Social Icons

Jumat, 30 November 2012

7 Makanan Terbaik untuk Pencernaan

shutterstock



Kompas.com - Dalam memilih makanan terbaik untuk kesehatan pencernaan, mungkin yang terpenting adalah makanan itu tidak menyebabkan gejala atau keluhan apa pun. Dengan kata lain, makanan yang bagus itu bisa membuat proses pencernaan lebih mudah.

Apa saja makanan yang bagus dan makanan yang sebaiknya dihindari demi pencernaan sehat? Berikut saran dari para ahli.

Terbaik

1. Sayur dan buah
Makanan ini adalah sumber serat yang akan melancarkan proses pencernaan dan pembuangan. Sebaiknya kita mengonsumsi serat 20 - 30 gram setiap hari atau setara dengan 5-7 sajian buah dan sayur.

2. Biji-bijian utuh
Sumber makanan biji-bijian utuh antara lain beras merah dan gandum. Namun nasihat ini mungkin tidak berlaku untuk mereka yang punya penyakit kronik seperti sakit celiac atau sensitif pada gluten.

3. Pisang
Pada dasarnya semua jenis buah bagus untuk pencernaan, tetapi pisang sangat dianjurkan karena tidak mengiritasi perut. Buah ini juga disarankan untuk mereka yang sedang menderita diare atau mual dan muntah.

4. Air
Konsumsi air yang cukup sangat diperlukan untuk membantu pencernaan sehat.

5. Jahe
Herbal dan rempah seperti jahe, pepermint, atau turmeric adalah sahabat bagi perut yang sedang bermasalah. Buatlah teh jahe untuk meredakan gangguan pencernaan.

6. Sumber probiotik
Probiotik mengandung bakteri baik yang akan mengembalikan keseimbangan bakteri jahat di usus. Sebaiknya pilih produk yang mengandung bakteri hidup seperti yogurt dan kefir.

7. Sumber prebiotik
Prebiotik adalah sumber makanan probiotik yang diperlukan untuk bakteri baik. Prebiotik ditemukan pada biji-bijian utuh, bawang, asparagus, dan kacang lentil.

Sebaliknya, hindari makanan yang akan memicu gejala refluks dan rasa nyeri di tenggorokan seperti makanan pedas, alkohol, kafein, soda, atau mengandung lemak jenuh tinggi.



Sumber :
huffingtonpost
»»  READMORE...

Kafein Bantu Bakar Kalori Lebih Banyak

shutterstock


Kompas.com- Cara utama untuk meningkatkan metabolisme dan membakar kalori lebih banyak tentunya adalah dengan berolahraga. Tetapi ada hal lain yang bisa membantu Anda, salah satunya adalah kafein.

Kafein adalah stimulan, dan stimulan cenderung meningkatkan kalori yang dibakar. Selain itu konsumsi kafein juga akan meningkatkan pasokan energi sehingga kita jadi lebih banyak bergerak. Kafein juga menyebabkan perubahan metabolik di tubuh yang memicu pembakaran kalori.

"Penelitian lampau juga menunjukkan 250 miligram kafein yang dikonsumsi dengan makanan akan meningkatkan kalori yang dimetabolisme sampai 10 persen," kata Jamie Pope, pengajar bidang nutrisi dari Vanderbilt University School of Nursing.

Meski jumlahnya tampak kecil, tetapi jika dilakukan terus efeknya bisa lumayan. Misalnya saja 75 kalori setiap hari dalam sebulan berarti lebih dari 2.100 kalori.

Manfaat pembakar kalori itu sebaiknya didapatkan dari sumber yang baik seperti teh hijau atau teh hitam yang kandungan lainnya melebihi efek buruk dari kafein.

Sebuah penelitian menunjukkan polifenol yang terdapat dalam teh hijau memiliki kandungan pembakar kalori lebih tinggi daripada yang bisa dilakukan kafein. Selain itu teh juga mengandung zat-zat yang akan menghambat penyerapan karbohidrat.

Dengan sederet manfaat tersebut, tentu lebih bijak jika kita memilih teh untuk membantu meningkatkan pembakaran kalori ketimbang minuman lain.


