Social Icons

Minggu, 16 Desember 2012

Jogging di Kawasan Polusi Bisa Merugikan




shutterstock




KOMPAS.com — Senang berlari santai atau jogging di jalanan? Memang benar, hal itu bisa menyehatkan.Namun Anda juga harus memperhatikan lokasi, karena tingkat polusi tinggi bisa merugikan.

Sebuah penelitian di Belgia mengindikasikan, berlari di jalan raya dengan tingkat polusi yang tinggi dapat berakibat buruk bagi otak Anda. Para peneliti dari Vrije Universiteit Brussel di Belgia membagi kelompok 24 pelari menjadi dua kelompok: kelompok pertama berasal dari daerah perkotaan dan kelompok kedua berasal dari daerah pedesaan. Selama 12 minggu, kedua kelompok diminta untuk berlari tiga kali seminggu di siang hari.

Kelompok pertama melakukannya  di kawasan perkotaan yang sibuk, sementara kelompok lainnya melakukan di daerah pedesaan. Setelah itu, peneliti memberikan tes untuk mengukur kecerdasan mereka. Peneliti menemukan bahwa kelompok yang berlari di kota memiliki rata-rata skor IQ lebih rendah dan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena radang otak daripada dengan kelompok yang berlari di pedesaan.

Hasil ini konsisten dengan studi bulan lalu yang menemukan orang-orang yang tinggal di kawasan dengan tingkat polusi yang tinggi mendapat skor yang lebih buruk pada tes kemampuan mental seperti mengingat kata, pengetahuan, bahasa, dan orientasi.

Menurut para peneliti di National Institute on Aging Amerika Serikat, partikel-partikel halus dari polusi udara yang tinggi di kawasan perkotaan adalah penyebab terjadinya penurunan fungsi otak bagi orang-orang yang tinggal di kota.. Hal ini diperburuk ketika mereka berlari, mereka bisa saja menyerap polusi lebih banyak. Peneliti bahkan sudah memperhitungkan faktor-faktor seperti usia , ras, etnis, pendidikan, merokok, dan paru-paru, dan kondisi jantung.
Namun demikian, hal ini bukan berarti Anda tidak dapat melakukan olahraga di kawasan perkotaan. Romain Meeusen, kepala peneliti departemen Fisiologi Manusia dan Olahraga mengatakan Anda bukannya tidak harus berolahraga, tetapi cobalah melakukan olahraga di saat berangin atau hujan, karena itu dapat meniup partikel halus pergi.

Dia juga menganjurkan untuk menghindari berolahraga di luar ruangan saat jam sibuk untuk mencoba untuk menghindari polusi dari asap knalpot, bahkan akan lebih baik jika berolahraga di taman. Alasan lain untuk tidak melewatkan lari pagi Anda adalah lari pagi juga dapat menambah panjang umur Anda, yaitu rata-rata sebanyak 6 tahun.

Peneliti Denmark membandingkan kematian orang yang rutin melakukan jogging dan tidak dari sekitar 20.000 orang berusia 20 hingga 93 tahun. Setelah pemantauan selama 35 tahun, di antara mereka yang rutin berolahraga  sebanyak 122 orang meninggal dunia, sedangkan yang tidak suka jogging mencapai  10.158 orang. Peneliti mencatat, rutin melakukan jogging akan menurunkan resiko kematian sebanyak 44 persen.

Sumber :
Everyday Health
»»  READMORE...

Hidup Lebih Lama, Risiko Sakit Kronis Lebih Tinggi?

shutterstock


KOMPAS.com - Orang yang hidup di zaman sekarang memiliki kecenderungan untuk hidup lebih lama, namun dengan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi. Demikian menurut hasil kajian studi terbesar yang pernah dilakukan oleh the Global Burden of Disease.

Riset menyatakan, orang yang hidup di zaman sekarang rata-rata memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Merokok dan minum akohol menjadi faktor utama yang meningkatkan faktor risiko terkena penyakit. Faktor ini menggantikan malnutrisi yang menjadi faktor risiko nomer satu di era 1990-an.

