bayangkan bunga lotus yang mengapung tersebar di atas permukaan danau. Lebih kurang seperti itulah fenomena padang bunga es ini terlihat. Perbedaannya, padang bunga es ini mengambang di atas laut dingin menusuk tulang, terbentuk di suhu minus 22 derajat celsius.

Bentuknya kecil dan meruncing, diketahui di sini juga merupakan tempat hidup mikro-organisme. Bahkan lebih padat dibanding mikro-organisme yang hidup di bawah air beku Laut Arktik, menjadikannya sebagai bagian penting dari ekosistem lokasi ini.

Bunga es ini diketahui juga memproduksi bahan kimia seperti formaldehid yang bisa menjadi petunjuk mengenai asal-usul kehidupan di Bumi. Untuk investigasi lebih lanjut, Bowman dan Deming membawa sampel bunga es ini ke laboratorium di University of Washington. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)
Sumber :
National Geographic Indonesia
»»  READMORE...

"Sungai Nil" Mengalir di Bulan Saturnus

NASA
Sungai mengalir di bulan Saturnus, Titan. Sungai sepanjang 400 km itu mengalirkan etana dan metana.

CALIFORNIA, KOMPAS.com — Bulan Saturnus, Titan, memiliki sungai yang mengalir sejauh lebih kurang 400 kilometer. Sungai yang tampak bagai Sungai Nil di Bumi.

Sungai di Titan ditemukan oleh wahana antariksa Cassini milik Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) yang bertugas mengintai lingkungan Saturnus. Sungai itu terlihat memiliki aliran lurus menuju laut besar di Titan, Ligeria Mare.

"Kami berpikir ada hujan di dataran tinggi dan komponennya mengalir lewat lembah sungai ini," kata Thomas Farr dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena yang terlibat riset.

Menurut peneliti, sungai dengan aliran lurus ini terbentuk oleh patahan, yang di Bumi berarti pertemuan lempeng. Titan mungkin terlalu kecil untuk punya lempeng, tetapi patahan bisa terjadi di batuan dasar. Tekanan bisa muncul di patahan itu memicu terbentuknya danau atau sungai.

Dengan suhu -179 derajat celsius, mustahil bagi air untuk mengalir di Titan. Senyawa yang mengalir di sungai bulan Saturnus itu ialah etana dan metana.

Titan sejauh ini merupakan salah satu benda langit di Tata Surya yang paling mirip Bumi. Tak cuma punya atmosfer yang tebal, Titan juga memiliki gunung, danau, serta siklus cairan yang menyerupai siklus air.

"Biasanya jika melihat planet lain, kita diingatkan untuk tak membawa perspektif Bumi sebab dapat mengelabui. Tapi, di sini kita melihat dunia alien yang benar-benar mirip Bumi. Sulit dipercaya," ungkap Farr seperti dikutip New Scientist, Senin (17/12/2012).
Sumber :

»»  READMORE...

Korban Obesitas Lebih Besar dari Kelaparan

shutterstock


KOMPAS.com - Salah satu penelitian global menyebutkan untuk pertama kalinya orang yang meninggal akibat obesitas lebih banyak dibandingkan mereka yang kelaparan.

Penelitian itu menunjukkan pada tahun 2010, lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal akibat kegemukan, tiga kali lipat dibandingkan jumlah mereka yang meninggal karena kurang gizi.

Studi ini juga menyebutkan masalah kekurangan gizi di Afrika masih menjadi penyebab utama kematian.

Salah seorang penyusun laporan, Profesor Alan Lopez, dari Universitas Queensland, Selandia Baru, mengatakan para peneliti terkejut atas hasil studi itu.

"Kami sangat terkejut atas temuan itu. Kami mempelajari akibat fatal kekurangan gizi, terutama pada anak-anak. Kami temukan bahwa, ada penurunan tajam dampak kekurangan gizi dalam 20 tahun terakhir," kata Lopez.

"Penurunan ini sangat besar. Namun kami temukan juga bahwa obesitas dan Klik penyakit akibat kegemukan meningkat secara pesat," tambahnya.

Angka obesitas di Timur Tengah naik 100 persen
Laporan yang diterbitkan di jurnal medis Inggris, The Lancet, melibatkan 500 peneliti dari 50 negara.

Penulis lain laporan itu, Ali Mokdad dari Universitas Washington mengatakan, "Ada perbedaan besar dalam hal penyebab kematian. Anak-anak yang dulu meninggal akibat penyakit menular saat ini jauh lebih sehat berkat imunisasi."

"Namun, dunia saat ini menghadapi masalah obesitas dan dampaknya sudah terlihat," tambahnya.

Laporan itu menyebutkan setiap negara, dengan perkecualian negara sub-Sahara Afrika, mengalami peningkatan kasus obesitas dengan angka rata-rata global 82% dalam 20 tahun terakhir.

Negara-negara Timur Tengah mencatat peningkatan kasus obesitas 100% sejak 1990.

"Apa yang disebut 'gaya hidup Barat' diterapkan di seluruh dunia, dan dampaknya sama semua," kata Mokdad.

Sementara profesor Lopez mengatakan masalah ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju.

"Apa yang juga mengejutkan kami adalah kasus obesitas di negara-negara berkembang. Tentu jumlahnya tidak sama dengan negara-negara kaya, namun terus meningkat," kata Lopez.


Sumber :
»»  READMORE...

Kaki Berevolusi dari Sirip, Ini Buktinya


Developmental Cell Ilustrasi evolusi alat gerak pada hewan darat.

BARCELONA, KOMPAS.com - Teori evolusi memaparkan bahwa makhluk darat berasal dari makhluk laut yang berevolusi. Alat gerak hewan darat, tangan dan kaki, berasal dari evolusi bentuk sirip.

Fernando Casares dari Lembaga Penelitian Nasional Spanyol memberikan bukti genetik akan proses evolusi itu dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell.

Dalam risetnya, Casares menginjeksikan gen hoxd13 dari tikus pada ikan zebra. Diketahui, protein yang dihasilkan gen itu berfungsi dalam perkembangan autopoda, cikal bakal tangan dan kaki.

Ikan zebra telah memiliki hoxd13 namun memproduksi protein yang lebih kecil dari hewan tetrapoda seperti mamalia. Dengan ekstra salinan gen, peneliti berharap lebih banyak protein dihasilkan.

Penelitian membuahkan hasil yang mengejutkan. Ikan zebra yang diinjeksi gen itu ternyata mulai menunjukkan perkembangan autopoda. Organ terus tumbuh sebelum empat hari kemudian ikan mati.

"Tentu saja, kita belum bisa menumbuhkan tangan," kata Casares seperti dikutip New Scientist, Sabtu (15/12/2012).

Casares berteori, ratusan juta tahun lalu, moyang tetrapoda mulai mengespresikan gen hoxd13 sehingga autopoda bisa tumbuh.
 
Sumber :
»»  READMORE...

Kayu Tertinggal di Rongga Otak Mumi Berusia 2400 Tahun


Mislav Cavka Mumi dengan kayu untuk mengeluarkan otak yang tertinggal di kepala. Mumi ini berusia 2400 tahun.

ZAGREB, KOMPAS.com - Mesir kuno memakai kayu pohon untuk mengeluarkan otak dari mayat yang akan dibuat mumi. Peneliti mengetahui setelah menganalisis tengkorak mumi di Museum Arkeologi Zagreb di Kroasia dan memergoki adanya tangkai pohon yang tertinggal di rongga otaknya.

Adanya kayu pohon dalam mumi itu ditemukan pada tahun 2008 dengan menggunakan CT Scan. Objek itu berada di antara tulang parietal bagian kiri dan bagian belakang tengkorak. Dalam penelitian terbaru, peneliti menggunakan teknik endoskopi untuk melakukan analisis.

"Kami memotongnya dengan penjepit lewat endoskopi dan mengeluarkannya dari tengkorak," kata Mislav Cavka, peneliti dari University Hospital Dubrava di Kroasia yang mempimpin penelitian.

Setelah dikeluarkan, peneliti mengetahui bahwa kayu itu berukuran sekitar 8 cm. Diperkirakan, tangkai berasal dari tanaman berbiji tunggal, seperti palem dan bambu. kayu pohon digunakan sebab lebih murah dibandingkan alat logam.

Peneliti menduga, orang Mesir Kuno membuat lubang di dekat hidung untuk mengeluarkan otak. Setelah itu, mereka memasukkan tangkai ini hingga menyentuh bagian otak tertentu dan menariknya. Bagian otak lain kemudian akan menjadi cair. Dengan dibungkukkan, otak bisa dikeluarkan lewat hidung.

