ShutterstockIlustrasi
Kompas.com - Aspirin selama ini dikenal sebagai obat
favorit bagi mereka yang memiliki penyakit jantung dan kardiovaskular
lain. Namun sebuah penelitian baru menyatakan penggunaan aspirin dalam
jangka waktu lama atau sekitar lebih dari 10 tahun dapat berakibat fatal
bagi mata Anda. Disebut berakibat fatal karena menambah resiko kebutaan
yang behubungan dengan usia, disebut degenerasi makular.
“Apakah
fungsi aspirin dalam mencegah resiko kematian karena penyakit jantung
sebanding dengan degenerasi makular?” kata ketua peneliti Dr. Barbara
Klein, dari University's School of Medicine dan Public Health, Amerika
Serikat.
Meskipun
penelitian ini merujuk pada efek samping aspirin yang dapat menambah
resiko kebutaan, namun bukan berarti orang tidak boleh mengonsumi
aspirin.
Penelitian yang dipublikasi pada bulan Desember dalam Jurnal American Medical Association
ini mengambil data dari sebanyak hampir 5000 orang pria dan wanita.
Para partisipan ini diperiksa matanya selama 5 tahun sekali selama
jangka waktu 20 tahun, dan mereka ditanya tentang kebiasaannya
mengonsumsi aspirin.
Setelah
15 tahun, ternyata sebanyak 512 orang mengalami degenerasi makular
lebih cepat. Dan mereka adalah yang rutin mengonsumsi aspirin. Sedangkan
ada 117 orang yang mengalami degenerasi makular lebih lama, yaitu bukan
yang rutin mengonsumsi aspirin. Sehingga para peneliti menyimpulkan
bahwa konsumsi aspirin selama lebih dari 10 tahun dapat meningkatkan
resiko terkena degenarasi makular lebih cepat sebanyak 200%.
Hasil
penelitian ini menunjukkan hubungan antara denegerasi makular dengan
konsumsi aspirin dalam waktu lama, namun belum menunjukkan hubungan
sebab akibat.
Klein
mencatat bahwa mekanisme biologis dari hubungan ini belum diketahui,
namun setidaknya hasil ini dapat menjadi dasar bagi pentingnya
alternatif untuk melindungi orang dari serangan jantung dan stroke.
Dr.
Gregg Fonarow, professor kardiologi dari University of California, Los
Angeles berpendapat, terlalu cepat untuk mengatakan aspirin dapat
berakibat buruk bagi penglihatan. Sampel yang dilakukan pada penelitian
ini masih acak dan belum berdasarkan uji klinis. Namun tidak ada
salahnya untuk waspada.
“Konsumsi aspirin dalam dosis kecil dan terapi penyembuhan penyakit jantung mungkin bisa menjadi jalan tengah,” katanya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar