TERKAIT:
Hasil studi terbaru yang dilakukan Alan Tunnacliffe dari University of Cambridge menambah keanehan makhluk ini. Menurut dia, 10 persen dari DNA bdelloidea ternyata berasal dari organisme uniseluler lainnya, seperti jamur dan bakteri.
"Kami tidak tahu bagaimana gen itu ditransfer, tetapi hampir pasti hal itu dilakukan dengan mencerna DNA dari sisa-sisa material organik yang melimpah di lingkungannya. Bdelloidea akan memakan apa pun yang lebih kecil dari kepalanya," kata Tunnacliffe, seperti dikutip Livescience, Sabtu (17/11/2012).
Banyak makhluk yang bereproduksi secara aseksual terancam kepunahan karena miskin keragaman genetik. Namun, cerita bdelloidea lain. Makhluk itu sukses mengatasi kekurangannya dan terus berkembang hingga semakin beragam dengan jumlah spesies kini mencapai 400.
Dengan DNA "alien" atau DNA yang berasal dari makhluk lain, bdelloidea mendapatkan modal untuk bertahan. Saat makhluk ini menghadapi kekeringan, salah satu gen dalam rantai DNA alien diaktifkan. Gen dari DNA asing itu juga diduga mampu menghasilkan antioksidan ampuh untuk mengatasi efek samping kekeringan.
Berdasarkan riset sebelumnya yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, tahun 2008, kesuksesan bdelloidea juga tak lepas dari kemampuan reparasi DNA. Hasil penelitian terbaru ini dipublikasikan di jurnal PLoS Genetics, Kamis (15/11/2012).
Sumber :
LiveScience
Tidak ada komentar:
Posting Komentar