Social Icons

Jumat, 31 Mei 2013

Perokok Mati 10 Tahun Lebih Awal

Ilustrasi





Merokok sudah jelas merugikan kesehatan, tetapi seberapa merusak? Jawabannya sangat buruk karena perokok beresiko meninggal 10 tahun lebih cepat dibandingkan bukan perokok.

Mungkin kebanyakan perokok akan mengatakan bahwa hidup ada di tangan Tuhan. Para perokok juga kerap berkilah banyak pecandu rokok yang tetap hidup sampai tua tanpa terkena penyakit paru.

Tetapi data penelitian menunjukkan, rata-rata para perokok meninggal sekitar 10-12 tahun lebih cepat. Ini berarti usia harapan hidup perokok 10 persen lebih pendek.

Dua penelitian yang dimuat dalam New England Journal of Medicine menunjukkan dampak buruk rokok. Berdasarkan data dari National Cancer Institute (NCI), tembakau menjadi penyebab utama kematian penyakit yang bisa dicegah.

Usia harapan hidup perokok tiga kali lebih pendek dibanding bukan perokok, risikonya juga sama antara pria dan wanita. Perokok juga enam kali lebih mungkin menderita serangan jantung. Risikonya meningkat seiring dengan jumlah rokok yang mereka hisap.

Rokok juga menyebabkan 443.000 kematian setiap tahunnya, termasuk 49.000 kematian karena menjadi perokok pasif.

Para perokok pasif juga beresiko tinggi menderita penyakit paru obstruktif kronik. Kematian akibat kanker paru juga 90 persen disebabkan akibat kebiasaan merokok.

Beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru, juga terkait erat dengan rokok. Beberapa jenis kanker juga dipicu oleh rokok.

Kesempatan seseorang yang merokok sejak usia muda untuk hidup sampai 80 tahun pada perokok hanya 35 persen, sementara pada bukan perokok mencapai 70 persen. Sayangnya, saat ini hampir 16 persen pelajar sudah merokok.


Sumber :
Medical News Today
»»  READMORE...

Minggu, 28 April 2013

Jejak Peradaban Kota yang Tenggelam 1200 Tahun Terungkap

Daily Mail Ilustrasi kota Heracleion yang telah tenggelam 1200 tahun. Kuil Amun-Gerb yang menjadi pusat kota tergambar di bagian tengah.
Jejak peradaban kota yang telah tenggelam selama 1200 tahun diungkap. Sejumlah peninggalan arkeologis, mulai dari kapal, patung, hingga koin ditemukan.
Kota yang tenggelam tersebut bernama Heracleion. Kota itu merupakan salah satu pusat perdagangan di wilayah tengah Mediterania sebelum akhirnya tenggelam. Kota berada di wilayah Bay of Aboukir, Mesir.

Heracleion ditemukan pada tahun 2001. Penggalian yang dilakukan selama bertahun-tahun mengungkap kehidupan kota tersebut.

Bulan lalu, para arkeolog bertemu di Universitas Oxford untuk membicarakan berbagai macam penemuan terkait Heracleion. Bagi para ilmuwan, menemukan jejak peradaban Heracleion seperti menemukan peradaban Atlantis yang kini masih teori.

Sejumlah jejak peradaban yang telah ditemukan diantaranya 64 kapal tua yang terpendam di dalam lumpur. Selain itu, ditemukan pula koin emas dan pemberat perunggu, bukti adanya perdagangan.

Patung raksasa setinggi 4 meter juga ditemukan dan berhasil diangkat. Sementara, ilmuwan juga berhasil menemukan patung-patung lain yang lebih kecil. Ada pula sejumlah prasasti dari masa Mesir dan Yunani Kuno.

 
Secrets of the sea: Three divers inspect the ancient colossal statue of Hapi, the god of the Nile, at the site of the sunken city of Heraclion
Patung dewa Hopi, dewa Sungai Nil
Ancient: A sphinx from Heracleion has been brought up from its resting place in the Bay of Aboukir
Spinx dari kota Heracleion
Arkeolog juga menemukan sarkopagus. Diduga, sarkopagus menyimpan sejumlah hewan yang telah dimumifikasi.
"Situs ini terawetkan dengan sangat baik. Kami sekarang mulai melihat beberapa hal lain yang menarik di dalamnyauntuk mencoba memahami kehidupan di kota tersebut," kata Damian Robinson, Direktur Oxford Center for Maritime Archaeology.

"Kami mendapatkan lebih banyak gambaran perdagangan di sana dan kondisi perekonomian maritim di akhir masa Mesir Kuno," ungkap Robinson seperti dikutip The Telegraph, Minggu (28/4/2013).

"Kami menemukan ratusan patung dewa dan kami berupaya menemukan tempat dimana kuil tempat patung dewa itu berada. Kapal yang ditemukan juga menarik karena nerupakan temuan dengan jumlah terbesar di satu tempat serta kami juga telah menemukan 700 jangkar," papar Robinson.

Jantung kota Heracleion adalah kuil Amun-Gereb. Dari pusat kota itu, ada banyak jalan yang menghubungkan beragam wilayah di kota.

Heracleion tenggelam di kedalaman 450 meter. Ilmuwan belum mengetahui dengan pasti mengapa kota tenggelam. Diduga, sedimen di kota itu tak stabil sehingga membuat tanah kota turun dan akhirnya tenggelam.

Heracleion ditemukan kembali oleh arkeolog Franck Goddio pada tahun 2001. Ia melakukan penelitian untuk mencari kapal perang Perancis yang tenggelam pada abad 18.

Goddio mengungkapkan, penemuan Heraclion dan peradabannya menandani pentingnya wilayah muara Sungai Nil pada peradaban masa lampau. Menurutnya, penggalian masih harus dilakukan. Bisa butuh 200 tahun untuk benar-benar mengungkap kehidupan kota itu.

 
 
French Marine archaeologist Frank Goddio explains text on the stele of Heracleion
Frank Goddio dan salah satu batu prasasti yang ditemukan di Heracleion (kiri). Patung Isis, dewi bangsa Mesir (kanan).
The statue of the Goddess Isis sits on display on a barge in an Alexandria naval base June 7, 2001

 
Sumber :
»»  READMORE...

Belum Bakal Ada Vaksin Baru HIV

BBC

Bayi ini adalah manusia kedua yang berhasil dipulihkan dari infeksi HIV.
Muncul berita tak menyenangkan. Penelitian menemukan vaksin baru Acquired Immuno Deficiency Syndrome dihentikan. Vaksin tak mampu mencegah infeksi akibat virus Human Immunodeficiency Virus. Penelitian itu melibatkan 2.504 relawan di 19 kota di Amerika Serikat sejak tahun 2009.

Bagi Dr Anthony Fauci dari National Institutes of Health (NIH) bagian National Institute of Allergy and Infectious Diseases, pengumuman itu amat mengecewakan. ”Namun, setidaknya ada informasi penting yang didapatkan,” katanya.

Separuh relawan disuntik dummy vaksin yang disebut HVTN 505, tiruannya. Separuh lagi menerima dua bagian vaksin hasil percobaan yang dikembangkan NIH. Mereka juga diberi kondom gratis dan informasi lain.

Strategi pengobatan menggunakan vaksin berbasis DNA hasil rekayasa genetika untuk meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh) untuk menyerang virus Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Vaksin lain berupa materi yang sama dibungkus virus yang dilemahkan, berfungsi sebagai suntikan booster yang memperkuat respons.

Kedua vaksin tak menimbulkan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sel imun, disebut sel-T, dirangsang mampu mengenali dan menyerang sel-sel terinfeksi HIV dalam tubuh seseorang. Harapannya, infeksi bisa dicegah atau dilawan.

Pada kaji ulang ditemukan, terdapat 41 penerima vaksin terinfeksi HIV, sedangkan kelompok plasebo 30 orang terinfeksi. Dalam 28 minggu percobaan, 27 pasien terinfeksi HIV dan 21 terinfeksi di kelompok plasebo.

Relawan Josh Robbins (30) dari Nashville, Tennessee, AS, mengatakan, ia beruntung ikut percobaan karena mendapat pemeriksaan lebih intens. Di samping itu, percobaan tersebut disadarinya berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan. ”Kita harus maju terus, siapa tahu di masa depan berhasil,” kata dia.

Berbagai studi untuk vaksin baru AIDS menemui kegagalan. Tahun 2009, penelitian di Thailand dinilai cukup sukses. Sementara itu, penelitian lain bertujuan membuat antibodi yang kuat untuk mencegah serangan sel-T sebelum HIV masuk ke sel pertama. Semua percobaan itu butuh dana berkelanjutan.

Mitchell Warren dari AIDS Vaccine Advocacy Coalition mengatakan, ”Masalah vaksin AIDS masih kritis.” (AP/ISW)

Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Suara Burung dan Dengkuran Bikin Cepat Tidur

Ikustrasi

Sebuah stasiun radio milik rumah sakit Forth Valley Royal, Stirlingshire, Skotlandia, mengudarakan suara seperti nyanyian burung dan dengkuran untuk terapi suara pada Sabtu, 27 April. Suara-suara tersebut diklaim bisa menidurkan pasien dengan gangguan tidur terberat sekalipun.

Para pasien akan diterapi dengan beberapa program, yang pertama disebut The Tonic Garden. Program itu meliputi suara-suara yang menciptakan suasana tenang seperti suara hujan, ombak, nyanyian burung, dan bahkan suara dengkuran.

Nantinya, para pasien di Forth Valley Royal akan dapat mendengarkan suara-suara yang disiarkan oleh Channel 604 dari radio yang ada di samping ranjang mereka. Program ini diciptakan oleh seniman digital rumah sakit tersebut, Mark Vernon.

Vernon menyebut siaran ini sebagai "survei suara sonik yang menenangkan, yang dirancang untuk menidurkan pasien yang paling sulit tidur sekalipun."

"Saya telah mencoba hasilnya kepada sekelompok kecil pendengar dengan menyiarkan suara dari sebuah acara di Glasgow. Reaksi mereka menunjukkan bahwa ini adalah sebuah pengalaman yang menenangkan, beberapa orang bahkan benar-benar terhanyut," kata Vernon.

Suara menjengkelkan
Seniman digital itu mewawancarai sejumlah staf rumah sakit Forth Valley Royal, relawan Radio Royal, orang-orang dari Asosiasi Kesehatan Mental setempat, dan masyarakat luas.

Ia berusaha mencari tahu suara apa yang dianggap bisa menenangkan oleh kebanyakan orang. Sayangnya, suara yang terdengar menenangkan bagi satu orang bisa jadi menjengkelkan bagi orang lain.

"Suara favorit bisa menjadi sangat subjektif. Seorang perempuan pernah mengatakan bahwa suara favoritnya adalah suara dengkuran suaminya dan suara jam berdetik keras, jadi saya juga memasukkan kedua suara itu. Oleh karena itu saya mencoba membuat variasi suara sebanyak mungkin," ujarnya.

Selain itu, program ini juga mengudarakan suara-suara di lingkungan sekitar rumah sakit seperti suara robot pengantar surat, pasien yang sedang berlatih fisioterapi, dan suara-suara dari bangsal neonatal, departemen ginjal, dan laboratorium.

Vernon mengembangkan seri yang disebutnya Bedside Radio, atau secara harfiah radio di tepi tempat tidur, selama setahun terakhir.

Setiap program akan diputar secara berulang untuk menghadirkan pengalaman mendengarkan yang berbeda sehingga setiap pasien bisa mendengar suara yang diinginkannya.

Sumber :
»»  READMORE...

Sabtu, 27 April 2013

Jejak Ramai di Padang Lawas

Dokumentasi Balai Arkeologi Medan

Percandian di Padang Lawas, Sumatera Utara.
Kebudayaan Hindu-Buddha tak hanya menyebar di Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Sumatera. Jejak dua kebudayaan itu di antaranya ada pada sebagian tradisi masyarakat ataupun tinggalan artefak. Salah satu artefak penting yang menguak teknologi kuno di Sumatera adalah benda-benda berbahan perunggu.
Artefak perunggu dari kawasan kepurbakalaan Padang Lawas di Sumatera Utara menarik perhatian Erry Soedewo (40). Peneliti bidang kepakaran Hindu-Buddha dari Balai Arkeologi Medan itu ingin mengetahui susunan material kuno penyusun benda perunggu Padang Lawas.
Sejumlah arca dan artefak perunggu koleksi Museum Provinsi Sumatera Utara yang ditemukan di Padang Lawas dan Simangambat pun dipinjam. Lalu, diteliti di Badan Tenaga Nuklir (Batam) di Yogyakarta. Temuan itu berupa pilar relung berukuran 57 sentimeter, potongan gantungan genta, serta beberapa arca Buddha kecil ”Saya ingin tahu teknologi kuno metalurgi di Sumatera,” kata Erry, Jumat (25/4).
Simangambat berada di Kabupaten Mandailing Natal, berbatasan dengan kawasan Padang Lawas. Letak kedua situs itu ”dipagari” punggung pegunungan Bukit Barisan. Butuh sehari semalam berjalan kaki dari Simangambat ke Padang Lawas.
Dua tahun (2009-2010), Erry menganalisis arca-arca itu. Lalu, menyusun tabel jenis arca berikut unsur-unsur logam pembentuknya. Kesimpulannya, artefak perunggu di Padang Lawas dan Simangambat dominan dari tembaga dan timah putih.
Sebelum menganalisis artefak Padang Lawas, ia mengantongi pengetahuan konsep tradisional pembuatan benda perunggu di India, akar Hindu-Buddha.
Kenapa metalurgi
Penelitian metalurgi unsur penyusun artefak perunggu, terutama arca, dilakukan karena selama ini arca lebih diteliti secara ikonografis, yakni hanya diteliti dari jenis, bentuk, dan ukuran arca.
”Padahal, kemajuan suatu budaya juga bisa dilihat dari teknologi metalurginya,” kata Erry. Penelitian metalurgi artefak di Sumatera itu baru pertama kalinya. Adapun artefak-artefak perunggu dari Jawa lebih dulu diteliti arkeolog Timbul Haryono.
Erry menyimpulkan, ketiadaan unsur emas, perak, dan kuningan sesuai konsep pancaloha (tradisi India selatan) pada benda perunggu Padang Lawas menunjukkan pande logam setempat punya patokan sendiri.
”Besar kemungkinan kemampuan mencampur logam-logam tertentu jadi perunggu merupakan teknik yang mentradisi, jauh sebelum masuknya pengaruh India ke Sumatera,” kata dia. Ia juga tak menemukan kesamaan teknologi pencampuran logam di Padang Lawas dengan artefak perunggu di Pulau Jawa.
Di Jawa, semua artefak perunggunya mengandung seng (Zn), di Sumatera Utara tak ada campuran seng. Sebaliknya, di Sumatera hampir semua artefak mengandung perak (Ag), sedangkan artefak dari Jawa tak satu pun menggunakan perak.
Biara kuno
Selain benda perunggu, di kawasan kepurbakalaan Padang Lawas, secara administratif di Kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara, banyak ditemukan bangunan candi. Masyarakat lokal menyebut candi sebagai biara.
Adalah Franz Wilhelm Junghuhn, naturalis, botanikus, geolog, dan komisaris Hindia Timur yang pertama menemukan percandian di Padang Lawas (1846). Junghuhn juga banyak meneliti di daerah Batak.
Masa itu, Padang Lawas yang kini dataran luas nan kering masih hutan lebat. Bangunan candi dari batu bata itu terkurung pepohonan besar.
Menurut Bambang Budi Utomo, peneliti senior pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), situs di Padang Lawas adalah kumpulan biara. Ia merujuk catatan Kerkhoff yang meneliti setelah Junghuhn.
Data Balai Arkeologi Medan, ada 20 situs di Padang Lawas. Lokasinya di daerah aliran sungai Barumun, Pane, dan sungai lain seluas 1.500 kilometer persegi. Bambang menduga bangunan itu sengaja dibangun di jalur perdagangan ramai.
Percandian di Padang Lawas semua dari batu bata, hanya saja langgam arsitekturnya jauh berbeda dengan percandian di Dharmasraya di Sumatera Barat ataupun Trowulan di Jawa Timur. Menurut Erry, candi-candi itu dibangun berteknik kosot, yaitu menggosokkan batu bata satu per satu setelah salah satu bagiannya dibatasi. Dengan cara itu, batu bata saling melekat.
Masyarakat pendukung Padang Lawas, menurut Bambang, merupakan penganut Buddha Tantrayana. Itu terlihat dari relief candi yang banyak melukiskan sosok yaksa, makhluk kahyangan berwujud raksasa.
Asal-usul Padang Lawas penuh perdebatan. Schnitger, peneliti kepurbakalaan di Sumatera (1950-an), menyebut Padang Lawas dibangun bersamaan stupa-stupa di Muara Takus pada abad ke-12 Masehi. Namun, tanpa bukti tertulis.
Satu-satunya sumber adalah prasasti Batu Gana di Candi/Biara Bahal I. Isinya keterangan tentang aliran sungai yang dilayari perahu hingga hilir dari abad ke-12-14 Masehi.
Tak satu penelitian pun menyebut ada jejak permukiman di sana. Temuan artefak mengarah pada tempat pemujaan. Kebisuan Padang Lawas kini bersanding dengan perkebunan kelapa sawit. Belum ada upaya menggali temuan baru.
 


Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Spesies Manusia Terancam Teknologi Ciptaannya

Darthmouth Ilustrasi nanoteknologi

OXFORD, Tim ilmuwan dan filsuf internasional yang tergabung dalam Future of Humanity Institute di Oxford University baru-baru ini mengungkapkan hasil analisisnya tentang faktor yang paling mengancam kelangsungan hidup spesies manusia.

Menyatakan pendapatnya dalam sebuah makalah, Existential Risk as a Global Priority, tim ilmuwan tersebut meminta agar para pengambil keputusan di tiap negara dan di level internasional menaruh perhatian pada faktor yang paling mengancam kehidupan manusia itu.

Beberapa sebab sebelumnya disebut sebagai ancaman besar, misalnya bencana alam ataupun penyakit. Namun, Nick Bostrom, Direktur Future of Humanity Institute, memperkirakan bahwa manusia pasti akan survive melawan bencana dan penyakit. Sejarah telah membuktikannya.

Ancaman hantaman asteroid sebelumnya sempat muncul sebagai skenario kiamat. Menurut Bostrom, peluang terjadinya asteroid kecil. Paling tidak, dalam jangka waktu ratusan tahun ke depan, tak ada asteroid yang sanggup memusnahkan manusia.

Perang dan nuklir juga disebut sebagai ancaman besar. Namun, menurut perkiraan Bostrom, manusia akan survive melawan nuklir. Sementara soal perang, sudah terbukti lewat dua perang dunia pada abad ke-20 bahwa perang saja tak akan memusnahkan manusia.

Bostrom percaya, ancaman terbesar spesies manusia adalah teknologi ciptaannya sendiri. Teknologi saat ini ibarat pistol yang diberikan pada anak-anak, merampas kapasitas manusia untuk mengontrol konsekuensi yang muncul karenanya.

Menurut Bostrom, eksperimen bioteknologi, nanoteknologi, dan kecerdasan telah maju hingga menembus wilayah yang tak terprediksi akibatnya. Bioteknologi memang menjawab beragam tantangan seperti kesehatan. Namun, ada dampak tak terprediksi lain yang bisa muncul dan tak dilihat.

Nanoteknologi juga bisa punya dampak merusak bila digunakan untuk tujuan konflik atau perang. Bostrom mengatakan bahwa pemerintah di masa depan punya tantangan besar untuk mengontrol penyalahgunaan nanoteknologi.

Seán O'Heigeartaigh, ahli genetika yang mempelajari evolusi di tingkat molekuler di Trinity College, Dublin, mengungkapkan bahwa eksperimen biologi mungkin tak bermaksud buruk. Namun, modifikasi genetik bisa berdampak buruk ketika hasil modifikasi dibawa ke lingkungan lain.

"Dengan teknologi baru yang maju, kita harus berpikir betul tentang apa yang kita ketahui, namun di saat yang sama kita mungkin juga harus berpkir lebih tentang apa yang tidak kita ketahui," kata O'Heigeartaigh seperti dikutip BBC, Rabu (24/4/2013).

