Social Icons

Kamis, 18 April 2013

Mengapa Pasien Bisa Tersadar di Meja Operasi?

ilustrasi
Meskipun sangat jarang terjadi, tetapi seorang pasien yang sudah mendapatkan anestesi bisa terbangun saat dokter sedang melakukan pembedahan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tiba-tiba tersadar saat di meja operasi disebut juga dengan "kesadaran selama pembiusan". Hal ini hanya terjadi pada sekitar 1-2 kali untuk setiap 1.000 penggunaan obat bius. Seorang pasien disebut mengalami kesadaran ketika mereka bisa mengingat dengan benar kejadian yang dialaminya di meja operasi.

Tersadar saat berada di meja operasi lebih banyak dialami pasien yang menjalani operasi jantung, operasi caesar, atau kondisi yang disebabkan trauma. Pada operasi tersebut biasanya dokter tidak memberikan obat dengan dosis yang biasa karena lebih mengutamakan keselamatan pasien.

Kesadaran selama pembiusan bisa terjadi karena peralatan yang dipakai tidak berfungsi atau karena pasien memiliki metabolisme tinggi untuk memecah obat bius lebih cepat dari biasanya.

Walaupun dalam kondisi "sadar" namun kebanyakan pasien tidak merasakan sakit selama mengalami kesadaran saat dioperasi. Meski begitu hal itu bisa menimbulkan trauma dan kecemasan sesudahnya.

Menurut Dr.Morris Brown, kepala bagian anestesi di Henry Ford Hospital, Michigan, AS, mengatakan, tujuan utama pembiusan adalah membuat pasien bebas dari sakit dan stres selama tindakan operasi.

"Jika pasien justru menjadi sadar dan bisa mengingat meski di bawah pengaruh obat bius, maka itu akan menyebabkan gangguan trauma," kata Brown.

Ia menambahkan, pasien tak perlu terlalu khawatir akan terbangun di tengah meja operasi karena kejadiannya termasuk jarang. Sebelum memberikan obat dokter anestesi akan menjelaskan apa yang akan Anda alami selama dibius.

Beberapa pasien mengaku bermimpi selama operasi atau bisa mengingat suasana ruang operasi. Namun hal tersebut ternyata tidak termasuk dalam kondisi "kesadaran saat pembiusan". Sensasi dan memori tersebut kebanyakan tidak sama dengan apa yang sebenarnya terjadi.


Sumber :
FOX NEWS
»»  READMORE...

Awet Muda Berkat "Strength Training"

Ilustrasi latihan beban
Latihan kekuatan atau strength training merupakan latihan fisik yang menggunakan tenaga dan berlawanan dengan gravitasi. Latihan kekuatan umumnya menggunakan seperti beban, massa tubuh atau mesin yang bertujuan memicu kontraksi otot. Hasilnya, latihan kekuatan dapat membentuk otot, meningkatkan kekuatan, memelihara, dan meningkatkan jaringan otot.

Latihan ini biasanya terdiri dari beberapa latihan dan membutuhkan sesi-sesi latihan yang ketat. Latihan ini sangat bermanfaat dan memastikan tubuh mendapatkan tingkat kekuatan yang diinginkan tanpa kemungkinan cedera apapun. Ada jenis latihan ini yang mungkin saja melibatkan peralatan berat dan mungkin agak sulit dilakukan. Saat menjalankan latihan ini, Anda harus dibimbing oleh pelatih atau instruktur ahli. Menggunakan ide sendiri pada saat melakukan latihan kekuatan bisa saja malah menimbulkan masalah.

Latihan kekuatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rezim olahraga yang seimbang. Latihan ini direkomendasikan untuk semua jenis kelamin dari anak-anak hingga usia lanjut. Selain dapat membentuk otot, ternyata latihan kekuatan juga memiliki manfaat lain untuk tubuh. Simaklah manfaat lain latihan kekuatan berikut ini :

1. Membuat awet muda

Latihan kekuatan memberi pengaruh baik terhadap 'biomarkers of aging'.  Biomarkers of aging merupakan beberapa faktor penentu penuaan fisik yang bisa Anda kendalikan seperti: massa otot, komposisi tubuh, lemak darah, tekanan darah, kepadatan tulang, dan kadar gula darah. Faktor-faktor tersebutlah yang menunjukkan seberapa tua Anda, terutama bagi orang lain yang tidak tahu usia Anda sebenarnya.


2. Bermanfaat bagi penderita penyakit jantung
Beberapa masalah pada jantung berkaitan dengan kegagalan jantung memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Penelitian membuktikan bahwa saat penderita penyakit jantung melakukan gerakan latihan kekuatan seperti leg press, darah mereka akan lebih banyak dialirkan daripada saat mereka diam. Hal tersebut dikarenakan kontraksi otot yang halus dan terkontrol dari gerakan leg press menekan sistem pembuluh darah sehingga membantu memompa dan memperpendek jarak yang harus dilalui darah sebelum kembali ke jantung. Maka, peredaran darah menjadi lebih efektif.

3. Mengontrol kadar gula darah

Menjaga kadar gula darah sangat penting jika Anda ingin terhindar dari penyakit kardiovaskular. Latihan kekuatan menyerap banyak glukosa sebagai sumber tenaga. Dua set latihan dengan sepuluh repetisi rata-rata mengurangi 5 gram glukosa dalam tubuh. Maka latihan kekuatan merupakan sarana yang baik untuk menurunkan kadar gula.

4. Mencegah osteoporosis
Tulang dan otot saling berkaitan satu sama lain. Dengan melatih otot, Anda juga memberikan tekanan pada tulang. Tekanan ini merangsang tulang untuk meningkatkan kepadatannya dan membantu mengurangi resiko osteoporosis.


Sumber :
»»  READMORE...

Mengapa Sunat Menurunkan Risiko HIV?

BBC
Setelah beberapa lama menjadi misteri, akhirnya para ilmuwan berhasil mengungkapkan mengapa sunat pada pria bisa menurunkan risiko penularan HIV.

Dalam studi yang dimuat dalam jurnal mBio, para ilmuwan menjelaskan bahwa perubahan populasi bakteri yang hidup di sekitar penis akibat tindakan sunat menjadi alasan di balik rendahnya risiko tertular HIV.

Menggunakan teknologi teranyar sehingga pengurutan gen dari organisme lebih cepat dan mudah diakses, peneliti melakukan analisis secara mendalam pada gen dari mikroba yang berada di sekitar penis. Sebanyak 156 pria Uganda yang disunat saat dewasa menjadi responden dalam penelitian ini. Mereka memberikan sampel sebelum sunat dan setahun setelahnya.

Meski tak ada perbedaan signifikan pada komunitas bakteri sebelum sunat dan setelahnya, tetapi pada kurun waktu 12 bulan kemudian, pria yang disunat memiliki jumlah bakteri yang bisa bertahan di kondisi beroksigen rendah (anaerob) lebih sedikit dan bakteri yang perlu oksigen (aerob) lebih banyak.

Secara umum, pria yang disunat memiliki jumlah bakteri 33 persen lebih rendah sehingga berpengaruh pada kemampuan tubuh dalam melawan infeksi seperti HIV.

Jumlah bakteri yang tinggi, seperti pada penis pria yang tidak disunat, akan mengaktifkan sel Langerhans di permukaan kulit. Sel-sel ini juga ditemukan di seluruh permukaan kulit manusia dan normalnya bertindak sebagai lini pertama pertahanan tubuh melawan patogen.

Dalam kondisi aktif, sel Langerhans ternyata justru mempermudah penularan HIV dengan menarik sel-sel spesifik yang ditargetkan oleh HIV, yakni CD4 dan sel T, kemudian mengikatnya. Sehingga, sel-sel yang sehat justru menjadi sasaran mudah dari HIV.

"Telah terjadi revolusi pada pemahaman kita akan mikroba. Mikroba sebenarnya sama seperti halnya sistem organ yang lain dan kita baru sampai pada permukaan untuk memahami kaitan antara mikroba dan sistem imun," kata Lance Price, yang melakukan riset ini.

Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa perubahan populasi bakteri di usus, misalnya, berdampak pada risiko obesitas. Studi lain juga menemukan kaitan yang kuat antara komunitas mikroba dan faktor risiko kanker, asma, serta penyakit kronis lainnya.

Sumber :
The Times
»»  READMORE...

Alergi Sperma, Jarang tetapi Ada

Tentu Anda sering mendengar seseorang yang alergi terhadap kacang, debu, atau pun kucing. Alergi-alergi tersebut mungkin dapat diatasi dengan menghindari alergen atau pemicu alergi. Namun ternyata ada juga alegi yang agak sulit untuk dihindari alergennya, terlebih bagi mereka yang sudah menikah, yaitu alergi terhadap sperma.

Alergi sperma secara langsung ataupun tidak memang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Bagaimana tidak, wanita yang alergi sperma tentu akan menghindari hubungan seksual. Padahal, seks yang sehat dan teratur merupakan faktor penting dalam keutuhan perkawinan.

Seorang wanita asal California Utara, sebut saja Clara, mengalami alergi sperma ini. Ia mengalami bercak merah, bengkak, dengan rasa terbakar yang tidak biasa setelah berhubungan seks. Tadinya ia mengira, ia terkena penyakit menular seksual. Padahal wanita ini mengalami hipersensitivitas terhadap reaksi protein yang ada di dalam sperma suaminya.

"Itu sangat buruk, kami tidak bercinta selama 10 bulan terakhir," ujar suami Clara.

Direktur Ryan Family Planning Clinic di Oregon Health and Science University Portland Paula Bednarek mengatakan, alergi ini memang tidak umum. Faktanya, hanya satu di antara 40.000 wanita yang mengalaminya.

"Sperma mengubah keseimbangan pH dalam vagina untuk beberapa wanita, sehingga menimbulkan iritasi, pembengkakan, bahkan gatal-gatal," tutur Bednarek.

Hal yang senada juga diungkapkan Linda Ford, pakar alergi di Nebraska Medical Center di Omaha yang juga mantan presiden American Lung Association. "Mungkin selama 30 tahun, hanya ditemukan sekali," ujarnya.

Bercinta kembali

Seks merupakan sarana untuk menjaga intimasi dari pasangan suami istri, begitu pula Clara dengan suaminya. Semenjak mereka "berpuasa" bercinta untuk waktu agak lama, mereka merasa sangat jauh dan tidak intim. Bahkan mereka merasa seperti hanya teman sekamar daripada seperti pasangan suami istri.

Menurut situs Columbia University, pengobatan terbaik untuk kondisi ini adalah dengan mengenakan kondom. Namun ternyata, Clara tetap mengalami gejala alergi dengan cara tersebut.

Cara lainnya adalah dengan mengisolasi protein tertentu dalam semen suami lalu melakukan tes kulit untuk menentukan zat apa yang memicu alergi. Cara ini akan mengurangi sensitivitas wanita terhadap protein sperma.

Saat ini, Clara dan suaminya menjalani metode desensitisasi yang disebut dengan intravaginal graded challenge. Metode ini dapat mengencerkan sperma hingga suami hanya akan menginjeksikan sperma dengan konsentrasi yang sangat rendah lalu disuntikkan ke vagina istri. Kemudian mereka diminta melakukan hubungan seks dalam waktu 12 jam setelahnya. Metode ini cukup berhasil, karena setelah berhubungan, reaksi alergi Clara berkurang.

Berdasarkan informasi dari situs Columbia University, setelah istri berkurang sensitivitasnya, maka mereka harus terus melakukan hubungan seksual setiap dua hingga tiga hari sekali untuk menjaga keadaan yang serupa.

Prosedur ini mungkin mahal dan tidak tersedia di banyak tempat. Namun sangat berguna bagi mereka yang menderita alergi sperma, bahkan saat suami mereka memakai kondom.



Sumber :
Everyday Health
»»  READMORE...

Rabu, 17 April 2013

Hidangan "Western Style" Picu Kematian Dini

BBCIlustrasi junkfood
Jika Anda ingin sehat, janganlah sering-sering menyantap hidangan western style. Menu makanan yang kaya gula dan garam, seperti kentang goreng, hamburger, dan minuman cola, merupakan salah satu contoh hidangan western style.

Hidangan gaya barat ini juga memilki kandungan lemak dan kalori yang tinggi. Dalam hamburger seberat 105 gram, misalnya, terdapat sekitar 426 kalori. Jadi, dapat dibayangkan bila keranjingan makanan junk food ini Anda akan rentan menderita penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, atau stroke.

Studi yang dilakukan terhadap ribuan pria dan wanita berkebangsaan Inggris membuktikan, hidangan western style dapat mengakibatkan penurunan fisik dan kognitif. Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa makanan gaya western style membuat orang jadi lebih cepat tua dan mati lebih cepat.

“Kami ingin membandingkan penuaan responden yang mengikuti Alternative Healthy Eating Index (AHEI) dan tidak, setelah usia 16 tahun,” kata Tasnime Akbaraly, peneliti dari Department of Epidemiology and Public Health di University College London.

Penelitian yang berlangsung 16 tahun ini diikuti 5.350 pria dan wanita, dengan rata-rata usia 51 tahun. Setiap lima tahun para peneliti mengumpulkan data dari para responden, termasuk kebiasaan makan, catatan rumah sakit, dan kematian.

Tim peneliti membagi data hasil riset tersebut menjadi lima kategori. Kategori pertama adalah mereka yang mengalami penuaan ideal sebesar 4 persen. Responden pada kategori ini terbebas dari penyakit kronis dan berpenampilan baik secara fisik, mental, dan kognitif. Kategori selanjutnya adalah menderita penyakit nonfatal kardiovaskular sebesar 12,7 persen, meninggal karena penyakit kardiovaskular mendapat porsi 2,8 persen, meninggal karena penyakit nonkardiovaskular sebesar 7,3 persen, dan mengalami penuaan normal 73,2 persen.

Dari penelitian ini disimpulkan, responden yang tidak melaksanakan AHEI berpeluang lebih besar menderita penyakit kardiovaskular maupun nonkardiovaskular. Sementara yang rutin mengonsumsi hidangan western style berpeluang lebih kecil mengalami penuaan ideal.

“Mengikuti anjuran pola makan spesifik seperti AHEI meningkatkan peluang untuk tetap sehat dan bebas penyakit kronis saat usia lanjut," kata Akbaraly.

AHEI adalah pola makan yang diperkenalkan Harvard Medical School. Pola ini mensyaratkan setengah piring makan diisi sayur dan buah, mengonsumsi susu rendah lemak, menghitung jumlah asupan garam, dan rajin minum air putih. Pola makan sehat ini akan mengurangi asupan lemak, kolesterol, dan garam ke dalam tubuh. Hasilnya, lemak, kolesterol, dan garam tidak menghambat aliran darah di pembuluh yang menjadi sebab utama penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit degeneratif lainnya.



Sumber :
»»  READMORE...

Selasa, 16 April 2013

7 Cara Menekan Keinginan Makan "Junk Food"

Meski sudah hapal apa saja keburukan makanan kategori junk food bagi kesehatan, tetapi terkadang sulit untuk melawan keinginan makan-makanan junk food. Makanan tersebut mungkin terasa enak di lidah, namun juga mengandung kalori dan garam yang tinggi, rendah gizi, serta sarat gula.

Ikutilah 7 kiat berikut untuk mengontrol keinginan makan makanan yang dapat merusak mood dan rencana penurunan berat badan ini.

1. Buatlah batasan.
Keinginan untuk makan mungkin sulit untuk ditekan. Namun membuat batasan dapat meminalisasi efek buruk yang ditimbulkan dan tetap memuaskan keinginan Anda. Mulailah dengan membuat batasan kecil seperti tidak minum soda untuk menemani makan junk food.

2. Manjakan dengan kualitas baik.
Sepotong makanan berkualitas tinggi akan lebih cepat memuaskan Anda. Jadi biarkanlah lidah Anda termanjakan dengan makanan berkualitas tinggi, karena mereka dapat cepat memuaskan Anda hanya dengan beberapa gigitan. Misalnya Anda bisa memilih sepotong cokelat hitam dengan kombinasi stroberi.

