Social Icons

Kamis, 22 November 2012

4 Penyakit karena Abaikan Kebersihan Kulit


Kompas.com - Membersihkan tubuh dengan air dan sabun ketika mandi saja ternyata tidak cukup untuk menjaga kesehatan kulit. Jika tubuh tidak dikeringkan dengan baik kulit akan menjadi lembab sehingga kuman dan bakteri berkembang biak.

Handuk merupakan perlengkapan wajib yang dipakai untuk mengelap atau mengeringkan tubuh setelah mandi. Tetapi handuk kotor atau kurang menyerap air bisa memicu timbulnya penyakit kulit.

Menurut spesialis kulit dr.Vinia Ardiani Permata, Sp.KK, sebenarnya ada beberapa jamur atau bakteri yang merupakan flora normal di kulit kita. Dalam kondisi yang lembab, jamur atau bakteri itu akan berkembang biak sehingga memicu gangguan kulit.

"Pada orang-orang yang sering berkeringat atau kurang menjaga kebersihan kulit, jamur atau bakterinya akan berkembang biak," katanya dalam acara coaching clinic yang diadakan PT.Indah Jaya Textile Industry di Kidzania Jakarta, Kamis (22/11/12).

Beberapa penyakit kulit yang seringkali timbul karena kurang terjaganya kebersihan kulit antara lain :

1. Panu (Pitiriasis versikolor)

Panu disebabkan oleh kuman tinea versikolor dan umumnya tidak menimbulkan gatal. Penyakit ini akan menyebabkan bercak bersisik berwarna-warni mulai dari putih, merah, sampai kecokelatan. Biasanya mengenai bagian muka, leher, badan, ketiak, tungkai, lengan, dan masih banyak lagi.

2. Tinea (kurap)

Disebabkan oleh jamur dermatofita. Berbeda dengan panu, penyakit kurap akan menimbulkan rasa gatal yang hebat ketika kulit berkeringat. Bentuknya agak bulat dengan bagian tepi berwarna lebih merah akibat peradangan.

3. Skabies, gudik atau budukan
Ini adalah penyakit kulit akibat kutu (sarcoptes scabiei). Penyakit ini paling mudah menular melalui kontak langsung atau menggunakan benda yang sama, seperti pakaian, handuk, atau sprei. Umumnya menyerang manusia secara berkelompok, misalnya penghuni panti asuhan atau pesantren.

Gejala klinis skabies adalah adanya tanda seperti terowongan berwarna putih keabu-abuan berbentuk garis lurus atau berkelok. Menurut dr.Vinia, itu merupakan pertanda adanya kutu yang masuk ke kulit dan membuat alur terowongan. Biasanya terjadi di lipatan ketiak, bokong, dan sela jari-jari tangan karena kulitnya lebih tipis.

4. Infeksi bakteri pioderma
Disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Steptococcus. Gejala klinis yang tampak adalah timbulnya bisul.

Untungnya penyakit-penyakit tersebut bisa disembuhkan dengan obat. Tetapi ia menyarankan agar kita memeriksakan diri ke dokter kulit karena awam belum tentu bisa membedakan mana yang penyakit disebabkan oleh jamur, kuman, atau kutu.

Jaga kebersihan tubuh dengan cara mandi dua kali sehari, mengeringkan tubuh dengan handuk yang menyerap, serta memilih bahan pakaian yang menyerap keringat sangat dianjurkan untuk mencegah kulit lembab.
sumber : http://health.kompas.com

»»  READMORE...

Janin Juga Menguap di Dalam Rahim


Kompas.com - Tumbuh dari embrio menjadi manusia yang utuh adalah sebuah proses panjang. Berkat perkembangan teknologi Ultrasonografi, para ilmuwan dapat mengetahui bahwa janin yang tumbuh di dalam rahim bukan cuma cegukan, menelan atau menggeliat, tapi juga menguap.

Menggunakan pemindaian USG 4 dimensi, para peneliti mengamati 15 janin sehat. Hasil pengamatan itu mengungkapkan bahwa menguap mungkin termasuk dalam proses perkembangan janin.

Sebelumnya beberapa ilmuwan tidak sependapat kalau janin menguap. Menurut mereka, janin hanya sedang belajar membuka mulut. Namun dalam jurnal PLOS ONE, para ilmuwan dari Inggris menyebutkan bahwa aksi membuka mulut janin itu memang sedang menguap dilihat dari lamanya ia membuka mulut.

Menurut Nadja Reissland dari Durham University yang memimpin penlitian ini, belum diketahui manfaat menguap pada janin. Tetapi mungkin hal itu berkaitan dengan perkembangan janin. Dengan demikian, nantinya dokter bisa memeriksa apakah janin menguap atau tidak untuk memprediksi kesehatannya.