Namun sebagian peneliti tidak setuju dengan hasil riset ini karena menilai kurangnya bukti yang mendasari penelitian ini. Meskipun demikian, penelitian ini sudah dilakukan selama lima tahun dan melibatkan sekitar 500 orang peneliti. Mereka menemukan, kasus serangan jantung dan stroke menyebabkan satu dari empat kematian yang terjadi hampir dari 13 juta kasus kematian di seluruh dunia pada tahun 2010.

Prof Christopher Murray, dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, sekaligus ketua penelitian ini mengatakan, "ada pergeseran dari risiko kematian ke penyakit kronis." Artinya, meskipun harapan hidup orang-orang zaman sekarang lebih tinggi, namun risiko terkena penyakit kronis menjadi tinggi.  Tetapi penyakit yang diderita seseorang belum tentu yang menjadi penyebab kematiannya.

Dugaan kontroversial
Penyakit seperti diabetes dan kanker paru-paru saat ini terus meningkat kecenderungannya, namun kasus diare dan TBC menurun. Para peneliti mengatakan, kematian akibat diare menurun 60 persen dalam 20 tahun terakhir, meskipun perhatian terhadap masalah sanitasi masih rendah.

Prof Sandy Cairncross dari London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) menyatakan, meskipun melibatkan sejumlah besar peneliti, namun hasil penelitian ini belum memiliki konsensus memadai untuk keperluan ilmiah sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut. Walau begitu, Cairncross menghargai hasil riset inii yang membuka kesadaran akan begitu cepat masalah kesehatan dunia berubah.

"Hasil ini dapat menunjukkan sekaligus mengakui kemajuan yang pesat di bidang kesehatan setelah adanya Millenium Development Goals (MDG)," ungkap Cairncross.

Sumber :
»»  READMORE...

Dari Air Seni ke Sel Otak

Shutterstock Ilustrasi penelitian sel punca

KOMPAS.com - Saat seorang manusia berkemih, akan ada sedikit bagian kulit dari ginjal yang terkikis. Sel dari kulit ini kemudian dikembangkan menjadi sel punca yang nantinya bisa berubah menjadi sel apa pun di tubuh manusia.

Dalam penelitian teranyar, sel ini diubah menjadi neuron atau sel otak. Hasil percobaan ini dilansir dalam jurnal Nature Methods, Minggu (9/12/2012) lalu.

Teknik memanen sel di air seni ini dianggap jauh lebih mudah dibanding di darah. Proses pengambilan sampel juga lebih sederhana pada anak-anak.

"Karena lebih mudah bagi seorang anak untuk memberikan sampel urinnya dibanding menyuruh mereka memberikan darah," kata Marc Lalande, peneliti dari University of Connecticut Health Center, Amerika Serikat.

Dalam penelitian ini disebutkan, tim peneliti dari Cina memanen sel kulit dari ginjal yang secara rutin ada pada air seni manusia. Selanjutnya, sel ini disuntik instruksi genetika baru yang mengubahnya jadi sel otak.

Tidak seperti metode sebelumnya yang menggunakan virus, instruksi genetika ini bersifat sementara. Instruksi genetika ini juga dapat mengubah sel menjadi sel otak tipe apa pun.

Transformasi dari sel ginjal ke sel otak membutuhkan waktu 12 hari. Dalam waktu sebulan, sel telah berubah penuh menjadi sel-sel otak. Hasil penelitian ini diharapkan bisa mengobati penyakit Parkinson dan Alzheimer.
 
Sumber :
Kompas Cetak
»»  READMORE...

Manusia Membuat Keju Sejak 7000 Tahun Lalu

Gizmodo Keju


BRISTOL, KOMPAS.com - Keju ternyata telah dibuat sejak 7000 tahun lalu di Eropa bagian utara. Hal ini merujuk pada hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (13/12/2012).

Peneliti menganalisis asam lemak yang tertinggal pada gerabah kuno hasil penggalian di Polandia. Para peneliti kemudian mengetahui bahwa gerabah itu digunakan untuk membuat keju.

"Analisis tidak memberitahukan apakah keju dibuat dari domba, kambing atau sapi," kata Melanie Salque, pakar kimia dari University of Bristol yang terlibat riset.

