Social Icons

Senin, 17 Desember 2012

Kaki Berevolusi dari Sirip, Ini Buktinya


Developmental Cell Ilustrasi evolusi alat gerak pada hewan darat.

BARCELONA, KOMPAS.com - Teori evolusi memaparkan bahwa makhluk darat berasal dari makhluk laut yang berevolusi. Alat gerak hewan darat, tangan dan kaki, berasal dari evolusi bentuk sirip.

Fernando Casares dari Lembaga Penelitian Nasional Spanyol memberikan bukti genetik akan proses evolusi itu dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell.

Dalam risetnya, Casares menginjeksikan gen hoxd13 dari tikus pada ikan zebra. Diketahui, protein yang dihasilkan gen itu berfungsi dalam perkembangan autopoda, cikal bakal tangan dan kaki.

Ikan zebra telah memiliki hoxd13 namun memproduksi protein yang lebih kecil dari hewan tetrapoda seperti mamalia. Dengan ekstra salinan gen, peneliti berharap lebih banyak protein dihasilkan.

Penelitian membuahkan hasil yang mengejutkan. Ikan zebra yang diinjeksi gen itu ternyata mulai menunjukkan perkembangan autopoda. Organ terus tumbuh sebelum empat hari kemudian ikan mati.

"Tentu saja, kita belum bisa menumbuhkan tangan," kata Casares seperti dikutip New Scientist, Sabtu (15/12/2012).

Casares berteori, ratusan juta tahun lalu, moyang tetrapoda mulai mengespresikan gen hoxd13 sehingga autopoda bisa tumbuh.
 
Sumber :
»»  READMORE...

Kayu Tertinggal di Rongga Otak Mumi Berusia 2400 Tahun


Mislav Cavka Mumi dengan kayu untuk mengeluarkan otak yang tertinggal di kepala. Mumi ini berusia 2400 tahun.

ZAGREB, KOMPAS.com - Mesir kuno memakai kayu pohon untuk mengeluarkan otak dari mayat yang akan dibuat mumi. Peneliti mengetahui setelah menganalisis tengkorak mumi di Museum Arkeologi Zagreb di Kroasia dan memergoki adanya tangkai pohon yang tertinggal di rongga otaknya.

Adanya kayu pohon dalam mumi itu ditemukan pada tahun 2008 dengan menggunakan CT Scan. Objek itu berada di antara tulang parietal bagian kiri dan bagian belakang tengkorak. Dalam penelitian terbaru, peneliti menggunakan teknik endoskopi untuk melakukan analisis.

"Kami memotongnya dengan penjepit lewat endoskopi dan mengeluarkannya dari tengkorak," kata Mislav Cavka, peneliti dari University Hospital Dubrava di Kroasia yang mempimpin penelitian.

Setelah dikeluarkan, peneliti mengetahui bahwa kayu itu berukuran sekitar 8 cm. Diperkirakan, tangkai berasal dari tanaman berbiji tunggal, seperti palem dan bambu. kayu pohon digunakan sebab lebih murah dibandingkan alat logam.

Peneliti menduga, orang Mesir Kuno membuat lubang di dekat hidung untuk mengeluarkan otak. Setelah itu, mereka memasukkan tangkai ini hingga menyentuh bagian otak tertentu dan menariknya. Bagian otak lain kemudian akan menjadi cair. Dengan dibungkukkan, otak bisa dikeluarkan lewat hidung.

"Adalah sebuah kesalahan alat ini bisa tertinggal di tengkorak," kata Cavka seperti dikutip Livescience, Jumat (14/12/2012).

Mumi yang dianalisis diperkirakan merupakan milik seorang perempuan berusia 40 tahun. Diduga, mumi berasal dari masa 2400 tahun lalu dan dibawa ke Kroasia pada abad 19. Mumi dengan tangkai pohon di rongga otak tergolong langka. Temuan kali ini baru yang kedua kalinya.

