Social Icons

Selasa, 19 Februari 2013

Sulit Tidur karena Stres? Ikuti Kiat Ini

Setelah bekerja sepanjang hari atau melakukan kegiatan melelahkan, tampaknya sulit untuk menikmati tidur malam yang cukup dan nyaman apabila pikiran masih didera stres. Padahal, di saat-saat lelah, tubuh sangat memerlukan waktu beristirahat.

Jangan khawatir, ikutilah kiat ini agar tetap mendapatkan kualitas tidur yang baik meskipun sedang dalam kondisi stres.

1. Jangan bekerja di tempat tidur, atau bahkan di kamar tidur

Adalah ide buruk untuk menjadikan tempat tidur sebagai tempat kerja "tambahan". Hal ini akan membuat Anda bertambah sulit untuk beristirahat di sana. Oleh karenanya, pastikan Anda tidak membawa laptop, ponsel, dan perangkat teknologi lainnya sebelum tidur. Cahaya yang dikeluarkan benda-benda tadi dapat mengacaukan siklus tidur alami tubuh.

2. Tidurlah pada jam wajar
Ketika pekerjaan menumpuk dan hampir mendekati deadline, sering kali kita memaksa untuk terjaga sepanjang malam untuk menyelesaikannya. Namun, terjaga sepanjang malam akan membuat lebih sulit untuk dapat berkonsentrasi di hari berikutnya. Dan, melakukan ini secara konsisten juga dapat memengaruhi kemampuan belajar serta berkontribusi pada kadar kecemasan. Maka, pastikan selalu melakukan tidur cukup dengan waktu yang wajar untuk terlihat lebih segar di pagi hari.

3. Tenangkan diri

Penting hukumnya untuk menikmati waktu untuk menenangkan diri di antara waktu selesai bekerja dan waktu naik ke tempat tidur. Cobalah untuk mandi air hangat dan meminum teh herbal. Ketika ada sesuatu yang membuat Anda khawatir dan membuat Anda terjaga, tulislah dalam jurnal Anda. Jika perlu, gunakan aroma terapi dan musik-musik lembut untuk lebih menenangkan Anda.

4. Tidur siang

Jika masih belum bisa juga untuk menikmati tidur malam yang nyaman karena stres yang mendera, gantilah waktu istirahat Anda di siang hari dengan tidur siang. Selama 10 hingga 20 menit tidur siang seharusnya cukup untuk bangun lebih segar. Tidur siang juga terbukti membuat tidur malam lebih nyenyak.

Sumber :
LiveStrong
»»  READMORE...

3 Manfaat Konsumsi Daging bagi Tubuh

Tren untuk kembali ke segala yang alami, termasuk pola makan vegetarian, membuat kebiasaan mengonsumsi daging makin ditinggalkan. Daging bahkan identik dengan mengundang penyakit. Padahal, daging juga berkontribusi penting dalam fungsi metabolisme tubuh sekaligus sumber energi.

Ketahui apa saja manfaat dari konsumsi daging:

1. Sumber protein
Daging mengandung protein dalam jumlah besar sehingga bahan pangan ini termasuk penting. Protein sangat penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan, produksi antibodi serta menguatkan sistem imun tubuh sehingga kita tak mudah sakit. Yang paling penting adalah daging mengandung asam amino esensial, karena itu daging boleh dibilang sebagai sumber protein terbaik.

2. Sumber mineral
Dari berbagai zat gizi yang terkandung dalam daging, kandungan zat besi, zinc, juga seleniumnya tak boleh disepelekan. Zat besi membantu pembentukan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sementara itu zinc membantu pembentukan jaringan dan metabolisme. Selenium sendiri berperan dalam memecah lemak dan zat-zat kimia dalam tubuh.

3. Kaya vitamin
Kita bisa mendapatkan vitamin A, B, dan D dalam daging. Vitamin tersebut bukan cuma menyehatkan penglihatan tetapi juga menguatkan gigi, tulang, serta menyokong sistem saraf. Manfaat lain dari konsumsi daging adalah menjaga kesehatan kulit dan mental.


Sumber :
»»  READMORE...

Teknik Bayi Tabung Tak Berisiko Kanker


Dugaan bahwa teknik bayi tabung dapat meningkatkan risiko kanker pada kaum Hawa ternyata tidak terbukti. Sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal Fertility and Sterility menyatakan bahwa prosedur bayi tabung tidak akan meningkatkan risiko wanita terkena kanker ovarium dan payudara.