"Namun demikian, di lokasi itu, 90 persen tulang yang ditemukan adalah tulang sapi. Jadi, keju kemungkinan besar dibuat dari susu sapi," tambahnya.

Peneliti menduga, di masa lalu manusia membuat keju dengan mencampur susu dengan senyawa asam. Susu yang telah mengental dipisahkan dari whey menggunakan saringan.

Mengapa manusia membuat keju di masa lalu? Tujuan pertama adalah membuat produk susu lebih awet. Susu murni mudah rusak. Alasan lain adalah membuat protein susu dikonsumsi orang yang tak toleran laktosa tinggi.

"Membuat keju memungkinkan mereka mengurangi kandungan laktosa dalam susu," ungkap Salque seperti dikutip New York Times, Kamis (13/12/2012).

Gerabah yang ditemukan merupakan milik para petani dan peternak tertua di Eropa. Gerabah telah ditemukan 10 tahun lalu namun sebelumnya tak diketahui apa fungsinya.
Sumber :
New York Times
»»  READMORE...

Dongeng Pertama Hans Christian Andersen Ditemukan


Wikimedia Commons Hans Christian Andersen
ODENSE, KOMPAS.com - Sejarawan Denmark, Esben Brage, menemukan manuskrip dongeng pertama milik Hans Christian Andersen di dasar kotak arsip. Manuskrip itu ditemukan Oktober 2012 lalu di pulau Funen, tempat pendongeng terkenal itu dilahirkan.

Kepastian bahwa manuskrip merupakan milik Andersen baru saja diperoleh Desember ini. Manuskrip itu diperkirakan berasal dari masa tahun 1820an. Andersen sendiri hidup tahun 1805 - 1875.

Manuskrip yang ditemukan berisi naskah dongeng berjudul "The Tallow Candle", dongen pertama Andersen. Bagian depan dari manuskrip tersebut memuat teks "Untuk madam Bunkefold dari H.C. Andersen".

Madam Bunkefold dahulu merupakan tetangga dekat Andersen. Pada masa itu, Andersen sering bermain ke tempat Bunkefold untuk meminjam buku.

"Dongeng ini adalah hadiah. Hadiah terima kasih kepada perempuan yang rumahnya sangat penting bagi Andersen," kata Ejnar Stig Askgaard dari Odense City Museum, salah satu yang terlibat penemuan.

Dari Bunkefold, manuskrip dongeng itu diberikan kepada keluarga Plum yang masih dekat dengan Andersen. Teks dedikasi ditulis dengan tinta biru, "Kepada P Plum dari temannya, Bunkefold".

Sejarawan percaya, dokumen ini adalah salinan manuskrip asli yang hilang. Dongeng ini bercerita tentang lilin kotor dan besar yang menemukan kebahagiaan saat kotak rabuk melihat kecantikannya.

Askgaard seperti dikutip Discovery, Jumat (14/12/2012), mengatakan, "Ini adalah penemuan yang sensasional, terutama karena merupakan dongeng pertama Andersen dan menunjukkan bahwa ia tertarik dengan dongeng sejak muda, sebelum mulai menulis."

Dongeng Andersen dipublikasikan pertama kali pada tahun 1835. Ia kemudian menulis ratusan dongeng, diantaranya The Ugly Duckling, The Little Mermaid, The Emperor's New Clothes dan The Little Match Girl.
Sumber :
DISCOVERY
»»  READMORE...

Minuman Beralkohol Percepat Keriput


SHUTTERSTOCK
Ilustrasi gambar

KOMPAS.com – Biasanya Jumat merupakan hari paling bersemangat. Besok libur akhir pekan, dan bagi sebagian dari Anda malam ini mungkin saatnya melepas penat bertemu teman-teman. Banyak pula yang mengatakan Jumat malam adalah  malam panjang.  Sebab besok tak ada janji temu dengan klien, rapat atau deadline, malam ini saatnya senang-senang.
Sebelum Anda tenggelam dalam keriaan Jumat malam, ada sebuah studi, dari University of Berlin baru-baru ini yang menunjukan hubungan antara kulit dan konsumsi alkohol. Dalam studi itu menunjukkan bahwa alkohol menghabiskan antioksidan dalam kulit Anda. Dan ketika itu terjadi, kulit lebih rentan terhadap stres dan zat oksidatif yang memecah kolagen dan elastin. 
“Bila hal ini terjadi terus menerus dapat menyebabkan garis-garis halus, keriput, dan tekstur kulit yang tidak merata,” kata Joshua Zeichner, direktur penelitian di departemen dermatologi, Mount Sinai Hospital, New York City.
"Penelitian ini tidak konklusif, tetapi membuka pintu untuk penelitian baru dalam perlindungan kulit dan kosmetik," lanjutnya.
"Jika Anda berencana akan minum-minum, pastikan Anda menggunakan antioksidan topikal pagi harinya dan jangan lupa keesokan harinya."
Ada baiknya Anda mengoleskan serum atau losion wajah yang mengandung antioksidan sebelum mengenakan pelembab wajah pada pagi harinya. Kemudian keesokan harinya ulangi rutinitas yang sama, setelah membersihkan wajah, gunakan serum atau losion antioksidan, pelembab, kemudian tutup dengan tabir surya. Dalam memilih serum atau losion antioksidan pun perlu lebih teliti, sebab ada beberapa orang yang harus menghindari vitamin E.
"Vitamin E adalah antioksidan dengan kandungan berat dan berminyak. Jika kulit wajah Anda rawan jerawat, jangan kenakan produk antioksidan Vitamin E," saran Zeichner.


Sumber: Allure
»»  READMORE...

Primata Beracun Baru Ditemukan di Kalimantan

Chien C. Lee Nycticebus kayan


WASHINGTON, KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan Anna Nekaris dari Oxford Brooks University di Inggris dan Rachel Munds dari University of Missouri di Amerika Serikat berhasil mengungkap spesies baru kukang yang hidup di Kalimantan.

Untuk menemukannya, kedua peneliti mengobservasi pola wajah kukang yang hidup di wilayah Kalimantan dan Filipina. Kukang yang diteliti adalah jenis N. menagensis.

Hasil penelitian mengungkap bahwa Nycticebus menagensis adalah spesies kompleks. Ada dua anggota subspesies N. menagensis yang ternyata merupakan spesies baru, yaitu N. bancanus and N. borneanus.

Sementara, spesies baru yang ditemukan adalah N. kayan. Dengan penemuan ini, Kalimantan dan Filipina yang semula diduga hanya punya 1 spesies ternyata punya 4 spesies.

"Di Borneo secara khusus, dimana tiga spesies baru kukang ditemukan, akan ada penambahan tiga spesies kukang juga yang ditambahkan dalam daftar hewan terancam di daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature)," kata Nekaris.

"Dengan lebih dari 40 persen primata dunia terancam kepunahan, temuan ini membuat tingkat ancaman kepunahan makin tinggi," tambah Nekaris seperti dikutip BBC, Kamis (13/12/2012).

Kukang merupakan primata yang secara kekerabatan lebih dekat dengan lemur daripada primata besar seperti monyet dan simpanse. Kukang merupakan satu-satunya primata yang menghasilkan racun.

Spesies kukang memproduksi racun di kelenjar yang terletak di bagian siku. Kukang akan menjilat racun itu dan mencampurnya dengan ludahnya.

Sewaktu-waktu terancam, kukang akan menggigit dan menyebarkan racun ke tubuh lawan. Kukang juga bisa melumuri bulu anakannya dengan racun untuk tujuan perlindungan.

Kukang kuat sekaligus lemah. Racun yang dihasilkannya bisa membuat manusia mengalami reaksi alergi serius dan dalam kondisi tertentu bisa berakibat kematian. Namun demikian, wajah lucu juga membuat kukang rentang terhadap perdagangan satwa liar.

Dalam praktik perdagangan, biasanya gigi taring dan seri kukang dicabut. Hal ini memicu kematian cepat pada spesies itu. Tak adanya gigi membuat kukang sulit makan.

Temuan spesies baru kukang ini membantu langkah konservasinya. Populasi kukang di Kalimantan dan wilayah lain kini belum benar-benar bisa dihitung.
 
Sumber :
»»  READMORE...