Praktik mengeluarkan otak dalam proses mumifikasi berlangsung sejak 3500 tahun lalu dan bertahan beberapa generasi kemudian. Tertinggalnya tangkai pohon adalah suatu kesialan bagi mumi namun keberuntungan bagi peneliti. Proses mumifikasi bisa diketahui lebih detail.
Sumber :
»»  READMORE...

Bangkai Truk Amfibi Masa Perang Dunia II Ditemukan


Voluntary Association of Lake Garda Bangkai truk amfibi Amerika Serikat yang digunakan pada masa Perang Dunia II ditemukan di Danau Garda, Italia.

ROMA, KOMPAS.com - Tim arkeolog asal Italia menemukan bangkai truk amfibi milik Amerika Serikat yang tenggelam di Danau Garda, Italia, saat digunakan berperang pada masa Perang Dunia II.

Bangkai tersebut kini teronggok di dasar danau. Voluntary Association of Lake Garda merilis foto bangkai kendaraan perang yang telah berkarat itu Senin (10/12/2012) lalu. Sebelumnya, keberadaan truk amfibi dideteksi dengan sistem sonar dan wahana perairan tanpa awak.

Truk amfibi yang ditemukan disebut "ducks", bisa digunakan di darat sekaligus mengapung di perairan. Pada mada Perang Dunia II, sebanyak 20.000 ducks diproduksi untuk mengangkut barang dan tentara.

Pada 29 April 1945, anggota Mountain Division 10 Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyebrang Danau Garda untuk menduduki vila diktator Italia kala itu, Benito Mussolini. Diketahui, Mussolini mengorganisasi Republik Sosial Italia di tepi barat Danau Garda.

Sialnya, saat menyebrang danau, badai datang dan truk amfibi itu tenggelam. Sebagian besar penumpang tenggelam, 1 selamat dan 24 menghilang.

Dikutip National Geographic, Jumat (14/12/2012) lalu, penemuan ini membuka kemungkinan untuk mleakukan recovery pada truk yang kini berada di kedalaman 180 meter itu dan mengembalikannya ke negara pemiliknya, Amerika Serikat.
 
»»  READMORE...

Orang Gipsi adalah India yang Bermigrasi

Thecia Gipsi

BARCELONA, KOMPAS.com - Orang Gipsi yang menyebar di wilayah Eropa telah lama diduga sebagai keturunan India, dinilai dari bahasanya. Namun, bukti-bukti pada masa lalu belum kuat.

Kini, hasil studi genetik mengonfirmasi bahwa Gipsi memang keturunan orang India. Sekitar 1500 tahun lalu, sekelompok orang dari barat laut India bermigrasi ke Eropa.

"Beberapa studi genetik sebelumnya juga telah merujuk ke India, namun belum jelas wilayah India bagian mana," kata David Comas, pakar biologi evolusi dari Pompeu Fabra University di Barcelona yang memimpin studi.

Comas dan rekannya, Manfred kayser dari Erasmus University Rotterdam di Belanda, mempelajari 800.000 penanda genetik pada 150 orang Gipsi dari 13 grup dan membandingkannya dengan 13 etnis lain di dunia.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology baru-baru ini menyatakan, orang Gipsi secara genetik juga sama dengan orang-orang Eropa lainnya.

"1500 tahun lalu, orang-orang ini bermigrasi ke Balkan lalu menyebar ke seluruh Eropa. Mereka juga bercampur dengan orang-orang Eropa," ungkap Comas seperti dikutip New York Times, Senin (10/12/2012).

Dengan populasi 11 juta, orang Gipsi adalah minoritas terbesar. Grup itu masih termarjinalkan di eropa, tinggal nomaden dan membangun tenda ilegal.

"Ini adalah contoh minoritas yang masih terabaikan dalam kebanyakan studi genetik. Yang kita miliki sekarang adalah asal-usul dan struktur genetik dari populasi ini," tutur Comas.
Sumber :
New York Times
»»  READMORE...

