Shutterstock
Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi kopi, teh, dan minuman ringan (soft drink)
akan mengganggu penyerapan kalsium pada usus. Akibatnya, kepadatan
tulang akan terganggu hingga mudah keropos. Ini akan meningkatkan
risiko terjadinya patah tulang.
Wakil Ketua Perhimpunan
Osteoporosis Indonesia, Siti Annisa Nuhonni di Jakarta, mengatakan, rata-rata konsumsi konsumsi kalsium orang
Indonesi sekitar 300 miligram per hari. Padahal, kebutuhan tubuh
mencapai 1.000 miligram - 1.500 miligram kalsium per hari.
Meski
jumlah asupan kalsium rendah, banyak kalsium yang tidak terserap tubuh
dengan baik. Salah satunya akibat konsumsi kopi, teh, atau minuman
ringan yang berlebihan.
Kalsium dalam tubuh mudah berikatan
dengan protein dan natrium (garam). Akibatnya, banyak kalsium yang
dikonsumsi terbuang percuma keluar tubuh. Karena itu, maksimum hanya 50
persen kalsium yang masuk bisa diserap tubuh. "Cukup konsumsi 1 gelas -
2 gelas kopi atau teh per hari. Jangan berlebihan," tegasnya.
Kalsium
diperlukan untuk memperkuat tulang. Makanan yang memiliki kandungan
kalsium tinggi adalah susu dan produk turunannya, seperti yogurt dan
keju. Namun, kalsium juga bisa diperoleh dari produk pangan murah yang
mudah ditemui, seperti ikan teri kering, rebon, dan ikan teri segar.
Sebagai
perbandingan, setiap 100 gram ikan teri kering mengandung 1.200
miligram kalsium. Sedang pada satu gelas susu kedelai (250 mililiter)
mengandung 250 miligram kalsium.
Editor :
Rusdi Amral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar