Social Icons

Senin, 22 April 2013

Wajarkah Jika Sering Lupa Nama Orang?

Pernahkah Anda melupakan nama orang setelah baru berkenalan? Atau melupakan nama orang yang jarang Anda temui dan baru mengingatnya setelah beberapa saat kemudian? Tenang, itu bukan tanda-tanda Anda mengalami pikun atau penyakit ingatan lainnya. Bisa jadi otak Anda hanya kelebihan muatan.

Para pakar saraf di University of Sussex mengungkap misteri tentang kemampuan otak untuk mengingat. Mereka mengatakan, otak mungkin dapat melupakan sesuatu yang baru dipelajari, namun dapat mengingat kembalinya beberapa jam kemudian. Selama periode "lupa", mungkin Anda benar-benar tidak dapat mengakses ingatan tentang hal baru tersebut.

Meskipun para peneliti belum sepenuhnya mengerti mengapa "penyimpangan" tersebut terjadi. Mereka menyakini, hal tersebut merupakan bagian penting dari proses otak untuk menghindari kelebihan informasi.

Para peneliti mengatakan, gangguan selama "penyimpangan" ingatan ini akan mengganggu proses mengingat atau pembentukan ingatan.

Salah satu ahli dr Ildiko Kemenes mengatakan, para peneliti sudah lama takjub dengan fenomena "penyimpangan" ingatan ini. Namun dengan memahami bahwa pembentukan ingatan membutuhkan energi, mungkin hal ini juga dapat dipahami.

"Otak mungkin perlu untuk memutuskan, perlukah menggunakan energi yang lebih besar untuk membentuk ingatan khusus. Otak memiliki kapasitas terbatas dalam mempelajari sesuatu sehingga menahan pembentukan ingatan dapat menjadi cara untuk menghindari kelebihan muatan," tutur Kemenes.

Dalam studinya, Kemenes melakukan percobaan pada siput. Ia memberikan zat yang tidak diketahui untuk dikonsumsi siput. Tujuannya adalah untuk melihat apakah siput akan belajar untuk mengenali zat tersebut sebagai makanan.

Ketika siput diberi makan lagi setelah tiga puluh menit, ternyata siput belum dapat mengingat zat tersebut. Begitu pula setelah dua jam. Baru setelah empat jam, siput mulai untuk mengenali zat tersebut sebagai makanan. Maka saat itulah, para peneliti menyimpulkan ingatan sudah terbentuk. Gangguan selama periode itu, yaitu dengan memberikan siput stimulus lainnya, akan menghambat pembentukan ingatan.

Sumber :
»»  READMORE...

Detak Jantung Terlalu Cepat Tingkatkan Risiko Kematian

Detak jantung yang terlalu cepat saat seseorang sedang beristirahat perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko kematian. Risiko tersebut bahkan tetap tinggi meski mereka secara fisik sehat dan fit.

Detak jantung saat beristirahat adalah detak jantung permenit ketika seeorang sedang duduk atau berbaring selama 10 menit. Mereka yang detak jantungnya antara 60-100 per menit dianggap normal.

Detak jantung saat beristirahat dipengaruhi oleh sirkulasi hormonal, level aktivitas fisik, serta sistem saraf otonomik.

Selama ini diketahui bahwa orang yang sangat aktif secara fisik biasanya memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah. Namun, para peneliti juga ingin mengetahui apakah detak jantung memiliki pengaruh pada risiko kematian, terlepas dari level olahraga kebugaran yang dilakukan.

Sekitar 3000 orang pria sehat yang berpartisipasi dalam Copenhagen Male Study dimonitor selama 16 tahun. Penelitian dimulai pada tahun 1970-1971 untuk melacak kesehatan kardiovaskular para responden di 14 perusahaan besar di Kopenhagen, Denmark.

Pada tahun 1971, seluruh partisipan diwawancara oleh dokter mengenai kesehatan dan gaya hidup, termasuk apakah mereka merokok dan berolahraga. Mereka juga diuji secara fisik, antara lain tes bersepeda untuk mengevaluasi level kardiorespiratori.

Tes kesehatan dilakukan lagi pada tahun 1985-1986 terhadap 3000 responden berupa pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, kadar gula darah, serta lemak darah. Para peneliti juga mengukur detak jantung istirahat.

Untuk mengetahui usia harapan hidup, para partisipan disurvei 16 tahun kemudian. Ternyata sekitar 4 dari 10 partisipan meninggal dunia.

"Tidak mengejutkan bahwa detak jantung istirahat yang tinggi terkait dengan aktivitas fisik yang rendah, tekanan darah tinggi, berat badan, serta tingginya level lemak darah," tulis para peneliti dalam laporannya.

Seseorang yang nilai detak jantung istirahat antara 51-80 denyutan per menit mengalami peningkatan risiko kematian sampai 50 persen.

Sementara orang yang nilai detak jantung istirahatnya antara 81-90 denyutan per menit risikonya dua kali lipat dibanding dengan mereka yang denyutannya lebih rendah.  Makin tinggi nilai denyutan, makin besar risiko kematiannya.

Ketika faktor kebiasaan merokok juga diperhitungkan, diketahui setiap peningkatan detak jantung istirahat antara 12-27 persen akan meningkatkan risiko kematian sampai 20 persen.


Sumber :
»»  READMORE...

Pikiran Negatif Bisa Menular

Ilustrasi: Remaja
Faktor lingkungan berperan cukup besar dalam mempengaruhi cara kita menilai serta menyikapi sesuatu. Itu sebabnya menjadi penting untuk berhati-hati memilih lingkungan pertemanan. Sebuah studi baru bahkan mengatakan cara orang sekitar merespon peristiwa yang buruk, baik postif maupun negatif, dapat menular.

Seseorang yang berada dalam masa transisi, misalnya dari masa remaja ke usia dewasa, dinilai lebih gampang dipengaruhi cara berpikir orang di sekitarnya. Studi yang dimuat dalam jurnal Clinical Psychological Science tersebut juga mengatakan, pikiran negatif akan meningkatkan risiko mengalami depresi.

Para peneliti menganalisa pada 103 pasang mahasiswa baru yang menempati kamar yang sama. Di usia tersebut mereka dinilai punya kecenderungan lebih besar tertular pikiran negatif atau yang disebut dengan kerentanan kognitif. Studi menemukan, mereka yang memiliki kerentanan kognitif yang tinggi cenderung untuk mengalami peningkatan risiko depresi.

"Kami menemukan kerentanan kognitif para partisipan studi secara signifikan dipengaruhi oleh teman sekamarnya, begitu pula sebaiknya," tulis para peneliti. Teman sekamar yang terlibat dalam studi ini dipilih secara acak, bukan ditentukan oleh mahasiswa. Hanya tiga bulan setelah mereka tinggal di dalam satu kamar yang sama, penularan ini terjadi.

Para peneliti juga menemukan, mereka yang mengalami peningkatan kerentanan kognitif selama tiga bulan, mengalami tingkat gejala depresi yang meningkat pula. Kenaikan tingkat gejala depresi yang dialami adalah hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mengalami peningkatan kerentanan kognitif.

Sebelum penelitian ini, para peneliti menganggap kerentanan kognitif tidak banyak berubah setelah seseorang melewati masa remaja awal. Namun temuan baru menunjukkan bahwa saat seseorang ada dalam masa transisi pun dapat mengalami perubahan kerentanan kognitif.

Selain lingkungan, para peneliti mencatat ada faktor lain yang mempengaruhi kerentanan kognitif, yaitu faktor genetika dan biologis.


Sumber :
»»  READMORE...

Cintai Kuku Andai

Ilustrasi





Siapa yang tidak ingin punya kuku yang sehat dan menarik? Untuk mendapatkannya, tentu dibutuhkan perawatan yang baik, dan tak lupa, cinta.

Kuku yang sehat akan mempengaruhi kesehatan tubuh Anda secara umum pula. Infeksi pada kuku mengakibatkan penurunan imunitas sehingga Anda lebih mudah terserang penyakit. Infeksi dapat terjadi akibat jamur atau bakteri yang masuk dari luka pada kutikula atau daerah sekitar kuku.

Lalu bagaimana untuk menjaga kesehatan kuku yang baik? Profesor dermatologi klinis di Oregon Health Science University dr. Phoebe Rich mengatakan, kuku perlu dijaga kelembabannya. Terutama, saat baru saja dibersihkan dari pewarna kuku.

"Pastikan untuk memberikan krim pelembab secara teratur," ujarnya dalam rilis berita American Academy of Dermatology.

"Selalu lindungi kutikula Anda. Jangan pernah memotong atau menarik dengan paksa kutikula Anda, karena akan memicu infeksi. Jika memang harus menghilangkan kutikula, lakukan dengan lembut setelah mandi. Saat itu, kutikula sedang dalam keadaan lunak, sehingga lebih mudah dicabut," jelas Rich.

Rich mengatakan, saat pergi ke salon untuk perawatan kuku, selalu periksa kebersihannya. Karena salon yang tidak bersih justru akan menjadi sumber penyebaran penyakit. Pastikan tempat, alat-alat, dan orang yang melayani di salon bersih. Jika diperlukan, Rich juga menyarankan agar memastikan orang yang menangani Anda di salon memiliki pengalaman dan tersertifikasi.