Tujuh Galaksi Primitif Terintai Teleskop Hubble

NASA Citra teleskop Hubble mengungkap galaksi-galaksi tertua di jagat raya.

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Teleskop antariksa Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA mengungkap tujuh galaksi primitif dari masa awal jagat raya. NASA mengumumkannya, Rabu (12/12/2012) lalu.

"Fajar kosmos ini bukan tercipta dari satu peristiwa yang dramatis," kata Richard Ellis dari California Institute of Technology di Pasadena. Galaksi itu tercipta lewat proses ratusan juta tahun.

Menggunakan teleskop Hubble, Ellis mengintai wilayah kecil langit selama ratusan jam dan mengidentifikasi isinya. Sebanyak tujuh galaksi primitif ditemukan.

Satu galaksi yang ditemukan dinobatkan sebagai yang tertua di jagat raya, terbentuk saat semesta baru berusia 380 juta tahun. Sementara, 6 galaksi lainnya terbentuk antara 380 - 600 juta tahun lalu.

Abraham Loeb, pakar sejarah awal semesta di Harvard University seperti dikutip National Geographic, Rabu lalu, mengungkapkan, "Gambar ini seperti citra pertama USG dari embrio. Ini adalah pembangun galaksi yang kita punya saat ini."

Galaksi primitif yang ditemukan memiliki densitas lebih tinggi dan lebih dekat satu sama lain. Pada saat yang sama, galaksi tersebut lebih redup.

Citra tujuh galaksi ini diperoleh dengan Hubble Wide Field Camera 3. Jarak galaksi yang ditemukan dengan Bumi diperkirakan dengan warnanya.

Di akhir dekade ini, NASA mempersiapkan James Webb Space Telescope yang lebih mumpuni dari Hubble. Jika Hubble saja bisa mengungkap misteri awal semesta, teleskop Webb akan memberi harapan bagi manusia untuk melihat kondisi semesta sesaat setelah dilahirkan.
»»  READMORE...

Kulit Buah Jadi Sumber Listrik

 KOMPAS.com - Kulit durian dan kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Kandungan natrium, kalium, dan magnesium kulit buah bisa digunakan sebagai sumber energi pada baterai bekas yang sudah dibuang isinya.

Memanfaatkan kulit pisang dan kulit durian sebagai sumber energi listrik sangat mudah. Alat yang perlu disiapkan hanya tang, obeng, pisau, multimeter atau AVO (ampere, volt, ohm) meter, lampu LED, kabel, dan blender. Media yang disiapkan adalah kulit bagian dalam durian atau kulit pisang.

Kulit durian atau kulit pisang diblender, kemudian dimasukkan ke dalam wadah baterai kosong, lalu dipadatkan. Baterai ditutup rapat dan disegel. Baterai yang sudah diisi kulit pisang atau kulit durian diuji dengan AVO meter untuk mengetahui daya kuat arus dan beda potensial (tegangan) yang dihasilkan.

Tegangan harus minimal 1,3 volt untuk bisa dimanfaatkan. Baterai bisa pula diuji untuk menghidupkan radio, jam dinding, atau lampu senter.

Hasil penelitian siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menunjukkan, kulit pisang bisa menghasilkan tegangan 1,3 volt, sedangkan kulit durian bisa menghasilkan 1,5 volt. Tegangan yang dihasilkan bergantung kadar air dan kandungan kalsium, natrium, dan magnesium kulit buah.

Menurut siswa Jurusan Kimia Industri yang melakukan penelitian, yakni Ahmad Ferianto, Andi Bagus, Aditya Dharma Putra, dan Arifin, tingkat kematangan durian menentukan besar tegangan yang dihasilkan. Durian yang terlalu matang ataupun yang masih muda hasilnya kurang bagus.

”Hanya durian yang betul-betul masaknya pas dan layak konsumsi yang bisa menghasilkan tegangan maksimal hingga 1,5 volt. Selain itu, jenis durian montong Tuban hasilnya lebih bagus dari varietas lain,” kata Aditya.

