Mathias Wietz
Fenomena padang bunga di Laut Arktik.
KOMPAS.com — Mahasiswa
pascasarjana University of Washington, Amerika Serikat, Jeff Bowman, dan
profesornya, Jody Deming, berhasil mengabadikan fenomena padang bunga
es di Arktika. Foto diambil saat keduanya tengah mengerjakan proyek
gabungan antara ilmu kelautan, mikrobiologi, dan pengetahuan planet pada
akhir tahun 2011.
Bayangkan bunga lotus yang mengapung tersebar di atas permukaan danau. Lebih kurang seperti itulah fenomena padang bunga es ini terlihat. Perbedaannya, padang bunga es ini mengambang di atas laut dingin menusuk tulang, terbentuk di suhu minus 22 derajat celsius.
Bentuknya kecil dan meruncing, diketahui di sini juga merupakan tempat hidup mikro-organisme. Bahkan lebih padat dibanding mikro-organisme yang hidup di bawah air beku Laut Arktik, menjadikannya sebagai bagian penting dari ekosistem lokasi ini.
Bunga es ini diketahui juga memproduksi bahan kimia seperti formaldehid yang bisa menjadi petunjuk mengenai asal-usul kehidupan di Bumi. Untuk investigasi lebih lanjut, Bowman dan Deming membawa sampel bunga es ini ke laboratorium di University of Washington. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)
Bayangkan bunga lotus yang mengapung tersebar di atas permukaan danau. Lebih kurang seperti itulah fenomena padang bunga es ini terlihat. Perbedaannya, padang bunga es ini mengambang di atas laut dingin menusuk tulang, terbentuk di suhu minus 22 derajat celsius.
Bentuknya kecil dan meruncing, diketahui di sini juga merupakan tempat hidup mikro-organisme. Bahkan lebih padat dibanding mikro-organisme yang hidup di bawah air beku Laut Arktik, menjadikannya sebagai bagian penting dari ekosistem lokasi ini.
Bunga es ini diketahui juga memproduksi bahan kimia seperti formaldehid yang bisa menjadi petunjuk mengenai asal-usul kehidupan di Bumi. Untuk investigasi lebih lanjut, Bowman dan Deming membawa sampel bunga es ini ke laboratorium di University of Washington. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar