Social Icons

Kamis, 29 November 2012

Ancaman Utama Bumi Bukan Kiamat, tapi Manusia



google.com
ilustrasi

KOMPAS.com - Belakangan, isu kiamat pada 21 Desember 2012 mengemuka, didasarkan pada interpretasi yang salah akan kalender suku Maya. Isu tersebut membuat sejumlah orang khawatir bahkan sulit tidur. Badan Penerbangan dan Antariksa NASA pun kebanjiran surat elektronik uyang menanyakan perihal akhir dunia itu.

Merasa perlu mengklarifikasi, NASA membuat tanggapan tentang sebab-sebab kiamat seperti yang beredar di jejaring sosial. Sebab-sebab kiamat diantaranya adalah adanya benda langit yang akan menghantam Bumi hingga badai Matahari yang mematikan.

Peneliti Matahari NASA, Lika Guhathakurta, mengatakan bahwa Matahari memang sedang pada puncak aktivitasnya akhir-akhir ini. Badai matahari memang bisa merusak sistem komunikasi namun berbagai perangkat telah dikembangkan untuk memberi peringatan. Badai matahari tak mengancam jiwa manusia secara langsung.

Sementara, tentang planet, asteroid atau apapun yang akan menabrak Bumi, Don Yeomans dari Jet Propulsion Laboratory NASA, mengatakan, satu-satunya benda dekat Bumi yang akan melintas dekat adalah asteroid, pada 13 Februari 2013. Namun, asteroid melintas pada jarak 6.378 kilometer, takkan menghantam Bumi.

NASA juga menyatakan bahwa isu Bumi akan gelap pada 23-25 Desember 2012 hanyalah isapan jempol. NASA tak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Sementara itu, kesegarisan semua planet di Tata Surya pada satu waktu yang dikatakan menjadi sebab fenomena itu juga tak mungkin terjadi.

Andrew Fraknoi, astronom di Foothill College, California, mengatakan, lebih baik manusia fokus pada masalah Bumi yang memang sedang dihadapi saat ini, seperti perubahan iklim. Mitzi Adams, pakar Matahari di NASA juga menyetujuinya.

"Ancaman terbesar Bumi pada tahun 2012, pada akhir tahun ini dan di masa depan, adalah dari ras manusia itu sendiri," kata Adams seperti dikutip Livescience, Rabu (28/11/2012). Jika manusia tak berubah, perubahan iklim tak terlakkan, maka kepunahan banyak spesies makhluk hidup niscaya terjadi.
Sumber :
LiveScience
»»  READMORE...

Tips Mencuci Muka agar Wajah Segar






shutterstock

Saat masih remaja, pilihlah sabun pembersih yang mengandung pelembab agar kulit tidak kering


KOMPAS.com – Mencuci wajah adalah salah satu bagian penting dari perawatan tubuh.  Selain harus dilakukan secara rutin,. penting pula artinya untuk memperhatikan cara mencuci wajah karena menurut para ahli, cara mencuci dapat mempengaruhi penampilan, kesehatan dan kebersihan kulit wjah.

Dr. Thomas Rohrer, dermatolog di Chestnut Hill, AS,  dalam sebuah rilis American Academy of Dermatology menyatakan penting artinnya untuk memperlakukan wajah dengan baik.  Kulit pada bagian wajah butuh perhatian khusus,.

"Jangan pernah menggunakan scrub ataupun produk kasar lainnya. Hal itu dapat menyebabkan iritasi pada kulit, sehingga membuatnya kelihatan lebih buruk,” pesan Rohrer.

Dalam rangka Bulan Kesehatan Kulit  Nasional di Amerika Serikat yang jatuh pada bulan November, Rohrer menawarkan beberapa tips untuk mencuci muka. Berikut adalah tip-tip mencuci wajah  agar tetap sehat :

1. Gunakan pembersih yang lembut, non-abrasif, dan bebas alkohol.

2. Setelah membasuh muka dengan air hangat, oleskan pembersih perlahan pada wajah. Penggunaan spons handuk basah, ataupun benda lainnya dapat melukai wajah, sehingga cukup gunakan ujung jari.

3.Jangan gunakan scrub, karena dapat mengiritasi kulit.

4. Bilas dengan air hangat, dan keringkan dengan handuk lembut.

5. Beri pelembab untuk kulit kering dan sensitif. Untuk kulit sekitar mata usapkan pelembab dengan lembut karena bagian ini merupakan area paling sensitif di wajah.

6.Jangan mencuci muka terlalu sering. Cukup dua kali sehari, atau ketika mengeluarkan banyak keringat. Ketika berkeringat dengan sangat banyak, hendaklah segera mencuci muka untuk menghindari masalah kulit seperti jerawat.


Sumber :
HealthDay News
»»  READMORE...

Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi







Oleh  : Sri Rejeki
Banyak orang pernah menderita wasir. Jika dirasa belum terlalu mengganggu, wasir akan dibiarkan karena umumnya orang takut dioperasi. Sebenarnya, ada alternatif selain operasi untuk mengatasi wasir, yakni dengan teknik Doppler Guided Haemorrhoidal Artery Ligation dan Recto Anal Repair.

Wasir adalah anyaman pembuluh darah yang menjadi bantalan anus yang membengkak. Anyaman pembuluh darah ini sebenarnya berfungsi sebagai katup agar kotoran tidak mudah keluar dan pelindung bagian dalam anus agar tidak lecet saat buang air.

Bantalan anus akan menjadi wasir jika saat kondisinya lemah mendapat tekanan tinggi dan aliran darah dari arteri yang lebih besar ketimbang aliran darah yang kembali.

Bantalan anus bisa lemah akibat pengaruh usia. Adapun tekanan tinggi bisa disebabkan oleh gangguan kehamilan, batuk, mengejan, sulit kencing, diare, dan stres.

Pada penanganan wasir secara konservatif, pasien harus menjalani bedah untuk membuang wasir, kemudian jaringan direkatkan kembali agar menyempit. Teknik ini selain menimbulkan rasa sakit cukup hebat pascaoperasi, juga efek operasinya masih terasa hingga dua pekan sesudahnya. Pasien perlu dirawat inap untuk pemulihan.

Menurut Sugandi Hardjanto, Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, dengan teknik Doppler Guided Haemorrhoidal Artery Ligation (DGHAL), pasien tidak perlu dioperasi. Pasien juga tidak perlu dibius.

”Jika ingin lebih nyaman, pasien bisa disuntik obat tidur atau bius di kulit anus. Seusai tindakan, pasien dapat langsung pulang dan bekerja,” katanya.

Teknik dan alat DGHAL yang disebut KM-25 didesain oleh ahli bedah dari Jepang, Kazumaza Morinaga, pada 1995. Teknik ini dipandang akan membuat pasien lebih nyaman karena rasa sakit lebih ringan akibat minimalnya pembedahan.

Diikat

Sugandi menuturkan, pada teknik Recto Anal Repair (RAR), pembuluh darah besar pada anus (superior rectal artery/ SAR) diikat agar tidak bisa memasok darah bagi wasir. Selain itu, wasir juga dijahit ke jaringan di dekatnya, lalu ditarik ke dalam agar tonjolan yang keluar dari dubur bisa masuk kembali. Teknik ini ditemukan oleh ahli bernama AE Farag.

Sementara pada teknik DGHAL, alat detektor aliran darah ultrasonik yang memanfaatkan efek Doppler mencari lokasi pembuluh darah melalui denyut yang dimunculkan pembuluh darah.

Setelah ditemukan, melalui alat yang berbentuk corong dengan ”jendela” tersebut, pembuluh darah diikat. Setidaknya ada enam pembuluh darah yang diikat agar tidak lagi memasok darah ke wasir. Letak pembuluh-pembuluh darah itu kira-kira pada posisi jam 01.00, 03.00, 05.00, 07.00, 09.00, dan 11.00. Dalam waktu dua minggu, wasir akan mengerut sendiri.

Pengalaman Sugandi, sudah 627 pasien wasir stadium II-III yang ditangani sejak tahun 2000 dengan metode DGHAL dan RAR. Khusus selama periode Juni 2011 hingga Juni 2012, ada 106 pasien berusia rata-rata 55 tahun dengan kondisi wasir stadium II-IV.

”Keluhan utama adalah wasir keluar dari lubang anus (60 persen), perdarahan (20 persen), dan sakit pada dubur (343 persen),” kata Sugandi, pertengahan November.

Meski demikian, teknik ini memiliki sedikit kelemahan, yakni kadang-kadang tidak semua letak pembuluh darah SAR bisa terdeteksi, tidak bisa untuk kasus wasir eksternal, dan harga peralatan mahal.

Biaya penanganan dengan HAL dan RAR mencapai Rp 5,5 juta. Adapun biaya operasi biasa Rp 4,5 juta. Namun, dengan kemungkinan rawat inap, metode operasi bisa memakan biaya lebih besar.

Untuk menjaga agar wasir tidak semakin parah, penderita perlu, antara lain, makan makanan berserat tinggi, banyak minum air putih, mencegah sembelit, mencegah diare, menghindari jongkok terlalu lama di kloset, berolahraga agar gerak usus baik, serta menghindari jenis makanan tertentu, seperti cabai, merica, durian, kelengkeng, dan daging kambing.


Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Alzheimer Berbeda antara Pria dan Wanita






BBC Indonesia

Perbedaan otak sudah bisa dilihat lebih dari 20 tahun sebelum gejala pertama.
KOMPAS.com –  Riset mengindikasikan, penyakit Alzheimer menunjukkan gejala yang berbeda antara pria dan wanita. Hal ini berarti butuhnya penanganan berbeda antara pria dan wanita untuk penyakit Alzheimer. Selain itu, perbedaan dalam diagnosis penyakit ini antara pria dan wanita juga haruslah berbeda.

Sebelumnya, sudah ada penelitian serupa untuk beberapa penyakit tertentu, sehingga pengobatan yang digunakan pun berbeda berdasarkan gender. Perbedaan penanganan ini berlaku untuk penyakit jantung dan penyakit lainnya.

Dalam kajian terbaru mengenai Alzheimer, gejala yang berbeda ditunjukkan dari area kerusakan yang berbeda pada otak. Secara umum ,orang yang mengidap penyakit Alzheimer otaknya mengalami atrofi atau penyusutan.

Riset para ahli dari Radiological Society di Amerika Utara menyatakan, penyusutan otak pada wanita lebih awal dialami oleh wanita dibandingkan pria. Wanita juga kehilangan area abu-abu pada otak lebih banyak daripada pria ketika awal menderita penyakit ini. Sedangkan pria lebih kehilangan kemampuan berpikirnya dibandingan wanita ketika awal didiagnosis.

“Secara umum penyakit Alzheimer memang mengurangi volume otak, namun pria dan wanita memiliki area yang berbeda untuk kerusakan pada area abu-abu otaknya. Pada pria lebih terlihat penurunan kemampuan kognitif dibandingkan wanita,” ujar Dr. Maria Vittoria Spampinato, profesor radiologi di Medical University, Carolina Utara.

Altrofi pada Alzheimer terjadi pada bagian otak hippocampus yang memiliki fungsi utama dalam membentuk, mengorganisasikan, dan menyimpan memori.

"Langkah selanjutnya yaitu mengintegrasikan informasi ini pada hilangnya volume otak dengan faktor lain dari penyakit Alzheimer untuk memastikan jika memang ada perbedaan gejala berdasarkan gender," kata Spampinato.

Namun pernyataan ini diragukan oleh Dr. Clinton Wright, direktur ilmiah dari Evelyn F. McKnight Brain Institute di University of Miami Miller School of Medicine. Menurutnya, terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang perbedaan gender dalam penyakit Alzheimer.

"Masih diperlukan banyak informasi tambahan untuk mengetahui apakah hasil perbedaan ini disebabkan oleh gender atau ada faktor lain," kata Wright. "Secara khusus, belum dapat dijelaskan apakah ada kaitannya penyusutan otak lebih besar dikarenakan faktor usia di dalam hasil riset ini.”

Menurut Wright, informasi tentang kerusakan otak pada wanita yang lebih besar, namun justru pria lah yang mengalami penurunan kognitif lebih besar juga masih sulit dijelaskan. Hal ini karena bertentangan dengan anggapan umum bahwa semakin banyak penyusutan otak maka akan semakin mengurangi kemampuan kognitif seseorang.



Sumber :
Health Day
»»  READMORE...

Perbanyak Baca agar Tidak Pikun






shutterstock



KOMPAS.com – Membaca, menulis dan bermain kartu dan permainan papan seperti catur atau halma bukan hanya menyenangkan, namun juga dapat membantu otak tetap sehat sehingga terhindar dari pikun akibat penuaan. Demikian menurut peneliti dari Radiological Society dari Chicago, Amerika Utara.

Arfanakis Konstantinos, peneliti dari Rush University Medical Center dan Illinois Institute of Technology, di Chicago menyatakan bahwa aktivitas ini dapat membantu dalam menjaga struktur otak sehingga dapat menjalani fungsinya dengan benar. Fungsi otak umumnya menurun pada orang-orang berusia lanjut akibat perubahan struktur otak.

Para peneliti menggunakan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk memindai otak dari 152 orang, dengan usia rata-rata 81 tahun, untuk menilai efek dari aktivitas tersebut pada otak tengah, yang terdiri dari serat saraf yang mengirimkan informasi ke seluruh otak.

"Membaca koran, menulis surat, mengunjungi perpustakaan, menghadiri bermain atau bermain game, seperti catur atau halma, semua kegiatan sederhana yang dapat berkontribusi pada otak yang sehat," ujar Konstantinos.

Hal ini disebabkan adanya hubungan signifikan aktivitas tersebut dengan struktur beberapa area pada otak yang saling berhubungan, sehingga diduga dapat membentuk kinerja otak tetap baik meskipun telah berusia lanjut.

Meskipun penelitian sudah membuktikan ada hubungan antara aktivitas dengan struktur otak, namun para peneliti belum dapat membuktikan struktur otak yang tetap terjaga membuat kemampuan kognitif seseorang tetap baik pula. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut.




Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Shutterstock
Mulai tahun depan, menjual minuman ringan seperti ini lebih dari 0,5 liter dilarang di New York.
KOMPAS.com –  Penelitian menunjukkan, penggunaan gula jagung (HFCS) sebagai bahan pemanis makanan olahan dan softdrink berpengaruh para kenaikan jumlah kasus (prevalensi) penyakit diabetes tipe 2. Riset  para ahli dari Universitas California Selatan dan Universitas Oxford yang dimuat Jurnal Global Public Health menyatakan, tingginya penggunaan HFCS di suatu negara dapat berimplikasi pada meningkatnya kasus diabetes tipe 2.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, penggunaan gula jagung atau high-fructose corn syrup sebagai pemanis merupakan  hal yang lumrah.
Setelah melakukan penelitian di 42 negara, para peneliti  menyimpulkan bahwa prevalensi kasus diabetes rata-rata 20 persen lebih tinggi pada negara yang menggunakan HFCS sebagai pemanis, dibandingkan negara-negara yang tidak menggunakan HFCS.

Meskipun belum dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas, namun kecenderungan HFCS berperan dalam meningkatkan risiko diabetes  dibandingkan dengan jenis gula lainnya.

“HFCS merupakan salah satu jenis gula yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam skala global,” ujar salah satu peneliti Michael I. Goran, MD, direktur Pusat Penelitian Obesitas Anak, dan co-direktur Institut Penelitian Diabetes dan Obesitas di Sekolah Kedokteran Keck di USC dalam rilisnya. “Hasil dari penelitian ini menambah referensi ilmiah yang mengindikasikan konsumsi HFCS dapat berakibat buruk bagi kesehatan, dan lebih berbahaya daripada gula alami.”

HFCS biasanya digunakan sebagai pemanis minuman dan makanan ringan, dan makanan olahan lainnya. Tidak seperti glukosa dari gula alami, rasa manis dari HFCS berasal dari fruktosa. Kandungan fruktosa tinggi yang dimilikinya membuat tubuh mudah sekali mengubahnya menjadi lemak. Hal tersebut dikarenakan ada perbedaan tubuh mencerna glukosa dan fruktosa. Oleh karena itu, konsumsi fruktosa dapat birisiko obesitas.

Diabetes tipe 2, kerap kali dikaitkan dengan obesitas, dan merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di seluruh dunia. Menurut hasil penelitiannya, Goran menyatakan hampir 8 persen orang di dunia bisa jadi menderita diabetes pada tahun 2030 jika konsumsi HFCS masih diteruskan. Oleh karena itu, untuk mencegah terkena diabetes tipe 2, sebaiknya segeralah kurangi konsumsi segala bentuk gula dan pemanis buatan yang ada dalam minuman ataupun makanan ringan.


Sumber :
Healthday, EverydayHealth
»»  READMORE...


SHUTTERSTOCK
Ilustrasi
KOMPAS.com - Air adalah unsur penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan air bukan hanya untuk minum dan membersihkan badan, tetapi juga untuk kesehatan dan kekuatan tubuh.

Air merupakan bahan utama yang mengatur sistem tubuh. Tidak kurang dari 80 persen komponen tubuh terdiri dari air yang memegang peranan penting dalam metabolism, transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral, melancarkan proses pencernaan, mengatur suhu tubuh, melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot

Mengingat pentingnya air dalam kehidupan, maka kandungan dalam air perlu diperhatikan untuk membuat tubuh tetap sehat. Air dalam kondisi tertentu bisa jadi berbahaya karena memiliki kandungan nitrit tinggi. Selain itu air dengan kondisi tertentu juga sering kali mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh.

Berikut adalah kondisi air yang sebaiknya tidak diminum:

-Air yang sudah disimpan lama.
Air yang sudah lama disimpan tanpa diminum akan menyebabkan gangguan kesehatan karena mengandung zat yang bersifat toksik. Zat ini dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga dapat memperlambat pertumbuhan bagi anak dalam masa pertumbuhan. Sedangkan pada orang dewasa dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan dan lambung.

-Air yang tidak dimasak
Air yang tidak dimasak memiliki kecenderungan mengandung bakteri yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu air dengan kondisi seperti ini jika berasal dari ledeng memiliki kandungan klorin yang cukup tinggi akibat proses pemurnian. Pemasakan air hingga suhu mendidih yaitu 100 derajat Celcius dapat menghilangkan zat ini karena adanya penguapan.

-Air yang dibiarkan mendidih terlalu lama
Air dengan kondisi seperti ini memiliki kandungan logam berat dan nitrit yang tinggi. Mengonsumsi air dengan kondisi ini dalam jangka waktu lama dapat mengganggu fungsi lambung dan usus. Kandungan nitrit yang tinggi pada air dapat membuat tubuh kekurangan oksigen.

-Air yang dimasak kembali
Air seringkali dimasak kembali untuk tujuan membuatnya hangat. Namun, ini justru membuat kadar nitrit meningkat karena adanya penguapan kembali. Penumpukan nitrit di dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan.

-Air sisa mengkukus
Air yang sudah digunakan untuk mengkukus memiliki kandungan nitrit yang tinggi, selain itu air ini dapat mengandung kerak yang dapat mengakibatkan perubahan patologis pada sistem pencernaan, saraf, saluran kemih dan pembuatan darah, bahkan mengakibatkan penuaan dini.

Sumber :
Berbagai Sumber
»»  READMORE...