Sumber :
»»  READMORE...

Jaring Laba-laba Bisa Tangkal Hama

shutterstock ILUSTRASI: Salah satu jejaring Laba-laba Darwin ditemukan membentang selebar 25 meter di sebuah sungai di Madagascar.

OHIO, KOMPAS.com — Studi yang dilakukan ilmuwan Miami University di Hamilton, Ohio, menyatakan bahwa jaring laba-laba bisa berfungsi sebagai penangkal hama.

Ann Rypstra, pakar ekologi evolusi dari universitas tersebut, melakukan uji keampuhan jaring laba-laba itu pada dua spesies hama yang menyebar di Amerika Utara dalam setengah abad terakhir, yaitu Kumbang Jepang (Popillia japonica) dan Kumbang Meksiko (Epilachna varivestis).
Kemampuan jaring laba-laba menangkal hama diuji pada tanaman kacang hijau (Phaseolus vulgaris). Peneliti membandingkan efektivitas dua jenis jaring, satu dari sutra ulat (Bombyx mori) dan satu lagi dari laba-laba jenis Tetragnatha elongata. Riset dilakukan di lab dan di lapangan.

Di laboratorium, kedua jenis jaring-jaring mengurangi serangan hama secara total. Sementara di lapangan, jaring laba-laba mengurangi serangan hama sebanyak 50 persen, sementara dari ulat sutra mengurangi serangan hama sebesar 10-20 persen.

"Riset ini menunjukkan bahwa jaring sutra itu berfungsi sebagai sinyal bagi para kumbang bahwa bahaya ada di dekatnya," ungkap Rypstra seperti dikutip Livescience, Kamis (29/11/2012).

Rypstra menuturkan, fakta tersebut bisa menjadi inspirasi penanganan hama di masa depan. Untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida, jaring laba-laba bisa berpotensi mengontrol hama secara biologis.
Sumber :
LiveScience
»»  READMORE...

7 Kiat Menjaga Kebersihan Miss V






shutterstock


KOMPAS.com — Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan area intim wanita ini?

1. Jaga tingkat keasamannya

Vagina yang sehat memiliki tingkat keasaman sendiri, yakni 3,5, dan mengandung sejumlah bakteri baik yang melindungi dari infeksi. Hindari melakukan cuci vagina dengan larutan kimiawi (douching) karena bisa mengurangi keseimbangan keasaman. Jika vagina berbau menyengat, periksakan ke dokter untuk mencari penyebabnya.

2. Lakukan seks aman
Sebagian penyakit menular seksual, seperti HIV atau herpes genital, tidak ada obatnya. Sementara human papillomavirus penyebab kutil genital dikenal sebagai pemicu kanker. Karena itu, praktikkan hubungan seks yang aman, yakni dengan tidak berganti pasangan atau selalu menggunakan kondom.

3. Segera obati infeksi

Ada tiga jenis infeksi vagina yang banyak diderita, yakni infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trichomoniasis, yang ditularkan lewat hubungan seks. Ketiganya bisa diobati dengan obat oral atau topikal yang bisa didapatkan di dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa ada ketidaknyamanan pada area intim tersebut.

4. Cukup lubrikasi

Lubrikasi atau pelumasan adalah hal yang penting pada saat penetrasi. Tanpa lubrikasi yang baik, kulit di labia dan vagina bisa mengalami iritasi, panas, bahkan terkelupas. Sebenarnya cairan lubrikasi akan muncul dengan alamiah jika seorang wanita mendapat perangsangan yang cukup, tetapi sebagian wanita mengalami masalah kekeringan. Sebagai gantinya, gunakan lubrikasi buatan yang berbahan dasar air untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.

5. Pilih pakaian dalam yang nyaman

Vagina harus selalu dalam kondisi bersih dan kering, dan apa yang kita kenakan ikut memengaruhinya. Beberapa jenis kain dan model pakaian dalam bisa meningkatkan panas dan kelembaban sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan infeksi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan berpori di siang hari dan hindari model thongs.

