Bila Anda seorang perokok dan masih mencari cara untuk mengatasi
kecanduan rokok, nasihat yang satu ini mungkin dapat dipertimbangkan.
Luangkanlah waktu untuk berolahraga secara rutin selama beberapa menit
setiap hari! Selain menyehatkan, aktivitas membakar kalori ini ternyata juga membantu mengurangi kecanduan tembakau.
Penelitian terbaru para ilmuwan di George Washington University School of Public Health and Health Services (SPHHS) membuktikan,
aktivitas fisik terbukti mampu mengurangi kecenderungan untuk menghisap rokok, khususnya di kalangan remaja. Berolahraga selama 30 menit dapat meningkatkan kemungkinan untuk melupakan kebiasaan merokok.
Menurut studi tersebut,
remaja yang mengikuti program latihan fisik berkesempatan lebih besar
untuk tidak merokok. "Latihan fisik rutin 30 menit, termasuk jalan kaki
selama 20 menit, lebih efektif dibanding penolakan merokok kepada teman
satu geng,” kata peneliti SPHHS, Kimberly Horn, EdD.
Dalam riset ini, peneliti
melibatkan 233 responden dari 19 sekolah menengah di West Virginia,
yang merupakan negara bagian di Amerika Serikat dengan jumlah perokok
terbanyak. Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
hampir 13 persen penduduk West Virginia adalah perokok dengan usia di
bawah 18 tahun. Para responden adalah perokok harian yang juga berisiko
dalam kegiatan negatif lain. Rata-rata para responden bisa menghisap
rokok setengah bungkus per hari atau satu bungkus pada akhir pekan.
Selama masa penelitian,
beberapa responden mengikuti kegiatan untuk berhenti merokok, yang
dikombinasikan dengan program kebugaran fisik. Sementara responden lain
mengikuti program berhenti merokok, yang dikombinasikan dengan ceramah
singkat.
Dari hasil penelitian
terlihat, remaja dengan aktivitas fisik teratur terbukti lebih mampu
mengurangi kebiasaan merokoknya. Para remaja juga diminta meningkatkan
waktu atau menambah hari latihan. Penelitian lanjutan ini membuktikan
latihan fisik 20-30 menit per hari menjadi waktu yang paling efektif.
Rasa sesak yang timbul
akibat merokok selama berolahraga ternyata menimbulkan rasa tidak
nyaman. Rasa sesak ini mendorong remaja untuk mengurangi konsumsi
merokok. Konsumsi merokok yang menurun ternyata menimbulkan rasa lega
saat bernafas, yang membantu remaja menyelesaikan latihan fisiknya.
Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk melihat hubungan biologis dan kimiawi, antara latihan fisik dan mengurangi kebiasaan merokok. Riset lanjutan juga dibutuhkan untuk melihat efektivitasnya di negara bagian lain, dan perlakuan untuk tingkat usia perokok yang berbeda. "Namun kami yakin studi ini bisa digunakan untuk promosi gaya hidup sehat, yaitu berhenti merokok dan rajin berolahraga," kata Kimberly.
Sumber :
Medical News Today