Social Icons

Jumat, 26 April 2013

Kurang Tidur Bikin Testis Menciut

Apa sih, artinya mimpinya?
Satu lagi alasan kenapa Anda harus cukup tidur. Para peneliti dari Denmark menemukan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kadar testosteron dan mengurangi jumlah sperma. Hal itu akibat ukuran testis yang menyusut, terutama pada pria yang kurang tidur.

Dalam era industri yang berkembang pesat seperti sepuluh tahun terakhir ini, jumlah sperma ikut mengalami penurunan. Penurunan tersebut diduga akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak baik dan kurang bergerak aktif.

Dalam studi yang dilakukan tim dari University of Southern Denmark ini, para peneliti melakukan survei terhadap 1.000 pria yang berusia rata-rata 20 tahun. Mereka menanyai peserta tentang jadwal, gangguan, dan kebiasaan tidur peserta. Para peneliti juga melakukan pengukuran terhadap ukuran testis dan jumlah sperma. Selain itu, dianalisis pula kualitas sperma.

Pria dengan gangguan tidur seperti insomnia, hobi begadang, tidak memiliki jadwal tidur yang pasti sepanjang malam, dan sering terbangun tercatat mengalami penurunan jumlah sperma hingga 29 persen. Mereka juga dilaporkan memiliki sperma cacat sekitar 1,6 persen dan ukuran testis yang lebih kecil dibandingkan dengan pria yang cukup tidur.

Terkait dengan teori gaya hidup tidak sehat, para peneliti mengakui bahwa pria dengan kualitas tidur  buruk biasanya juga bergaya hidup tidak sehat dibandingkan dengan mereka yang memiliki kualitas tidur yang baik.

Para peneliti mengatakan, pria yang kurang tidur lebih mungkin untuk kelebihan berat badan, minum lebih banyak alkohol, dan merokok lebih banyak daripada mereka yang cukup tidur.

Studi yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology ini belum dapat menentukan, apakah kurang tidur atau gaya hidup yang tidak sehat yang menyebabkan menurunnya kualitas dan jumlah sperma. Para peneliti mengatakan, perlu studi lanjutan untuk menentukan hal tersebut.


Sumber :
»»  READMORE...

Bill Gates Bantu Program Kesehatan Indonesia

(via Bill Gates)





Abu Dhabi, Pendiri perusahaan Microsoft, Bill Gates, mendonasikan 100 juta dollar AS untuk membantu program kesehatan di Indonesia. Bantuan akan disalurkan melalui yayasan amal Bill & Melinda Gates Foundation bekerja sama dengan mitra lokal di Indonesia.

Hal itu dikemukakan Gates dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bill & Melinda Gates Foundation dan Tahir Foundation di sela pertemuan vaksin dunia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Kamis (25/4).

Wartawan Kompas, Rusdi Amral, dari Abu Dhabi melaporkan, Bill Gates menunjuk Dato’ Sri Tahir sebagai mitra lokal di Indonesia. Tahir, pemilik Bank Mayapada Group, juga akan memberi donasi 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun) untuk program kesehatan Indonesia.

Bill Gates menyatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan wilayah mulai dari Aceh hingga Papua. Ia meyakini masih banyak penduduk Indonesia yang belum tersentuh bantuan kesehatan dari Pemerintah Indonesia.

Pendiri perusahaan Microsoft ini menyebutkan, program bantuan kesehatan di Indonesia akan mencakup pemberantasan penyakit malaria, penyakit tuberkulosis, penanggulangan HIV/ AIDS, dan program Keluarga Berencana. Dalam waktu dekat, istrinya, Melinda Gates, akan berkunjung ke Indonesia untuk menindaklanjuti program kerja sama tersebut.

Dalam kesepakatan bersama Bill Gates, kata Tahir, dana yang terkumpul sebesar 200 juta dollar AS (sekitar Rp 2 triliun) akan digunakan 150 juta dollar AS untuk bantuan program kesehatan di Indonesia. Sisanya, 50 juta dollar AS, akan dialokasi untuk program kesehatan global.

Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Salman Al Farisi yang menyaksikan penandatanganan kerja sama menyatakan, kerja sama tersebut menjadi strategis untuk kepentingan diplomasi internasional.


Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Kamis, 25 April 2013

Polusi Udara Picu Pengerasan Pembuluh Darah

Reuters
Kabut asap pekat menyelubungi Beijing pada Januari 2013
Paparan polusi udara dalam jangka panjang akan mempercepat proses aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi tersebut pada akhirnya akan memicu penyakit jantung dan stroke.

Kesimpulan tersebut dihasilkan dalam penelitian yang melibatkan 5.400 orang berusia 45 - 84 tahun di enam kota di Amerika Serikat yang tidak memiliki penyakit jantung.

Para peneliti mengukur level polusi udara di setiap rumah dan membandingkan dengan pengukuran pengerasan arteri melalui ultrasound yang dilakukan tiga tahun kemudian. Setelah membandingkan faktor lain, seperti kebiasaan merokok, para peneliti menemukan pengerasan arteri meningkat 0.014 milimeter setiap tahun akibat polusi udara.

Pengerasan pada dua lapisan dalam pembuluh darah karotid yang menyuplai darah ke bagian kepala, leher, dan otak, terjadi lebih cepat setelah paparan polusi udara dengan konsentrasi tinggi.

Para peneliti mengatakan pengerasan arteri karotid adalah indikator dari seberapa banyak aterosklersosis terjadi di seluruh tubuh.

Penelitian lain pernah menyebutkan orang yang tinggal di wilayah dengan polusi udara tinggi lebih beresiko stroke dibandingkan dengan orang yang tinggal di wilayah dengan udara lebih bersih.

Di lain pihak, penurunan paparan polusi dara bisa membantu memperlambat pengerasan arteri.



Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Vitamin D dalam Jamur Setara Suplemen

Ilustrasi
Kalsium adalah mineral penting untuk menjaga tulang dan otot tetap kuat. Tetapi tanpa vitamin D yang cukup, kalsium yang didapatkan dari makanan atau suplemen akan percuma.

Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dari makanan ke dalam tulang. Menjaga kecukupan vitamin D akan mengurangi risiko tulang rapuh, osteoartritis, hingga osteoporosis.

Tubuh kita memproduksi vitamin D secara alami ketika kita terpapar sinar matahari. Karena itu bagi mereka yang hidup di negara dingin atau Anda yang lebih banyak berada di dalam ruangan, disarankan untuk mengonsumsi vitamin D dari suplemen.

Sumber lain untuk mendapatkan vitamin D adalah jamur yang sudah dijemur minimal 30 menit di bawah sinar matahari. Hal tersebut terungkap lewat penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Boston University School of Medicine.

Para peneliti membandingkan jumlah vitamin D antara orang yang mengonsumsi jamur yang dijemur matahari dengan orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D 2000 unit atau 3000 unit.

Seluruh partisipan diberikan jamur bubuk atau suplemen vitamin yang harus diminum sekali sehari selama 12 minggu atau selama musim dingin. Kemudian para peneliti mengambil contoh darah untuk mengetahui metabolisme vitamin D.

Ternyata jamur yang sudah dijemur di matahari mengandung vitamin D sebaik dengan sumber dari suplemen. Mereka yang mengonsumsi jamur bubuk tersebut memiliki status vitamin D yang baik.

Penelitian lain menunjukkan, jamur membentuk vitamin D2 dalam cara yang sama seperti tubuh manusia ketika terpapar sinar matahari.

Manfaat vitamin D diketahui lebih luas dari menjaga kesehatan tulang, tapi juga mencegah infeksi flu, menguatkan sistem imun dan mengurangi risiko penyakit kanker, penyakit kardiovaskular, depresi, serta diabetes.


Sumber :
»»  READMORE...

Bahaya Garam, Gula, dan Lemak

Ilustrasi



Konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak dalam jangka panjang berbahaya bagi kesehatan. Membiasakan pola makan sehat sejak muda dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan gangguan ginjal.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, Divisi Ginjal-Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo, Suhardjono, Rabu (24/4), di Jakarta, mengatakan, untuk hidup sehat, tubuh memerlukan nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, dan protein, serta nutrisi tambahan seperti vitamin dan mineral.

”Nutrisi tersebut harus dikonsumsi semua, tidak boleh ada yang ditinggalkan. Namun, bila konsumsi karbohidrat dan lemak berlebihan, bisa mengakibatkan kegemukan yang mengundang berbagai penyakit,” katanya.

Kegemukan, kata Suhardjono, berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan insulin, dan peradangan. Faktor-faktor itu dalam jangka panjang berpotensi merusak ginjal.

Saat ini, kasus gagal ginjal terus meningkat dan berdampak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular alias gangguan jantung dan pembuluh darah. Kematian pasien gagal ginjal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah sangat tinggi. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 2000, 56 juta kematian di dunia setiap tahun disebabkan penyakit ginjal.

Pola makan sehat

Untuk menekan faktor risiko terjadinya kerusakan ginjal, Suhardjono menyarankan pola makan sehat. Maksudnya, pola makan yang lebih banyak porsi air, sayur, dan buah sesuai piramida makanan. ”Makanan berlemak, berminyak, dan manis berada di ujung tertinggi piramida sehingga porsinya lebih kecil,” katanya.

Pola makan sehat harus diterapkan sejak dini. ”Pada bayi sampai usia empat tahun, sel lemak masih dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Tapi setelah itu, sel tidak lagi tumbuh, melainkan akan membesar. Jika makan terlalu banyak lemak, bisa terjadi kegemukan bahkan obesitas,” kata Suhardjono.

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Santoso Karo Karo, mengatakan, diet yang seimbang dibutuhkan agar kondisi jantung tetap sehat. Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Pada akhirnya, hal itu membuat kerja jantung lebih berat.

Santoso mengatakan, pola makan yang sehat harus meminimalkan asupan garam, gula, dan lemak. Sebaliknya, kaya serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

”Kalori dari gula tidak boleh lebih dari 10 persen dari total kebutuhan sehari karena sumber gula bermacam-macam. Garam tidak lebih dari 6 gram. Lemak berkisar 5-10 persen dari makanan yang kita makan,” katanya.

Di Indonesia, pola makan rendah garam sulit diterapkan karena banyak makanan yang diasinkan. Masyarakat juga umumnya masih mementingkan asupan karbohidrat banyak. ”Yang penting kenyang,” ujarnya.

Rendahnya aktivitas fisik dan jarang berolahraga memperbesar risiko terjadinya penyakit jantung. Sesuai rekomendasi World Society of Sport, orang berusia 25-55 tahun disyaratkan berjalan setidaknya 10.000 langkah setiap hari atau rata-rata 3,5 kilometer.

Pola makan sehat rendah garam, gula, dan lemak, kata Santoso, sebaiknya diterapkan sejak anak dalam kandungan. Mengurangi garam saat hamil dapat menghindarkan ibu dari preeklamsia dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Bayi seperti ini berpotensi terkena penyakit jantung di masa dewasa.

Mengurangi asupan gula saat hamil dapat menekan risiko bayi lahir dengan berat badan berlebih dan nantinya berisiko menderita diabetes. (DOE)


Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Mangga Berkhasiat Turunkan Gula Darah

Ilustrasi





Mangga merupakan buah super yang sarat vitamin dan memiliki beragam khasiat pencegahan penyakit. Penelitian terbaru menunjukkan kandungan polifenol dalam mangga berpotensi mencegah obesitas dengan cara menurunkan kadar gula darah.

Buah yang lezat ini juga diketahui mampu melawan reaksi inflamasi pemicu kanker. Penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi Experimental Biology 2013 menyebutkan, peningkatan kadar gula darah bisa menyebabkan diabetes atau obesitas.

Polifenol adalah jenis mikronutrien yang ditemukan dalam tanaman. Beberapa penelitian telah mengaitkan polifenol dengan berbagai manfaat pencegahan penyakit.

Mangga termasuk buah yang kaya polifenol, termasuk jenis antioksidan seperti mangiferin yang akan meningkatkan metabolisme dan melawan diabetes, quercetin yang melawan inflamsi dan hipertensi, serta kaempferol yang menghambat pertumbuhan kanker.

Dr.Edralin Lucas dari Oklahoma University melakukan penelitian terhadap 20 orang obesitas. Mereka diberikan 10 gram buah mangga yang sudah dikeringkan untuk dikonsumsi setiap hari selama 12 minggu.

Di akhir periode studi, kadar gula darah para partisipan diukur dan diketahui adanya penurunan yang signifikan. Meski begitu tidak ada perbedaan dalam kadar lemak tubuh.

Lucas menjelaskan hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian pada hewan yang menunjukkan konsumsi mangga menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak.

Sementara itu penelitian lain akan buah mangga dilakukan oleh Dr.Susanne Mertens-Talcott dari Texas A&M University. Ia menemukan polifenol dalam mangga menghambat respon inflamasi pada sel kanker dan nonkanker yang diisolasi di laboratorium.

Akan tetapi penelitian Mertens-Talcott itu masih harus ditindak lanjuti dengan penelitian pada manusia.

Meski begitu penelitian ini memperkuat studi-studi sebelumnya yang mengungkapkan bahwa polifenol pada mangga menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan mengurangi ukuran tumor pada tikus. Kandungan tertentu yang disebut gallotannins juga membantu mematikan sel-sel kanker kolon tanpa merusak sel yang sehat.



Sumber :
»»  READMORE...

Mencegah Anak Menjadi Picky Eater

Ilustrasi



Susah makan atau selalu menolak makanan yang bukan kesukaannya alias picky eater sering terjadi pada balita. Kondisi ini bukan hanya membuat jengkel tapi juga membuat orangtua cemas dengan kecukupan nutrisinya.

Memberi makan balita sebenarnya sederhana, sebelum ia belajar akan kemandirian dan mengerti makanan favorit. Untuk itu orangtua perlu menyiasati agar si kecil tak berubah menjadi "monster" di waktu makan.

Berikut beberapa tip yang bisa dipraktikkan orangtua untuk mencegah anak menjadi pemilih dalam hal makanan.

1. Kenalkan sejak awal
Perkenalkan berbagai jenis rasa makanan sejak awal, bahkan sebelum ia bisa mengunyah. Beberapa ahli mengatakan, janin dalam kandungan sudah bisa merasakan apa yang dimakan ibunya. Jadi, sejak hamil sebaiknya Anda mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat.

Teruskan kebiasaan mengonsumsi berbagai jenis makanan di masa menyusui sehingga bayi mulai mengenal rasa makanan lewat ASI. Kemudian mulailah memperkenalkan sayuran lebih dulu sebelum buah. Jika terbalik nantinya anak cenderung lebih menyukai rasa manis.

2. Hanya makan yang ada di rumah
Hanya sajikan makanan sehat di rumah dan jangan buat perbedaan menu antara anak dengan orangtua. Lupakan kebiasaan menyimpan berbagai kudapan tidak sehat di kulkas Anda.

3. Makan bersama
Anak-anak selalu mencontoh orang di sekitarnya, terutama orangtuanya. Karena itu melihat Anda selalu makan makanan sehat akan mendorong mereka melakukan hal serupa. Jika anak ingin mencoba makanan di piring Anda berikan saja sehingga pengalaman ia akan rasa dan tekstur makanan semakin kaya.

Hindari membuat perbedaan antara "makanan anak" dengan makanan "orangtua". Jika anak sudah cukup besar untuk memahami penjelasan, beritahu bahwa ia sekarang sudah menjadi "anak besar" dan makan makanan orang dewasa seperti milik ayah ibu. Konsep tentang "anak besar" biasanya akan membuat anak bangga dan lebih mudah diajak beralih makanan.

4. Sembunyikan makanan bernutrisi
Pastikan setiap jenis panganan yang disantap anak bernutrisi.  Anda bisa menyisatinya dengan menyembunyikan bahan pangan sehat dalam berbagai makanan favoritnya. Misalnya menyembunyikan bayam dan wortel dalam adonan perkedel. Atau jika si kecil hobi menyantap kentang goreng, buatlah sayuran potong berlapis tepung yang digoreng.

5. Mulai dengan aturan "satu gigit"
Piring besar dengan berbagai jenis makanan bisa membuat anak merasa tertekan untuk menghabiskan. Lebih baik sajikan dalam porsi kecil untuk satu jenis makanan sehingga anak lebih tergugah makan. Setelah ia menghabiskan, ia boleh memilih makanan lain yang ingin dimakannya.  Ceritakan pada anak betapa lezatnya makanan yang sudah Anda buat dan pastikan Anda juga menyantap dan menikmatinya.

6. Tunggu lapar
Anak yang sedang lapar biasanya akan lebih mudah menyantap semua makanan yang disodorkan. Tetapi menunggu anak sampai lapar bisa membuat cemas orangtua karena ada anak-anak yang tampak tak pernah lapar meski seharian baru makan sepotong roti.

Tawarkan makanan pada anak di waktu makan. Jika anak selalu menolak, jangan langsung menyerah dan membuatkannya susu.


Sumber :
FOX NEWS
»»  READMORE...