"Adalah sebuah kesalahan alat ini bisa tertinggal di tengkorak," kata Cavka seperti dikutip Livescience, Jumat (14/12/2012).

Mumi yang dianalisis diperkirakan merupakan milik seorang perempuan berusia 40 tahun. Diduga, mumi berasal dari masa 2400 tahun lalu dan dibawa ke Kroasia pada abad 19. Mumi dengan tangkai pohon di rongga otak tergolong langka. Temuan kali ini baru yang kedua kalinya.

Praktik mengeluarkan otak dalam proses mumifikasi berlangsung sejak 3500 tahun lalu dan bertahan beberapa generasi kemudian. Tertinggalnya tangkai pohon adalah suatu kesialan bagi mumi namun keberuntungan bagi peneliti. Proses mumifikasi bisa diketahui lebih detail.
Sumber :
»»  READMORE...

Bangkai Truk Amfibi Masa Perang Dunia II Ditemukan


Voluntary Association of Lake Garda Bangkai truk amfibi Amerika Serikat yang digunakan pada masa Perang Dunia II ditemukan di Danau Garda, Italia.

ROMA, KOMPAS.com - Tim arkeolog asal Italia menemukan bangkai truk amfibi milik Amerika Serikat yang tenggelam di Danau Garda, Italia, saat digunakan berperang pada masa Perang Dunia II.

Bangkai tersebut kini teronggok di dasar danau. Voluntary Association of Lake Garda merilis foto bangkai kendaraan perang yang telah berkarat itu Senin (10/12/2012) lalu. Sebelumnya, keberadaan truk amfibi dideteksi dengan sistem sonar dan wahana perairan tanpa awak.

Truk amfibi yang ditemukan disebut "ducks", bisa digunakan di darat sekaligus mengapung di perairan. Pada mada Perang Dunia II, sebanyak 20.000 ducks diproduksi untuk mengangkut barang dan tentara.

Pada 29 April 1945, anggota Mountain Division 10 Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyebrang Danau Garda untuk menduduki vila diktator Italia kala itu, Benito Mussolini. Diketahui, Mussolini mengorganisasi Republik Sosial Italia di tepi barat Danau Garda.

Sialnya, saat menyebrang danau, badai datang dan truk amfibi itu tenggelam. Sebagian besar penumpang tenggelam, 1 selamat dan 24 menghilang.

Dikutip National Geographic, Jumat (14/12/2012) lalu, penemuan ini membuka kemungkinan untuk mleakukan recovery pada truk yang kini berada di kedalaman 180 meter itu dan mengembalikannya ke negara pemiliknya, Amerika Serikat.
 
»»  READMORE...

Orang Gipsi adalah India yang Bermigrasi

Thecia Gipsi

BARCELONA, KOMPAS.com - Orang Gipsi yang menyebar di wilayah Eropa telah lama diduga sebagai keturunan India, dinilai dari bahasanya. Namun, bukti-bukti pada masa lalu belum kuat.

Kini, hasil studi genetik mengonfirmasi bahwa Gipsi memang keturunan orang India. Sekitar 1500 tahun lalu, sekelompok orang dari barat laut India bermigrasi ke Eropa.

"Beberapa studi genetik sebelumnya juga telah merujuk ke India, namun belum jelas wilayah India bagian mana," kata David Comas, pakar biologi evolusi dari Pompeu Fabra University di Barcelona yang memimpin studi.

Comas dan rekannya, Manfred kayser dari Erasmus University Rotterdam di Belanda, mempelajari 800.000 penanda genetik pada 150 orang Gipsi dari 13 grup dan membandingkannya dengan 13 etnis lain di dunia.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology baru-baru ini menyatakan, orang Gipsi secara genetik juga sama dengan orang-orang Eropa lainnya.

"1500 tahun lalu, orang-orang ini bermigrasi ke Balkan lalu menyebar ke seluruh Eropa. Mereka juga bercampur dengan orang-orang Eropa," ungkap Comas seperti dikutip New York Times, Senin (10/12/2012).

Dengan populasi 11 juta, orang Gipsi adalah minoritas terbesar. Grup itu masih termarjinalkan di eropa, tinggal nomaden dan membangun tenda ilegal.

"Ini adalah contoh minoritas yang masih terabaikan dalam kebanyakan studi genetik. Yang kita miliki sekarang adalah asal-usul dan struktur genetik dari populasi ini," tutur Comas.
Sumber :
New York Times
»»  READMORE...