Kandungan mineral

Guru pembina SMK Negeri 1 Cerme, Imam Mukhlis, menuturkan, pemanfaatan kulit durian untuk sumber energi listrik bukan hal baru. Tujuannya memanfaatkan limbah baterai yang terbuang serta memanfaatkan kulit durian dan kulit pisang yang selama ini dianggap sampah.

”Selama bahan yang digunakan mengandung mineral natrium, kalium, dan magnesium bisa digunakan untuk sumber energi listrik. Kami berencana untuk mencoba kulit jeruk,” katanya.

Hasil riset siswanya diikutkan pada Gelar Karya dan Pameran SMK dan Perguruan Tinggi di Jatim Expo pada pertengahan September lalu. Sebelumnya, hasil karya tersebut diikutkan dalam pameran inovasi pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Mei lalu di Jakarta. Lalu, pada pertengahan Oktober dilombakan di ajang kreativitas Jawara SMK di Malang.

Baterai yang dibuat diberi label ”Nice Dry Cell”. Nice kependekan dari Negeri 1 Cerme. Tegangan yang dihasilkan sudah sama dengan baterai pabrikan, yakni 1,5 volt. Akan tetapi, perlu inovasi agar bisa bertahan lama seperti baterai pabrikan. Umumnya baterai dengan sumber energi dari kulit durian dan kulit pisang hanya bisa bertahan lima hari.

”Intinya ini bagaimana membuat energi ramah lingkungan,” kata Mukhlis.

Penelitian lain

Sebelumnya, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah, Huwaidah Najla, juga meneliti kulit durian untuk sumber energi listrik. Caranya sama, isi baterai yang mengandung mangan, besi, karbon, dan tembaga diganti kulit durian bagian dalam yang mengandung kalium dan natrium. Tegangan atau daya yang dihasilkan mencapai 1,25 volt. Karya tersebut mengantarkan Huwaidah dalam APEC Future Scientist Conference, Taiwan, 10-16 April 2011.

Pada 10 April 2012, siswa SMA Negeri 2 Kudus, Wildan Sheila Audina, diikutsertakan dalam Konferensi Anak Asia Pasifik berbakat di Taiwan setelah meneliti hal yang sama. Tegangan yang dihasilkan mencapai 1,5 volt dan baterai bisa bertahan lima hari. Penelitian terhadap kulit durian juga dilakukan Ruka’iya, siswa SMA 3 Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, Oktober 2011, dan siswa Madrasah Aliyah Negeri Kampar, Riau, Februari 2012. Hasilnya satu baterai dengan bahan dasar kulit durian bisa menghasilkan tegangan 1,25 volt, juga bertahan lima hari.
Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Minggu, 16 Desember 2012

Tiga Jenis Bunga Pelawan Insomnia

shutterstock


Kompas.com - Banyak cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia, salah satunya dengan memakai wewangian bunga. Berikut adalah tiga jenis bunga yang sudah terbukti membantu datangnya kantuk.

1. Melati

Letakkan segenggam bunga melati di dekat tempat tidur. Selain membuat ruangan lebih semerbak, melati diketahui akan membuat tidur REM lebih dalam.

2. Lavender

Aroma bunga lavender akan memperlambat detak jantung serta menurunkan tekanan darah. Dalam sebuah peneliti dibandingkan efek minyak lavender dengan plasebo yang disemprotkan di seprai 12 wanita penderita insomnia. Hasilnya, wanita yang tidur di ruangan dengan wangi lavender tidur lebih cepat dan bangun dengan segar.

3. Gardenia

Dalam ilmu Ayuverda, bunga gardenia sudah dipakai untuk mengatasi rasa marah dan ketidaksabaran. Aromanya yang manis diketahui juga membantu mata lebih cepat terpejam.

Sumber :
Readers Digest
»»  READMORE...