Diagnosa Keperawatan
|
Perencanaan Keperawatan
|
|
|
|
Tujuan dan criteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.
|
Pasien
akan bebas infeksi oportunistik dan komplikasinya dengan kriteria tak
ada tanda-tanda infeksi baru, lab tidak ada infeksi oportunis, tanda
vital dalam batas normal, tidak ada luka atau eksudat.
|
Monitor tanda-tanda infeksi baru.
gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan invasif. Cuci tangan sebelum meberikan tindakan.
Anjurkan pasien metoda mencegah terpapar terhadap lingkungan yang patogen.
Kumpulkan spesimen untuk tes lab sesuai order.
Atur pemberian antiinfeksi sesuai order
|
Untuk pengobatan dini
Mencegah pasien terpapar oleh kuman patogen yang diperoleh di rumah sakit.
Mencegah bertambahnya infeksi
Meyakinkan diagnosis akurat dan pengobatan
Mempertahankan kadar darah yang terapeutik
|
Resiko
tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya
infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
|
Infeksi
HIV tidak ditransmisikan, tim kesehatan memperhatikan universal
precautions dengan kriteriaa kontak pasien dan tim kesehatan tidak
terpapar HIV, tidak terinfeksi patogen lain seperti TBC.
|
Anjurkan pasien atau orang penting lainnya metode mencegah transmisi HIV dan kuman patogen lainnya.
Gunakan darah dan cairan tubuh precaution bial merawat pasien. Gunakan masker bila perlu.
|
Pasien dan keluarga mau dan memerlukan informasikan ini
Mencegah transimisi infeksi HIV ke orang lain
|
Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.
|
Pasien berpartisipasi dalam kegiatan, dengan kriteria bebas dyspnea dan takikardi selama aktivitas.
|
Monitor respon fisiologis terhadap aktivitas
Berikan bantuan perawatan yang pasien sendiri tidak mampu
Jadwalkan perawatan pasien sehingga tidak mengganggu isitirahat.
|
Respon bervariasi dari hari ke hari
Mengurangi kebutuhan energi
Ekstra istirahat perlu jika karena meningkatkan kebutuhan metabolik
|
Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat
gizi.
|
Pasien
mempunyai intake kalori dan protein yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan metaboliknya dengan kriteria mual dan muntah dikontrol, pasien
makan TKTP, serum albumin dan protein dalam batas n ormal, BB mendekati
seperti sebelum sakit.
|
Monitor kemampuan mengunyah dan menelan.
Monitor BB, intake dan ouput
Atur antiemetik sesuai order
Rencanakan diet dengan pasien dan orang penting lainnya.
|
Intake menurun dihubungkan dengan nyeri tenggorokan dan mulut
Menentukan data dasar
Mengurangi muntah
Meyakinkan bahwa makanan sesuai dengan keinginan pasien
|
Diare berhubungan dengan infeksi GI
|
Pasien
merasa nyaman dan mengnontrol diare, komplikasi minimal dengan kriteria
perut lunak, tidak tegang, feses lunak dan warna normal, kram perut
hilang,
|
Kaji konsistensi dan frekuensi feses dan adanya darah.
Auskultasi bunyi usus
Atur agen antimotilitas dan psilium (Metamucil) sesuai order
Berikan ointment A dan D, vaselin atau zinc oside
|
Mendeteksi adanya darah dalam feses
Hipermotiliti mumnya dengan diare
Mengurangi motilitas usus, yang pelan, emperburuk perforasi pada intestinal
Untuk menghilangkan distensi
|
Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang orang dicintai.
|
Keluarga
atau orang penting lain mempertahankan suport sistem dan adaptasi
terhadap perubahan akan kebutuhannya dengan kriteria pasien dan keluarga
berinteraksi dengan cara yang konstruktif
|
Kaji koping keluarga terhadap sakit pasein dan perawatannya
Biarkan keluarga mengungkapkana perasaan secara verbal
Ajarkan kepada keluaraga tentang penyakit dan transmisinya.
|
Memulai suatu hubungan dalam bekerja secara konstruktif dengan keluarga.
Mereka tak menyadari bahwa mereka berbicara secara bebas
Menghilangkan kecemasan tentang transmisi melalui kontak sederhana.
|
Daftar Pustaka
Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Infectious Diseases, Mosby Year Book, Toronto.
Christine L. Mudge-Grout, 1992, Immunologic Disorders, Mosby Year Book, St. Louis.
Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan kedua, EGC, Jakarta.
Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs Approach,J.B. Lippincott Company, London.
Phipps, Wilma. et al, 1991, Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical Practice, 4th edition, Mosby Year Book, Toronto
Doengoes, Marilynn, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC, Jakarta
Virus HIV
Immunocompromise
Menyerang T Limfosit, sel saraf, makrofag, monosit, limfosit B
Merusak seluler
Flora normal patogen
Organ target
Manifestasi oral
Respiratori
Invasi kuman patogen
Manifestasi saraf
Gastrointestinal
Lesi mulut
Dermatologi
Nutrisi inadekuat
Sensori
Penyakit anorektal
Hepatitis
Ensepalopati akut
Gangguan penglihatan dan pendengaran
Disfungsi biliari
Diare
HIV- positif ?
Tidak efektif pol napas
Gatal, sepsis, nyeri
Infeksi
Kompleks demensia
Cairan berkurang
Gangguan mobilisasi
Aktivitas intolerans
Gangguan rasa nyaman : nyeri
hipertermi
Cairan berkurang
Nutrisi inadekuat
Gangguan rasa nyaman : nyeri
Gangguan pola BAB
Tidak efektfi bersihan jalan napas
Gangguan body imageapas
Gangguan sensori
Reaksi psikologis