"Tidak seperti kita, janin tak menguap karena mereka mengantuk. Malah, frekuensi menguap mereka berkait erat dengan pematangan otak di kandungan," katanya.

Penelitian itu dilakukan terhadap 8 janin perempuan dan 7 janin laki-laki berusia 24-36 minggu kehamilan. Frekuensi janin menguap akan berkurang di usia 28 minggu.

Sumber :
»»  READMORE...

Sebuah Pulau "Menghilang" dari Permukaan Bumi


 
Google Map Sandy Island di Google Map (bertanda hijau)
SYDNEY, KOMPAS.com - Sebuah pulau "menghilang" dari permukaan Bumi. Hal ini disadari oleh Maria Seton, ilmuwan dari University of Sydney yang mencari keberadaan pulau tersebut dalam ekspedisi geologi.

Pulau yang "hilang" itu dalam Google Earth tampil sebagai Sandy Island, terletak di Laut Koral, di antara Australia dan Kaledonia Baru.

Pulau tersebut juga dikenali keberadaannya sebagai Sable Island dalam Times atlas of the World. Lembaga maritim Australia, Southern Surveyor, juga menyatakan pulau itu eksis.

Yang mengejutkan adalah, saat Southern Surveyor melakukan penelitian untuk mengidentifikasi fragmen daratan yang tenggelam di Laut Koral, pulau itu tak ditemukan.

"Kami ingin mengeceknya sebab navigasi di kapal menunjukkan kedalaman 1.400 meter di area tersebut, sangat dalam," kata Seton seperti sikutip AFP, Kamis (22/11/2012).

"Pulau itu ada di Google earth dan peta lain jadi kami mengeceknya dan tak menemukan apapun. Ini benar-benar teka-teki. Ini aneh. bagaimana ini ada di peta, kami tak tahu," lanjut Seton.

"Hilangnya" pulau ini banyak dibicarakan di media sosial. Seorang bernama Charlie Loyd  menunjukkan bahwa pulau ini juga ada di peta Yahoo dan Bing.

Di www.abovetopsecret.com, diskusi juga berlangsung. seseorang yang mengonfirmasi badan penelitian hidrografi Perancis mengatakan, pulau itu ialah pulau "khayalan" dan telah dihapus dari peta sejak 1979.

Google menyatakan bahwa pihaknya terbuka akan setiap respon dan siap mengintegrasikan informasi baru dari pengguna atau rekanannya ke Google Map.

"Kami bekerja dengan berbagai pihak dan sumber data komersial untuk memberikan peta yang paling kaya dan terbaru kepada pengguna," kata juru bicara Google.

Badan Hidrografi dari angkatan laut Australia menyatakan, "Salah satu yang menarik dari peta dan geografi adalah bahwa dunia ialah tempat yang terus berubah dan menyesuaikan terhadap perubahan ini adalah usaha yang tak akan pernah berakhir."
Sumber :
AFP
»»  READMORE...

Pelepah Pisang Bisa Jadi Peredam Suara

Oleh DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

KOMPAS.com - Pelepah pisang merupakan limbah primadona dalam beberapa tahun terakhir untuk diolah jadi berbagai bentuk kerajinan, mulai tas, sandal, hingga hiasan rumah. Penelitian Maharani Dian Permanasari mengungkap satu lagi manfaat pelepah pisang, yakni sebagai peredam suara.

Penelitian dilakukan Maharani tahun 2011 saat menjadi mahasiswa pascasarjana di Institut Teknologi Bandung. Dia meneliti manfaat pelepah pisang kepok (Musa acuminax balbisiana Calla), tidak hanya dibentuk menjadi perabot, tetapi bisa meredam suara bila disusun serta dianyam dalam pola tertentu.

”Jika anyaman pelepah pisang dipasang di rumah sebagai peredam suara ruang home theatre, tentu harganya lebih terjangkau ketimbang peredam suara impor,” kata Maharani yang menjadi dosen di Universitas Surabaya (Ubaya).

Hasil penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puslitbangkim) menunjukkan contoh pelepah pisang setebal 2 sentimeter yang dibawa Maharani mampu meredam suara berfrekuensi 200 hertz hingga 63 persen. Frekuensi itu tergolong frekuensi rendah atau suara bas.

Menurut Maharani, saat ini kemampuan meredam suara dari pelepah pisang belum meliputi seluruh frekuensi suara. Suara frekuensi rendah 125 hertz bisa meredam hingga 51 persen, tetapi pada frekuensi 160 hertz tidak sampai meredam 21 persen. Pada frekuensi tinggi, 2.000 hertz, bisa meredam sampai 55 persen, tapi pada 1.600 hertz hanya 40 persen.

”Sebetulnya ini sudah sesuai untuk kebutuhan home theatre karena suara bas yang paling harus diredam,” kata Maharani.

Untuk mampu meredam suara, pelepah pisang harus di- anyam membentuk pola segi enam layaknya sarang lebah. Pola ini paling efektif dalam menutup rapat setiap lubang bila disusun bertumpuk layaknya gelombang. Pola ini tidak dijumpai di Indonesia, melainkan di kepulauan Pasifik. Pola ini biasa digunakan untuk membuat topi anyaman.

Penelitian Maharani menarik perhatian dari luar negeri. Karyanya dipamerkan dalam acara Red Dot Design Museum di kota Essen, Jerman, kemudian dilanjutkan ke pameran Designer’s Open 2012 di Leipzig, Jerman. Keduanya merupakan pameran yang mempertunjukkan tren terbaru dalam busana ataupun desain produk dari berbagai negara.

Penelitian Maharani menunjukkan masih terbukanya kemungkinan untuk memadukan bahan dari pelepah pisang dengan bahan lain untuk meningkatkan daya peredaman suara. Hak cipta dari desain pelepah pisang sebagai bahan akustik itu sudah didaftarkan Maharani ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

Di sela tugasnya sebagai dosen, Maharani terus meneliti mengenai aplikasi pelepah pisang kepok untuk dipakai secara massal hingga kemungkinan dijual secara komersial.

”Untuk produksi massal masih membutuhkan bantuan kelompok perajin yang terbiasa dengan menganyam pelepah pisang,” katanya.

Melimpah

Alasan pemilihan pelepah pisang adalah bahan baku ini melimpah di Indonesia. Setiap tahun Indonesia memproduksi pisang sampai 6 juta ton lebih dan tersebar di berbagai pulau. Pelepah pisang adalah bagian dari batang pohon yang tidak lagi terpakai begitu berbuah.

Menurut Maharani, dia menggunakan lapisan ketiga dan keempat atau di tengah pokok pohon pisang. Alasannya, lapisan pertama dan kedua terlalu rapuh karena kering, sementara lapisan kelima dan keenam sulit dibentuk karena terlalu banyak kandungan airnya. Pelepah pisang memiliki karakter berpori, berongga, serta berserat sehingga tampil unik.

Setelah menjajal berbagai jenis pisang, pilihan jatuh pada pisang kepok. Sebelumnya, Maharani sudah mencoba pelepah pisang susu (Musa sativa L), pisang raja (Musa paradisiaca), maupun pisang batu (Musa balbisiana Colla), tetapi daya redam suaranya tidak ada yang bisa mengalahkan pelepah pisang kepok.

”Sewaktu diuji di Puslitbangkim, peneliti di sana sempat heran karena yang biasa diuji akustik adalah bahan seperti gipsum atau kayu,” ujarnya.

Dengan penelitian ini, Maharani berharap agar produksi pisang di Indonesia makin didorong karena tidak hanya buahnya yang dipanen, tetapi juga batang pohon pisang ikut memberikan nilai ekonomis kepada petaninya.

Nilai tambah

Keterlibatan Maharani dengan pelepah pisang dimulai sejak dia kuliah Desain Produk di ITB pada 2008. Memulai sebagai tugas akhir, Maharani menggunakan pelepah pisang sebagai peralatan sehari-hari. Bila perajin lain membuat dengan cara menganyam dan desainnya masih sebatas kotak, dia memakai teknik pres kemudian dicetak sehingga bentuknya unik, tetapi tidak meninggalkan karakter awal.

Dari perjumpaan dengan penghasil pelepah pisang di daerah Bojonegoro, Jawa Timur, Maharani tertarik untuk mengolah pelepah pisang lebih jauh untuk memberi nilai tambah. Hal itu diwujudkan dalam penelitian soal pelepah pisang sebagai peredam suara.

Maharani berharap, hasil penelitiannya bisa bermanfaat bagi pemilik home theatre yang ingin menata akustik ruangan dengan biaya lebih ringan. Selain itu memberi nilai tambah bagi pelepah pisang dan menambah penghasilan petani pisang.
Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Teka-teki Planet Kerdil Makemake Terkuak


 
ESO Ilustrasi planet kerdil Makemake
PARIS, KOMPAS.com - Penelitian berhasil mengungkap teka-teki planet kerdil di tata Surya, Makemake. Planet itu sebelumnya diduga memiliki atmosfer sama dengan Pluto, namun astronom belum bisa membuktikan karena kesulitan dalam observasinya.

Pada 23 April 2011, Makemake melintas atau transit di muka bintang berjarak jauh dari Bumi, NOMAD 1181-0235723. Peristiwa langka dan sulit diprediksi tersebut dimanfaatkan astronom untuk menggali data tentang planet kerdil yang berjarak 53 kali lebih jauh dari jarak Bumi-Matahari itu.