6. Basuh dengan benar

Untuk mencegah kontaminasi bakteri dari bagian anus ke vagina, selalu lakukan pembilasan dari arah depan ke belakang setelah kita buang air. Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali saat haid. Di saat sedang tidak haid, hindari menggunakan pantyliner karena akan meningkatkan kelembaban.

7. Cek teratur

Setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 21 tahun atau dalam periode tiga tahun setelah aktif secara seksual. Dokter kandungan dan ginekologi dilatih untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan yang bisa mengganggu kesehatan vagina dan organ reproduksi.


Sumber :
Everyday Health
»»  READMORE...

Waspada Kadar Garam dalam Keju






shutterstock


KOMPAS.com — Keju termasuk dalam produk makanan yang direkomendasikan para ahli gizi karena kandungan protein, vitamin, dan kalsiumnya. Namun, Anda sebaiknya berhati-hati memilih keju karena ternyata banyak sekali produk yang mengandung garam tinggi.

Dalam sebuah analisis terhadap 722 keju yang dilakukan oleh kelompok Consensus Action on Salt and Health (Cash), ditemukan banyak produk keju seukuran 30 gram yang mengandung garam lebih tinggi dari sekantong keripik.

Keju yang mengandung garam paling tinggi adalah keju Roquefort yakni 1,06 gram garam per 30 gram, diikuti dengan keju feta dan halloumi. Sementara itu, keju yang kandungan garamnya paling rendah adalah mozzarella, emmental, dan wensleydale.

Analisis tersebut dilakukan pada 30 jenis keju dari 7 supermarket besar di Inggris selama bulan November 2012.

Makanan yang mengandung garam dalam jumlah tinggi sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan risiko hipertensi. Asupan garam yang direkomendasikan setiap hari tidak lebih dari 6 gram atau sekitar 6 sendok teh.

Menanggapi hasil temuan Cash tersebut, dr Judith Bryans, Direktur Dairy Council, mengatakan, garam adalah bagian penting dalam proses pembuatan keju. Garam tersebut tidak ditambahkan untuk menambah rasa, tetapi karena alasan teknik dan keamanan.

"Perusahaan pembuat keju sudah melakukan upaya untuk mengurangi kadar garam dalam produk mereka," kata Bryans.

Menteri Kesehatan Inggris, Anna Soubry, mengatakan bahwa pemerintah akan mendiskusikan dengan pihak industri agar mereka mau menurunkan kadar garamnya. Skema pelabelan tunggal juga akan dilakukan untuk memudahkan konsumen membandingkan kandungan nutrisi tiap produk.


Sumber :
»»  READMORE...

Waspadai Kandungan Berbahaya Herbal China

shutterstock
Ilustrasi
KOMPAS.com — Sebuah penelitian yang dilakukan di Taiwan menyebutkan bahwa bahan herbal yang biasa dipakai dalam pengobatan China ternyata meningkatkan risiko gagal ginjal dan kanker kandung kemih pada para ahli herbal atau herbalis profesional.

Herba seperti fang chi, tanaman yang mengandung asam aristolochic, sebenarnya sudah dilarang pada tahun 2003. Herbal tersebut diketahui menjadi penyebab kanker dan gagal ginjal pada para herbalis yang setiap harinya meracik herbal tersebut.

"Ini adalah studi pertama yang melihat sekelompok pekerja yang terpapar asam aristolochic," kata ketua peneliti Dr Hsiao-Yu Yang, profesor di Tzu Chi University, Taiwan.

Penelitian sebelumnya juga telah menyebutkan, para herbalis berisiko tiga kali lipat menderita kanker sistem saluran kencing dibanding dengan populasi umum. Namun, dalam studi itu tidak disebutkan penyebab spesifiknya.

Dalam penelitiannya, tim yang dipimpin oleh Yang menggunakan data nasional yang mencatat 6.564 herbalis China yang bekerja di Taiwan antara tahun 1985 dan 1998. Pada tahun 2002, para herbalis itu disurvei mengenai proses pengobatan, termasuk penggunaan fang chi dalam praktiknya.

