Social Icons

Rabu, 27 Februari 2013

Infeksi Telinga Anak Tak Selalu Perlu Antibiotik

Tidak semua anak yang menderita infeksi telinga tengah memerlukan antibiotik. Faktanya, mereka bisa jadi tidak membutuhkan pengobatan sama sekali jika penyebabnya adalah virus. Demikian diungkapkan oleh panduan dokter terbaru di Amerika Serikat.

Anak dengan usia 6 bulan sampai 2 tahun dengan infeksi di satu telinga yang tidak disertai dengan demam tinggi, nyeri kronis, dan komplikasi lain dapat mendapat perawatan selama 48 jam tanpa diberikan antibiotik. Hal ini dikarenakan dokter perlu melihat dulu setelah waktu tersebut apabila infeksinya bertambah parah. Periode waktu 48 jam tersebut juga dapat diterapkan pada anak yang berusia lebih tua dengan infeksi ringan pada satu maupun dua telinga sekaligus.

Panduan ini dibuat oleh American Academy of Pediatrics (AAP), yang bertujuan mengurangi pemakaian antibiotik yang tidak perlu. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat memperparah resistensi dari beberapa strain mikroba terhadap antibiotik.

Panduan terbaru dari AAP ini lebih lengkap dan rinci tentang diagnosa infeksi pada anak dengan usia lebih muda, melengkapi panduan sebelumnya yang ditujukan pada anak dengan usia lebih tua yang mengalami infeksi telinga ringan.

Panduan secara spesifik membahas tentang rekomendasi untuk penyakit otitis akut, atau infeksi, atau peradangan pada telinga tengah yang paling umum mendapatkan pengobatan antibiotik.

"Kami percaya adanya penggunaan antibiotik berlebihan di masyarakat," ujar Andres Orjuela spesialis THT di Miami Children's Hospital, yang tidak terlibat dalam pembuatan panduan. Panduan baru sangat bermanfaat dalam membantu dokter untuk memberikan diagnosa dan pengobatan infeksi telinga.

"Beberapa studi menunjukkan bahwa seringnya anak dengan infeksi telinga akan menjadi lebih baik selama beberapa hari dan menunda pengobatan tidak akan memberikan dampak buruk bagi anak," tutur Orjuela.

Kendati demikian, sebagian anak akan membutuhkan antibiotik, termasuk anak yang memiliki infeksi di kedua telinga, dan semua anak yang gejala infeksinya menetap selama lebih dari 48 jam. Dokter yang menggunakan pendekatan "wait and see" selama 48 jam untuk mengobati infeksi telinga perlu memastikan perkembangan yang terjadi, dan tetap memberikan pengobatan jika diperlukan.

Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa dokter seringkali ragu-ragu untuk menunda penggunaan antibiotik untuk infeksi telinga karena orangtua yang tidak berkenan menggunakan pendekatan ini. Karena itu dokter seharusnya bisa memberikan pemahaman kepada orangtua.


Sumber :
LiveScience

Tidak ada komentar:

Posting Komentar