"Saat makemake melintas di muka bintang dan memblokir sinarnya, bintang hilang dan tampak dengan cepat, bukan meredup dan terang kembali secara bertahap. Ini berarti planet ini tak memiliki atmosfer secara signifikan," kata Jose Luis Ortiz dari Instituto de Astrofisica de Andalucia in Spain yang memimpin penelitian.

Astronom sebelumnya menduga, Makemake masih memiliki ketebalan atmosfer yang sama dengan Pluto. Namun, hasil studi ternyata menunjukkan kenyataan berbeda. Atmosfer Makemake ternyata hanya 80 - 125 juta kali lebih tipis dari Bumi.

Observasi juga berhasil menemukan beberapa ciri penting dari Makemake. Seperti diberitakan AFP, Rabu (21/11/2012), planet kerdil ini sedikit mendatar pada kutubnya. Diameter planet ini sekitar 1.430 kilometer, membuat ukurannya hanya 2/3 Pluto.

Makemake adalah planet kerdil yang ditemukan pada Maret 2005, beberapa hari setelah Paskah. Planet ini sebelumnya bernama Easterbunny, diambil dari kelinci yang membawa telur Paskah. Nama kemudian diubah menjadi Makemake, berdasarkan nama Dewa Kesuburan dan Kemanusiaan di Easter Island. Planet kerdil Makemake diobservasi dengan teleskop di observatorium di Chile dan Brazilia.
Sumber :
»»  READMORE...

Temuan Fosil Terbaru Pecahkan Rekor Penguin Terbesar


 
AFP Penemuan mengungkap bahwa dahulu penguin memiliki warna abu-abu dan coklat kemerahan.
BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Palaentolog asal Argentina menemukan fosil penguin raksasa yang memiliki tinggi 2 meter. Fosil itu ditemukan di Antartika, diperkirakan hidup 34 juta tahun lalu.

"Ini adalah penguin terbesar yang diketahui berdasarkan tinggi dan ukuran massa tubuhnya," kata Caroplina Acosta, palaentolog dari Natural Sciences Museum of La Plata, seperti dikutip AFP, Rabu (21/11/2012).

Acosta mengatakan, ukuran penguin ini mengalahkan ukuran penguin emperor, penguin yang sebelumnya dianggap terbesar, punya tinggi 1,2 meter.

Marcelo Reguero, pimpinan studi ini, mengatakan bahwa penemuan fosil ini akan membantu ilmuwa meneliti lebih jauh dan kompleks tentang asal usul penguin modern.

Dalam waktu dekat, p[eneliti akan mengadakan ekspedisi ke Antartika untuk mencari fosil tambahan. Fosil itu berguna untuk mempelajari anatomi serta cara penguin tersebut bergerak.

Penemuan sebelumnya menunjukkan, penguin tidak memiliki warbna hitam putih tetapi berwarna merah kecoklatan dan abu-abu.
Sumber :
AFP
»»  READMORE...

Rabu, 21 November 2012

Pangan Nabati Terbaik untuk Stamina Seks

Shutterstock
Ilustrasi
KOMPAS.com — Bahan pangan nabati mungkin lebih Anda kenal karena manfaatnya bagi kesehatan jantung. Tetapi, tahukah Anda bahwa bahan pangan tersebut juga bisa menjadi makanan yang tepat untuk meningkatkan stamina seks Anda.

Buah dan sayuran merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang dapat meningkatkan stamina tubuh dan melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke area organ intim. Bila Anda rajin mengasup makanan yang sehat, kehidupan seksual dengan pasangan dijamin lancar.

Pastikan makanan berikut ini masuk ke dalam keranjang Anda saat berbelanja.

"Oatmeal" dan produk serelia utuh
Jangan ragu menjadikan oatmeal sebagai bagian dari menu sarapan Anda karena oatmeal akan meningkatkan kadar testosteron dalam darah. Oat juga mengandung L-arginine, asam amino yang bersama dengan nitrat oksida akan mengurangi kekakuan pembuluh darah.

Asam amino tersebut dipakai dalam pengobatan disfungsi ereksi karena membuat otot di sekitar pembuluh darah penih menjadi rileks sehingga ketika otot-otot melebar, aliran darah menjadi lancar dan ereksi menjadi kuat.

Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam sangat kaya akan magnesium yang membantu melebarkan pembuluh darah. Selain itu, kandungan asam folat dalam bayam juga bermanfaat untuk menurunkan level homosistein, zat berbahaya yang akan mengiritasi arteri. Sayuran lain yang mengandung folat antara lain brokoli, kol, dan bok choy.

Buah-buahan

Dalam hal kesehatan seksual, vitamin C adalah sahabat yang baik. Pria yang mengonsumsi sedikitnya 200 miligram vitamin C setiap hari akan memiliki jumlah dan pergerakan sperma yang baik.

Sumber :
»»  READMORE...