Social Icons

Kamis, 29 November 2012

Perut Buncit Bikin Rentan Patah Tulang





shutterstock
KOMPAS.com – Memiliki timbunan lemak yang berlebihan khususnya di bagian perut sungguh tidak disarankan baik pria maupun wanita. Selain akan membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit degeneratif, perut buncit juga akan membuat seseorang menjadi rentan terhadap cedera.

Sebuah penelitian menunjukan pria dengan obesitas dan perut buncit lebih berisiko memiliki tulang lemah dan mengalami patah tulang dibandingkan pria berberat badan normal hingga sebatas gemuk.

Penelitian sebelumnya menyatakan, lemak pada perut berakibat buruk untuk tulang perempuan. Selanjutnya ditemukan pula kaitan pria obesitas dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami obesitas. Peneliti dari Havard juga ingin mengetahui jenis lemak pada pria yang berpengaruh terhadap berkurangnya kekuatan tulang.

Miriam Bredella, MD, seorang radiolog di Massachusetts General Hospital dan profesor radiologi di Harvard Medical School menuturkan, “Kami menemukan bahwa pria obesitas dengan lemak perut yang berlebih memiliki tulang  yang lebih rapuh dibandingkan pria gemuk.”

Meskipun begitu, belum dapat dipastikan lemak perutlah yang menyebabkan kelemahan tulang pada pria. “Pria perlu memerhatikan masalah perut buncit sebagai faktor yang memperbesar resiko berbagai penyakit, selain penyakit jantung dan diabetes, ternyata juga tulang keropos,” kata Bredella pada pertemuan tahunan yang diadakan oleh Radiological Society, Amerika Utara, Kamis lalu (28/11/2012).

Menurut Thomas Link, MD, profesor radiologi di University of California, San Francisco, selama bertahun-tahun, obesitas dan lemak tubuh dianggap menambah kualitas tulang. Seseorang yang bertubuh gemuk dipercaya memiliki tulang yang kuat dan berisiko rendah terkena osteoporosis dan penyakit tulang lainnya.

Namun keyakinan itu ternyata keliru setelah ditemukan bahwa obesitas justru meningkatkan risiko patah tulang. Hal ini, lanjut Link, berkaitan pula dengan hasil dua riset sebelumnya yang menyatakan ada hubungan lemak tubuh dengan kepadatan tulang yang rendah.

Link yang tak terlibat dalam penelitian, menilai temuan ini membuat riset tentang obesitas dan risiko patah tulang selangkah lebih maju. "Ini menunjukkan bahwa pasien obesitas dengan jumlah lemak yang banyak di sekitar usus dan hati memiliki kekuatan dan kualitas tulang yang lebih rendah, dan berisiko besar patah tulang dan osteoporosis," ujarnya.

Bredella menyatakan, riset ini mengindikasikan semakin banyak timbunan lemak di perut, semakin rapuh kekuatan tulang pada seorang pria.  Secara keseluruhan, timnya memprediksi bahwa risiko pria obesitas dengan perut buncit terkena osteoporosis dan patah tulang 25% lebih tinggi daripada mereka yang perutnya tidak buncit.  Selain itu, ada hubungan kuat antara besarnya massa otot dan meningkatnya kekuatan tulang. Sedangkan indeks massa tubuh (BMI) tidak berkaitan dengan kekuatan tulang.

Lalu apa yang perlu dilakukan jika sudah kadung punya perut buncit?

Menurut Bredella, bentuk tubuh yang cenderung gemuk bisa jadi dipengaruhi faktor genetika atau keturunan. Hal ini justru menjadi alasan bagi seseorang untuk tidak perlu lagi menambah berat badan, sehingga perut buncit dapat dihindari.  Ada beberapa bentuk aktivitas yang menjadi solusi bagi mereka yang punya kecenderungan gemuk.

“Latihan fisik seperti jalan cepat dan aerobik bisa menjadi olahraga yang baik untuk kekuatan tulang. Selain itu angkat beban dan naik turun tangga juga dapat bermanfaat,” jelasnya.


Sumber :
»»  READMORE...

Hujan Diprediksi Munculkan Ribuan Fosil Purba Sangiran


 
KOMPAS/LASTI KURNIA Mulai dari replika hingga fosil tengkorak manusia purba Sangiran hadir di tengah pusat perbelanjaan modern Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (15/11/2012). Selain fosil manusia purba, ditampilkan juga fosil hewan purba dan berbagai peralatan dari masa silam. Koleksi tersebut berasal dari Museum Manusia Purba Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, sebagai upaya memperkenalkan sejarah kepada generasi muda.

KOMPAS.com - Ribuan fosil purba di Sangiran yang masih terpendam di dalam tanah dimungkinkan akan muncul ke permukaan. Hal ini bisa terjadi karena struktur tanah di Sangiran yang mudah tererosi dan patah ketika musim hujan tiba.

"Saat ini fosil yang ditemukan masih sekitar 20 persen, sedangkan sisanya masih terpendam di dalam tanah. Sangat dimungkinkan sekali ketika musim hujan tiba, fosil-fosil ini akan tergali sendiri ke permukaan," papar Kepala Seksi Pengembangan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Rusmulia Ciptadi, di sela-sela acara Pameran Museum Manusia Purba di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (29/11).

Sangiran yang dideklarasikan sebagai situs manusia purba oleh Van Konigswald pada 1934 silam merupakan daerah dengan karateristik tanah yang unik. Tanah Sangiran berasal dari endapan abu vulkanis, material lahar dari Gunung Lawu Purba dan Gunung Merapi Purba.

Ketika hujan, tanah ini mudah tererosi dan membentuk endapan. Saat itulah, fosil-fosil akan terangkat dengan sendirinya ke permukaan. Kekhasan lainnya adalah ketika terangkat di permukaan, fosil-fosil ini masih awet.

Rusmulia menjelaskan, fosil yang terpendam ini tersebar di 22 desa yang mencakup Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah. Fosil ini bisa mencakup manusia, binatang, serta fauna, ditambah dengan alat berburu mereka.

"Penemuan terakhir adalah penemuan kaki gajah. Kami masih menanti penemuan-penemuan berikutnya karena Sangiran tidak akan pernah mati," tambahnya.

Tiga museum baru di Sangiran

Dalam pengembangan situs Sangiran, pada tahun 2014 akan dibangun tiga museum baru di luas area 56 kilometer persegi yang tersebar di 22 desa. Tiga museum ini adalah klaster Dayu (penelitian arkeologi mutakhir), klaster Ngebung (sejarah penemuan), dan klaster Bukuran (history of Java Man).

Budi Sancoyo, Kasubag Tata Usaha Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran menjelaskan, museum ini lebih bersifat khusus dan diharapkan menjadi lokasi penelitian. "Koleksinya yang paling banyak tetap berada di klaster Krikilan atau Museum Purba Sangiran yang jumlahnya mencapai 31 ribu. Sementara itu, di museum khusus tersebut, pengunjung dapat belajar lebih detail tentang evolusi manusia," papar Budi.

Ia menambahkan penemuan fosil-fosil terakhir yang masih terpendam dalam tanah juga akan dimasukkan sesuai dengan karateristik museum khusus. Dengan demikian, pengunjung tidak kesulitan bila ingin melakukan penelitian.

Sementara itu, terkait dengan pameran Museum Purba Sangiran di lima kota: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar, yang berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan, Budi mengaku untuk meningkatkan kecintaan serta wawasan masyarakat terhadap manusia purba.

"Dengan pameran di mal, mereka tidak perlu kerepotan untuk datang ke Sangiran. Kami menilai cara ini efektif karena mal selalu didatangi banyak orang.Selama ini kunjungan ke museum masih sangat kurang," tambahnya.

Salah satu pengunjung, Desi Aiz (20) mengapresiasi positif pameran di pusat perbelanjaan. "Saya belum pernah ke Sangiran dan lewat pameran ini kami menjadi tahu isi museum itu," kata Desi.

Situs Sangiran pertama kali dikenal sebagai situs purbakala sejak tahun 1930-an ketika Van Es memetakan daerah Sangiran. Pada tahun 1934,situs ini dideklarasikan sebagai situs manusia purba oleh Von Konigswald dan tahun 1997 masuk sebagai cagar budaya.

Akhirnya situs ini ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya No.C 593 tahun 1996. Masuknya Sangiran sebagai warisan budaya dunia karena merupakan kunci dan lokasi penting dalam evolusi manusia, fauna, serta lingkungannya selama 2,4 juta tahun lalu tanpa terputus. (Olivia Lewi Pramesti)
 
Sumber :
National Geographic Indonesia
»»  READMORE...

Suhu di Indonesia Rata-rata Naik 1 Derajat Celsius

Shutterstock Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Suhu di Indonesia pada tahun 2000-2100 rata-rata diperkirakan naik 1 derajat celsius, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan seabad sebelumnya, sebesar 0,65 derajat. Meski hanya 1 derajat, dampaknya serius.

”Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia memicu makin tingginya kenaikan suhu udara,” kata Guru Besar Hidrologi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Sudibyakto, dihubungi dari Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Kenaikan suhu 1 derajat celsius tak terjadi merata. Daerah dengan kerusakan lingkungan parah makin tinggi kenaikannya.

Naik 1 derajat celsius berarti naiknya suhu maksimum dan turunnya suhu minimum sebesar 1 derajat. Rentang suhu suatu daerah kian lebar, meningkatkan ancaman kesehatan masyarakat.

Peningkatan suhu juga mengubah pola curah hujan. Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan kekeringan, akan kian sering terjadi.

Kepala Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung Armi Susandi mengingatkan, perubahan iklim akan membuat Sumatera Tengah kian basah. Di Aceh, curah hujan makin tinggi.

Curah hujan di Jawa dan Lampung meningkat, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan Sumatera. Namun, risikonya lebih tinggi karena wilayah ini padat penduduk dan aktivitas ekonominya tinggi.

Kondisi kebalikan terjadi di Kalimantan yang jadi kian kering. Risiko kebakaran lahan dan hutan meningkat.

Kenaikan curah hujan juga terjadi di Nusa Tenggara Timur. Walaupun ada risiko longsor, tetapi jika bisa dikelola dengan baik akan membuat wilayah kering itu jadi subur. ”Dampak perubahan iklim di setiap daerah unik sehingga pola adaptasi dan mitigasi di setiap daerah berbeda,” kata Armi.

Masyarakat dinilai sudah memahami dampak perubahan iklim dan mampu beradaptasi. ”Namun, informasi risiko bencana perlu lebih banyak disampaikan,” ujar Sudibyakto.

Armi menilai, ketidaksiapan justru pada pemerintah. ”Konsep menghadapi perubahan iklim di pemerintahan sangat lemah,” ujarnya. Infrastruktur mengantisipasi perubahan iklim sangat lemah. Makin pemerintah tak mau berinvestasi menghadapi perubahan iklim, kerugian ekonomi makin besar. (MZW)
Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Ancaman Utama Bumi Bukan Kiamat, tapi Manusia



google.com
ilustrasi

KOMPAS.com - Belakangan, isu kiamat pada 21 Desember 2012 mengemuka, didasarkan pada interpretasi yang salah akan kalender suku Maya. Isu tersebut membuat sejumlah orang khawatir bahkan sulit tidur. Badan Penerbangan dan Antariksa NASA pun kebanjiran surat elektronik uyang menanyakan perihal akhir dunia itu.

Merasa perlu mengklarifikasi, NASA membuat tanggapan tentang sebab-sebab kiamat seperti yang beredar di jejaring sosial. Sebab-sebab kiamat diantaranya adalah adanya benda langit yang akan menghantam Bumi hingga badai Matahari yang mematikan.

Peneliti Matahari NASA, Lika Guhathakurta, mengatakan bahwa Matahari memang sedang pada puncak aktivitasnya akhir-akhir ini. Badai matahari memang bisa merusak sistem komunikasi namun berbagai perangkat telah dikembangkan untuk memberi peringatan. Badai matahari tak mengancam jiwa manusia secara langsung.

Sementara, tentang planet, asteroid atau apapun yang akan menabrak Bumi, Don Yeomans dari Jet Propulsion Laboratory NASA, mengatakan, satu-satunya benda dekat Bumi yang akan melintas dekat adalah asteroid, pada 13 Februari 2013. Namun, asteroid melintas pada jarak 6.378 kilometer, takkan menghantam Bumi.

NASA juga menyatakan bahwa isu Bumi akan gelap pada 23-25 Desember 2012 hanyalah isapan jempol. NASA tak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Sementara itu, kesegarisan semua planet di Tata Surya pada satu waktu yang dikatakan menjadi sebab fenomena itu juga tak mungkin terjadi.

Andrew Fraknoi, astronom di Foothill College, California, mengatakan, lebih baik manusia fokus pada masalah Bumi yang memang sedang dihadapi saat ini, seperti perubahan iklim. Mitzi Adams, pakar Matahari di NASA juga menyetujuinya.

"Ancaman terbesar Bumi pada tahun 2012, pada akhir tahun ini dan di masa depan, adalah dari ras manusia itu sendiri," kata Adams seperti dikutip Livescience, Rabu (28/11/2012). Jika manusia tak berubah, perubahan iklim tak terlakkan, maka kepunahan banyak spesies makhluk hidup niscaya terjadi.
Sumber :
LiveScience
»»  READMORE...

Tips Mencuci Muka agar Wajah Segar






shutterstock

Saat masih remaja, pilihlah sabun pembersih yang mengandung pelembab agar kulit tidak kering


KOMPAS.com – Mencuci wajah adalah salah satu bagian penting dari perawatan tubuh.  Selain harus dilakukan secara rutin,. penting pula artinya untuk memperhatikan cara mencuci wajah karena menurut para ahli, cara mencuci dapat mempengaruhi penampilan, kesehatan dan kebersihan kulit wjah.

Dr. Thomas Rohrer, dermatolog di Chestnut Hill, AS,  dalam sebuah rilis American Academy of Dermatology menyatakan penting artinnya untuk memperlakukan wajah dengan baik.  Kulit pada bagian wajah butuh perhatian khusus,.

"Jangan pernah menggunakan scrub ataupun produk kasar lainnya. Hal itu dapat menyebabkan iritasi pada kulit, sehingga membuatnya kelihatan lebih buruk,” pesan Rohrer.

Dalam rangka Bulan Kesehatan Kulit  Nasional di Amerika Serikat yang jatuh pada bulan November, Rohrer menawarkan beberapa tips untuk mencuci muka. Berikut adalah tip-tip mencuci wajah  agar tetap sehat :

1. Gunakan pembersih yang lembut, non-abrasif, dan bebas alkohol.

2. Setelah membasuh muka dengan air hangat, oleskan pembersih perlahan pada wajah. Penggunaan spons handuk basah, ataupun benda lainnya dapat melukai wajah, sehingga cukup gunakan ujung jari.

3.Jangan gunakan scrub, karena dapat mengiritasi kulit.

4. Bilas dengan air hangat, dan keringkan dengan handuk lembut.

5. Beri pelembab untuk kulit kering dan sensitif. Untuk kulit sekitar mata usapkan pelembab dengan lembut karena bagian ini merupakan area paling sensitif di wajah.

6.Jangan mencuci muka terlalu sering. Cukup dua kali sehari, atau ketika mengeluarkan banyak keringat. Ketika berkeringat dengan sangat banyak, hendaklah segera mencuci muka untuk menghindari masalah kulit seperti jerawat.


Sumber :
HealthDay News
»»  READMORE...

Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi







Oleh  : Sri Rejeki
Banyak orang pernah menderita wasir. Jika dirasa belum terlalu mengganggu, wasir akan dibiarkan karena umumnya orang takut dioperasi. Sebenarnya, ada alternatif selain operasi untuk mengatasi wasir, yakni dengan teknik Doppler Guided Haemorrhoidal Artery Ligation dan Recto Anal Repair.

Wasir adalah anyaman pembuluh darah yang menjadi bantalan anus yang membengkak. Anyaman pembuluh darah ini sebenarnya berfungsi sebagai katup agar kotoran tidak mudah keluar dan pelindung bagian dalam anus agar tidak lecet saat buang air.

Bantalan anus akan menjadi wasir jika saat kondisinya lemah mendapat tekanan tinggi dan aliran darah dari arteri yang lebih besar ketimbang aliran darah yang kembali.

Bantalan anus bisa lemah akibat pengaruh usia. Adapun tekanan tinggi bisa disebabkan oleh gangguan kehamilan, batuk, mengejan, sulit kencing, diare, dan stres.

Pada penanganan wasir secara konservatif, pasien harus menjalani bedah untuk membuang wasir, kemudian jaringan direkatkan kembali agar menyempit. Teknik ini selain menimbulkan rasa sakit cukup hebat pascaoperasi, juga efek operasinya masih terasa hingga dua pekan sesudahnya. Pasien perlu dirawat inap untuk pemulihan.

Menurut Sugandi Hardjanto, Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, dengan teknik Doppler Guided Haemorrhoidal Artery Ligation (DGHAL), pasien tidak perlu dioperasi. Pasien juga tidak perlu dibius.

”Jika ingin lebih nyaman, pasien bisa disuntik obat tidur atau bius di kulit anus. Seusai tindakan, pasien dapat langsung pulang dan bekerja,” katanya.

Teknik dan alat DGHAL yang disebut KM-25 didesain oleh ahli bedah dari Jepang, Kazumaza Morinaga, pada 1995. Teknik ini dipandang akan membuat pasien lebih nyaman karena rasa sakit lebih ringan akibat minimalnya pembedahan.

Diikat

Sugandi menuturkan, pada teknik Recto Anal Repair (RAR), pembuluh darah besar pada anus (superior rectal artery/ SAR) diikat agar tidak bisa memasok darah bagi wasir. Selain itu, wasir juga dijahit ke jaringan di dekatnya, lalu ditarik ke dalam agar tonjolan yang keluar dari dubur bisa masuk kembali. Teknik ini ditemukan oleh ahli bernama AE Farag.

Sementara pada teknik DGHAL, alat detektor aliran darah ultrasonik yang memanfaatkan efek Doppler mencari lokasi pembuluh darah melalui denyut yang dimunculkan pembuluh darah.

Setelah ditemukan, melalui alat yang berbentuk corong dengan ”jendela” tersebut, pembuluh darah diikat. Setidaknya ada enam pembuluh darah yang diikat agar tidak lagi memasok darah ke wasir. Letak pembuluh-pembuluh darah itu kira-kira pada posisi jam 01.00, 03.00, 05.00, 07.00, 09.00, dan 11.00. Dalam waktu dua minggu, wasir akan mengerut sendiri.

Pengalaman Sugandi, sudah 627 pasien wasir stadium II-III yang ditangani sejak tahun 2000 dengan metode DGHAL dan RAR. Khusus selama periode Juni 2011 hingga Juni 2012, ada 106 pasien berusia rata-rata 55 tahun dengan kondisi wasir stadium II-IV.

”Keluhan utama adalah wasir keluar dari lubang anus (60 persen), perdarahan (20 persen), dan sakit pada dubur (343 persen),” kata Sugandi, pertengahan November.

Meski demikian, teknik ini memiliki sedikit kelemahan, yakni kadang-kadang tidak semua letak pembuluh darah SAR bisa terdeteksi, tidak bisa untuk kasus wasir eksternal, dan harga peralatan mahal.

Biaya penanganan dengan HAL dan RAR mencapai Rp 5,5 juta. Adapun biaya operasi biasa Rp 4,5 juta. Namun, dengan kemungkinan rawat inap, metode operasi bisa memakan biaya lebih besar.

Untuk menjaga agar wasir tidak semakin parah, penderita perlu, antara lain, makan makanan berserat tinggi, banyak minum air putih, mencegah sembelit, mencegah diare, menghindari jongkok terlalu lama di kloset, berolahraga agar gerak usus baik, serta menghindari jenis makanan tertentu, seperti cabai, merica, durian, kelengkeng, dan daging kambing.


Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Alzheimer Berbeda antara Pria dan Wanita






BBC Indonesia

Perbedaan otak sudah bisa dilihat lebih dari 20 tahun sebelum gejala pertama.
KOMPAS.com –  Riset mengindikasikan, penyakit Alzheimer menunjukkan gejala yang berbeda antara pria dan wanita. Hal ini berarti butuhnya penanganan berbeda antara pria dan wanita untuk penyakit Alzheimer. Selain itu, perbedaan dalam diagnosis penyakit ini antara pria dan wanita juga haruslah berbeda.

Sebelumnya, sudah ada penelitian serupa untuk beberapa penyakit tertentu, sehingga pengobatan yang digunakan pun berbeda berdasarkan gender. Perbedaan penanganan ini berlaku untuk penyakit jantung dan penyakit lainnya.

Dalam kajian terbaru mengenai Alzheimer, gejala yang berbeda ditunjukkan dari area kerusakan yang berbeda pada otak. Secara umum ,orang yang mengidap penyakit Alzheimer otaknya mengalami atrofi atau penyusutan.

Riset para ahli dari Radiological Society di Amerika Utara menyatakan, penyusutan otak pada wanita lebih awal dialami oleh wanita dibandingkan pria. Wanita juga kehilangan area abu-abu pada otak lebih banyak daripada pria ketika awal menderita penyakit ini. Sedangkan pria lebih kehilangan kemampuan berpikirnya dibandingan wanita ketika awal didiagnosis.

“Secara umum penyakit Alzheimer memang mengurangi volume otak, namun pria dan wanita memiliki area yang berbeda untuk kerusakan pada area abu-abu otaknya. Pada pria lebih terlihat penurunan kemampuan kognitif dibandingkan wanita,” ujar Dr. Maria Vittoria Spampinato, profesor radiologi di Medical University, Carolina Utara.

Altrofi pada Alzheimer terjadi pada bagian otak hippocampus yang memiliki fungsi utama dalam membentuk, mengorganisasikan, dan menyimpan memori.

"Langkah selanjutnya yaitu mengintegrasikan informasi ini pada hilangnya volume otak dengan faktor lain dari penyakit Alzheimer untuk memastikan jika memang ada perbedaan gejala berdasarkan gender," kata Spampinato.

Namun pernyataan ini diragukan oleh Dr. Clinton Wright, direktur ilmiah dari Evelyn F. McKnight Brain Institute di University of Miami Miller School of Medicine. Menurutnya, terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang perbedaan gender dalam penyakit Alzheimer.

"Masih diperlukan banyak informasi tambahan untuk mengetahui apakah hasil perbedaan ini disebabkan oleh gender atau ada faktor lain," kata Wright. "Secara khusus, belum dapat dijelaskan apakah ada kaitannya penyusutan otak lebih besar dikarenakan faktor usia di dalam hasil riset ini.”

Menurut Wright, informasi tentang kerusakan otak pada wanita yang lebih besar, namun justru pria lah yang mengalami penurunan kognitif lebih besar juga masih sulit dijelaskan. Hal ini karena bertentangan dengan anggapan umum bahwa semakin banyak penyusutan otak maka akan semakin mengurangi kemampuan kognitif seseorang.



Sumber :
Health Day
»»  READMORE...