Lord Rees, mantan pimpinan Royal Society, juga menaruh perhatian pada eksprimen bioteknologi. Pembuatan organisme dengan sifat baru untuk kepentingan pertanian bisa menimbulkan dampak ekologis yang tak terprediksi.

Sementara itu, Daniel Dewey yang juga tergabung dalam Future of Humanity Institute mengatakan bahwa komputer punya kemampuan untuk "menciptakan" generasi komputer yang lebih maju. Nantinya, akan muncul "ledakan kecerdasan" yakni ketika percepatan kemampuan komputer tak terprediksi.

"Kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang menempatkan kekuatan yang semakin besar dalam kemasan yang paling kecil," kata Dewey yang juga pakar mesin kecerdasan super dan sebelumnya pernah bekerja di Google.

Menurutnya, bersama bioteknologi dan nanoteknologi, Dewey mengatakan, "Anda bisa melakukan apa pun dengan teknologi ini, seperti reaksi berantai, memulai dengan sumber daya yang sangat terbatas, Anda bisa melakukan sesuatu yang akhirnya memengaruhi semua orang di dunia."

Lord Rees mengatakan, tantangan manusia saat ini berbeda dengan tantangan masa lalu. "Ini adalah abad pertama dalam sejarah dunia di mana tantangan terbesar dalam kemanusiaan berasal dari manusia itu sendiri."

Menurut Bostrom, saat ini terjadi gap antara kemajuan teknologi dan pemahaman manusia akan teknologi itu sendiri. "Kita masih pada level bayi dalam pertanggungjawaban moral namun telah dewasa dalam penguasaan teknologi," katanya. Karenanya, banyak ancaman teknologi tak terbaca.

Konsekuensi dari teknologi ciptaan manusia akan datang cepat atau lambat, siap atau tidak siap. "Ini bukan fiksi ilmiah, doktrin agama, atau pembicaraan lewat tengah malam di pub. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menanggapinya secara serius," ungkap Bostrom.

Sumber :
»»  READMORE...

Diabetes Mengancam Penggemar Minuman Soda

Ilustrasi



Bila Anda termasuk peminum setia minuman bersoda, mulailah membatasi minuman ini. Minum satu kaleng atau lebih minuman bersoda setiap hari beresiko menderita diabetes di kemudian hari.

Minuman bersoda memiliki kandungan gula yang tinggi. Beberapa penelitian kedokteran juga mengaitkan minuman ini dengan obesitas, kerusakan gigi, serta disfungsi ereksi.

Menurut para peneliti dari Eropa, minum satu kaleng soda setiap hari akan meningkatkan risiko diabetes melitus lima kali lipat dibandingkan dengan orang yang minum satu kaleng dalam sebulan.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Diabetologia ini dilakukan di Inggris, Jerman, Denmark, Italia, Spanyol, Swedia, Perancis dan Belanda.

Sebanyak 350.000 orang diwawancara mengenai pola makan mereka. Wawancara ini adalah bagian dari studi Eropa berskala besar untuk mengetahui kaitan kanker dengan pola makan.

"Konsumsi minuman dengan gula tinggi seperti soda meningkatkan risiko diabetes. Makin banyak yang diminum perhari, makin tinggi risikonya," kata ketua peneliti Dora ROmaguera dari Imperial College London.

Meski demikian ternyata konsumsi jus buah tidak terkait dengan insiden diabetes.

Menanggapi penelitian ini Dr.Matthew Hobbs, kepala riset Diabetes UK, mengatakan peningkatan risiko tersebut bukan hanya disebabkan karena ekstra kalori.

"Konsumsi makanan dan minuman manis memang sebaiknya dibatasi karena tinggi kalori dan bisa menyebabkan kegemukan," kata Hobbs.

Ia menambahkan, menjaga berat badan tetap ideal adalah hal yang paling penting untuk mencegah diabetes.

Pakar lain juga menyebutkan bahwa minuman manis hanyalah salah satu faktor yang bisa memicu diabetes. Masih banyak faktor lain yang berperan.

Tetapi, karena minuman dan makanan manis bisa dihindari dengan mudah, maka tak ada salahnya mulai membatasi konsumsinya.


Sumber :
»»  READMORE...