3. Cari alternatif yang lebih sehat.
Jika Anda sulit terpuaskan dengan hanya beberapa gigit makanan, maka pilihlah makanan yang lebih sehat. Misalnya, saat memilih pizza, pilihlah yang ber-topping sayuran. Atau daripada memilih keripik atau french fries, lebih baik pilih tahu panggang.

4. Gunakan kekuatan target.
Targetkan diri Anda untuk menjadi lebih langsing agar dapat memakai pakaian dengan ukuran yang lebih kecil. Setiap kali Anda ingin makan keripik, ingatlah betapa seksinya Anda dengan pakaian yang lebih kecil tadi.

5. Ubah kebiasaan buruk.
Jika Anda punya kebiasaan ngemil es krim atau keripik saat nonton TV, ubahlah dengan mengganti camilan Anda dengan buah atau yogurt rendah lemak. Lama-lama kebiasaan buruk Anda akan terganti dengan kebiasaan yang lebih baik.

6. Batasi alkohol.
Alkohol dapat mempengaruhi Anda dalam mengambil keputusan. Minuman ini dapat membuat Anda lebih mudah mengatakan "ya" untuk segala hal, termasuk keinginan makan junk food.. Maka, semakin Anda mengonsumsi alkohol maka mungkin Anda lebih sulit menahan keinginan untuk makan junk food.

7. Cukup tidur.
Ketika lelah dan kurang tidur, maka tubuh cenderung untuk memilih makanan yang berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan energi. Perhatikan waktu tidur Anda sehingga tubuh tidak memerlukan tambahan energi dari makanan berkalori tinggi lagi.


Sumber :
»»  READMORE...

Rajin Berbenah Rumah Bantu Tidur NyenyakIlus

Ilustrasi
Wanita menopause seringkali mengalami gangguan susah tidur yang diakibatkan oleh hot flashes atau serangan hawa panas. Untuk mengatasinya, jangan buru-buru mencari obat tidur karena kegiatan sederhana seperti beres-beres rumah ternyata bisa membantu mempercepat datangnya kantuk.
Hot flashes terjadi karena perubahan hormonal yang menyebabkan pembuluh darah melebar dalam upaya untuk mendinginkan tubuh. Gejala hot flashes ditandai dengan kulit memerah, berkeringat, dan denyut nadi meningkat.

Sebuah studi kecil yang dimuat dalam jurnal Menopause baru-baru ini mengatakan aktivitas fisik dapat membantu para wanita menopause untuk mengatasi gangguan ini. Namun apabila tidak punya cukup waktu untuk pergi ke gym, maka melakukan pekerjaan rumah tangga dengan kadar yang lebih tinggi dan rutin dapat dijadikan pilihan.

Para peneliti mengatakan, olahraga memperbaiki tidur secara umum, dan ternyata studi yang dilakukan pada wanita menopause juga menunjukkan hasil yang positif.

Studi ini merupakan studi yang dilakukan pada wanita lintas negara dan melibatkan 27 wanita kulit putih dan 25 wanita kulit hitam. Para peserta berusia 54 hingga 63 tahun dengan gangguan hot flashes dan berkeringat di malam hari.

Para peserta dicatat aktivitas tidurnya setiap hari dengan alat monitor tidur. Mereka juga memberikan informasi tentang tingkat aktivitas fisik yang mereka lakukan, termasuk pekerjaan rumah tangga rutin yang membutuhkan usaha ringan, sedang, dan kuat. Selain itu mereka juga memberikan informasi tentang olahraga yang dilakukan di waktu senggang.

Para peneliti menemukan, wanita dengan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi melaporkan lebih sedikit terbangun di malam hari serta tidur yang lebih baik. Hasil ini utamanya lebih terlihat pada aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibandingkan dengan olahraga.

Efek positif dari aktivitas fisik utamanya terjadi pada wanita kulit putih yang tidak obesitas. Para peneliti mengatakan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mengapa perempuan kulit hitam dan obesitas mungkin tidak mendapatkan manfaat yang sama.



Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...