Kuku kuat

Untuk mendapatkan kuku yang kuat, orang sering menggunakan gelatin untuk melapisinya. Namun menurut Rich, hal tersebut justru akan membuat kuku lebih kaku dan lebih mudah patah. Maka cara terbaik untuk mendapatkan kuku kuat adalah dari asupan yang Anda konsumsi. Makanan yang mengandung vitamin B, seng, kalsium, dan silika baik untuk kuku.

Kuku palsu bisa dijadikan pilihan bagi mereka yang berkukus sehat. Meskipun tidak dipakai secara terus-menerus, karena akan merusak kuku. Serta, Rich menambahkan, mereka dengan kuku yang infeksi sebaiknya tidak menggunakan kuku palsu karena akan menambah buruk infeksi.

Maka, mulailah untuk mencintai kuku demi kesehatan tubuh Anda.


Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Minggu, 21 April 2013

12 Makanan Super Pelawan Kanker


Setiap hari satu orang terdiagnosis kanker. Meski penyebab kanker belum diketahui dengan pasti, bukan berarti kita hanya bisa pasrah menghadapi penyakit ini. Banyak penelitian menunjukkan kanker dapat dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat.

Memilih makanan yang sehat dan olahraga rutin bukan hanya dapat mencegah kanker, melainkan penelitian juga menunjukkan bahwa makanan yang tepat dapat menghentikan perkembangan sel kanker. Berikut adalah 12 makanan super yang diketahui bisa menjauhkan kita dari kanker.

1. Kacang tanah
Kaya akan vitamin E yang menurunkan risiko kanker kolon, paru-paru, hati, dan kanker lainnya. Selai kacang yang nikmat pada roti gandum utuh akan membantu Anda melawan kanker.

2. Grapefruit

Jeruk, grapefruit, dan brokoli kaya akan vitamin C. Elemen ini penting untuk mencegah pembentukan senyawa nitrogen yang merupakan penyebab kanker. Makanan mengandung vitamin C tinggi ini menurunkan risiko kanker esofagus, kandung kemih, payudara, serviks, lambung, dan usus besar. Jadi, jangan lupakan makanan-makanan ini dalam diet Anda sehari-hari.

3. Berry
Buah berry merupakan pelawan kanker yang tangguh. Kandungan antioksidannya yang tinggilah yang menyebabkan demikian.

4. Ubi jalar
Ubi jalar kaya beta karoten yang dapat menurunkan risiko kanker kolon, lambung, dan paru-paru. Studi menunjukkan, ubi jalar dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga setengahnya.

5. Salmon liar
Salmon, terutama ikan yang ditangkap liar, merupakan sumber vitamin D yang baik. Makanan yang kaya vitamin D membantu menghalangi perkembangan pembuluh darah yang memberi makan tumor tumbuh dan membantu menghentikan proliferasi sel kanker dan prakanker.

6. Biji lenan
Asam lemak omega-3 mencegah pertumbuhan sel kanker, selain itu juga dapat mengurangi inflamasi. Selain ikan, biji lenan merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik.

7. Kunyit

Kurkumin, bahan aktif dari kunyit yang berperan dalam anti-inflamasi dan antioksidan. Kurkumin juga dapat menjadi penghalang dari komunikasi sel-sel kanker sehingga mencegah perkembangannya.

8. Teh
Teh mengandung senyawa katekin yang menghambat pertumbuhan kanker. Sebuah studi di China mengatakan, peminum teh hijau memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan kanker dibandingkan mereka yang tidak.

9. Sayuran

Buah dan sayur mengandung fotonutrien yang sama pentingnya dengan mineral dan vitamin. Sayuran seperti kembang kol dan kubis mengandung fitonutrien yang dapat membantu menghambat metabolisme karsinogen dan merangsang tubuh untuk memproduksi enzim detoksifikasi.

10. Tomat
Studi pada tahun 2009 yang dimuat dalam Journal of Clinical Oncology menunjukkan bahwa tomat mengandung likopen yang membantu mencegah kanker prostat. Likopen merupakan antioksidan kuat yang juga dapat mencegah pelbagai jenis kanker lainnya.

11. Delima
Delima kaya akan asam elagik yang dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker. Asam elagik juga menonaktifkan senyawa penyebab kanker.

12. Bawang bombai
Bawang bombai kaya akan senyawa anti-kanker. Bawang bombai dapat dimakan mentah ataupun sebagai campuran makanan.

Sumber :
»»  READMORE...

Obat Tetes Mata Cegah Kebutaan Lansia





Obat tetes umumnya digunakan untuk mengatasi iritasi mata seperti gatal, merah, dan berair. Namun ternyata sebuah studi baru mengindikasikan, obat tetes mata kini juga dapat digunakan sebagai penurun kolesterol yang sekaligus mencegah kebutaan.

Para peneliti menemukan hubungan antara kadar kolesterol tinggi di sel sistem imun dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makular yang berhubungan dengan usia tua.

Dalam percobaan pada tikus, para peneliti dapat mengontrol penyebab kunci dari AMD dengan obat tetes mata yang mengandung agen penurun kolesterol.

AMD merupakan pemicu kebutaan bagi orang-orang berusia lanjut. Kondisi itu terjadi ketika pembuluh darah tumbuh terlalu cepat sehingga menyebabkan pendarahan dan luka pada mata. AMD mengakibatkan kerusakan pada bagian tengah mata yang berperan untuk membentuk penglihatan yang detil.

Beberapa studi sebelumnya menunjukkan, makrofag berperan dalam mencegah AMD. Makrofag merupakan sel darah putih yang termasuk dalam sistem imun. Makrofag memperbaiki pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal penyebab AMD. Meski demikian, para peneliti belum dapat menjelaskan dengan pasti.

Studi baru menunjukkan kadar kolesterol tinggi yang berikatan dengan makrofag dapat mengurangi kemampuan makrofag dalam menjalankan tugasnya. Itulah yang menyebabkan kolesterol tinggi pada mata dapat memicu kebutaan.

"Studi ini meningkatkan pemahaman peran kolesterol dari pertumbuhan pembuluh darah. Itulah yang mungkin dapat membantu menemukan metode pengobatan baru untuk mencegah kebutaan akibat AMD," ujar dr. Rajendra Apte, dari Washington University School of Medicine di Amerika Serikat.

Tikus yang mengalami penuaan diberikan dua obat yang didesain untuk mengeluarkan kolesterol dari sel. Setelahnya, pertumbuhan pembuluh darah menurun pada mata tikus.

Para peneliti percaya, temuan yang dimuat dalam jurnal Cell Metabolism ini memiliki implikasi besar terhadap penangangan AMD.



Sumber :
Huffington Post
»»  READMORE...

Mengapa Bayi Tenang Saat Digendong?Il

Ilustrasi
Begitu mendengar bayinya menangis, seorang ibu secara refleks akan menggendong buah hatinya. Dekapan ibu dan juga bisikan lembut yang menenangkan bayi secara efektif akan membuat tangisannya reda. Sebuah penelitian menunjukkan mengapa bayi langsung tenang dalam gendongan.
Ketika bayi yang sedang rewel digendong oleh ibunya, mereka langsung merasakan ketenangan otomatis. Detak jantung ibu yang sudah dikenalnya, pelukan, tatapan mata, dan kata-kata hiburan yang diberikan ibu sambil menggendong akan membuat bayi merasakan kenyamanan.
Efek evolusi ini bukan hanya tampak pada bayi manusia, melainkan juga mamalia lain seperti tikus. Ketenangan otomatis tadi melibatkan koordinasi dari regulasi pusat, motor, dan jantung. Hal ini juga dapat menjelaskan kenapa bayi menangis kembali saat gendongan dilepaskan. Menurut para peneliti, penjelasan ini akan membantu mencegah frustrasi orangtua serta kekerasan pada anak.

"Dari manusia hingga tikus, bayi mamalia lebih tenang dan rileks ketika mereka sedang dalam gendongan ibunya," ujar peneliti Kumi Kuroda dari RIKEN Brain Science Institute di Saitama, Jepang. Respons tenang dari bayi, lanjut Kuroda, dapat mengurangi beban ibu yang menggendong sehingga menggendong bayi bukan hanya bermanfaat bagi bayi, melainkan juga bagi ibu.

Menurut para peneliti, ketika bayi dalam rengkuhan ibunya, mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup. Ibu pun merasa tak terlalu tertekan jika bayinya tenang dan rileks. "Ini adalah win-win solution," ujar mereka.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini mencatat adanya penurunan detak jantung secara cepat ketika bayi digendong. Mereka juga berhenti bergerak. Para peneliti mengatakan, proses ini melibatkan area tertentu dari otak dan sistem saraf bayi.

"Mengerti kenapa bayi menangis dari perspektif bayi sendiri dapat mengurangi tendensi orangtua untuk menjadi frustrasi dan tidak sabar sehingga dapat mencegah kekerasan pada anak," ungkap para peneliti.


Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...