Dalam kurun waktu penelitian itu, 24 herbalis terkena kanker saluran kencing, termasuk ginjal, kandung kemih, dan uretra. Para herbalis yang mengemas atau menjual fang chi risikonya terkena kanker tersebut 2,6 kali lebih besar dibanding herbalis yang tidak memakai fang chi.

Herbal yang mengandung asam aristolochic dinyatakan berbahaya dan terlarang oleh US Food and Drug Administration pada tahun 2001. Sementara di Eropa baru pada tahun 2004 peringatan serupa dikeluarkan. Tetapi, di internet penjualan herbal tersebut masih marak karena di China dan banyak negara lain masih dinyatakan legal.

Menanggapi hasil penelitian ini, Mikel Aickin, editor BMC Complementary and Alternative Medicine, mengatakan, sampel dalam penelitian itu sangat kecil. Ia mengatakan, sulit menentukan apakah herbal fang chi itu memang yang menyebabkan kanker.

Fang chi pada umumnya dipakai untuk mengobati rematik dan bengkak, tetapi asam aristolochic sendiri ditemukan dalam banyak suplemen makanan dan pengobatan alternatif.

"Ini bisa menjadi penyakit global. Sekarang mungkin belum disadari, tapi dalam waktu dua sampai tiga tahun mendatang akan banyak penelitian yang mengaitkan paparan herbal," kata Graham Lord, ahli ginjal dari King's College London.

Ia menjelaskan, dokter mungkin tidak akan langsung mengaitkan penyakit ginjal dengan herbal atau suplemen yang mengandung asam aristolochic. "Memang sulit mendiagnosisnya karena tidak ada tes yang bisa dilakukan dengan mudah," katanya.

Untuk mempermudah diagnosis, Lord dan timnya kini sedang membuat daftar panduan bagi para dokter untuk menentukan apakah pasien gagal ginjal atau kanker saluran kencing disebabkan oleh asam aristolochic atau bukan.
Sementara itu, sebaiknya kita lebih waspada dalam memilih produk herbal atau suplemen.


Sumber :
»»  READMORE...

Polusi Tingkatkan Risiko Autisme

SHUTTERSTOCK


Kompas.com - Anak-anak yang sejak di dalam kandungan sampai usia setahun terpapar polusi udara dari jalan raya atau sumber lainnya lebih beresiko menderita autisme dibanding dengan anak yang paparan polusinya lebih rendah.

Para peneliti mengungkapkan, zat-zat kimia dalam polutan akan memicu perubahan genetik kepada kondisi autisme. Meski tidak menyebabkan autisme secara langsung, tetapi hal tersebut meningkatkan risiko.

"Ada bukti bahwa sistem imun berkaitan dengan autisme dan polusi berpengaruh dengan cara yang sama," kata ketua peneliti Heather Volk, asisten profesor dari Universitas Southern California, di Los Angeles, AS.

Dalam penelitiannya, Volks dan timnya menganalisa kaitan antara paparan polusi udara pada 279 anak autis yang dibandingkan dengan 245 anak sehat. Anak-anak itu berpartisipasi dalam studi mengenai risiko autis, genetik dan lingkungan.

Untuk mengukur tingginya paparan polusi pada anak, para peneliti mewawancarai ibu mereka. Sementara kadar polusi udara didapatkan dari data kualitas air U.S Environmental Protection Agency.

Anak-anak yang terpapar polusi dalam kadar tinggi selama di kandungan beresiko dua kali lebih besar menderita autisme dibanding dengan anak yang paparannya rendah. Sementara itu anak yang terpapar polutan sejak lahir sampai usia setahun, terutama polusi jalan raya, beresiko 3 kali lebih besar mengembangkan autisme.

Kaitan paling kuat diduga terdapat pada nitrogen dioksida atau yang lebih dikenal dengan smog (kabut yang mengandung zat-zat pencemar udara).

Racun-racun dari lingkungan itu menyebabkan ketidaknormalan pada fungsi sistem imun yang dikaitkan dengan autisme. Menurut Geraldine Dawson, pakar autisme, beberapa riset menunjukkan pada penderita autisme ditemukan adanya sistem imun yang abnormal.


Sumber :
Everyday Health
»»  READMORE...