Studi yang dilakukan para ahli dari National Cancer Institute meneliti data kesehatan dari 67.608 wanita Israel yang telah menjalani teknik bayi tabung dalam kurun waktu 1994 hingga 2011. Para peneliti membandingkan data tersebut dengan data kesehatan dari 19.795 wanita yang tidak menjalani teknik yang juga dikenal dengan nama in-vitro fertilization (IVF) ini.

Teknik bayi tabung meliputi pemberian tambahan hormon pada pasien wanita agar ia dapat menghasilkan lebih banyak sel telur. Sel telur-sel telur ini kemudian "dipanen" dengan menusuk ovarium yang selanjutnya akan digabungkan dengan sperma di laboratorium. Setelah digabungkan dengan sperma, sel telur diinkubasi selama waktu tertentu, kemudian "ditanam" kembali di dalam rahim pasien wanita.

Para peneliti menemukan, dari 67.608 orang wanita, hanya ada 1.500 wanita yang didiagnosa menderita kanker hingga pertengahan tahun 2011.

Yang menarik, studi ini juga menemukan kemungkinan menderita kanker meningkat pada wanita yang melakukan teknik bayi tabung secara berulang-ulang.

Kasus kanker ovarium yang ditemukan dari data studi adalah sebanyak 45 kasus, namun para peneliti mengatakan mereka harus melakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar lagi untuk dapat menguji bahwa teknik bayi tabung dapat menyebabkan kanker ovarium.


Sumber :
»»  READMORE...

Senin, 18 Februari 2013

Temuan Terbaru di Bidang Olahraga dan Kebugaran


Aktivitas fisik seperti berjalan kaki selama ini selama ini diyakini mampu menjaga kebugaran tubuh sekaligus membakar kalori. Sayangnya, menurut penelitian terbaru aktivitas itu tidak cukup membakar kalori.

Para pakar bidang kebugaran yang tergabung dalam the American Council on Exercise (ACE) dalam rekomendasi terbarunya menyebutkan, cukup banyak hal yang selama ini dianggap faktar ternyata hanyalah mitos.

Salah satunya adalah peregangan (stretching) sebelum olahraga sebenarnya tak efektif mencegah cedera. Kesimpulan itu dihasilkan setelah para peneliti mengumpulkan berbagai penelitian dalam satu dekade terakhir. Peregangan justru bisa mencegah cedera setelah olahraga.

Peregangan statis, yakni saat kita memanjangkan kelompok otot sampai maksimum dan menahannya selama 30 detik, juga dianggap tidak akan meningkatkan performa olahraga. Sebaliknya, peregangan statis sebelum olahraga eksplosif berdampak negatif, misalnya latihan lari jarak pendek atau melompat.

ACE merekomendasikan peregangan dinamis saat pemanasan rutin. Peregangan dinamis akan membantu seorang pelari jarak pendek menyiapkan kecepatan langkahnya dalam perlombaan.

Selain itu ACE juga menyebutkan olahraga lari lebih baik dibanding jalan kaki, terutama jika tujuannya membakar kalori. Meski jalan kaki adalah aktivitas fisik yang baik, tetapi saat berlari kita membutuhkan energi sampai 40 persen.

Temuan lain yang disampaikan ACE adalah asam laktat ternyata bukanlah penyebab kelelahan otot selama berolahraga. Kesalahan ini disebabkan karena misintrepasi yang salah dari penelitian. Asam laktat justru membantu saat kita melakukan latihan intensitas tinggi.

Sumber :
Healthday News
»»  READMORE...

Kepintaran Itu Bisa Menular

Jika ingin pintar, maka bergaul lah dengan orang pintar. Pernahkah Anda mendengar ungkapan ini? Sebuah studi baru di New York berhasil membuktikan kebenaran ungkapan ini dan menyatakan bahwa kepintaran memang dapat menular.

Anak yang berada di lingkungan teman-teman yang lebih pintar dengan nilai yang lebih baik akan mendapatkan nilai yang lebih baik pula di tahun depannya. Demikian hasil temuan dari studi ini.

"Semakin pintar teman Anda saat ini, semakin lebar kesempatan bagi Anda untuk menjadi lebih pintar pula di waktu yang akan datang," ujar penulis studi ini Hiroko Sayama, peneliti sistem di State University New York di Binghamton.

Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal PLos ONE menunjukkan bahwa pencapaian akademik seseorang dipengaruhi oleh performa dari rekan-rekannya.

Penemuan masa lalu telah menunjukkan bahwa obesitas dapat menular secara sosial, dan kondisi emosional orang juga cenderung dapat menyebar melalui jaringan sosial. Maka, untuk melihat ada tidaknya kecenderungan yang sama dalam kinerja akademik, para peneliti melibatkan 160 murid sekolah menengah atas (SMA) yang disurvei untuk mengetahui sahabat, teman baik, kenalan, dan relasinya. Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang peringkat kelasnya sejak tingkat pertama hingga tingkat akhir.

Secara umum, siswa yang berteman dengan siswa yang memiliki nilai lebih tinggi daripadanya, mengalami kenaikan nilai pada tingkat akhir sekolah. Efeknya cukup besar, siswa yang sebelumnya berada di peringkat ke-100 dan berteman dengan siswa peringkat ke-50, maka ia akan naik 10 hingga 15 peringkat.

Temuan menunjukkan prestasi akademis dapat menular secara sosial dan bergerak melalui lingkaran teman. Rekan dapat mempengaruhi perilaku seperti kebiasaan belajar, tetapi sebenarnya rekan juga memberikan tekanan. Jika rekan Anda berjuang untuk menghadapi ujian, maka mungkin Anda berpikir, "Saya harus bekerja lebih keras untuk dapat bersaing dengan teman-teman saya," ujar Sayama seperti dilansir LiveScience.

Kendati demikian, bukanlah tepat jika Anda ingin anak Anda berprestasi lantas menggantungkan pada lingkaran pertemanan. Faktor utama yang menentukan prestasi adalah motivasi, kata Sayama.

"Semakin pintar teman Anda saat ini, semakin lebar kesempatan bagi Anda untuk menjadi lebih pintar pula di masa yang akan datang." - Hiroko Sayama

Sumber :
»»  READMORE...

Untung Rugi Melakukan Detoks

Setelah membebaskan diri mengonsumsi berbagai makanan dan minuman, ide untuk melakukan "bersih-bersih" tubuh melalui detoks terdengar bagus. Berpantang mengonsumsi apa pun, kecuali jus buah dan sayur, tampaknya menyehatkan.

Beberapa toko yang menyediakan produk makanan dan minuman detoks mengklaim dengan diet detoks bukan cuma toksin yang dibuang, tapi kulit akan menjadi lebih kinclong, pencernaan sehat, serta meningkatkan kesehatan mental.

Tetapi kita tidak boleh percaya pada mitos atau klaim yang tidak bisa punya dasar ilmiah. Sebaiknya bekali diri dengan informasi yang benar.

- Apa itu racun?
Setiap hari kita mendapatkan zat-zat kimia dari makanan (pewarna atau pengawet), air (klorin), atau udara (karbon monoksida). "Toksin bisa menumpuk di tubuh dan menyebabkan inflamasi serta melemahkan sistem imun," kata Susan Blum, direktur Blum Center for Health.

Itu sebabnya, menurut dia, kita jadi gampang terkena penyakit kronik seperti sakit kepala, artritis, atau asma. Sebenarnya tubuh memiliki organ liver atau ginjal untuk menyaring dan mengeluarkan sampah dan racun. Tetapi sebagian orang meyakini gaya hidup modern menyebabkan paparan zat kimia semakin tinggi sehingga organ tersebut tak mampu membersihkannya.

- Teori dibalik detoks
Melakukan diet detoks cukup sederhana, kita menggantikan semua makanan dan camilan dengan jus buah dan sayuran (disarankan organik) selama 3-7 hari.

Ide tersebut berangkat dari pemahaman bahwa ketika tubuh kita dibebaskan dari tugasnya mencerna makanan padat, mereka jadi lebih efisien mengeluarkan toksin.

Para ahli setuju bahwa jus buah dan sayur mengandung banyak nutrisi. Namun melakukan pembersihkan 3-7 hari tidak secara ajaib mampu meningkatkan kemampuan alami tubuh dalam menghilangkan racun.

"Sebenarnya kita bisa mengeluarkan racun setiap saat jika kita makan dengan benar karena hal tersebut akan membantu tubuh berfungsi optimal," kata Joel Fuhrman, penulis buku Eat to Live.

- Menurunkan berat badan?
Tentu berat badan akan turun jika kita melakukan detoks. Tetapi kebanyakan hanya "berat air". Saat kita makan makanan padat, terutama karbohidrat, tubuh perlu menyimpan air agar bisa mencerna dengan baik. Ketika kita menghilangkan air dan makanan, tentu berat badan akan turun.

Masalahnya, saat kita kembali mengonsumsi makanan padat, air akan kembali lagi. Pada sebagian orang, selama detoks justru meningkatkan keinginan untuk ngemil sehingga saat detoks selesai mereka membebaskan diri makan apa saja.

- Efek samping
Diet detoks dalam waktu singkat pada dasarnya tidak berbahaya. Mungkin Anda hanya akan merasa pusing dan agak lemas. Para ahli tidak merekomendasikan detoks pada orang yang sedang dalam terapi pengobatan. Misalnya pasien darah tinggi atau diabetes. Detoks juga tidak disarankan untuk anak dan ibu hamil atau menyusui.

"Untuk kesehatan yang baik, kita bukan cuma harus mengurangi paparan zat kimia tapi juga menyuplai tubuh dengan nutrisi yang diperlukan," kata Blum.

Karena itulah, menurutnya detoks dengan jus hanyalah salah satu bagian dalam pola makan sehat yang terdiri dari mengurangi makanan yang diproses, protein berkualitas baik, serta memasukkan buah dan sayur dalam pola makan sehari-hari.


Sumber :
»»  READMORE...

Ruang Gelap Bisa Obati "Mata Malas"?

"Mata malas" termasuk dalam gangguan pada mata yang sering diderita anak-anak. Jika tidak diatasi bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Menurut studi terbaru ruangan yang gelap berpotensi untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti asal Amerika Serikat dalam studi yang dipulikasi di jurnal Current Biology. Pada studi ini, para peneliti masih melakukan pecobaan pada anak kucing, yang jika dapat diimplikasikan pada manusia, maka hasil dari studi ini dapat bermanfaat bagi jutaan orang yang menderita penyakit mata ini.

Sebanyak 4 persen dari populasi dunia menderita amblyopia atau mata malas. Pemicu kondisi ini beragam, salah satunya disebabkan oleh katarak, sehingga cahaya terblokir ketika akan masuk ke satu mata, yang mengakibatkan otak tidak mampu mencerna informasi dari mata tersebut, yang kemudian disebut sebagai mata malas. Gejalanya antara lain satu mata tampak tidak bergerak bersama mata lain atau anak sering memiringkan kepala untuk melihat objek.

Sementara anak-anak yang memiliki mata malas dapat mengenakan penutup mata yang rapat, sehingga memaksa mata lain untuk bekerja lebih keras. Namun, sulit untuk melakukan hal demikian sepanjang waktu pada anak berusia 4 atau 5 tahun. Padahal jika sampai dewasa tidak diobati maka mereka akan mengalami kesulitan melihat, kata Kevin Duffy dari Universitas Toronto.

Ruang Gelap

Duffy dan rekannya menyadari beberapa tahun lalu ada anak kucing dengan satu mata yang terganggu dapat sembuh ketika ditempatkan dalam sebuah ruang gelap. Benarkah ruang gelap dapat menyembuhkan anak kucing dengan "mata malas" tersebut?

Untuk mengetahuinya, para peneliti melakukan penelitian pada beberapa anak kucing yang ditutup matanya selama sepekan untuk menciptakan mata malas. Kemudian para peneliti memasukkan mereka ke dalam sebuah ruangan gelap tanpa ada cahaya satu photon pun.

Setelah 10 hari, anak-anak kucing itu pun dikeluarkan dari ruangan gelap. Selama beberapa minggu, para peneliti berhasil menemukan bahwa mereka benar-benar sembuh dari amblyopia.

Berdasarkan percobaan lain, para peneliti percaya bahwa kegelapan membuat sistem visual kucing dapat kembali ke tahap pembangunan awal, sehingga mereka menyebutnya seperti me-"reset" sistem visual. Kendati hasil ini sangat memuaskan, implikasinya terhadap manusia memerlukan penelitian lebih lanjut, ujar Duffy.


Sumber :
LiveScience
»»  READMORE...