Seksualitas
masa Romawi dan Yunani Kuno, sekitar 2000 tahun lalu, ternyata lebih
liar dan mengejutkan daripada yang diduga. Hal tersebut terungkap dalam
buku "The Joy of Sexus : Lust, Love and Longing in Ancient World"
tulisan Vicki Leon.
Vicki mengatakan, "Di masa lalu, tak ada yang mengidentifikasi diri sebagai hetero, gay atau biseksual."
Vicki dalam tulisannya di blog The Huffington Post, Selasa (29/1/2013) lalu mengatakan, menikmati seks dengan sejenis ataupun lain jenis adalah hal biasa di masa Romawi dan Yunani Kuno. Orang menikmati seks dengan sesama jenis tanpa rasa bersalah.
Fakta lain yang diungkapkan Vicki dalam bukunya adalah soal sex toys dan obat kuat. Orang Romawi Kuno ternyata punya sex toys dan obat kuat yang aneh bin ajaib.
Salah satu sex toys adalah breadsticks, roti kering berbentuk batang. Breadsticks mulai dipakai sejak Romawi mengenal cara membuat roti. Bahan tersebut kemudian menjadi dildo biodegradable pertama Romawi dan Yunani.
"Sejak masa itu, janda kesepian di Arcadia, ibu yang tak puas dengan seksnya di Athena, serta pasangan lesbian punya sahabat tersembunyi dan bisa dibuang," ungkap Vicki dalam bukunya.
Terkait obat kuat, Vicki seperti dikutip Daily Mail, Rabu (30/1/2013), mengungkapkan bahwa orang Romawi pun mengenalnya. Kadang, orang Romawi Kuno juga membutuhkan anti Viagra berupa salep yang anehnya dibuat dari kotoran tikus dan selada.
Romawi dan Yunani Kuno juga mengenal hukuman bagi pezina. Menurut deskripsi Vicki, seorang suami dapat menyodomi orang yang berzina dengan istrinya di depan umum.
"Daripada penetrasi sebenarnya, hukuman kadang simbolik. Pihak yang dirugikan bisa memasukkan lobak ke dalam anus pezina," papar Vicki yang dikenal sebagai penulis sejarah dan arkeologi, baik untuk dewasa maupun anak-anak.
Untuk mendapatkan fakta keliaran seksualitas Romawi kuno itu, Vicki melakukan penelitian di beberapa situs arkeologi Romawi. Ia meneliti seni terkait Yunani dan Romawi atau Greco-Roman Art.
Vicki tertarik dengan sejarah sejak kecil. Ia yang kini berusia 70 tahun menghabiskan 40 hidupnya untuk meneliti sejarah. Terkait dengan apa yang ditulis dalam buku terbarunya, Vicki mengatakan bahwa manusia masa kini selayaknya merayakan seksualitasnya dengan "kegembiraan".
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar