Penulis : Lusiana Octaviani | Senin, 5 November 2012 | 18:41 WIB
Rogerio Bertani
Typhochlaena amma
SAO PAULO, KOMPAS.com -
Ilmuwan berhasil mengidentifikasi sembilan spesies baru tarantula lewat
penelitian di wilayah tengah dan timur Brasil. Tarantula yang ditemukan
dikenal sebagai tarantula pemanjat pohon.
Tarantula pemanjat pohon, dikenal pula dengan tarantula arboreal, punya bantalan pada kakinya sehingga mempermudah pergerakan di permukaan pohon ataupun daun yang halus.
"Bila sebelumnya terdapat tujuh spesies tarantula di wilayah tersebut, kita sekarang memiliki 16 spesies," kata Rogerio Bertani, peneliti dari Instituto Butantan di Brasil seperti dikutip Livescience, Selasa (30/10/2012).
Spesies yang ditemukan diantaranya merupakan anggota genus tua dan tergolong pada jenis tarantula yang sangat pilih-pilih dalam makanan dan tempat tinggal. Ada empat spesies baru yang berasal dari genus itu.
"Dalam genus yang diteliti (Typhochlaena), semula beranggotakan spesies tunggal yang dikenal sejak 1841, kami kini memiliki 5 spesies. Tarantula-tarantula itu adalah tarantula arboreal paling kecil di dunia. Analisis menunjukkan bahwa genus itu sangat tua,"jelas Bertani.
Selain spesies itu, Bertani juga menemukan spesies lainnya yang diberi nama Pachistopelma bromelicola. Seperti namanya, jenis itu hanya tinggal di tanaman tanaman bromelia, famili tanaman berbunga berbiji tunggal.
"Hanya satu spesies yang diketahui hidup secara eksklusif di dalam tanaman ini, dan sekarang kita memiliki spesies lain yang juga tinggal di sana," kata Bertani.
Jenis yang juga ditemukan adalah Iridopelma katiae. "Spesies ini juga hidup di tanaman bromelia, salah satu diantara beberapa tempat hidup bagi tarantula yang memiliki air dan perlindungan dari sinar Matahari," papar Bertani.
Penemuan spesies baru itu dipublikasikan di jurnal Zookeys. Peneliti mengatakan, semua spesies sangat spesifik ke wilayah penemuannya dan sangat rentan oleh aktivitas manusia.
Tarantula pemanjat pohon, dikenal pula dengan tarantula arboreal, punya bantalan pada kakinya sehingga mempermudah pergerakan di permukaan pohon ataupun daun yang halus.
"Bila sebelumnya terdapat tujuh spesies tarantula di wilayah tersebut, kita sekarang memiliki 16 spesies," kata Rogerio Bertani, peneliti dari Instituto Butantan di Brasil seperti dikutip Livescience, Selasa (30/10/2012).
Spesies yang ditemukan diantaranya merupakan anggota genus tua dan tergolong pada jenis tarantula yang sangat pilih-pilih dalam makanan dan tempat tinggal. Ada empat spesies baru yang berasal dari genus itu.
"Dalam genus yang diteliti (Typhochlaena), semula beranggotakan spesies tunggal yang dikenal sejak 1841, kami kini memiliki 5 spesies. Tarantula-tarantula itu adalah tarantula arboreal paling kecil di dunia. Analisis menunjukkan bahwa genus itu sangat tua,"jelas Bertani.
Selain spesies itu, Bertani juga menemukan spesies lainnya yang diberi nama Pachistopelma bromelicola. Seperti namanya, jenis itu hanya tinggal di tanaman tanaman bromelia, famili tanaman berbunga berbiji tunggal.
"Hanya satu spesies yang diketahui hidup secara eksklusif di dalam tanaman ini, dan sekarang kita memiliki spesies lain yang juga tinggal di sana," kata Bertani.
Jenis yang juga ditemukan adalah Iridopelma katiae. "Spesies ini juga hidup di tanaman bromelia, salah satu diantara beberapa tempat hidup bagi tarantula yang memiliki air dan perlindungan dari sinar Matahari," papar Bertani.
Penemuan spesies baru itu dipublikasikan di jurnal Zookeys. Peneliti mengatakan, semua spesies sangat spesifik ke wilayah penemuannya dan sangat rentan oleh aktivitas manusia.
Sumber :
Editor :
yunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar